Memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresifitas
atau mendukung alur cerita agar lebih runtut mendiskripsikan tokoh, setting, plot dll nya. • Dapat membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif, bersinonim dan hapir bersinonim, kata- kata yang mirip dalam ejaannya. • Dapat membedakan kata-kata ciptaan sendiri fan juga kata yang mengutip dari orang yang terkenal yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam masyarakat. a. Makna Denotatif Makna dalam alam wajar secara eksplisit atau sesuai dengan apa adanya secara objektif atau sering disebut makna konseptual Contoh: Kata “Makan” bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut. b. Makna Konotatif Makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, pribadi dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Contoh: Kata “Kamar kecil” bisa disebut juga “Jamban” c. Makna Umum & Khusus Makna yang berada dalam cakupan luas Contoh: Kata “Ikan” lebih memiliki makna luas daripada ikan mujair, gurame, dencis, beledang, dll. Sedangkan, makna khusus berada pada cakupan yang lebih dipersempit. d. Kata Abstrak & Kata Konkrit Kata yang acuannya semakin mudah diserap pancaindera disebut “kata konkrit”. Contoh: Meja, mobil, rumah, kain, gelas, dll. Kata yang acuannya tidak mudah diserap pancaindera disebut “kata abstrak”. Contoh: Perdamaian, gagasan, hiruk-pikuk, dll. e. Sinonim Dua kata atau lebih yang pada asanya memiliki makna yang sama, tetapi berlainan bentuk atau memiliki kesamaan/kemiripan. Contoh: “Cermat” dan “Cerdik”. Mereka bersinonim, namun tidak persis sama benar f. Kata Ilmiah & Kata Populer Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang bisa diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Contoh: Analogi, anarki, biodata, format, dll Kata populer merupakan kata-kata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh: Daftar Pustaka, akhir, kekacauan, dll. g. Antonim Pilihan kata yang memiliki makna berlawanan. Contoh:”Cantik” x “Jelek” “Pintar” x “Bodoh” “Rajin” x “Malas” h. Homograf kata-kata yang memiliki tulisan sama akan tetapi memiliki arti dan bunyi yang berbeda. Contoh: Apel (Buah atau Pertemuan) Keset (Keras atau Alas Sepatu) Mental (Moral atau Terpelating) i. Homofon Pilihan kata yang memiliki bunyi yang sama akan tetapi makna dan ejaan berbeda Contoh:”Rok” x “Rock” “Massa” x “Masa” “Bank” x “Bang” j. Homonim kata-kata yang memiliki ejaan yang sama akan tetapi makna dan bunyi berbeda Contoh: Asep (Nama Orang atau Asap) Bisa (Racun atau Dapat) Kali (Sungai atau Kelipatan)