Lapsus Pneumonia-1 FIX
Lapsus Pneumonia-1 FIX
Lapsus Pneumonia-1 FIX
KELOMPOK 8 :
Hilmy Aditya
Anasatazia Adeela
Asvika Anis Anwar
Anildhah Wahab
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn S
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tgl. Lahir : 01-07-1945
Umur : 73 tahun
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Alamat : Jln. Manuruki no 13
Rumah Sakit : RS Wahidin Sudirohusodo
MR : 860978
Tanggal Masuk : 27 Oktober 2018
SUBJEKTIF
Keluhan Utama: Batuk
Anamnesis Terpimpin:
Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 2 minggu
yang lalu disertai sesak napas, ada dahak berwarna putih.
Demam ada satu hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien
mengeluhkan lemas, nafsu makan menurun. Ada penurunan
berat badan 5 kg selama 1 bulan. Keringat pada malam hari
tidak ada. Nyeri dada ada saat batuk. Nyeri perut tidak ada. Mual
dan Muntah tidak ada. Buang air besar biasa, warna kuning-
coklat. Buang air kecil kesan lancar, warna kuning, volume cukup.
Riwayat merokok ada selama 40 tahun, 2 bungkus per hari.
Riwayat kontak dengan penderita batuk lama (-)
SUBJEKTIF
Riwayat komsumsi OAT tidak ada.
Riwayat alergi tidak ada
Riwayat alergi pada keluarga tidak ada.
Riwayat merokok ada, 1-2 bungkus sehari selama 30 tahun.
Index Brinkman = Derajat sedang
Riwayat DM tidak ada
Riwayat Hipertensi tidak ada
Riwayat keluarga dengan TB tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum:
Sakit Sedang/Gizi kurang/ GCS15(E4M6V5)
BB: 48kg TB: 165 cm IMT: 21,3 kg/m2
Tanda Vital:
Tekanan Darah : 110/60 mmHG
Nadi : 65 kali/menit
Pernapasan : 22 kali/menit
Suhu : 36.7 ⁰C
Kepala
Ekspresi : Biasa
Simetris muka : Simetris kiri dan kanan
Deformitas : Tidak ada
Rambut : Hitam, susah dicabut
Mata
Eksoptalmus/Enoptalmus : (-)
Gerakan : Dalam batas normal
Kelopak mata : Edema palpebra (-)
Konjungtiva : Anemis (+/+)
Sklera : Ikterus (-/-)
Kornea : Jernih
Pupil : Bulat, isokor, diameter 2,5mm/2,5mm
Telinga
Pendengaran : Dalam batas normal, tidak ada otorhea
Nyeri tekan di prosesus mastoideus : (-)
Hidung
Perdarahan : (-)
Sekret : (-)
Mulut
Bibir : Pucat (-), Kering (-)
Gigi geligi : Caries (-)
Gusi : Perdarahan gusi (-)
Tonsil : T1 – T1, hiperemis (-)
Faring : Hiperemis (-)
Lidah : Kotor (-), tremor (-), hiperemis (-), bercak putih(-)
Leher
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran
DVS : R+2 cm H2O
Pembuluh darah : Dalam batas normal
Kaku kuduk : Negatif
Tumor : Tidak ada
Nodul : Tidak ada
Thorax
Inspeksi :
o Normochest, pergerakan simetris hemitoraks kanan
dan kiri saat statis maupun dinamis
Palpasi :
o Vokal fremitus normal pada kedua hemitoraks, nyeri
tekan (-), massa (-)
Perkusi :
o Sonor pada kedua hemithoraks
Auskultasi:
o Bunyi paru bronkovesikuler
o Bunyi tambahan : Ronkhi +/+, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas kanan atas ICS II Dekstra
Batas kiri atas ICS II Sinistra
Batas kanan bawah ICS IV linea parasternalis
dextra
Batas kiri bawah ICS V linea midklavikularis
sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I/II regular, bising jantung tidak ada
Abdomen
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas
Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
Palpasi : Massa tumor (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani, undulasi (-)
Lain-lain : Ascites (-)
Ekstremitas
Pitting edema : -/- (dorsum pedis), -/- (pretibial)
Perdarahan (-), palmar eritem (-), akral hangat, clubbing finger (-)
Kesan:
• Pneumothorax dextra
•Cardiomegaly disertai dilatatio aortae
ASSESSMENT
Community Acquired Pneumonia CURB 65
Score 1
Pneumothorax Dextra
TERAPI
Oksigen via nasal kanul 2-4 Liter/Menit
Combivent 8 jam/inhalasi
N- Ace 200 gr/ 8 jam/ oral
Ceftazidine 1 gr/8 jam/iv
Planning
Cek sputum BTAUji sputum gram
Kultur mikroorganisme
Sensitifitas antibiotik
DAFTAR MASALAH
Assessment Masalah Subjektif Objektif Planning Terapi
Community Sesak Batuk berdahak dikeluhkan Inspeksi: Uji sputum -Oksigen via
Acquired Batuk sejak 2 minggu yang lalu Normochest, gram nasal kanul 2-4
Pneumonia disertai sesak napas, ada pergerakan simetris Liter/Menit
dahak berwarna putih. Demam hemitoraks kanan Kultur
ada satu hari sebelum masuk dan kiri saat statis mikroorgani Combivent 8
rumah sakit. Pasien maupun dinamis sme jam/inhalasi
mengeluhkan lemas, nafsu
makan menurun. Ada Palpasi: Vokal Sensitifitas N- Ace 200 gr/
penurunan berat badan 5kg fremitus normal antibiotik 8 jam/ oral
selama 1 bulan. Keringat pada pada kedua
malam hari tidak ada. Nyeri hemitoraks, nyeri Ceftazidine 1
dada ada saat batuk. Nyeri tekan (-), massa (-) gr/8 jam/iv
perut tidak ada. Mual dan
Muntah tidak ada. Buang air Perkusi: Sonor pada
besar biasa, warna kuning- kedua hemithoraks
coklat. Buang air kecil kesan
lancar, warna kuning, volume Auskultasi: Bunyi
cukup. paru
Riwayat merokok ada selama bronkovesikuler,
40 tahun, 2 bungkus per hari. Bunyi tambahan :
Riwayat konsumsi OAT (-) Ronkhi +/+,
Riwayat kontak dengan wheezing -/-
penderita batuk lama (-)
FOLLOW UP HARIAN
Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning Terapi
27/10/ Batuk berdahak dikeluhkan KU: Sakit sedang/Gizi - Community Uji sputum -Oksigen via
2018 sejak 2 minggu yang lalu baik/GCS 15 Acquired BTA nasal kanul
disertai sesak napas, ada
TD:110/60 Pneumonia 2-4
dahak berwarna putih.
Demam ada satu hari N: 65x/menit CURB 65 Kultur Liter/Menit
sebelum masuk rumah P: 20x/menit Score 1 mikroorganis
sakit. Pasien mengeluhkan S: 36,5 - Pneumothor me Combivent 8
lemas, nafsu makan Thorax ax jam/inhalasi
menurun. Ada penurunan I: Normochest, pergerakan Sensitifitas
berat badan 5kg selama 1
simetris hemitoraks kanan dan antibiotik N- Ace 200
bulan. Keringat pada
malam hari tidak ada. Nyeri kiri saat statis maupun gr/ 8 jam/
dada ada saat batuk. Nyeri dinamis oral
perut tidak ada. Mual dan P: Vokal fremitus normal pada
Muntah tidak ada. Buang kedua hemitoraks, nyeri Ceftazidine 1
air besar biasa, warna tekan(-), massa(-) gr/8 jam/iv
kuning-coklat. Buang air
P: Sonor pada kedua
kecil kesan lancar, warna
kuning, volume cukup. hemithoraks
Riwayat merokok ada A: Bunyi paru bronkovesikuler,
selama 40 tahun, 2 Bunyi tambahan : Ronkhi +/+,
bungkus per hari. Riwayat wheezing -/-
konsumsi OAT (-) Riwayat Lab:
kontak dengan penderita
WBC: 4.120
batuk lama (-)
RBC: 2.750.000
HGB: 7,3 mg/dl
HCT: 25,2 %
Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning Terapi
29/10/ Pasien mengeluh masih KU: Sakit sedang/Gizi baik/GCS - Community - Menunggu -Oksigen via
2018 batuk dan sesak. Batuk 15 Acquired hasil nasal kanul 2-
TD:120/70
disertai dengan dahak Pneumonia 4 Liter/Menit
N: 65x/menit
yang berwarna putih. P: 20x/menit CURB 65
Demam tidak ada, mual S: 36,5 Score 1 Combivent 8
dan muntah tidak ada. Thorax - Pneumothora jam/inhalasi
Keringat malam tidak I: Normochest, pergerakan x
ada. BAB dan BAK simetris hemitoraks kanan dan N- Ace 200
kiri saat statis maupun dinamis
lancar. Nafsu makan gr/ 8 jam/
P: Vokal fremitus normal pada
mulai membaik. kedua hemitoraks, nyeri tekan(- oral
), massa(-)
P: Sonor pada kedua Ceftazidine 1
hemithoraks gr/8 jam/iv
A: Bunyi paru bronkovesikuler,
Bunyi tambahan : Ronkhi +/+,
wheezing -/-
Lab:
WBC: 2.330
RBC: 2.530.000
HGB: 6,5 mg/dl
HCT: 22,3 %
EO: 5,6 %
MONO: 12%
Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planning Terapi
30/10/ Pasien mengeluh masih KU: Sakit sedang/Gizi baik/GCS - Community Baca hasil -Oksigen via
2018 batuk disertai dengan 15 Acquired sputum nasal kanul 2-
TD:110/70
dahak yang berwarna Pneumonia BTA 4 Liter/Menit
N: 60x/menit
putih. Sesak berkurang. P: 20x/menit - Pneumothorax
Demam tidak ada, mual S: 36,5 Combivent 8
dan muntah tidak ada. Thorax jam/inhalasi
Keringat malam tidak ada. I: Normochest, pergerakan
BAB dan BAK lancar. simetris hemitoraks kanan dan N- Ace 200
kiri saat statis maupun dinamis
Nafsu makan baik. gr/ 8 jam/
P: Vokal fremitus normal pada
kedua hemitoraks, nyeri tekan(- oral
), massa(-)
P: Sonor pada kedua
hemithoraks
A: Bunyi paru bronkovesikuler,
Bunyi tambahan : Ronkhi -/-,
wheezing -/-
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI PNEUMONIA
23
KLASIFIKASI
24
MEKANISME PERTAHANAN PARU
Sistem imun
Mekanisme Pertahanan tubuh↓
Aspirasi
Inhalasi
PNEUMONIA
Hematogen
Langsung
PREDISPOSISI KOMORBID
• INFLUENZA • DM
• ALKOHOLISME • GAGAL GINJAL
• GIZI JELEK/ MENAHUN
KURANG • GANGGUAN
IMUNITI
• PPOK
4 Tahap Inflamasi
27
DIAGNOSIS
Diagnosis CAP Pada Pasien
Diagnosis pasti pneumonia komuniti ditegakkan - Batuk
jika pada foto toraks terdapat infiltrat baru atau - Lendir berwarna putih
infiltrat progresif ditambah dengan beberapa - Suhu : 38.0°C
gejala di bawah ini : - Pemeriksaan fisis : ronkhi ada
- Pemeriksaan lab : WBC = 15.370/ul
- Batuk - Foto thorax : infiltrat di hemithoraks sinistra
- Perubahan karakteristik sputum / purulen
- Suhu tubuh ≥ 38oC (aksila) / riwayat demam
- Nyeri dada
- Sesak
- Pemeriksaan fisis : ditemukan tanda-tanda
konsolidasi, suara napas bronkhial dan
rhonki
- Pemeriksaan lab : leukosit ≥ 10.000 atau <
4.500
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
• Darah rutin, protein fase akut
2. Pemeriksaan radiologis
• foto thorax PA/lateral
3. Pemeriksaan sputum
• Pengecatan gram
• Kultur mikroorganisme
• Tes sensitivitas antibiotik
CURB-65
C : CONFUSION
UJI MENTAL 8 = SKOR 1
U : UREA
UREA > 19 = SKOR 1
R : RESPIRATORY RATE
RR > 30 = SKOR 1
B : BLOOD PRESSURE
BP <90/60 = SKOR 1
65 : USIA
USIA 65 = SKOR 1
PENILAIAN BERAT PNEUMONIA DENGAN MENGGUNAKAN SYSTEM
SKOR CURB-65
PSI, Kriteria yang dipakai untuk indikasi rawat inap pneumonia komunitas:
1. Skor PSI > 70
2. Bila skor PSI < 70, pasien tetap perlu dirawat inap bila dijumpai salah satu kriteria
dibawah:
• Frekuensi napas > 30 kali/menit
• PaO2 / FiO2 < 250 mmHg
• Foto toraks infiltrate multilobus
• Tekanan sistolik < 90 mmHg Indonesia, P. D. P. 2014. Pneumonia Komuniti. Pedoman diagnosis & Penatalaksanaan
di Indonesia. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
• Tekanan diastolic < 60 mmHg
3. Pneumonia pada pengguna NAPZA
TERAPI
Pemasangan infus untuk rehidrasi, nutrisi dan koreksi elektrolit jika
perlu.
Terapi oksigen ( jika pasien sesak)
Antibiotik :
RAWAT JALAN :
i) pasien yang sehat dan tanpa riwayat antibiotik 3 bulan sebelumnya
- Golongan beta-laktam atau
- Golongan beta-laktam + anti beta-laktam atau
- Makrolid (klaritomisin, azithromisin)
ii) Pasien dengan riwayat antibiotik 3 bulan sebelumnya
- Fluoroquinolon respirasi (levofloxacin 750mg, moxifloxacin )
TERAPI
Antibiotik :
RAWAT INAP :
- fluoroquinolon respirasi (levofloxacin 750mg,
moxifloxacin) atau
- Beta-laktam + makrolid
TERAPI
SWITCH THERAPY
SEKUENSIAL (obat sama, patensi sama. Cth: levofloacin, moxifloxacin)
SWITCH OVER (obat beda, patensi sama. Cth: ceftazidime IV =>
ciproloxacin oral)
STEP DOWN (obat sama/beda, patensi lebih rendah. Cth: cerotaxim IV =>
cefixime