Anda di halaman 1dari 46

INSTRUMEN PENELITIAN

Kelana Kusuma Dharma, SKp, M.Kes


Objective :
1. Definisi dan gambaran umum instrumen
penelitian
2. Jenis instrumen penelitian
3. Mengembangkan instrumen penelitian
(konstruksi alat ukur)
4. Validitas instrumen
5. Reliabilitas instrumen
Instrumen Penelitian
Istilah instrumen dalam kontek penelitian
adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data
Instrumen digunakan untuk mengukur atau
menilai variabel penelitian
Sehingga instrumen harus dikembangkan dari
konsep & teori yg menjelaskan ttg variabel tsb
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan oleh peneliti untuk mengobservasi,
mengukur atau menilai suatu fenomena. Data
yang diperoleh dari suatu pengukuran
kemudian dianalisis dan dijadikan sebagai
bukti (evidence) dari suatu penelitian.
Instrumen Penelitian
Pemilihan instrumen merupakan bagian yang
penting dalam penelitian
Instrumen menentukan ketepatan penelitian
Kesalahan penggunaan instrumen (instrumen yg
tdk tepat, tidak valid dan tidak reliabel)
menyebabkan data hasil penelitian tdk akurat
Pengukuran variabel
Variabel ada yg dpt diukur langsung tetapi
ada yg diukur melalui indikator tertentu
Berat Badan, Tinggi Badan, HB dapat diukur
langsung
Dukungan sosial, kualitas hidup, status gizi
diukur melalui indikator-indikator tertentu
Status gizi diukur dgn indikator BB, TB, LL.
Pengukuran melalui indikator
Abstrak Kongkrit

Indikator
Dimensi
Definisi Indikator
konseptual
Konsep Variabel
& Indikator
operasional Dimensi
Indikator

Pengukuran variabel
melalui indikator
Pemilihan
Instrumen

Instrumen baku Modifikasi atau


yg sesuai u/ mengembangkan
mengukur instrumen sendiri
variabel
Jenis instrumen Penelitian Keperawatan
1. Instrumen fisiologis
2. Pedoman Observasi
3. Pedoman Wawancara
4. Kuesioner
1. Instrumen fisologis

Instrumen yang digunakan untuk mengukur atribut


fisik dengan suatu alat ukur terstandarisasi
Misalnya timbangan untuk mengukur berat badan,
sfigmomanometer untuk mengukur tekanan darah
2. Pedoman Observasi
Merupakan panduan berupa ceklist yang
digunakan peneliti untuk menilai secara
langsung perilaku yang ditunjukkan oleh
responden
Digunakan dan diisi oleh peneliti atau observer
yang telah dilatih
Sangat tepat untuk mengukur indikator
variabel berupa keterampilan atau perilaku.
Langkah membuat pedoman observasi

1. Tentukan variabel penelitian & indikator-indikator


dari variabel tersebut
2. Tentukan sub-sub indikator / kriteria unjuk kerja
standar dari keterampilan/perilaku yang diinginkan
3. Jabarkan kriteria unjuk kerja dari
keterampilan/perilaku kedalam item-item observasi
secara sistematis
Langkah membuat pedoman observasi
4. Meminta pendapat pakar, apakah item-item
observasi sudah mewakili semua unsur
dimensi konsep yang sedang diteliti (validitas
isi)
5. Lakukan uji kappa untuk menilai reliabilitas
instrumen (inter-rater reliability).
Contoh pedoman Observasi
Penilaian
No Tanda dan Gejala Inkontnensia Urine
Ya Tidak
1. Tidak merasakan urine keluar saat berkemih
2. Ngompol saat tidur
3. Sering buang air kecil, tetapi yang keluar hanya
sedikit
4. Sering merasakan ingin sekali berkemih, sehingga
tergesa-gesa pergi ke kamar kecil
5. Kandung kemih terasa penuh walaupun telah buang
air kecil
6. Sering terbangun dimalam hari untuk buang air kecil
7. Urine keluar saat batuk, bersin, melompat atau
tertawa
8. Berkemih lebih sering dari biasanya
3. Pedoman wawancara
Merupakan metode pengumpulan data yg
dilakukan dgn cara berinteraksi, bertanya &
mendengarkan apa yg disampaikan scr lisan
oleh partisipan
Dilakukan dgn suatu panduan atau pedoman
wawancara agar lebih terarah dan terstruktur
Berisi daftar pertanyaan yg dibuat scr
terstruktur berdasarkan tujuan penelitian atau
variabel yg ingin diketahui.
4. Kuesioner
Suatu bentuk atau dokumen yang berisi bbrp
item pertanyaan atau pernyataan yg dibuat
berdasarkan indikator-indikator suatu variabel
Diberikan untuk mengetahui respon subjek thd
setiap item pernyataan dgn cara meminta
subjek menuliskan responnya thd setiap
pernyataan tsb
4. Kuesioner
Dibuat secara terstruktur berdasarkan
indikator-indikator dan dimensi dari variabel
penelitian
Respon subjek thd item pernyataan dlm
kuesioner dpt dikuantifikasi atau dibuat
skoring/penilaian
Skoring berbeda-beda sesuai dengan skala
yang digunakan peneliti
Skala kuesioner : skala Likert, skala Guttman,
visual analog scale.
Konstruksi alat ukur
1. Mempelajari kembali konsep yg diteliti u/
memperjelas pemahaman ttg variabel
penelitian
2. Kembangkan dimensi dan indikator dari
variabel yang telah terangkum secara
eksplisit dalam definsi operasional.
Konstruksi alat ukur
3. Tentukan jenis instrumen :
a. Kuesioner cocok untuk menilai sikap, minat,
motivasi atau pengetahuan.
b. Pedoman observasi : menilai atribut fisik,
penampilan kerja atau perilaku responden
c. Panduan wawancara : gunakan untuk
mendapatkan informasi mendalam tentang
suatu permasalahan.
Konstruksi alat ukur
4. MemBuat kisi-kisi instrumen u/ mempermudah
penyusunan instrumen. Kisi-kisi instrumen
mencakup variabel penelitian, dimensi atau sub
variabel dan indikator/subindikator
Contoh kisi-kisi instrumen
Variabel
Dimensi Indikator Sub indikator Pertanyaan
Penelitian
....................... ............... ................. .................
................. .................
................... ....................... ............... ................. .................
................... ................. .................
................... ....................... ............... ................. .................
................. .................
....................... ............... ................. .................
................. .................
Konstruksi alat ukur
5. Buat item pertanyaan sesuai dengan indikator
pada kisi-kisi instrumen
6. Tentukan parameter (skala) yg digunakan
untuk mengukur setiap indikator/subindikator.
Ex : menilai sikap dgn skala Likert (4 atau 5
pilihan: sangat setuju sampai sangat tdk setuju)
Konstruksi alat ukur
7. Konsultasikan instrumen dgn pakar
dibidangnya untuk meningkatkan validitas isi
(content validity)
8. Lakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen
9. Perbaiki instrumen sesuai dengan hasil uji
validitas dan reliabilitas.
Komponen dalam suatu kuesioner
Judul instrumen
Petunjuk instrumen
Biodata responden
Daftar item pertanyaan dan pilihan jawaban
Validitas Instrumen
Validitas menunjukkan ketepatan pengukuran
suatu instrumen
instrumen dikatakan valid apabila instrumen
tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur
Timbangan yg valid akan menunjukkan BB 60
kg pada org yg BB nya 60 kg
Jenis Validitas Instrumen
Theory-related Criterion-
validity related validity

Face Concurrent
validity validity

Content Predictive
validity validity

Construct
vaidity
Face Validity
validitas yang menunjukan apakah instrumen
dari segi rupanya nampak mengukur apa
yang ingin diukur
Lebih mengacu pada bentuk dan penampilan
instrumen
Content validity
Menunjukkan kemampuan item-item dalam
instrumen mewakili semua unsur dimensi konsep
yang sedang diteliti
Validitas isi instrumen dilakukan dgn meminta
pendapat pakar (apakah seluruh item
pertanyaan telah mencakup isi/content dari
suatu konsep yang diteliti)
Construct vaidity
Validitas yg menggambarkan seberapa jauh
instrumen memiliki item-item pertanyaan yang
dilandasi oleh konstruk tertentu
Validitas konstruk menunjukkan bahwa
instrumen disusun secara rasional berdasarkan
konsep yang sudah mapan.
Construct vaidity
Instrumen yang memiliki validitas konstruk
mampu membedakan nilai/hasil pengukuran
antara satu individu dengan individu lainnya
yang memang berbeda
Validitas konstruk dapat dinilai dengan uji
statistik.
Concurrent validity
Merupakan validasi instrumen dgn
membandingkannya thd instrumen lain yg sdh
terbukti valid (gold standar)
Hasil korelasi yg signifikan menunjukkan bhw
instrumen mempy validitas kriteria.
Concurrent validity
Uji dilakukan ketika medapatkan instrumen
baku namun dirasa terlalu luas, rumit dan
memerlukan waktu yang lama untuk
menjawabnya. Shg peneliti mencoba
mengembangkan instrumen baru yg lebih jelas
dan waktu yang lebih singkat untuk menjawab
pertanyaan.
Predictive validity
Adalah ketepatan instrumen menghasilkan data
yang mampu memprediksi kejadian (event)
dimasa yang akan datang.
Dinilai dgn mengukur sesuatu yang terjadi saat
ini kemudian menghubungkannya dengan
kejadian akan datang.
Ex : Skor APGAR bayi saat ini dibandingkan
dengan tingkat kegagalan organ dikemudian
hari .
Reliabilitas instrumen
Adalah tingkat konsistensi dari suatu
pengukuran
Menunjukkan apakah pengukuran
menghasilkan data yang konsisten jika
instrumen digunakan kembali secara berulang.
Merupakan derajat suatu pengukuran bebas
dari random error sehingga menghasilkan suatu
pengkuran yang konsisten.
Random error bersumber dari variasi observer,
variasi subjek dan variasi instrumen.
Reliabilitas Instrumen
Ditentukan berdasarkan perhitungan statistik
(rentang nilai 0 – 1). Reliabilitas yg dpt diterima
dlm pengukuran: >0,80
Skor reliabilitas = proporsi total varian observasi
(variance true score), sisanya a/ variance error
Ex : koefisien reliabilitas = 0,8 menunjukkan 80
% dari varian skor observasi merupakan
variance skor sebenarnya (variance true score),
sedangkan sisanya (20%) merupakan variance
error.
Pengujian Reliabilitas Instrumen

Stability Homogenity Equivalency

test retest Split Half Percent


correlation Agreement

Kuder Cohen’s
Richardson Kappa

Cronbach Pearson’s
alpha Correlation
Test retest correlation
Dilakukan dengan cara instrumen digunakan
mengukur sebanyak 2 kali pada sejumlah
responden yang sama.
Nilai pengukuran pertama dikorelasikan
dengan nilai pengukuran ke-2
Nilai korelasi yang tinggi menunjukkan
stabilitas yang tinggi sepanjang waktu
Split Half
Uji konsistensi alat ukur yang dilakukan dengan
mengukur setengah item dari instrumen
kemudian menilai apakah menghasilkan hasil
yang sama dengan setengah lainnya
Dilakukan dengan cara membagi item-item
alat ukur menjadi dua bagian. Skor kedua
bagian yang terpisah dikorelasikan untuk
melihat konsisensi antar bagian.
Kuder Richardson
Diperoleh berdasarkan konsistensi respon dari
subjek terhadap seluruh item instrumen
Metode ini sering digunakan untuk alat ukur
dengan skala dikotomi (2 pilihan jawaban).
Cronbach alpha
Dilakukan untuk mengukur rata-rata konsistensi
internal diantara item-item pertanyaan.
Koefisien alpha menunjukkan konsitensi internal
antar item pertanyaan
Keuntungan uji ini:
 dapat dihitung dgn pengukuran satu waktu
(satu kali)
 Tepat digunaan untuk alat ukur multiscale
seperti skala Likert.
Cronbach alpha
Rumus uji Cronbach”s alpha :
Percent Agreement
Menilai kesepakatan (agreement) antara 2
orang atau lebih observer terhadap suatu
pengukuran yang mereka lakukan
Tepat dilakukan untuk instrumen pedoman
observasi

Percent agreement = Total Number of Agreements x 100


Total Number of Observations
Cohen’s Kappa
Menilai kesepakatan antara 2 orang observer
thd suatu pengukuran yg mereka lakukan
Dilakaukan dgn menentukan proportion
agreement yang aktual dan proportion
agreement yang terjadi karena peluang.

Observed agreement – agreement by chance


100% - agreement by chance
Cohen’s Kappa
Nilai Kappa udiintrepretasikan sebagai berikut
(Fleiss, 1981) :
 Rendah : 0,00 – 0,40
 Sedang : 0,41 – 0,59
 Baik : 0,60 – 0,74
 Sangat baik : 0,75 – 1,00
Pearson’s Correlation
Jika Percent Agreement dan Cohen’s Kappa u/
menilai reliabilitas antar observer yg
menghasilkan data nominal (sakit/tidak sakit,
ya/tidak)
Sedangkan Pearson’s Correlation dilakukan
untuk data berskala interval atau rasio.
Dilakukan dgn mengkorelasikan hasil
pengukuran antar observer.

Anda mungkin juga menyukai