Anda di halaman 1dari 20

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG


JL. RAYA SOREANG BANJARAN KM 3 TLP.022.5892580 KODE POS 40911

DISKUSI PENDAHULUAN

TAHUPENDATAAN BANGUNAN PADA SEMPADAN


SUNGAI/SALURAN DI KABUPATEN BANDUNGN

ANGGARAN 2019
SISTEMATIKA PENYAJIAN

PENDAHULUAN

GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

METODE PELAKSANAAN

RENCANA KERJA
PENDAHULUAN

Sungai adalah tempa-tempat dan wadah-wadah serta jaringan


pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan
dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh
garis sempadan.
berfungsi sebagai ruang penyangga antara ekosistem sungai
dan daratan, agar fungsi sungai dan kegiatan manusia tidak
saling mengganggu.

Dalam rangka pengamanan Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan


Masyarakat maka sangat diperlukan penyediaan bidang/areal tanah di kanan kiri
sungai.

Problemnya,
hampir pada sebagian besar sempadan sungai telah berdiri bangunan, bahkan di antaranya
bersertifikat. Menyikapi hal tersebut, pemerintah perlu segera melakukan langkah strategis
sebagaimana diatur dalam Pearturan Pemerintah.

Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung 2016


PENDAHULUAN

Kebijakan sempadan sungai


Pendataan bangunan pada Sempadan Sungai /saluran didasarkan pada:
a. Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang;
b. Undang-Undang Republik Indonesia No . 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan
Hidup;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.12 tahun 2009 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau di Wilayah
Kota/Kawasan Perkotaan
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05 Tahun 2008 tentang
Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau diKawasan
Perkotaan;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 06 Tahun 2007 tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.
f. Peraturan Menteri PU Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung;
g. Peraturan Menteri PU Nomor 30 tahun 2006 tentang Persyaratan Teknis
Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan;
h. Peraturan Menteri PUPR nomor 28 tahun 2015 tentang Penetapan Garis
Sempadan Sungai Dan Garis Sempadan Danau.
i. Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung 2016
PENDAHULUAN

Maksud kegiatan ini adalah melakukan pengumpulan data suatu


bangunan pada garis sempadan sungai/saluran yang telah
ditentukan oleh pemerintah Kabupaten Bandung dan/atau
Maksud berdasarkan peraturan berlaku.

Tujuan untuk merekam perkembangan bangunan dengn berbagai


spesifikasinya. Dengan adanya pendataan ini maka pengelolaan
serta pengendalian dapat dilakukan sesuai dengan sasarannya.
LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan adalah
Sungai Ciwidey di
Kabupaten Bandung, yang
akan dideliniasi
berdasarkan kriteria
peraturan garis sempadan
sungai.
PANJANG ± 20 KM
(Peraturan Daerah
Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten
Bandung 2016).
PENDAHULUAN

Pendataan
Data yang dikumpulkan
berupa informasi yang
didapatkan dari identifikasi
kondisi fisik dan lingkungan
sungai yang ada di Sepanjang
Sungai Ciwidey, yang lebih
dominan pada bangunan
komersil dan perdagangan
yang masuk dalam sempadan
sungai ciwidey.
GAMBARAN UMUM
Definisi Sempadan Sungai
Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata
air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis
sempadan. Garis sempadan sungai adalah garis batas luar pengamanan sungai. Sempadan
sungai berfungsi sebagai ruang penyangga antara ekosistem sungai dan daratan, agar fungsi
sungai dan kegiatan manusia tidak saling mengganggu.

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 28/PRT/M/2015 tentang penetapan sempadan sungai dan garis sepadan danau
menjelaskan bahwa garis sempadan sungai adalah garis maya di kiri dan kanan palung
sungai yang ditetapkan sebagai batas pelindung sungai
1. Sempadan sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan:
a. 10 (sepuluh) meter untuk kedalaman ≤ 3 (tiga) meter;
b. 15 (lima belas) meter untuk kedalaman sungai 3 (tiga) meter sampai dengan 20 (dua puluh) meter;
c. 30 (tiga puluh) meter untuk kedalaman sungai lebih dari 20 (dua puluh) meter.
2. Sempadan sungai besar tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan adalah paling sedikit berjarak 100 (seratus)
meter.
3. Sempadan sungai kecil tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan adalah paling sedikit 50 (lima puluh) meter.
4. Garis sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan adalah paling sedikit berjarak 3 (tiga) meter.
5. Garis sempadan sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan adalah paling sedikit berjarak 5 (lima) meter.
GAMBARAN UMUM
Gambaran Umum Wilayah Kajian
Gambaran Umum Wilayah kajian berada
pada wilayah pengembangan Soreang yaitu
terdiri dari 6 (enam) Kecamatan, yaitu :
1. Kec. Soreang
2. Kec. Kutawaringin
KEC. KUTAWARINGIN
3. Kec. Katapang
4. Kec. Rancabali
5. Kec. Pasirjambu
6. Kec. Ciwidey

WILAYAH YANG TERMASUK WILAYAH


KAJIAN ADALAH :
1. Kec. Soreang
2. Kec. Kutawaringin
3. Kec. Katapang
4. Kec. Pasirjambu

KEC. PASIRJAMBU
GAMBARAN UMUM

Tabel 2-2 Luas Daerah Menurut Kecamatan


Wilayah Luas Jumlah Desa/
No. Kecamatan
Pengembangan Ha % Kelurahan
1 Kec. Soreang 2.550,68 1,45 10
2 Kec. Kutawaringin 4.730,26 2,68 11
3 Kec. Katapang 1.572,46 0,89 7
1 WP Soreang 4 Kec. Rancabali 14.837,00 8,42 5
5 Kec. Pasirjambu 23.957,64 13,59 10
6 Kec. Ciwidey 4.846,92 2,75 7
Jumlah 52.494,96 29,79 50
KABUPATEN BANDUNG 176.238,67 100,00 280

Tabel 2-5 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2017


Luas Wilayah
No Kecamatan Penduduk Kepadatan (per Km2)
(Km2)
1 Soreang 25,51 119.112 4.669
2 Kutawaringin 47,30 102.026 2.157
3 Katapang 15,72 130.012 8.270
4 Rancabali 148,37 52.072 351
5 Pasirjambu 239,58 87.932 367
6 Ciwidey 48,47 79.974 1.650
Jumlah 524,95 571.128 1.088
Jumlah Kab Bandung 2017 1762,4 3.657.701 2.075,41
METODOLOGI

Metodologi/tahapan pelaksanaan kegiatan Pendataan Bangunan Pada Sempadan


Sungai/Saluran di Kabupaten Bandung dengan lokasi di Sungai Ciwidey dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan;
Tahap awal dalam pekerjaan ini adalah persiapan. Kegiatan persiapan ini terbagi
bagian yaitu persiapan dasar dan Mobilisasi lapangan atau pelaksanaan survai
lapangan.
2. Tahap Eksplorasi dan Analisis;
Tahap eksplorasi dan analisis merupakan tahap dimana akan dilakukan penggalian
data dan informasi, identifikasi permasalahan dan kebutuhan, identifikasi pola-pola
penanganan, serta prediksi sebagai bentuk rekomndasi pengembangan di masa
mendatang.
3. Tahap Penyempurnaan.
Tahap ini merupakan rangkaian akhir dari keseluruhan kegiatan Pendataan Bangunan
Pada Sempadan Sungai/Saluran di Kabupaten Bandung yang ditandai dengan
penyerahan produk-produk akhir pekerjaan.
Tahap ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan seminar/diskusi yang dilaksanakan
pada tahap sebelumnya. Berbagai masukan yang diperoleh dari pelaksanaan
seminar/diskusi akan menjadi bahan penyempurnaan hasil akhir
METODOLOGI

TAHAP PERSIAPAN

1. Persiapan Dasar

Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan; dimulai dengan mobilisasi tim,
pengumpulan referensi yang berkaitan dengan pekerjaan termasuk menelaah
keputusan, asumsi, rencana-rencana yang berkaitan langsung dengan wilayah Kajian,
pembuatan design survai, pembuatan peta dasar.

2. Pelaksanaan Survai Lapangan

Secara garis besar pelaksanaan survey pendataan bangunan pada sempadan sungai
adalah sebagai berikut :
• Survey bangunan gedung berdasarkan kondisi dan pemanfaatannya
• Survey bangunan gedung berdasarkan kelompok dan jenis untuk masing-masing
wilayah kelurahan dalam lingkup batas sempadan sungai.
• Setiap kegiatan di atas dikoordinasikan dengan instansi Pemerintah dan Badan
Hukum dan lain-lain yang terkait.
RENCANA KERJA
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Rencana Kerja
No Kegiatan
Bulan Ke 1 Bulan Ke 2 Bulan Ke 3
1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I TAHAP PENDAHULUAN/PERSIAPAN
1. Pemahaman terhadap KAK
1. Penyusunan Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

1. Mobilisasi Personil/asistensi
1. Pengumpulan Materi Dasar
1. Penyusunan Pendekatan Penanganan
1. Penyiapan Alat Survey

II KOMPILASI DATA
1. Tinjauan Peraturan dan perundang-undangan
1. Tinjauan Teori Sempadan sungai

III PEMBAHASAN LAPORAN PENDAHULUAN

IV SURVEY LAPANGAN
1. Survai (observasi lapangan,instansional, wawancara)
1. Pengumpulan Data
1. Identifikasi karakteristik Bangunam yang ada

V TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR

VI PEMBAHASAN LAPORAN AKHIR

IX TAHAP PENYEMPURNAAN/FINALISASI
RENCANA KERJA

Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

Tabel 4-3 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli Tabel 4-3 Jadwal Penugasan Tenaga Pendukung

BULAN TENAGA BULAN


NO. TENAGA AHLI NO.
1 2 3 PENDUKUNG 1 2 3
1 Team Leader 1 Tenaga Administrasi
2 Ahli Planologi 2 Operator Komputer
3 Ahli Sipil 4 Surveyor
4 Ahli Sosial

Anda mungkin juga menyukai