Anda di halaman 1dari 23

ANALISA SIMPANG TAK BERSINYAL / SIMPANG PRIORITAS

(Jalan Raya Uluwatu – Jalan Raya Kampus Unud)

Nama kelompok : Alifudin Amin


Bagus Dian Pratama
Simpang

Adalah daerah atau tempat dimana dua


atau lebih jalan raya yang berpencar,
bergabung, bersilangan dan berpotongan,
termasuk fasilitas jalan dan sisi jalan
untuk pergerakan lalu lintas pada daerah
itu. Fungsi operasional utama dari simpang
adalah untuk menyediakan perpindahan
atau perubahan arah perjalanan.
PERSIMPANGAN PRIORITAS

1. PRIORITAS
Pada persim prioritas hak utama diberikan kepada :
a. kend dr depan &/atau cabang --> ada rambu/marka
b. kend dr jalan utama bila datang dr cabang yg lebih
kecil atau jl. akses (pekarangan).
c. kend dr sebelah kiri u/ sp 4 atau lebih sama besar
d. kend dr sebelah kiri u/ sp 3 tdk tegak lurus
e. kend dr arah cabang yg lurus u/ sp 3 tegak lurus
Data inventarisasi simpang
Data CTMC simpang
Layout Simpang
Kapasitas Simpang Tidak Bersinyal
Kapasitas adalah kemampuan suatu ruas jalan melewatkan arus lalu lintas secara
maksimum. Kapasitas total untuk seluruh pendekat simpang adalah hasil perkalian antara
kapasitas dasar (CO) untuk kondisi tertentu (ideal) dan faktor-faktor penyesuaian (F),
dengan memperhitungkan pengaruh kondisi sesungguhnya terhadap kapasitas.
Rumus C = Co x Fw x Fm x Fcs x FRSU x FLT x FRT x FMI
C = Kapasitas
Co = Nilai kapasitas dasar.
Fw = Faktor penyesuaian lebar pendekat.
Fm = Faktor penyesuaian median jalan mayor.
Fcs = Faktor penyesuaian ukuran kota.
FRSU = Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping dan kendaraan tak bermotor.
FLT = Faktor penyesuaian belok kiri.
FRT = Faktor penyesuaian belok kanan.
FMI = Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor.
Lebar Pendekat dan Tipe Simpang

Tipe simpang
KAPASITAS
C = Co x Fw x Fm x Fcs x FRSU x FLT x FRT x FMI

1. Kapasitas Dasar (CO) sebesar 2700


2. Faktor penyesuaian lebar
pendekat (FW) berdasarkan Grafik
2.2 dapat dihitung sebagai berikut:
FW = 0,73 + 0,0760 .W1 FW = 0,73 +
0,0760 . 3,31 = 0,98156
3. Faktor Penyesuaian Median Jalan Utama
(FM) Berdasarkan tabel, nilai FM adalah 1,0
karena tidak terdapat median pada simpang tak
bersinyal tersebut.
4. Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCS)

Dari data Badan Pusat Statistik


Provinsi Bali pada tahun 2017,
jumlah penduduk Kabupaten
Badung adalah sebesar
1.287.000 jiwa, ukuran
Kabupaten Badung termasuk
kategori Besar (1,0 – 3,0 juta
jiwa). Maka, berdasarkan Tabel
diperoleh faktor penyesuaian
Kabupaten Badung sebesar
1,00.
5. Faktor Penyesuaian Tipe Lingkungan Jalan, Hambatan Samping dan Kendaraan Tak
Bermotor (FRSU)
Tipe lingkungan pada simpang ini merupakan areal komersial, dapat dilihat dari keberadaan
pertokoan, perkantoran, sekolah dan pemukiman yang menimbulkan tarikan pergerakan yang cukup
besar. Sedangkan menurut hasil survei yang lapangan dan melihat tata guna lahan, banyaknya
perumahan dan toko sehingga banyak akses keluar masuk pada daerah tersebut maka di asumsikan
simpang ini mempunyai kelas hambatan samping sedang. Berdasarkan Tabel 2.7, maka diperoleh
FRSU = 0,94
6. Faktor Penyesuaian Belok Kiri (FLT)
Faktor penyesuaian belok kiri pada simpang tak bersinyal
ini berdasarkan GrafiK, dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
(FLT = 1,241)
7. Faktor Penyesuaian Belok Kanan (FRT)
Faktor penyesuaian belok kanan pada simpang ini
berdasarkan Grafik, dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
(FRT = 0,9204)
8. Faktor Penyesuaian Rasio Arus Jalan Minor (FMI)
Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor untuk simpang
Jl. Raya Uluwatu - Jl. Raya Kampus Unud, berdasarkan
Grafik 2.5, perhitungan menggunakan rumus:
(FMI = 0,965)
Kapasitas (C)

Setelah diketahui data-data yang


diperlukan, maka nilai kapasitas
sesungguhnya dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
DS (derajat kejenuhan)

Qma = 1762
Qmi = 633

𝑄 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 3531
DS = = = 1,286
𝐶 2746
Tundaan LALIN simpang (DT)

1,0504
𝐷𝑇 = − (1 − 𝐷𝑆) × 2
0,2742 − 0,2024 × 𝐷𝑆
1,0504
𝐷𝑇 = − (1 − 1,286) × 2
0,2742 − 0,2024 × 1,286

𝑫𝑻 = 𝟕𝟒, 𝟗𝟒𝟐
Tundaan Lalu Lintas Simpang Mayor
(Dma)
1,05034
𝐷𝑚𝑎 = − (1 − 𝐷𝑆) × 2
0,346 − 0,246 × 𝐷𝑆
1,05034
𝐷𝑚𝑎 = − (1 − 1,286) × 2
0,346 − 0,246 × 1,286

𝑫𝒎𝒂 = 𝟑𝟒, 𝟖𝟓𝟗𝟕𝟗


Tundaan Lalu Lintas Simpang Minor (Dmi)

𝑄𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 3531
𝑄𝑚𝑎 = 1515
𝑄𝑚𝑖 = 897
𝑄𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 𝐷𝑇 − 𝑄𝑚𝑎 × 𝐷𝑚𝑎
𝐷𝑚𝑖 =
𝑄𝑚𝑖
3531 × 74,942 − 1515 × 34,85979
𝐷𝑚𝑖 =
897
264.620,202 − 52.812,58185
𝐷𝑚𝑖 =
897

𝑫𝒎𝒊 =236,128
Tundaan Geometri Simpang (D)

𝑫 = 𝑫𝑮 + 𝑫𝑻
𝐷𝐺 = 1 − 𝐷𝑆 × 𝑃𝑡 × 6 + 1 − 𝑃𝑡 × 3 + 𝐷𝑆 × 4
𝑫𝑮 = 𝟒

𝑫 = 𝑫𝑮 + 𝑫𝑻
𝑫 = 𝟒 + 𝟕𝟒, 𝟗𝟒𝟐
𝑫 = 𝟕𝟖, 𝟗𝟒𝟐
Peluang Antrian (QP%)

𝑄𝑃𝑎 = 47,71 × 𝐷𝑆 − 24,68 × 𝐷𝑆 2 + (56,47 × 𝐷𝑆 2 )


𝑄𝑃𝑎 = 47,71 × 1,286 − 24,68 × 1,2862 + (56,47 × 1,2862 )
𝑸𝑷𝒂 = 𝟏𝟏𝟑, 𝟗𝟐𝟗

𝑄𝑃𝑏 = 9,02 × 𝐷𝑆 + 20,66 × 𝐷𝑆 2 + (10,49 × 𝐷𝑆 2 )


𝑄𝑃𝑏 = 9,02 × 1,286 + 20,66 × 1,2862 + (10,49 × 1,2862 )
𝑸𝑷𝒃 = 𝟔𝟑, 𝟏𝟏𝟒

Anda mungkin juga menyukai