Rekristalisasi
Rekristalisasi
SJ. RAHARJO
Staf AKAFARMA PIM
http://www.rsc-teacher-fellows.net/labTechniques/SoxhletExtractionAnimation.htm
Kristalisasi
• Teknik yang paling sederhana dan efektif untuk
pemurnian padatan senyawa organik
• Kristal dapat diperoleh melalui satu dari tiga cara,
yakni dari pendinginan lelehan sesuatu padatan, dari
sublimasi, atau dari sebuah larutan superjenuh.
• Metode terakhir ini adalah metode yang paling
umum dilakukan dalam laboratorium kimia organik.
Pemurnian senyawa organik dengan kristalisasi
PELARUTAN
• Masalah utama dalam kristalisasi adalah pemilihan pelarut yang sesuai
untuk melarutkan zat-zat pengotor.
• Pelarut ideal untuk kristalisasi adalah harus tidak bereaksi dengan
senyawa yang akan dikristalkan, seharusnya volatil sehingga mudah
dipindahkan dari kristal, harus mempunyai titik didih yang lebih rendah
daripada titik leleh senyawa yang dikristalkan, seharusnya tidak beracun
dan tidak mudah terbakar, dan paling penting daripada semua itu adalah
senyawa yang dikristalkan sangat larut dalam pelarut panas dan tidak larut
pelarut dingin. Dalam banyak hal, terutama jika senyawa yang akan
dikristalkan telah diketahui, maka pelarut yang dapat digunakan dengan
cepat dapat diketahui dari literatur yang ada.
• Hal yang berbeda jika senyawa yang akan dikristalkan belum diketahui,
pelarut yang dapat digunakan harus ditentukan sendiri.
• Pemilihan pelarut dalam kristalisasi tidaklah selalu mudah, tapi kimiawan
organik selalu memilih aturan like dissolves like.
Pelarutan
Pelarutan
• Jika pelarut kristalisasi belum diketahui dengan pasti, lakukanlah uji kelarutan
pendahuluan. Untuk itu tempatkan sejumlah kecil padatan (kira-kira 20 mg
atau jumlah yang sesuai di atas ujung mikrospatula) dalam tabung reaksi kecil
(ukuran 10 x 75 mm) dan tambahkan beberapa tetes pelarut ke dalam tabung.
• Jika senyawa dengan mudah larut dalam pelarut dingin maka cobalah lagi
dengan pelarut yang berbeda. Jika senyawa tidak larut dalam pelarut dingin,
panaskan tabung di atas penangas uap atau air, dan jika senyawa masih belum
larut, tambahkan pelarut lagi sambil dipanaskan. Jika senyawa masih tidak
mau larut, coba dengan pelarut yang berbeda. Jika telah ditemukan suatu
pelarut di mana senyawa larut jika panas, cobalah uji apakah padatan akan
terpisah lagi pada pendinginan.
• Tempatkan tabung dalam gelas piala yang berisi air -es, dan biarkan selama
satu atau dua menit. Jika padatan terbentuk pada pendinginan, pelarut
tersebut mungkin sudah cocok untuk kristalisasi zat diinginkan
Teknik Pemisahan
REKRISTALISASI
Recrystallisation
• Recrystallisation is a means
of purifying solids. If carried
out correctly the final
product will be both of a
high yield as well as pure
• Apparatus Guide
• Animation
• Video
Recrystallisation
Rekristalisasi
• Sebelum melakukan kristalisasi sebaiknya padatan yang
akan dikristalkan ditimbang, dengan demikian perolehen
kembali (recovery) zat dari proses kristalisasi dapat
ditentukan.
• Jika zat sudah dikristalkan, jangan melarutkan semuanya
lagi. Simpanlah selalu sedikit kristal untuk keperluan
pancingan pembentukan kristal. Kristal yang dalam
jumlah banyak kadang sulit dilarutkan, dan karenanya
seharusnya digerus lebih dahulu sebelum ditambahkan
ke pelarut kristalisasi.
Rekristalisasi Asam Salisilat
Hypotheses Observation
Scientific
Method
Recrystallization
filter
xx xx
xx xx use round
filter paper
glass funnel
with quartered
filter paper
decolorizing cool
carbon added (slowly)
Attach to vacuum
outlet using black
rubber tubing
Büchner Suction
Filtration
Procedure for Crystallization
Heat some solvent to
Pour a small amount
boiling. Place the
of the hot solvent
solid to be
into the flask Swirl the flask to dissolve
recrystallized in an
containing the solid. the solid.
Erlenmeyer flask.
After a while, When the solid is all If the solid is still not
in solution, set it on
crystals should the bench top. Do
dissolved, add a tiny
appear in the not disturb it! amount more solvent
flask. and swirl again.
Vacuum Filtration
Filter the solution
SELESAI