Anda di halaman 1dari 16

AUDITING 1

 Suatu laporan standar/ laporan audit baku merupakan


laporan yang lazim diterbitkan. Laporan ini memuat pendapat
wajar tanpa pengecualian yang menyatakan bahwa laporan
keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan , hasil usaha, dan arus kas entitas
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Kesimpulan ini hanya akan dinyatakan bila auditor telah
membentuk pendapat berdasarkan audit yang dilaksanakan
sesuai GAAS.
Laporan standar/ laporan audit baku memiliki tiga paragraf ,
yang lazim disebut paragraf pendahuluan/ pengantar,
paragraf lingkup audit, dan paragraf pendapat.

GAAS (Generally Accepted Auditing Standards) = Standar Pemeriksaan yang Diterima


Secara Umum adalah Aturan-aturan dan pedoman umum yang digunakan Akuntan
Publik terdaftar atau bersertifikat dalam mempersiapkan dan melaksanakan
pemeriksaan laporan keuangan klien
Dalam laporan tersebut terdapat 6 unsur penting pihak yang dituju, paragraph
pendahuluan/ pengantar, paragraph lingkup, paragraph pendapat, nama auditor, nomor
izin akuntan public, nomor izin kantor akuntan public, dan tanda tangan, serta tanggal
laporan audit. Berikut ini dijelaskan isi tiga unsur penting laporan audit baku :

Paragraf Pendahuluan
Paragraf pendahuluan memuat tiga pernyataan faktual. Tujuan utama paragraf ini
adalah untuk membedakan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor.
Kalimat pada paragraf pendahuluan disajikan sebagai berikut :
Objek yang menjadi sasaran audit
Kami telah mengaudit...neraca...Perusahaan X ...untuk tahun tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 20X2 serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas,
serta laporan arus kas untuk tahun yang terakhir pada tanggal tersebut” berisi dua hal
penting berikut ini.
1. Auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan setelah ia melakukan audit
atas laporan tersebut.
2. Objek yang diaudit oleh auditor bukanlah catatan akuntansi melainkan laporan
keuangan kliennya, yang meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan
ekuitas, dan laporan arus kas.

Kalimat diatas menunjukkan bahwa auditor telah mengaudit laporan keuangan tertentu
dari perusahaan yang ditunjuk.
Tanggung jawab auditor
Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen.

Kalimat diatas menegaskan bahwa tanggung jawab atas


laporan keuangan terletak di tangan manajemen.

Tanggung jawab kami adalah menyatakan....berdasarkan


audit kami.

Kalimat diatas secara khusus menunjukkan tanggung


jawab auditor. Auditor berperan untuk melaksanakan
audit dan menyatakan pendapat berdasarkan temuan
temuan.
Paragraf Ruang Lingkup
Paragraf ruang lingkup menguraikan sifat dan lingkup audit. Hal ini sesuai
dengan bagian ke empat standar pelaporan yang mengharuskan auditor
menunjukkan dengan jelas sifat audit yang dilakukan. Paragraf ruang lingkup
audit juga menunjukkan beberapa keterbatasan audit. Kalimat dalam paragraf ini
adalah:

- Standar auditing
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan
Ikatan Akuntan Indonesia…
Dalam konteks ini ,standar auditing yang berlaku umum meliputi sepuluh
standar GAAS dan seluruh SAS yang dapat diterapkan.

- Penjelasan ringkas standar auditing


Standar tersebut mengharuskan kami ....audit agar memperoleh keyakinan
yang memadai ...laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Kalimat diatas menunjukkan keterbatasan penting suatu audit yaitu auditor
hanya mencari keyakinan yang memadai saja, bukan keyakinan yang absolut dan
diperkenalkannya konsep materialitas.

SAS (Statement on Auditing Standards) 99 adalah regulasi yang dikeluarkan oleh American
Institute of Certified Public Accountant (AICPA), kalo di sini semacam Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI).
Suatu audit meliputi pemeriksaan ,atas dasar pengujian,bukti bukti yang
mendukung ....laporan keuangan.
Kalimat diatas menjelaskan lebih jauh sifat audit dan pesan kepada pemakai
laporannya bahwa:
1. Dalam perikatan umum, auditor melaksanakan auditnya atas dasar pengujian,
bukan atas dasar pemeriksaan terhadap seluruh bukti.
2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern merupakan dasar menentukan
jenis dan luas pengujian yang dilakukan dalam pemeriksaan.
3. Luas pengujian dan pemiihan prosedur audit ditentukan oleh pertimbangan
auditor atas dasar pengalamannya.
4. Dalam audit, auditor melakukan pemeriksaan atas bukyi audit, yang tidak \
hanya terbatas pada catatan akuntansi klien saja, namun mencakup informasi
penguat (corroborating information).

Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi...estimasi


signifikan....penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kalimat tersebut menyebutkan bahwa auditor menggunakan pertimbangan dalam
menilai dan mengevaluasi representasi laporan keuangan manajemen.

Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk
menyatakan pendapat.
Kalimat diatas menunjukkan bentuk keterbatasan lain dari suatu audit.
Paragraf pendapat
Paragraf ketiga dalam laporan audit baku merupakan paragraph yang
digunakan oleh auditor untuk menyatakan pendapatnyab mengenai laporan
keuangan yang disebutkannya dalam paragraf pendahuluan/ pengantar.
Dalam paragraph ini auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran
laporan keuangan auditan, dalam semua hal yang material, yang didasarkan
atas kesesuaian penyusunan laporan keuangan tersebut dengan prinsip
akuntansi berterima umum. Kalimat paragraf pendapat dijelaskan sebagai
berikut:
Menurut pendapat kami ,laporan keuangan yang kami sebut diatas...

Dalam menafsirkan arti dan pentingnya kalimat ini ,hendaknya disimpulkan


bahwa pendapat tersebut dinyatakan oleh orang orang yang profesional,
berpengalaman dan ahli.
....Menyajikan secara wajar ,dalam semua hal yang material ...posisi
keuangan ...hasil usaha dan arus kas...
Konotasi yang dimaksutkan dalam kata kata secara wajar adalah bahwa
penyajian laporan keuangan telah memadai ,tanpa berat sebelah,atau
distorsi.
....sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum...
Kalimat ini memenuhi standar pelaporan pertama yang menyatakan bahwa
laporan harus menunjukkan apakah laporan keuangan disusun sesuai
dengan GAAP. GAAP (Generally Accepted Accounting Principles ) atau Prinsif-
prinsif Standar Akuntansi Keuangan berlaku umum.
1. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)
Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan auditor jika tidak terjadi pembatasan
dalam lingkup audit dan tidak terdapat pengecualian yang signifikan mengenai
kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyusunan laporan
keuangan, konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum tersebut, serta
pengungkapan memadai dalam laporan keuangan.
Laporan audit yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian adalah laporan yang
paling dibutuhkan oleh semua pihak, baik oleh klien, pemakai informasi keuangan
maupun oleh auditor.

2. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa


penjelasan(Unqulified opinion report with explanatory language)
Jika terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan, namun laporan keuangan
tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan klien,
auditor dapat menerbitkan laporan audit baku.
3. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified
opinion report)

Jika auditor menjumpai kondisi-kondisi berikut ini, maka ia


memberikan pendapat wajar dengan pengecualian dalam laporan
audit.
a. Lingkup audit dibatasi oleh klien.
b. Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting
atau tidak dapat memperoleh informasi penting karena kondisi-
kondisi yang berada di luar kekuasaan klien maupun auditor.
c. Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum.
d. Prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan tidak ditetapkan secara
konsisten.

Dalam pendapat ini auditor menyatakan bahwa laporan keuangan


yang disajikan oleh klien adalah wajar, tetapi ada beberapa unsur
yang dikecualikan, yang pengecualiannya tidak mempengaruhi
kewajaran laporan keuangan secara konsisten.
4. Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (Adverse opinion report)
Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika ia tidak dibatasi lingkup
auditnya, sehingga ia dapat mengumpulkan bukti kompeten yang
cukup untuk mendukung pendapatnya. Jika laporan keuangan diberi
pendapat tidak wajar oleh auditor, maka informasi yang disajikan oleh
klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga tidak
dapat dipakai oleh pemakai informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.

5. Laporan yang didalamnya auditor tidak menyatakan pendapat (Disclaimer of


opinion report)
Jika auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan, maka
laporan audit ini disebut dengan laporan tanpa pendapat (no opinion
report). Kondisi yang menyebabkan auditor menyatakan tidak memberikan
pendapat adalah:
a. Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit.
b. Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya.

Perbedaan antara pernyataan tidak memberikan pendapat dengan pendapat


tidak wajar adalah pendapat tidak wajar ini diberikan dalam keadaan auditor
mengetahui adanya ketidakwajaran laporan keuangan klien, sedangkan auditor
menyatakan tidak memberikan pendapat karena ia tidak cukup memperoleh
bukti mengenai kewajaran pelaporan keuangan auditan atau karena ia tidak
independen dalam hubungannya dengan klien.
PENYIMPANGAN DARI LAPORAN STANDAR
Dalam praktik ,dapat muncul kondisi-kondisi
tertentu yang tidak memungkinkan auditor
menerbitkan laporan standar.Penyimpangan
dari laporan standar tergolong dalam salah
satu dari dua kategori berikut ini:
- Laporan standar dengan bahasa penjelasan.
- Jenis-jenis pendapat lain
Pendapat Wajar tanpa Pengecualian (Laporan Audit Baku)
Laporan Audit Independen

Kepada Yth.
Direksi dan Dewan Komisaris
PT. UNMUHA
Jl. Muhammadiyah No 100
Banda Aceh

Kami telah mengaudit neraca PT. UNMUHA per 31 Desember 2001 serta laporan rugi laba, laporan
perubahan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan
keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar
pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit
juga meliputi penilaian atas standar akkuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit
kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua
hal yang material, posisi keuangan PT. UNMUHA per 31 Desember 2001, dan hasil usaha, serta arus kas untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Kantor akuntan
Eliya Isfaatun, SE., MMSI

(Eliya Isfaatun, SE., MMSI)


Reg. Neg-D110369

Tanggal, 13 Maret 2018


Para auditor dan manajemen tentunya memiliki
tanggung jawab masing-masing. Tanggung jawab
mereka adalah:

Tanggung Jawab Manajemen


Manajemen memiliki tanggungjawab terhadap laporan
keuangan dan pengendalian internal. Di dalam The
Sarbanes-Oxley Act tanggung jawab tersebut semakin
diperketat. Salah satunya adalah kewajiban terhadap CEO
dan CFO perusahaan publik untuk
memberikan statement (pernyataan) tentang tanggung
jawabnya terhadap laporan keuangan tersebut baik untuk
laporan berkala maupun laporan tahunan yang dikirimkan
kepada SEC (Bapepam di Indonesia).

CEO (Chief Executive Officer) = Pejabat Eksekutif Tertinggi


CFO (Chief Financial Officer) = Kepala Pejabat keuangan
SEC (Securities and Exchange Commission) = Komisi Sekuritas dan Bursa adalah
regulator utama untuk pasar saham Amerika, yang menetapkan regulasi untuk
pendaftaran efek/sekuritas dan mengawasi kegiatan bursa efek.
Tanggung Jawab Auditor

1. Materiality
besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat
dari keadaan yang melingkupnya, dapat mengakibatkan perubahan atas suatu
pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap
informasi itu, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.

Tanggung jawab auditor hanya pada salah saji material.

2. Reasonable assurance
Ini merupakan tingkat kepastian yang tinggi tetapi tidak absolut.

3. Errors versus fraud


Error adalah salah saji karena kekeliruan, sedangkan fraud
adalah salah saji karena kecurangan.

4. Professional skepticism
Sikap yang selalu ingin tahu dan memberikan penilaian kritis
terhadap evidence. Konsepnya bahwa auditor tidak boleh mengasumsikan
bahwa manajemen tidak jujur tetapi kemungkinan bahwa manajemen tidak
jujur harus tetap diperhitungkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai