Anda di halaman 1dari 40

International Code of

Nomenclature
Division II
Chapter 8, F, dan H

Izjaachwatul Diah (170341615004)


Melia Dita S.P (170341615093)
Muhammad Karrel F (170341615064)
Muhammad Nur Wais (170341615109)
Muhammad Rifqi T (170341615076)
Zemira Shine Galingging (170341615081)
Chapter 8
ORTHROGRAFI DAN JENIS KELAMIN DARI NAMA

Section 1 Orthography

Article 60 Ortografi

 Ejaan asli dari nama atau istilah tetap ditulis, kecuali pembenaraan kesalahan
penulisan atau ortografi (misalnya nama dan istilah yang berasal dari bahasa selain
Latin).

 Kalimat “ejaan asli” berarti ejaan pada nama taxon baru atau nama pengganti yang
telah resmi dipublikasikan. Nama – nama tersebut tidak mencakup penggunaan huruf
kapital atau huruf kecil, karena itu adalah cara penulisannya.
 Pembetulan nama hanya untuk cadangan/jaga- jaga saja, terutama bila
 Bila publikasi asli suatu nama menggunakan huruf u, v atau i, j yang tidak
pembetulan itu mengubah suku kata pertama, terutama huruf pertama nama
sesuai dengan penulisan modern, penulisan tersebut harus disesuaikan
tersebut.
dengan penulisan modern.
 Huruf w, y, dan k –ketiga huruf tersebut jarang atau tidak ada dalam bahasa
 Bila nama atau istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani seperti diftong
Latin asli- diperbolehkan dalam penamaan ilmiah. Huruf asing lainnya seperti
ey (ευ), penulisan ev dapat dibenarkan dengan eu. Bila nama/istilah
ß harus ditulis sesuai penyebutannya (fs atau ss)
berasal dari bahasa Latin namun bukan merupakan turunan dari bahasa
Yunani seperti huruf i yang dibaca semi – hidup (diikuti satu I hidup),
 Bila nama yang telah dipublikasikan menggunakan huruf u, v atau i, j
penulisan itu dapat dibenarkan dengan j.
digunakan dengan makna yang sama, atau dengan maksud yang tidak sesuai
dengan penulisan modern (seperti salah satu dari sepasang huruf awal tidak
kapital), nama tersebut ditulis sesuai penyebutannya. Misalnya
 Penambahan lakab pada nama pribadi dalam suatu taxon yang tidak ada dalam bahasa
Yunani atau Latin dan tidak ada nama dalam versi kedua bahasa tersebut adalah
 Bila
sebagai
namaberikut:
yang berupa adjektif dalam taxon berakhir dengan huruf hidup, nama
tersebut ditambahkan –an dengan infleksi tunggal nominatif yang sesuai dengan jenis
kelamin.
 Bila nama
Misalnya
pribadi
Heyne
berakhir
dalam dengan
Cyperushuruf
heynehidup
menjadi
atauCyperus
–er ( misalnya
heyne-anus
Christopher,
KECUALI
bila nama
Triana),
berakhir
nama tersebut
dengan –a,ditambahkan
dimana nama
infleksi
ditambahkan
yang sesuai –n dengan
dengan jenis
infleksi,
kelamin
misalnya
dan jumlah
balansa-nus
orang(pria)
dalamdannama
balansa-na
tersebut,(wanita).
misalnya Fedtschenko pria menjadi
Fedtschenkoi dan Fedtschenko wanita menjadi Fedtschenkoae.
 Bila nama yang berupa adjektif dalam taxon berakhir dengan konsonan, nama
tersebut
 Bila nama
ditambahkan
berakhir–i–dengan
(augmentasi
konsonan
batang)
(tapi dan
bukan–an–
dengan
(akhiran
–er,kata
seperti
sifat)
Wilson),
dengan
infleksi
namatunggal
ditambahkan
nominatif dengan
yang sesuai
i padadengan
infleksijenis
yangkelamin.
sesuai dengan
Misalnya
jenis
Webb
kelamin
dalamdan
Rosajumlah
webb menjadi
orang dalam
Rosa nama
webb-iana.
tersebut, misalnya Lecard pria menjadi Lecardii dan
Lecard wanita menjadi Lecardiae.
 Istilah yang bersifat adjektif yang menggabungkan sifat dari dua atau lebih kalimat
Latin atau Yunani harus ditulis seperti berikut:
Istilah bersifat adjektif yang tidak dibentuk sesuai ketentuan ini harus disesuaikan.
 Bila ada perubahan penulisan yang disengaja oleh penulis yang menggunakan nama
Khususnya, penggunaan genitif tunggal yang diakhiri dengan kata benda Latin sebagai
 Kata benda
geografis atau kata
atau orang, sifat yang
perubahan posisinya
tersebut tetaptidak di akhir
ditulis. kalimat
Kecuali dan
istilah bentuk
yang dibentuk
kata ganti vokal dianggap sebagai kesalahan yang harus dikoreksi kecuali jika berfungsi
dari gabungan diperoleh
nama seseorang ataudengan:
perubahan yang hanya menghilangkan huruf hidup atau
untuk membuat perbedaan semantik. Contohnya istilah “aquilegifolia” dari nama
konsonan atau perubahan huruf hidup ke konsonan dan sebaliknya, dimana perubahan
Aquilegia harus diubah menjadi “aquilegiifolia” (Aquilegi-, dihubungkan kata hidup -i-,
 Menghilangkan
itu harus akhiransemula.
dikembalikan seperti genitif tunggal (Latin –ae, -I, -us, -is; -ou, -os, -es, -
dan diakhiri –folia)
as, -ous, -eos dalam Yunani) dan menambahkan huruf hidup sebelum
konsonan (-i- untuk Latinm dan –o- untuk Yunani).
 Penggunaan tanda hubung dalam istilah majemuk dianggap sebagai kesalahan yang
 Penggunaan
harus dikoreksi
tanda
dengan
kutippenghapusan
atau tanda petik
tandadalam
hubung.
sebuah
Tandaistilah
hubungdiperlakukan
hanya bolehsebagai
digunakan yang
kesalahan jika istilah
harus dikoreksi
terbentukdengan
dari kata-kata
penghapusan
yang biasanya
tanda kutip
berdiri
atausendiri,
tanda kutip
atau
ketika huruf-huruf
tersebut kecuali bilasebelum
mengikuti
dan huruf
sesudahm untuk
tanda mewakili
hubung ituawalan
sama. seperti Mc , dalam
hal ini digantikan oleh huruf c.
 Penggunaan tanda hubung dalam nama genus fosil dianggap sebagai kesalahan yang
 Singkatan
harus dikoreksi
namadengan
dan istilah
penghapusan
harus ditulis
tanda
bentuk
hubung
utuhnya,
tersebut.
misalnya Allium ‘a.-bolosii’
ditulis menjadi antonii-bolosii.
Article 61 Variasi Dalam Ortrografi

 Hanya satu jenis ortografi dari suatu nama yang dianggap sah secara
resmi: yaitu yang tertulis sesuai publikasi aslinya, kecuali kesalahan
dan standarisasi penulisan, pengejaan nama yang ditetapkan adanya,
pengejaan nama terlindung, dan penghapusan kata/istilah Latin yang
kurang sesuai.
 Jenis ortografi berarti berbagai pengejaan, kemajemukan, dan
infleksi suatu nama bila hanya satu tata bahasa yang digunakan
didalamnya. Misalnya Nelumbo dan Nelumbium merupakan variasi
ortografi dari Nymphaea nelumbo.
 Bila variasi ortografis sebuah nama baru/pengganti taxon ditulis
dalam publikasi asli, yang tetap dipertahankan dalam publikasi
tersebut adalah yang paling sesuai dengan ketentuan yang sudah
dijelaskan di Artikel 60. Jika kedua variasi tersebut (baru/pengganti
dengan asli) telah memenuhi ketentuan, penulis dari publikasi
tersebut harus memilih salah satu variasi dan menghilangkan yang
lain, dan harus dipatuhi oleh orang lain yang mengutip dari publikasi
tersebut
 Variasi ortografis dari suatu nama harus dikoreksi ke bentuk yang
layak/sah untuk dipublikasikan. Varian yang telah diperbaiki ini wajib
dianggap sudah benar.
 Nama – nama serupa yang mungkin membingungkan berdasarkan
jenisnya yang sama diperlakukan sebagai varian ortografis. Misalnya
Geaster dan Geastrum merupakan anama yang mirip dengan variasi
yang sama; keduanya dianggap sebagai variasi ortografis walaupun
berasal dari dua kata benda yang berbeda, aster (asteris) dan astrum
(astri).
Article 62 Gender

Nama yang berakhir dengan -ceras, -dendron, -nema, -stigma, -stoma, atau kata netral
Nama umum
lainnya berarti
yang
netral.
ditetapkan
Kecualitata
yangnamanya
berakhirmempertahankan
dengan -anthos (ataupenulisan
-anthus),
kelamin
-chilos
yang
telah ditentukan,
(-chilus atau -cheilos),
terlepas
dan-phykos
dari penggunaan
(-phycos klasik
atau -phycus),
atau penggunaan
dimana secara
asli penulis.
lisan seperti
Nama
umum karena
netral tanpa tata
merupakan
nama mempertahankan
kata netral dalampenulisan
Yunani άνθος,
jenis kelamin
anthos,yang
χείλος,
diberikan
cheilos,oleh
dan
penulisnya.
φύκος, phykos, namun dianggap sebagai maskulin berdasarkan tradisi
Nama umum
ditentukan
dari nama
jenis kelaminnya
daerah, atau dari
kata
kata
sifat
terakhir
yang tidak
namanya.
jelas kelaminnya menggunakan
Nama yang
kelamin yang
berakhir
ditetapkan
denganoleh-botrys,
penulisnya.
-codon,
Bila-myces,
penulis-odon,
asli tidak
-panax,
mampu-pogon,
menentukan
-stemon,jenis
dan
kata maskulin
kelamin nama lainnya
tersebut,berarti
penulis
maskulin.
lainnya dapat menentukannya dan pilihan tersebut akan
Nama yang berakhir
dipublikasikan dan diterima.
dengan -achne, -chlamys, -daphne, -glochin, -mecon, -osma
(penulisan
Nama umum modern
yang berakhir
kata feminin
denganYunani
-anthes,
οσμή,-oides,
osmē),atau
dan–odes
kata dianggap
feminin lainnya
femininberarti
dan –ites
feminin.maskulin,
sebagai Kecuali nama
tanpayang
memperhatikan
berakhir dengan
dengan
–gaster,
kelamin
dimana
yangsecara
telah ditentukan
lisan terdengar
penulis
seperti feminin, namun dianggap sebagai maskulin berdasarkan tradisi.
aslinya.
Chapter F
NAMA ORGANISME DIPERLAKUKAN SEBAGAI JAMUR

Section 1 Limitation of The Principle of Priority

Article F1 Point Nomenclatural

Publikasi nama yang benar untuk suatu fungi non-fossil diberlakukan mulai 1 Mei
1753. Untuk ketatanamaan, nama yang diberikan pada lumut merujuk pada
komponen fungalnya.
Article F2 Nama yang Dilindungi

Dalam pertimbangan keteraturan tata nama untuk organisme yang


dianggap sebagai fungi, nama - nama yang disarankan untuk mendapat
perlindungan dapat diserahkan ke Komite Umum, yang akan merujuk
mereka ke Komite Tata Nama Fungi untuk diperiksa oleh sub-komite yang
didirikan oleh komite tersebut dengan berkonsultasi dengan Komite
Umum dan badan internasional yang sesuai. Nama – nama terlindungi ini
akan menjadi bagian dari Lampiran Kode (Appendices of the Code)
setelah ditelaah ulang dan diakui oleh Komite Tata Nama Fungi dan
Komite Umum, dan digolongkan dengan jenisnya dan diperlakukan
sebagai nama terlindungi terhadap nama-nama yang akan menyaingi atau
sinonim/homonim yang tidak tesmi (termasuk nama terlindung).
Article F3 Nama Sanksi

 Nama - nama dalam Uredinales, Ustilaginales, dan Gasteromycetes yang


diambil oleh Persoon (Synopsis methodica fungorum, 1801) dan nama fungi
lain (kecuali jamur lendir) yang diambil oleh Fries (Systema mycologicum, vol.
1–3. 1821–1832, with additional Index, 1832; and Elenchus fungorum, vol. 1–2.
1828) merupakan nama terlindung.
 Nama terlindung dianggap terlindungi terhadap homonim dan sinonim yang
akan menyainginya. Nama sedemikian rupa, setelah terlindungi, tetap
terlindungi bahkan jika di suatu karya terlindungi lainnya sang penulis tidak
mengetahuinya. Contohnya, Agaricus ericetorum diterima oleh Fries dalam
Systema mycologicum (1: 165. 1821), namun Elench Fung menganggapnya
sebagai sinonim dari A. umbelliferus dan tidak ditulis dalam karya
terlindunginya yang berjudul Index (p. 18. 1832) sebagai nama yang sah.
Meskipun demikian, nama A. ericetorum oleh Fries tetap merupakan nama
terlindungi.
 Nama terlindungi tidak sah bila merupakan homonim dari nama
terlindungi lainnya.
 Homonim awal dari suatu nama terlindungi tidak berarti tidak
disahkan oleh perlindungkan tersebut, namun menjadi tidak layak
dipakai; jika dinyatakan tidak sah, homonim tersebut dapat berfungsi
sebagai basionim (Nama awal suatu benda) dari nama lain atau
gabungan dari jenis nama yang sama.
 Nama yang tidak dilindungi ataupun tidak sejenis dengan nama yang
terlindungi dalam tingkatan yang sama tidak boleh digunakan untuk
taxon yang menggunakan nama terlindungi tersebut.
 Pelestarian, pemeliharaan, dan penolakan suatu nama tidak
memandang terlindungi atau tidaknya suatu nama.
Section 2 Valid Publication And Typification Of Names

Article F5 Pendaftaran
Article F4 Istilah Yang Menunjukkan Peringkat Yang Salah Tempat
Untuk mempublikasikan suatu nama dengan sah, tata nama baru pada suatu
organismeyang dianggap sebagai fungi (termasuk fungi fosil dan jamur lendir) dan
Suatu nama tidak
dipublikasikan pada dapat dipublikasikan
atau setelah secara
1 Januari 2013, di sah bila diberikan
protolognya pada suatu
harus mengutip
taxon yang
pengenal yangtingkatannya sama,
diterbitkan untuk dinyatakan
nama tersebut oleh istilah yang
oleh repositori yangsalah, kecuali
diakui.
untuk
Komitenama untukFungi
Tata Nama subdivisi darikewenangan
memiliki suku/kelompok yang dinyatakan
untuk menunjuk sebagai
salah satu atau lebih
genera (tribus)
repositori dalam Systema
untuk menerima informasimycologicum karangan
dan menerbitkan Fries,
pengenal, dimana nama
membatalkan
penunjukkan tersebut,
tersebut dianggap dan mengesampingkan
sebagai nama yang sah ketentuan yang telah
untuk subdivisi suatu tertulis
genera diatas
yangbila
mekanisme repositori atau beberapa
tidak dirangking/ditingkat. bagian
Misalnya pentung
nama lainnya
Agaricus tidak dapat
“tribus” difungsikan.
[unranked]
Keputusan
Pholiota yangkomite ini akan diratifikasi
merupakan basionim dalam Kongres Mikologi
dari Pholiota, Internasional
dilindungi dalam Systema
Untuk mengatur prioritas, penunjukkan suatu jenis dari sebuah organisme pada atau
mycologicum.
setelah 1 Januari 2019, hanya diperoleh bila pengenal diterbitkan oleh repositori yang
diakui
Section 3 Rejection of Name

 Artikel F.6 Homonim


Nama dari takson yang diperlakukan sebagai fungi yang
dipublikasikan pada atau setelah 1 Januari 2019 tidak diperbolehkan
apabila kemudian berhomonim dengan nama prokariot atau protozoa

 Artikel F.7 Penolakan Nama


Untuk kepentingan stabilitas tata nama, untuk organisme yang
diperlakukan sebagai fungi, daftar nama yang diusulkan untuk penolakan
dapat diajukan ke Komite Umum, yang akan merujuk kepada Komite
Nomenklatur untuk jamur.
Section 4 Names Of Fungi With A Pleomorphic Life Cycle

 Artikel F.8 Jamur Pleomorfis


Sebuah nama yang diterbitkan sebelum 1 Januari 2013 untuk takson
Ascomycota dan Basidiomycota yang bukan pembentuk lichen, dengan
maksud atau bermaksud tersirat untuk menambah atau mengatik dengan
satu morf tertentu (mis. Anamorph atau teleomorph; lihat Catatan 2),
bisa jadi sah bahkan jika itu tidak sah berdasarkan Artikel. 52 karena
protolog termasuk jenis yang mengacu pada morf yang berbeda. Jika
nama tersebut sah, maka nama tersebut bersaing untuk mendapatkan
prioritas.
 Catatan 1: Kecuali sebagaimana ditentukan dalam Artikel. F.8.1,
nama jamur dengan morfis aseksual mitosis (anamorf) mitosis serta
morfis seksual meiotik (teleomorph) harus sesuai dengan ketentuan
yang sama dari kode ini seperti semua jamur lainnya.
 Catatan 2: Edisi Kode sebelum Melbourne Code of 2012 memberikan
nama terpisah untuk morfis mitosis asexual (anamorf) dari jamur
pleomorfik tertentu dan mensyaratkan bahwa nama yang berlaku
untuk seluruh jamur ditulis dengan morfis seksual meiotik
(teleomorph). Di bawah kode saat ini, bagaimanapun, semua nama
jamur yang sah diperlakukan sama untuk tujuan penetapan prioritas,
terlepas dari tahap sejarah kehidupan jenis tersebut.
 Catatan 3: Nama-nama yang diusulkan secara simultan untuk morfis
yang terpisah (mis. Anamorph dan teleomorph) dari takson
Ascomycota dan Basidiomycota yang tidak membentuk lichen adalah
heterotipik dan karenanya bukan nama alternatif seperti yang
didefinisikan oleh Artikel. 36.3.
Section 5 Orthography of Names

 Artikel F.9 Julukan nama jamur yang berasal dari nama


generik organisme terkait harus dieja sesuai dengan ejaan
yang diterima dari nama organisme itu; ejaan lain
dianggap sebagai varian ortografis yang harus diperbaiki
Chapter H
NAMA TANAMAN HIBRIDA
Art. H.1. Penandaan Hibrida

Artikel H.1.1
Ditandai penggunaan
tanda X atau
penambahan awalan
“notho”
Chapter H
NAMA TANAMAN HIBRIDA
Art. H.2. Formula Hibrida
Artikel H.2
Artikel H.2A.1
Formula hibrida dapat
diindikasi dengan Dalam formula, penempatan nama
menempatkan tanda dianjurkan dalam urutan abjad.
Juga terdapat simbol yang
multiplikasi X menunjukkan gender.

Contohnya :
Agrostis L. x Polypogon Desf
Kuncea linearis (Kirk) de Lange x Kuncea robusta
de Lange & Toelken
Chapter H
NAMA TANAMAN HIBRIDA
Art. H.3. Nothotaxa
Artikel H.3.1
Hibrida antara perwakilan dua taksa
dapat menerima nama. Sifat hibrida Gender (male simbolnya)
dari takson ditunjukkan dengan dan female (+)
menempatkan tanda X di depan nama Opsional disingkat “n”.
didepan nama hibrida antar generasi Taksa semacam itu dapat
atau sebelum julukan hibrida disebut nothotaxa
interspesifik dengan mengawali istilah
“notho”.

Contohnya :
xAgropogon P. Fourn
xAgropogon littoralis
Artikel H.3.3
Artikel H.3.2
Untuk keperluan
Nothotaxon dapat
homonim dan sinonim,
ditetapkan apabila satu
tanda multiplikasi X dan
takson orangtua diketahui
awalan “notho-”
atau dapat dipostulatkan.
diabaikan.
Contohnya :
xHordelmymus Bachteev &
Darevsk

Catatan : Taxa yang diyakini berasal dari hibrida


tidak harus ditetapkan sebagai nothataxa
Artikel H.3A.1
Nama hibrida, tanda multifikasi X
dengan nama itu dan
mencerminkan suatu hubungan.
Tempatnya jika ada diantara
tanda X dan huruf awal nama
bergantung pada apa yang bisa
dibaca. Catatan :
Dalam formula hibrida,
tanda multifikasi X selalu
ditempatkan diantara dan
terpisah dari nama
Artikel H.3A.2 orangtuanya.
Jika tanda multifikasi X tidak
tersedia, maka harus harus ditulis
“x” (tidak dicetak miring).
 Artikel H.4 Batasan dari nothotaxa
Ketika semua taksa induk diketahui, nothotaxa dibatasi agar
mencakup semua individu yang dapat dikenali yang berasal dari
persilangan antar taksa induk yang ditetapkan( Tidak hanya F1 tetapi
generasi berikutnya dan juga lintas silang dan kombinasi keduanya).
Dengan hal tersebut, hanya ada satu nama yang benar sesuai dengan
formula hybrid dan yang sah yaitu nama dari formula paling awal yang
telah sesuai.

 Artikel H.5 Tingkat dari nothotaxa


Tingkat dari nothotaxa yang sesuai adalah dari taksa induk yang telah
diketahui. Jika taksa induk yang dipostulatkan atau diketahui berada
pada peringkat yang tidak sama, peringkat yang sesuai dari nothotaxon
adalah yang terendah dari peringkat ini. Ketika nothotaxon ditunjuk oleh
nama pada peringkat yang tidak sesuai dengan rumus hibridanya, nama
tersebut tidak benar dalam kaitannya dengan rumus hibrid tersebut
tetapi mungkin tetap benar, atau mungkin menjadi benar nanti.
Artikel H.6 Nama notogenerik

 Bigenerik
Nama notogenerik dari sejenis silang bigenerik adalah cara meringkas
nama dimana nama yang akan diambil untuk genera induk digabungkan
menjadi satu kata, baik dengan memakai bagian awal atau keseluruhan
sebagian nama, atau dengan bagian terakhir atau keseluruhan sebagian
yang lain dan, bila perlu, huruf hidup sebagai penghubungnya.
Penggunaan tanda hubung ketimbang atau bersama dengan huruf hidup
penghubung dianggap keliru dan harus dikoreksi dengan menghilangkan
tanda hubung tersebut.

 Intergenerik
Nama nothogenerik dari hibrida intergenerik yang berasal dari empat
atau lebih genera dibentuk dari nama seseorang yang ditambahkan
terminasi-ara; tidak ada nama seperti itu dapat melebihi delapan suku
kata. Nama seperti itu setara dengan rumus ringkas.
 Trigenerik
Nama nothogeneric dari hybrid trigenerik adalah (a) formula yang ringkas
di mana tiga nama yang diadopsi untuk genera orangtua digabungkan
menjadi satu kata tidak melebihi delapan suku kata, menggunakan
seluruh atau bagian pertama dari satu, diikuti oleh keseluruhan atau
bagian mana pun dari yang lain, diikuti oleh keseluruhan atau bagian
terakhir dari yang ketiga (tetapi bukan keseluruhan dari ketiganya) dan,
secara opsional, satu atau dua vokal penghubung, atau (b) nama yang
dibentuk seperti nothogenus yang berasal dari empat atau lebih banyak
genera, yaitu dari nama yang ditambahkan terminasi-ara.
Artikel H.7

 Nama nothotaxon yang merupakan hibrid antara subdivisi genus


adalah kombinasi dari julukan, yang merupakan formula terkondensasi
yang dibentuk dengan cara yang sama dengan nama nothogeneric
(Art. H.6.2-H.6.4), dengan nama dari genus.

 Ex. 1. Platon Greuter (dalam Boissiera 22: 159. 1973), terdiri dari
hibrida antara P. sekte. Platyrhaphium Greuter dan P. Cass. sekte.
Ptilostemon; P. nothosect. PliniaGreuter (dalam Boissiera 22: 158.
1973), terdiri dari hibrida antara P. sekte. Cassinia Greuter dan P.
sekte. Platyrhaphium.
Artikel H.8

 H.8.1. Ketika nama atau julukan atas nama nothotaxon adalah formula yang
diringkas (Pasal H.6 dan H.7), nama parental yang digunakan dalam
pembentukannya haruslah yang benar untuk batasan, posisi, dan peringkat
tertentu. diterima untuk taksa parental
 Ex. 1. Jika genus Triticum L. ditafsirkan atas dasar taksonomi sebagai
termasuk Triticum (s. Str.) Dan Agropyron Gaertn., Dan genus Hordeum L.
sebagai termasuk Hordeum (s. Str.) Dan Elymus L., maka hibrida antara
Agropyron dan Elymus serta antara Triticum (s. Str.) Dan Hordeum (s. Str.)
Ditempatkan di nothogenus yang sama, × Tritordeum Asch. & Graebn. (Syn.
Mitteleur. Fl. 2 (1): 748. 1902). Namun, jika Agropyron diperlakukan sebagai
genus yang terpisah dari Triticum, hibrida antara Agropyron dan Hordeum (s.
Str. Atau sl) ditempatkan di nothogenus × Agrohordeum EG Camus ex A. Camus
(dalam Bull. Mus. Hist. Nat. (Paris) 33: 537. 1927). Demikian pula, jika Elymus
diperlakukan sebagai genus yang terpisah dari Hordeum, hibrida antara
Elymus dan Triticum (s. Str. Atau s. L.) Ditempatkan di nothogenus ×
Elymotriticum P. Fourn. (Quatre Fl. Prancis: 88. 1935). Jika Agropyron dan
Elymus diberi peringkat generik, hibrida di antaranya ditempatkan di
nothogenus × Agroelymus E. G. Camus ex A. Camus (dalam Bull. Mus. Hist.
Nat. (Paris) 33: 538. 1927); × Tritordeum kemudian dibatasi untuk hibrida
antara Hordeum (s. Str.) Dan Triticum (s. Str.), Dan hibrida antara Elymus dan
Hordeum ditempatkan di × Elyhordeum Mansf. ex Tsitsin & Petrova (dalam
Züchter 25: 164. 1955), menggantikan × HordelymusBachteev & Darevsk.
(dalam Bot. Zhurn. (Moscow & Leningrad) 35: 191. 1950) non Hordelymus
(Jess.) Harz (Landw. Samenk .: 1147. 1885).
 Ex. 2. Ketika Orchis fuchsii Druce diubah namanya menjadi
Dactylorhiza fuchsii (Druce) Soo, nama untuk hibrida dengan
Coeloglossum viride (L.) Hartm., × Orchicoeloglossum mixtum Asch. &
Graebn. (Syn. Mitteleur. Fl. 3: 847. 1907), harus diubah menjadi ×
Dactyloglossum mixtum (Asch. & Graebn.) Rauschert (dalam Feddes
Repert. 79: 413. 1969).
 H.8.2. Nama-nama yang berakhiran ara untuk nothogenera, yang
setara dengan rumus terkondensasi (Pasal H.6.3 dan H.6.4 (b)), hanya
berlaku untuk hibrida yang diterima secara taksonomis sebagaimana
diturunkan dari nama orang tua.
 Ex. 3. Jika Euanthe Schltr. diakui sebagai genus yang
berbeda, hibrida secara simultan melibatkan satu-satunya
spesies, E. sanderiana (Rchb.) Schltr., dan tiga genera
Arachnis Blume, RenantheraLour., dan Vanda W. Jones ex
R. Br. harus ditempatkan di × Cogniauxara Garay & H. R.
Sweet (dalam Bot. Mus. Leafl. 21: 156. 1966); jika, di sisi
lain, E. sanderiana termasuk dalam Vanda, hibrida yang
sama ditempatkan di × Holttumara Holttum (dalam
Malayan Orchid Rev. 5: 75. 1958) (Arachnis × Renanthera ×
Vanda)
Artikel H.9

 H.9.1. Agar dapat dipublikasikan secara sah, nama


nothogenus atau nothotaxon pada pangkat subdivisi suatu
genus (Pasal H.6 dan H.7) harus dipublikasikan secara
efektif (Pasal 29–31) dengan pernyataan dari nama-nama
genera induk atau subdivisi genera, tetapi tidak ada
deskripsi atau diagnosis yang diperlukan, baik dalam
bahasa Latin, bahasa Inggris, atau bahasa lainnya.
 Ex. 1. Nama-nama yang diterbitkan dengan benar: × Philageria Mast. (dalam
Gard. Chron. 1872: 358. 1872), diterbitkan dengan pernyataan keturunan,
Lapageria Ruiz & Pav. × Philesia Comm. ex Juss .; Eryngiumnothosect.
Alpestria Burdet & Miège (pro sekte.) (Dalam Candollea 23: 116. 1968),
diterbitkan dengan pernyataan asal usulnya, E. sekte. Alpina H. Wolff × E.
sekte. Campestria H. Wolff; × AgrohordeumE. G. Camus ex A. Camus (dalam
Bull. Mus. Hist. Nat. (Paris) 33: 537. 1927), diterbitkan dengan pernyataan
asal usulnya, Agropyron Gaertn. × Hordeum L .; dan sinonimnya yang
kemudian × HordeopyronSimonet (dalam Compt. Rend. Hebd. Séances Acad.
Sci. Sci. 201: 1212. 1935, 'Hordeopyrum'; lihat Art. 32.2), diterbitkan dengan
pernyataan keturunan yang identik.

 Catatan 1. Karena nama-nama nothogenera dan nothotaxa pada pangkat


subdivisi suatu genus adalah formula yang diringkas atau setara dengan itu,
mereka tidak memiliki tipe.
 Ex. 2. Nama × Ericalluna Krüssm. (dalam Deutsche Baumschule 12: 154. 1960)
diterbitkan untuk tanaman yang dianggap sebagai produk salib Calluna
vulgaris (L.) Hull × Erica cinerea L. Jika dianggap bahwa tanaman ini bukan
hibrida tetapi varian E Cinerea, nama × Ericalluna Krüssm. tetap tersedia
untuk digunakan harus diketahui atau dipostulasikan hibrida Calluna Salisb. ×
Erica L. diproduksi.

 Ex. 3. × Arabidobrassica Gleba & Fr. Hoffm. (dalam Naturwissenschaften 66:


548. 1979), nama nothogeneric yang diterbitkan secara sah dengan
pernyataan induk untuk hasil hibridisasi somatik oleh fusi protoplas
Arabidopsis thaliana (L.) Heynh. dengan Brassica campestris L., juga tersedia
untuk hibrida intergenerik yang dihasilkan dari persilangan normal antara
Arabidopsis Heynh. dan Brassica L., harus diproduksi.

 Catatan 2. Nama-nama yang diterbitkan hanya untuk mengantisipasi


keberadaan hibrida tidak secara sah diterbitkan di bawah Seni. 36.1 (a).
Artikel 10

Catatan 1. Taksa nothotaxa


H.10.1. Nama-nama yang sebelumnya diterbitkan
pada pangkat sebagai
spesies atau spesies
di bawahnya harus
atau taksa
sesuai denganinfraspesifik
ketentuan (a) yang kemudian
Kode di luar Bab H dianggap
yang berlakusebagai
untuk nama pada
peringkat
nototaksa yang samadiindikasikan
dapat (lihat Art. 32.4)demikian,
dan (b) dalam Art. H.3.
tanpa Pelanggaran Seni.
perubahan
H.3.1 diperlakukan
peringkat, sesuaisebagai
dengan kesalahan
artikelyang harus
3 dan diperbaiki
4 dan dengan(lihat juga Art.
penerapan
11.9).
artikel. 50 (yang juga beroperasi dalam arah sebaliknya).
Ex. 1. Nama notospesifik Melampsora × columbiana G. Newc. (dalam Mycol.
Res. 104: 271. 2000) diterbitkan secara sah, dengan deskripsi Latin dan
penunjukan holotipe, untuk hibrida antara M. medusae Thüm. dan M.
occidentalis H. S. Jacks.
Ex. 4. Di Acaena × anserovina Orchard (dalam Trans. Roy. Soc. Australia
Selatan 93: 104. 1969) (A. anserinifolia (JR Forst. & G. Forst.) J. Armstr.
× A.2.
Ex. ovina A. Cunn.)
Penunjukan julukan (bertentangan
"Potentilla dengan Rec.
atrosanguinea-pedata" yangH.10A)
diterbitkan
menggabungkan
oleh Maund (dalam bagian
Bot.pertama
Gard 5: No.dari385,
julukan pertama
t. 97. dan keseluruhan
1833) dianggap sebagai
H.10.2.
dari Berikut
julukan ini dianggap sebagai formula dan bukan julukan benar:
formula yangkedua
berarti dalam nama-nama Lodd.
P. atrosanguinea spesiesexinduk;
D. Donkarena lebih
× P. pedata dari
Nestl.
penunjukan yang terdiri dari julukan nama-nama orang tua
terminasi julukan pertama dihilangkan, anserovina adalah julukan sejati. digabungkan
dalam bentuk yang tidak diubah oleh tanda hubung, atau dengan hanya
Ex. 3. "Verbascum nigro-lychnitis" (Schiede, Pl. Hybr .: 40. 1825)
penghentian
Ex. 5. Dalam satu julukan yang
Micromeria diubah, atau terdiri
Svent.L.dari julukan khusus
dianggap sebagai formula×yang
benthamineolens
berarti V. lychnitis (Indeks Seminum
× V. nigrum L .;
dari
Hortusnama dari
Acclim. satu orang
Pl.tepat
Arautap tua dikombinasikan
.: 48. 1969) dengan nama generik yang
nama biner yang untuk hibrida ini(M. benthamii
adalah Webb & Berthel.
V. × schiedeanum W. D. ×
lain
M. (dengan atau
pineolens tanpa perubahan pemutusan hubungan kerja).
J. Koch (Syn. Svent.)
Fl. Germ. Julukan
Helv.,(bertentangan dengan
ed. 2: 592. 1844). Rec. H.10A)
menggabungkan bagian pertama dari yang pertama dan yang bagian
kedua dari julukan kedua atas nama spesies induk; karena tidak ada
julukan yang tidak berubah, benthamineolens adalah julukan sejati.
 Ex. 6. Quercus × deamii Trel. (dalam Mem. Natl. Acad. Sci. 20: 14. 1924)
ketika dijelaskan dianggap persilangan Q. alba L. × Q. muehlenbergii Engelm.
Namun, keturunan yang tumbuh dari biji pohon dari mana jenis berasal
menyebabkan Bartlett menyimpulkan bahwa orang tua sebenarnya Q.
macrocarpa Michx. dan Q. muehlenbergii. Jika kesimpulan ini diterima, nama
Q. × deamii berlaku untuk Q. macrocarpa × Q. muehlenbergii, dan bukan
untuk Q. alba × Q. muehlenbergii.

 Rekomendasi H.10A
H.10A.1. Dalam membentuk julukan untuk nama nothotaxa di peringkat spesies
dan di bawahnya, penulis harus menghindari penggabungan bagian julukan nama-
nama orang tua.

 Rekomendasi H.10B
H.10B.1. Ketika merenungkan publikasi nama untuk hibrida antara taksa
infraspesifik, penulis harus hati-hati mempertimbangkan apakah nama-nama ini
benar-benar diperlukan, mengingat bahwa formula, meskipun lebih rumit, lebih
informatif.
Artiklel H.11

 H.11.1. Nama sebuah nothospecies di mana spesies induk dipostulatkan atau


dikenal milik genera yang berbeda adalah kombinasi dari nama nothogeneric
dengan julukan nothospecific.

 Ex. 1. × Heucherella tiarelloides (Lemoine & É. Lemoine) H. R. Wehrh. dianggap


berasal dari persilangan antara hibrida taman Heuchera L. dan Tiarella cordifolia
L. (lihat Stearn in Bot. Mag. 165: t. 31. 1948). Basionimnya, Heuchera ×
tiarelloides Lemoine & É. Lemoine (dalam Katalog (Lemoine) 182: 3. 1912),
karenanya tidak benar.

 H.11.2. Julukan terakhir atas nama notrasot infraspesifik yang taksonomi induknya
dipostulatkan atau diketahui ditugaskan untuk spesies yang berbeda dapat
ditempatkan di bawah nama yang benar dari tempat penyimpanan yang sesuai
(tetapi lihat Rec. H.10B).

 Ex. 2. Mentha × piperita L. nothosubsp. piperita (M. aquatica L. × M. spicata L.


subsp. spicata); M. × piperita nothosubsp. pyramidalis (Ten.) Harley (dalam Kew
Bull. 37: 604. 1983) (M. aquatica L. × M. spicata subsp. tomentosa (Briq.) Harley).
 PASAL H.12

 H.12.1. Taksonomi bawahan dalam nothospis dapat diakui tanpa kewajiban


untuk menentukan taksa induk pada peringkat bawahan. Dalam hal ini
digunakan kategori infraspesifik non-hybrid pada peringkat yang sesuai.

 Ex. 1. Mentha × piperita f. hirsuta Sole; Populus × canadensis var. serotina (R.
Hartig) Rehder dan P. × canadensis var. marilandica (Poir.) Rehder (lihat juga
Seni. H.4 Catatan 1).
 Catatan 1. Ketika tidak ada pernyataan asal usul, Art. H.4 dan H.5, yang
mengatur batasan dan peringkat taksa hybrid yang sesuai, tidak berlaku.

 Catatan 2. Seni. H.11.2 dan H.12.1 tidak dapat keduanya diterapkan secara
bersamaan pada peringkat infraspesifik yang sama.

 H.12.2. Nama-nama yang diterbitkan pada pangkat nothomorph1 diperlakukan


sebagai telah diterbitkan sebagai nama varietas (lihat Art. 50).

 [catatan kaki] 1 Edisi Kode sebelum Sydney Code of 1983 diizinkan hanya satu
peringkat nothotaxa infraspesifik di bawah ketentuan yang setara dengan
Seni. H.12. Peringkat itu setara dengan variasi dan kategorinya disebut
"nothomorph".

Anda mungkin juga menyukai