Anda di halaman 1dari 28

TEORI BELAJAR

HUMANISTIK
PERTEMUAN 6
Dr. RATNAWATI SUSANTO,
S.Pd.,M.M.,M.Pd.
PGSD - FKIP
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pola pembelajaran


Aliran Humanistik
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
(HUMANISTIC THEORY)

A. DEFINISI
Teori Belajar Humanistic merupakan teori belajar yang paling abstrak
dari pada teori belajar lainnya seperti Behaviouristic, Cognitif, dan
Chonstruktivistic.
Teori Belajar Humanistic lebih mendekati dunia filsafat dari pada dunia
pendidikan, walaupun pada kenyataannya teori ini lebih banyak berbicara
tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuk yang paling ideal dari
pada belajar seperti yang biasa diamati dalam keseharian, sehingga Teori
Belajar Humanistic bersifat Elektik.
B. SIFAT
Teori Belajar Humanistic bersifat Elektik, yaitu teori yang dapat
dimanfaatkan dengan tujuan untuk manusia dapat mencapai aktualisasi
diri, dengan kata lain “memanusiakan manusia”.
Teori Belajar Humanistik
Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si
pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk
mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing
individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia
yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi
yang ada dalam diri mereka.
C. ILMUWAN HUMANISTIC THEORY
Beberapa ilmuwan atau pakar yang termasuk dalam penganut Humanistic
Theory diantaranya adalah :
1. Bloom and Krathwohl;
2. Honey and Mumford;
3. Habermas;
4. Carl Rogers;
5. Abraham Maslow.
6. Kolb;
I. HUMANISTIC THEORY
BLOOM AND KRATHWOHL

Mencakup tentang apa yang dipelajari oleh siswa :


A. Kawasan Kognitif;
B. Kawasan Afektif; dan
C. Kawasan Psikomotor.
I. HUMANISTIC THEORY
BLOOM AND KRATHWOHL

• Menekankan perhatiannya pada apa yang mesti


dikuasai oleh individu (sebagai tujuan belajar),
setelah melalui peristiwa-peristiwa belajar.
• Tujuan belajar yang dikemukakannya dirangkum ke
dalam tiga kawasan yang dikenal dengan
sebutanTaksonomi Bloom.
I. HUMANISTIC THEORY
BLOOM AND KRATHWOHL

Domain koognitif, terdiri atas 6 tingkatan, yaitu :


1) Pengetahuan (mengingat, menghafal)
2) Pemahaman (menginterprestasikan)
3) Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan masalah)
4) Analisis (menjabarkan suatu konsep)
5) Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep
utuh0
6) Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide, metode, dsb.)
I. HUMANISTIC THEORY
BLOOM AND KRATHWOHL
BLOOM AND KRATHWOHL
Bloom’s Taxonomy
Knowledge: Learner’s ability to recall information
Comprehension: Learner’s ability to understand information
Application: Learner’s ability to use information in a new way
Analysis: Learner’s ability to break down information into its essential parts
Synthesis: Learner’s ability to create something new from different elements of
information
Evaluation: Learner’s ability to judge or criticize information
BLOOM AND KRATHWOHL
In 2000, Bloom’s Taxonomy was revised by Lorin Anderson, a former student
of Bloom’s, and David Krathwohl, one of Bloom’s original research
partners on cognition. Their hope for the updates was to add relevance for
21st-century students and teachers.

Anderson and Krathwohl’s Taxonomy


Remembering: Learner’s ability to recall information
Understanding: Learner’s ability to understand information
Applying: Learner’s ability to use information in a new way
Analyzing: Learner’s ability to break down information into its essential parts
Evaluating: Learner’s ability to judge or criticize information
Creating: Learner’s ability to create something new from different elements of
information
BLOOM AND KRATHWOHL
Anderson and Krathwohl Updates
The updates are reflective of a more active thought process and include three
main changes:

1. Category names were revised from nouns to verbs.


Anderson and Krathwohl felt that subject matter (noun) and cognitive
processes (verb) should be separate dimensions, so they replaced Bloom’s
nouns with verbs to reflect the nature of thinking for each category.
BLOOM AND KRATHWOHL
2. The last two stages of Bloom’s Taxonomy were switched so that evaluation
(evaluating) comes before synthesis (creating).

Anderson and Krathwohl believed that a learner’s ability to evaluate came


before his or her ability to synthesize/create and therefore changed the
order of these last two categories in Bloom’s Taxonomy.
BLOOM AND KRATHWOHL
BLOOM AND KRATHWOHL
BLOOM AND KRATHWOHL
3. The knowledge (remembering) category was updated to reflect four
knowledge dimensions instead of three.
Under the original Bloom’s Taxonomy, the knowledge/remembering
category only included three knowledge dimensions: factual (basic
elements of knowledge), conceptual (the interrelationships between basic
elements of knowledge), and procedural (the “how-to” part of
knowledge). With Anderson and Krathwohl’s updates, they added a fourth
knowledge dimension: metacognitive (knowledge of cognition and
awareness of one’s own cognition).
BLOOM AND KRATHWOHL
BLOOM AND KRATHWOHL
. HUMANISTIC THEORY
BLOOM AND KRATHWOHL

Domain psikomotor, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu :


1) Peniruan (menirukan gerak)
2) Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak)
3) Ketepatan (melakukan gerak dengan benar)
4) Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar)
5) Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar)
BLOOM AND KRATHWOHL
. HUMANISTIC THEORY
BLOOM AND KRATHWOHL

Domain afektif, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu :


1) Pengalaman (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu)
2) Merespon (aktif berprtisipasi)
3) Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia pada nilai-nilai tertentu)
4) Pengorganisasan (menghubung-hubungkan nilai-nilai yang dipercayainya)
5) Pengamalan (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidupnya)
BLOOM AND KRATHWOHL
II. HUMANISTIC THEORY
HONEY AND MUMFORD

Tipe siswa dalam belajar :


A. Siswa Tipe Aktivis;
B. Siswa Tipe Reflektor;
C. Siswa Tipe Teoris; dan
D. Siswa Tipe Pragmatis.
Teori Belajar Humanistik : Honey dan
Mumford (4 Tipe belajar Siswa)

Tipe aktivis (melibatkan diri secara aktif)


Tipe reflektor (berhati-hati mengambil langkah, konservatif
dalam membuat keputusan).
Tipe teoris (sangat kritis, senang menganalisis, tidak menyukai
subjektif, skeptif, dan tidak menyukai spekulatif).
Tipe pragmatis (tidak suka bertele-tele, sesuatu berguna bila bisa
dipraktekkan).
III. HUMANISTIC HABERMAS

Belajar dipengaruhi oleh interaksi dengan lingkungan maupun dengan


manusia :
A. Belajar Teknis (Technical Learning);
B. Belajar Praktis (Practical Learning); dan
C. Belajar Emansipatoris (Emancipatory Learning).
Teori Belajar Humanistik : Habermas
Belajar sangat dipengaruhi interaksi, baik dengan lingkungan maupun dengan
manusia.
3 tipe belajar (Habermas)
1. Belajar Teknis ( technical learning)
(belajar dengan berinteraksi dengan alam sekelilingnya)
Belajar Praktis (practical learning)
(siswa berinteraksi dengan orang-orang disekelilingnya)
3. Belajar Emansipatoris
(siswa berusaha memcari pemahaman dan kesadaran sebaik mungkin
tentang perubahan kultural dari suatu lingkungan).
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai