Anda di halaman 1dari 31

ELEMEN DAN STRUKTUR

TEORI AKUNTANSI
KELOMPOK 3 :

NINDY AMELIA PUTRI 165310418


ANNISA WIRA PRATIWI 165310422
MARIA FRANSISCA 165310643
ELEMEN STRUKTUR TEORI AKUNTANSI
PEMIKIRAN MENGENAI TEORI

JENIS STRUKTUR TEORETIS

FUNGSI DAN STRUKTUR TEORI

EVALUASI TEORI

TEORI UMUM VERSUS TEORI


MENENGAH TENTANG
AKUNTANSI
JENIS STRUKTUR
TEORETIS
 Menurut Mario Bunge dalam ilmu
lanjutan metascience kontemporer, “hukum”
atau “rumusan hukum” menunjuk kepada
suatu jenis hipotesis tertentu, yaitu non-
tunggal, non-terisolasi, mengacu kepada
suatu pola, serta membenarkan. Dan “teori”
menunjuk kepada suatu sistem hipotesis,
dimana rumusan hukum terlihat jelas di
antaranya, sehingga inti dari teori adalah
suatu sistem dari rumusan hukum.
• Unsur-unsur yang terkandung
dalam teori
Yaitu, konsep, dalil, dan hipotesis yang
saling berhubungan dalam suatu struktur
sistematis yang memungkinkan
diberikannya penjelasan dan prediksi.
Perbedaan antara
bahasa formal dengan
bahasa asli menurut
Shelby Hunt :
“Sistem bahasa formal berbeda dari
bahasa asli di mana mereka
mengidentifikasikan semua unsur-unsur
primitif dan mengembangkan suatu
“kamus” yang lengkap yang menunjukkan
bagaimana semua istilah-istilah nonprimitif
dihasilkan dari unsur-unsur primitif tadi.”
Tingkatan formalisasi dari suatu
teori menghasilkan enam jenis
utama struktur teoretis:
 Teori deduktif lengkap (deductively complete
theories)
 Teori hierarki (hierarchical theories)
 Prapengandaian sistematis (systematic
presuppositions)
 Teori kuasi-deduktif (quasi-deductive
theories)
 Percobaan-percobaan teoretis (theoretical
attempts)
 Teori yang saling berhubungan
(concatenated theories)
FUNGI DAN STRUKTUR
TEORI
 Fungsi deskriptif (descriptive function)
 Fungsi pembatasan (delimiting function)
 Fungsi generatif (generative function)
 Fungsi integratif (integrative function)
 Tingkat abstraksi (level of abstraction)
Ada 3 permasalahan yang
dihadapi para peneliti
 Permasalahan mengenai realism
versus idealism
 Permasalahan
mengenai objektivitas versus
subjektivitas
 mengenai introspeksi versus
ekstropeksi
EVALUASI TEORI
Suatu teori dievaluasi untuk
membuktikan kecukupan dari
permasalahan yang
dikemukakannya. S.C. Dodd memilih
24 kriteria evaluasi yang paling
relevan yang disusun dari yang
paling penting :
S.C. Dodd memliki 24 kriteria evaluasi yang
paling relevan yang disusun berikut ini
dengan urutan dari yang paling penting:
1. Dapat diverifikasi 13. sinergi (synergy)
(verifiability) 14. kehematan (parsimony)
2. Dapat diprediksdi
15. kesederhanaan (simplicity)
(predictivity)
16. stabilitas (stability)
3. konsisten (consistency)
17. keseringan (recurrency)
4. andal (reliability)
18. kemampuan untuk
5. akurat (accuracy)
diterjemahkan
6. umum (general)
(translability)
7. utilitas (utility)
19. kelangsungan (durativity)
8. penting (importancy)
20. ketahanan (durability)
9. multi-penerapan
(multipliability) 21. pengenalan

10. memliki suatu arti


(acquaintancy)
(univocality) 22. kepopuleran (popularity)
11. dapat dikendalikan 23. kemanjuran (efficacy)
(controllability) 24. densitas (density)
12. dapat distandarkan
(standardizability)
Teori Umum Versus Teori
Menengah Tentang
Akuntansi

Suatu teori didefinisikan sebagai suatu


gagasan (konsep), definisi, dan usulan yang
saling bergantung satu sama lain, yang
menyajikan suatu pandangan yang
sistematis dari suatu fenomena.
ELEMEN STRUKTUR TEORI
AKUNTANSI
Pemikiran mengenai konsep

HAKIKAT DAN PENTINGNYA KONSEP

VALIDITAS KONSEP
Hakikat dan
pentingnya konsep
 Penerjemah konsep yang
dirujuk suatu istilah dapat
 Konsep secara fundamental berupa:
adalah sesuatu yang penting,
baik dalam akuntansi maupun 1. Penunjukan (ostensive)
dalam ilmu-ilmu yang lain. 2. Operasional
 Konsep adalah unit-unit utama
dari suatu teori, dan pembuatan
teori yang baik mengandung 4 aspek:
artian pembentukan konsep 1. Intention
yang baik. 2. Denotation
 Dengan dinyatakan sebagai
3. Connotation
paradoks konseptualisasi
(paradox of cinceptualization), 4. extention
konsep dapat dijelaskan sebagai
berikut: “konsep-konsep yang
tepat dapat dibutuhkan untuk
membentuk suatu teori baik,
namun kita membutuhkan suatu
teori yang baik untuk
mendapatkan konsep-konsep
yang tepat.
Suatu konsep dapat berupa beragam jenis.
Satu pembedanya adalah dari segi konsep
formal versus nonformal.

Jenis yang lain meliputi konsep-konsep:


 Observasional
 Teoretis
 disposisi
Validitas konsep
Validasi dari suatu konsep pada kenyataannya penting untuk
penerimaannya sebagi suatu konsep yang bermanfaat yang dapat
dimasukkan ke dalam suatu teori tertentu.

Dua pendekatan yang digunakan untuk


melakukan validasi:

pendekatan yang berfokus pada


pengembangan pengukuran
Operasionisme. Yang validitas konsep untuk
menyatakan bahwa yang valid mengevaluasi sampai sejauh
hanyalah konsep-konsep mana suatu instrumen dapat
observasional.
mengukur konse yang sedang
dipertimbangkan.
Jenis-jenis validitas konsep
yang terdapat dalam
literatur-literatur riset

1. Validitas observasional
2. Validitas isi
3. Validitas yang berhubungan dengan kriteria
4. Validitas gagasan
5. Validitas sistematik
6. Validitas semantik
7. Validitas pengendalian
ELEMEN STRUKTUR TEORI
AKUNTANSI
MENANGANI HIPOTESIS

DARI DALIL KE HIPOTESIS

KONFIRMASI ATAS
HIPOTESIS

HAKIKAT DARI PENJELASAN

HAKIKAT DARI PREDIKSI


Dari dalil ke hipotesis
Dalil dalam suatu teori menetapkan hubungan antara konsep-konsep
dalam teori tersebut. Ia ditunjuk oleh sebuah kalimat. Secara umum ciri-
ciri nya adalah:

1. Angka dan tingkat


predikat

2. Tingkat dari
keumuman
Dalil dapat menjadi hipotesis jika mereka mengacu kepada fakta-fakta
yang tidak berpengalaman dan pada waktu yang bersamaan dapat
diperbarui berdasarkan atas pengetahuan yang baru diperoleh.

Karakteristik utama dari sebuah hipotesis adalah kemampuan untuk


diuji secara empiris.

Sifat dari pengujian yang diberikan akan bergantung kepada apakah


dalil yang diberikan bersifat analitis atau sintesis.

John o’shaugnessy merekomendasikan hal-hal


berikut ini dalam perumusan hipotesis.
Persyaratan bagi perumusan hipotesis adalah
bahwa ia hendaknya menjelaskan dan
diformulasikan sehingga konsekuensinya dapat
didedukasi dan dapat diverifikasi.
Konfirmasi atas Hipotesis

Pertanyaan mengenai apakah akuntansi


adalah suatu ilmu (sains) belum pernah bisa
dijawab secara memadai. Suatu definisi yang
baik dari ilmu, yang dikatakan oleh robert
buzzel, adalah sebagai berikut:

Suatu isi pengetahuan yang terklarifikasi dan


sistematis,... Yang diorganisasikan disekitar satu atu
lebih teori pusat dan sejumlah prinsip-prinsip
dasar,... Biasanya dinyatakan dalam bentuk
kuantitatif,... Pengetahuan yang memungkinkan
dilakukannya prediksi dan dalam kondisi tertentu,
pengendalian atas peristiwa-peristiwa di masa
depan
Konfirmasi atas
Hipotesis
Terdapat satu metodologi yang diterima umum oleh seluruh
ilmu pengetahuan untuk membenarkan satu pengetahuan.
Metodologi tersebut terletak dalam penentuan apakah suatu
nilai kebenaran dapat, secara prinsip, ditempatkan sebagai
hipotesis yaitu apakah ia dapat disanggah, dikonformasikan,
dibuktikan kesalahannya atau diverifikasi.

1. Konfirmasi (confirmation)
2. Pembuktian kesalahan (falsification)
3. Hipotesis yang semata-mata dapat dikonfirmasikan (purely
confirmable hypotheses
4. Hipotesis yang semata-mata dapat disanggah (purely
refutable hypotheses)
Hakikat dari Penjelasan
 Penjelasan merupakan langkah vital dari
seluruh jenis pertanyaan ilmiah.
 Ernest Nagel menyatakan bahwa “tujuan
khusus dari suatu usaha ilmiah adalah
untuk memberikan penjelasan yang
sistematis dan didukung secara
bertanggung jawab.
Model-model penjelasan harus
memenuhi persyaratan-
persyaratan
 Persyaratan akan relevansi penjelasan
berarti bahwa model penjelasan harus
bagaimana pun caranya menunjukkan
bahwa fenomena yang akan dijelaskan
adalah telah diekspetasikan mengingat
kondisi-kondisi yang ada.
 Persyaratan akan kemanapun untuk diuji
berarti bahwa penjelasan ilmiah harus
dapat diuji secara empiris.
 Model fungsional atau teleology-penjelasan
menjawab pertanyaan “mengapa” . Atas
suatu fenomena dengan mengacu kepada
fungsi-fungsi tertentu dari fenomena tersebut.
 Model genetik-penjelasan menjawab
pertanyaan “mengapa” atas suatu fenomena
dengan mengacu kepada suatu kondisi
sebelumnya atau suatu urutan dari kondisi-
kondisi sebelumnya.
 Model pola menjawab pertanyaan
“mengapa” dengan mencocokkan suatu
fenomena ke dalam pola yang diketahui.
Model peristiwa-peristiwa individual
menjelaskan pertanyaan “mengapa”
dengan mengacu kepada penjelasan-
penjelasan individual sebagai penjelasnya.
Model empiris logis menjawab pertanyaan
“mengapa” dengan tidak mengacu
kepada peristiwa-peristiwa individual namun
kepada generalisasi empiris yang
menggolongkan dan secara induktif
menggeneralisasi temuan-temuan yang ada.
Hakikat dari Prediksi
 Prediksi dapat dilakukan dengan teknik-
teknik ekstrapolasi, yang memprediksi suatu
variabel atas dasar dari variabel itu sendiri,
atau teknik-teknik asosiatif, yang
memprediksi suatu variabel atas dasar dari
variabel (-variabel) lain.
 Kriteria yang dikenal dalam evaluasi suatu
prediksi antara lain adalah kemampuan
untuk dapat dikonfirmasi atau disangkal,
ruang lingkup, presisi, akurasi, dan
kekuatan.
Konteks Penemuan
Secara umum, ada empat prosedur yang
digunakan :
1. Mimpi, mungkin adalah salah satu prosedur
penemuan yang memiliki peranan penting dalam
penemuan ilmiah.
2. Eureka, dapat menjadi salah satu prosedur
penemuan juga.
3. Pendekatan deduktif, pendekatan ini terhadap
penyusunan suatu teori apa pun dimulai dengan
dalil-dalil dasar dan dilanjutkan untuk menghasilkan
kesimpulan logis atas subjek yang dipermasalahkan.
4. Pendekatan induktif, pendekatan ini bagi
penyusunan suatu teori dimulai dengan observasi-
observasi serta pengukuran, dan selanjutnya
bergerak ke arah generalisasi kesimpulan.
Pendekatan induktif
melibatkan empat
tahapan :

 Mencatat seluruh observasi yang dilakukan.


 Menganalisis dan mengklasifikasi observasi-
observasi ini untuk mendeteksi adanya
hubungan yang terus berulang (“seperti” dan
“kemiripan”).
 Secara induktif menghasilkan generalisasi dan
prinsip-prinsip akuntansi dari observasi-observasi
yang menggambarkan hubungan yang terus
berulang
 Menguji generalisasi tersebut.
 Alifan pratama (kel 6) bagaimana sifat
struktur teori akuntansi?
 Dea ramadana(kel 5) jelaskan apa yang
dimaksud dengan aksioma dan datum
berikan contohnya?
 Tanty tania basuki (kel 4) jelaskan pra
pengadaian yang sistematis dan berikan
contoh

Anda mungkin juga menyukai