Ebola
Ebola
Infeksi yang timbul adalah akibat kontak langsung melalui luka atau
selaput lendir dengan darah, cairan tubuh atau sekresi (feses, urine, air
ludah, cairan semen) dari orang yang positif terinfeksi penyakit virus
Ebola.
5 spesies
Virus Ebola mempunyai lima spesies yang berbeda dan genomnya
tidak terlalu banyak berubah meskipun pada urutan sekuen
nukleotida terdapat perubahan sedikit
Bundibugyo
ebolavirus
(BDBV)
Zaire Reston
ebolavirus ebolavirus
(EBOV) (RESTV)
• Virus ebola memiliki RNA rantai negatif nonsegmental yang terdiri dari 7
gen struktural dan gen-gen regulator.
Mengalami
muntah gagal ginjal Nyeri otot
dan fungsi dan sendi
hati
• Fase B: Bersifat akut (hari ke 1-6). • Fase D: Terjadi agregasi (hari ke 9).
Terjadi demam persisten yang tidak Pada beberapa kasus terjadi
berespon terhadap obat anti penurunan kondisi kesehatan yang
malaria atau antibiotik, sakit drastis diikuti oleh gangguan
kepala, lemah badan yang terus respirasi; dapat terjadi gangguan
menerus, dan diikuti oleh diare, hemostasis berupa perdarahan pada
nyeri perut, anoreksia, dan muntah. kulit (petekia)
PENGOBATAN EBOLA
• Saat ini belum ada obat untuk penyakit virus Ebola. Beberapa pasien sembuh
dengan penanganan dan perawatan medis yang tepat.
• Hasil uji PCR menunjukkan bahwa DNA virus Ebola ditemukan pada 3% (13/419)
hati dan limpa dari kelelawar tersebut Hasil temuan ini mengarah bahwa spesies-
spesies kelelawar tersebut dapat bertindak sebagai reservoir ZEBOV dan spesies
virus Filo lainnya.
• Sampel yang dapat digunakan untuk isolasi virus Ebola adalah darah dan
pengiriman sampel harus dalam keadaan dingin. Virus Ebola dapat tumbuh
pada sel kera seperti sel Vero dan sel Vero E6
• Ketika infeksi Ebola atau famili Filoviridae terjadi dan menjadi fatal, pasien
biasanya meninggal sebelum terbentuk respon antibodi.
• Pada tahap awal infeksi, titer virus Ebola akan meningkat bahkan dapat
mencapai puncak dalam darah dan jaringan pasien, sehingga deteksi antigen
virus sangat tepat digunakan untuk diagnosis Ebola
PENCEGAHAN