Anda di halaman 1dari 37

I S PA

Pengertian

• Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)


adalah infeksi saluran pernafasan akut
yang menyerang tenggorokan, hidung dan
paru-paru yang berlangsung kurang lebih
14 hari,
• ISPA adalah penyakit yang
menyerang salah satu bagian dan
atau lebih dari saluran pernafasan
mulai dari hidung hingga alveoli
termasuk jaringan adneksanya
seperti sinus, rongga telinga tengah
dan pleura (Nelson, 2003).
Etiologi

• Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri,


virus dan jamur
• Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari
genus Streptokokus, Stafilokokus,
Pneumokokus, Hemofillus, Bordetelia dan
Korinebakterium.
• Virus penyebab ISPA antara lain adalah
golongan Miksovirus, Adnovirus, Koronavirus,
Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus
Perjalanan alamiah penyakit ISPA
dibagi 3 tahap yaitu :

• Tahap prepatogenesis : penyebab telah


ada tetapi belum menunjukkan reaksi
apa-apa
• Tahap inkubasi : virus merusak lapisan
epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi
lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya
tahan sebelumnya rendah.
• Tahap dini penyakit : dimulai dari
munculnya gejala penyakit,timbul
gejala demam dan batuk. Tahap lanjut
penyakit,dibagi menjadi empat yaitu
dapat sembuh sempurna, sembuh
dengan atelektasis,menjadi kronos dan
meninggal akibat pneumonia.
Klasifikasi ISPA untuk golongan umur di
bawah 2 bulan dan untuk golongan umur 2 bulan-5
tahun

a. Golongan Umur Kurang 2 Bulan


1) Pneumonia Berat
• Bila disertai salah satu tanda tarikan kuat di
dinding pada bagian bawah atau napas cepat.
Batas napas cepat untuk golongan umur kurang
2 bulan yaitu 6x per menit atau lebih.
2) Bukan Pneumonia (batuk pilek biasa)
• Bila tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding
dada bagian bawah atau napas cepat.
Tanda bahaya untuk umur < 2 bulan
a)Kurang bisa minum (kemampuan
minumnya menurun sampai kurang dari
½ volume yang biasa diminum)
b) Kejang
c) Kesadaran menurun
d) Stridor
e) Wheezing
f) Demam / dingin.
b. Golongan Umur 2 Bulan-5 Tahun

1) Pneumonia Berat
• Bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan
di dinding dada bagian bawah ke dalam pada
waktu anak menarik nafas (pada saat
diperiksa anak harus dalam keadaan tenang,
tidak menangis atau meronta).
2) Pneumonia Sedang
• Bila disertai napas cepat. Batas napas
cepat ialah:
a) Untuk usia 2 bulan-12 bulan = 50 kali per
menit atau lebih
b) Untuk usia 1-4 tahun = 40 kali per menit
atau lebih.
3) Bukan Pneumonia
• Bila tidak ditemukan tarikan dinding dada
bagian bawah dan tidak ada napas cepat.
TANDA BAHAYA UNTUK UMUR 2 BULAN
-5 TAHUN

• Tidak bisa minum


• Kejang
• Kesadaran menurun
• Stridor
• Gizi buruk
Klasifikasi ISPA menurut Depkes RI
(2002) adalah :

a. ISPA ringan
• Seseorang yang menderita ISPA ringan apabila
ditemukan gejala batuk, pilek dan sesak.

b. ISPA sedang
• ISPA sedang apabila timbul gejala sesak nafas,
suhu tubuh lebih dari 39 C dan bila bernafas
mengeluarkan suara seperti mengorok.
c. ISPA berat

• Gejala meliputi: kesadaran


menurun, nadi cepat atau tidak
teraba, nafsu makan menurun, bibir
dan ujung nadi membiru (sianosis)
dan gelisah.
TANDA DAN GEJALA

• ISPA merupakan proses inflamasi yang


terjadi pada setiap bagian saluran
pernafasan atas maupun bawah, yang
meliputi infiltrat peradangan dan edema
mukosa, kongestif vaskuler,
bertambahnya sekresi mukus serta
perubahan struktur fungsi siliare.
TANDA DAN GEJALA

• Demam, pusing, malaise (lemas), anoreksia


(tidak nafsu makan), vomitus (muntah),
photophobia (takut cahaya), gelisah, batuk,
keluar sekret, stridor (suara nafas), dyspnea
(kesakitan bernafas), retraksi suprasternal
(adanya tarikan dada), hipoksia (kurang
oksigen), dan dapat berlanjut pada gagal nafas
apabila tidak mendapat pertolongan dan
mengakibatkan kematian.(Nelson, 2003).
tanda gejala ISPA menurut Depkes RI
(2002) adalah :
• a. Gejala dari ISPA Ringan
• Seseorang anak dinyatakan menderita ISPA ringan
jika
• ditemukan satu atau lebih gejala-gejala sebagai
berikut:
• 1) Batuk
• 2) Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu
mengeluarkan suara
• (misal pada waktu berbicara atau menangis).
• 3) Pilek, yaitu mengeluarkan lender atau ingus dari
hidung.
• 4) Panas atau demam, suhu badan lebih dari 370 C
atau jika dahi anak
b. Gejala dari ISPA Sedang

• Seorang anak dinyatakan menderita ISPA


sedang jika dijumpai gejala dari ISPA ringan
disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai
berikut:
• 1) Pernafasan lebih dari 50 kali per menit pada
anak yang berumur kurang dari satu tahun atau
lebih dari 40 kali per menit pada anak yang
berumur satu tahun atau lebih. Cara
menghitung pernafasan
• ialah dengan menghitung jumlah tarikan nafas
2) Suhu lebih dari 390 C (diukur dengan
termometer).
3) Tenggorokan berwarna merah.
4) Timbul bercak-bercak merah pada kulit
menyerupai bercak campak.
5) Telinga sakit atau mengeluarkan nanah
dari lubang telinga.
6) Pernafasan berbunyi seperti mengorok
(mendengkur).
7) Pernafasan berbunyi menciut-ciut.
c. Gejala dari ISPA Berat
• ISPA berat jika dijumpai gejala-gejala
ISPA ringan atau ISPA sedang disertai
satu atau lebih gejala-gejala sebagai
berikut:
1) Bibir atau kulit membiru.
2) Lubang hidung kembang kempis (dengan
cukup lebar) pada waktu bernafas.
3) Anak tidak sadar atau kesadaran
menurun.
4) Pernafasan berbunyi seperti orang
mengorok dan anak tampak gelisah.
5) Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernafas.
6) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau
tidak teraba.
7) Tenggorokan berwarna merah
Klasifikasi ISPA
Program Pemberantasan ISPA (P2 ISPA)
1) Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh
adanya tarikan dinding dada kedalam (chest
indrawing).
2) Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya
napas cepat.
3) Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh
batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan
dinding dada kedalam, tanpa napas cepat.
Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong
bukan pneumonia.
Perawatan dirumah

1) Mengatasi panas (demam)


• Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun demam
diatasi dengan memberikan parasetamol atau
dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan
demam harus segera dirujuk.
• Memberikan kompres, dengan menggunakan
kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air
es).
2) Mengatasi batuk
• Dianjurkan memberi obat batuk yang
aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk
nipis ½ sendok teh dicampur dengan
kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan
tiga kali sehari.
3) Pemberian makanan
• Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-
sedikit tetapi berulangulang yaitu lebih
sering dari biasanya, lebih-lebih jika
muntah.
• Pemberian ASI pada bayi yang menyusu
tetap diteruskan
4) Pemberian minuman
• Usahakan pemberian cairan (air putih, air
buah dan sebagainya) lebih banyak dari
biasanya. Ini akan membantu
mengencerkan dahak, kekurangan cairan
akan menambah parah sakit yang diderita.
Pneumonia Pembunuh Balita di Dunia

 Pada tahun 2015, 5,9 juta balita meninggal dan


15 % (935.000) diantaranya karena
pneumonia.
 99% kematian pneumonia anak di negara
berkembang
 Pneumonia di negara maju banyak disebabkan
virus sedangkan negara berkembang oleh
bakteri.
 Target MDGs_4 : reduksi 2/3 kematian
bayi/Balita pada akhir tahun 2015 dilanjut
SDGs 2030
 Tujuan Global 2025, Untuk semua balita:
- Angka kematian akibat
pneumonia kurang dari 3 per 1000 KH
- Mengurangi insidensi pneumonia berat
sebesar 75% dibanding tahun 2010;
Situasi Pneumonia Bayi/Balita di Indonesia

 Riskesdas 2007, Penyebab


kematian bayi => terbanyak diare
(31,4%) dan pnemonia (23,8%).
dan Penyebab kematian anak
balita => terbanyak diare (25,2%)
& pnemonia (15,5%)

 Riskesdas 2013; Insiden dan


prevalensi pneumonia Indonesia
adalah 1,8% dan 4,5% Pneumonia

 SRS; 2014 : 23 balita


meninggal setiap jam dan 4
diantaranya karena pneumonia

Sumber : Riskesdas (2007)


Faktor Risiko

<<< ASI
Gizi kurang Tidak mendapat
Eksklusif
imunisasi

Berat badan Paparan polusi Kepadatan


lahir rendah udara dalam penduduk
rumah dalam rumah
WHO . http://whqlibdoc.who.int/publications/ 2008
Informasi Update
• Pemilihan antibiotik untuk pengobatan Pneumonia 
Amoxicillin dosis tinggi (50 mg/kg BB/kali, sebanyak
2x sehari dan selama 3 hari)  perlu dipersiapkan
perencanaan obat di puskesmas (syrup Amoxicillin
forte)

• Perhitungan sasaran penemuan kasus pneumonia


balita (estimasi jumlah pneumonia balita) 
berdasarkan data riskesdas dengan
mempertimbangkan faktor risiko  berkisar 1-6 %
dari total populasi balita
Klasifikasi Pneumonia pada Balita
Usia < 2 bulan Usia 2 – 59 bulan

Tanda bahaya Klasifikasi Tanda/Gejala Klasifikasi


Ada salah satu tanda berikut: PENYAKIT - Tarikan dinding PNEUMONIA BERAT
- napas cepat (≥ 60 kali/menit), SANGAT BERAT dada ke dalam
ATAU (TDDK)
- napas lambat (≤ 30 kali/menit),
ATAU Atau
- tarikan dinding dada ke dalam
yang sangat kuat (TDDK) , - Saturasi oksigen < 90
ATAU %
Napas cepat PNEUMONIA
- kurang mau minum, •Usia 2 -12 bulan : ≥ 50
- demam, x/menit
- kejang •Usia 12-59 bulan : ≥ 40
- kesadaran menurun x/menit
- sridor
- tangan dan kaki teraba - Tidak ada tarikan BATUK BUKAN
dingin dinding dada ke PNEUMONIA
- wheezing dalam
- Tanda gizi buruk. - Tidak ada napas
cepat
Upaya Pengendalian Pneumonia Balita

•Menggala
kkan
• ANC
• ASI Imunisasi • Hitung
eksklus : Napas
if • DPT, • Lihat
• Gizi Tarikan • Antibioti
• Camp Dinding
seimba ak, k
ng Dada
Promoti • Hib, bawah (Amoksis
f • PHBS Preventif Diagnostik Ke
Kuratif ilin)
(CTPS) • Pneu
moko dalam • Terapi
• Mengu (TDDK)
rangi k Oksigen
polusi (belu • Periksa
udara m jadi Saturasi
Oksigen
• Etika progr
batuk am)
• Deteksi
dinii
Peran Tenaga Medis dalam
Pengendalian Pneumonia Balita

 Deteksi dan tatalaksana kasus sesuai standar

 Mendidik/mensosialisasikan tenaga kesehatan


lain di wilayah kerjanya dalam deteksi dan
tatalaksana kasus

 Mendidik keluarga pasien dalam pencegahan,


pengenalan gejala dan tanda pneumonia
PEMANTAUAN
DAN TINDAK
LANJUT
KUNJUNGAN
SETIAP ANAKUTK
ULANG DGN
PNEUMONIA
PNEUMONIA YG
MENDAPAT MEMBU
ANTIBIOTIK HRS
RUK
DIBAWA KEMBALI
2 HARI KEMUDIAN,
PEMERIKSAAN TETAP
KEDUA INI SAMA SAMA
DGN
PEMERIKSAAN
PERTAMA. DARI
KETERANGAN YG MEM
DIPEROLEH, BAIK
DAPAT
MEMBUR
APABILA ANAK
TETAP
APABILA
COBALAH TERUSKAN DGN
ANTIBIOTIK YG SAMA. BERI
DOSIS PERTAMA ANTIBIOTIK
UKSULIT
MENJADI SAMA
KEADAAN ANAK
SAMA SEPERTI
DI DEPAN PETUGAS KES DAN
CEK APAKAH IBU TAHU CARA
BERNAPAS, TAK PEMERIKSAAN MEMBERI OBAT DI RUMAH.
MAMPU MINUM, SEBELUMNYA. BANTU IBU UTK MENGATASI
TIMBUL TDDK TANYAKAN MASALAHNYA SEPERTI
PEMBERIAN MEMBUJUK ANAK UTK
ATAU TANDA ANTIBIOTIKNYA: MINUM OBAT JIKA ANAK
BAHAYA YG APAKAH MENOLAK. MINTA AGAR IBU
MEMBAWA ANAK KEMBALI
LAIN. ANAK YG ANTIBIOTIKNYA DLM 2 HARI UTK KUNJ
DEMIKIAN HRS DIMINUM/DIBERI ULANG KEDUA.
KAN APAKAH ANAK TELAH
DIRUJUK APAKAH DOSIS MINUM ANTIBIOTIK SESUAI
SEGERA UTK DI DAN JADWAL ANJURAN, BERARTI
BAWA KE PEMBERIAN ANTIBIOTIK HRS DIGANTI
SESUAI DGN DGN ANTIBIOTIK YG LAIN
RUMAH INAP, (JIKA TERSEDIA) DAN
ANJURAN
SEBELUM APABILA
BERIKAN UNTUK 3 HARI.
MISALNYA:
MERUJUK ANTIBIOTIK TDK BILA ANAK MENDAPAT
BERIKAN: DIMINUM SESUAI KONTRIMOKSAZOL, GANTI
ANJURAN, DGN AMOKSILIN.
SATU DOSIS BILA ANAK TELAH
COBALAH
ANTIBIOTIK TERUSKAN DGN MENDAPAT AMOKSISILIN,
PILIHAN KEDUA GANTI DGN
ANTIBIOTIK YG KONTRIMOKSAZOL.
ATAU SAMA. BERI DOSIS JIKA TAK TERSEDIA
INJEKSI IM PERTAMA ANTIBIOTIK YG LAIN,
ANTIBIOTIK DI ANJURKAN UTK MENCARI
IKUTI PETUNJUK PD
MEMBA
TINDAK LANJUT PADA
KUNJ ULANG
MERUPAKAN HAL YG BAGAN TATALAKSANA
APABILA
IK
PERNAPASAN
PENTING. OLEH
SEBAB ITU, BILA
PENDERITA BATUK DAN
KESUKARAN BERNAPAS AA
ANAK MUNGKIN PKM
MEMBUAT ALUR BALITA PADA BAGIAN:
MELAMBAT. PELAYANAN KHUSUS NILAI KEMBALI DLM 2
DEMAMNYA UNTUK KUNJ ULANG
AGAR IBU SENANG HARI ANAK YG MENDAPAT
MENURUN/M KARENA TDK PERLU ANTIBIOTIK.
ENGHILANG, MENUNGGU LAMA
LANGKAH- INGATLAH BAHWA PADA TINDAK
NAFSU UTK MENDAPATKAN
LANGKAH PD WKT LANJUT INI DUGUNAKAN UTK
PELAYANAN. BAGAN
MAKAN KUNJUNGAN KEL UMUR 2 BULAN - <5 THN.
ULANG BERBEDA KUNJUNGAN
BERTAMBAH
DGN KUNJ ULANGDALAM 2 HARI ANAK YANG
NILAI KEMBALI
WALAU PERTAMA. MENDAPAT ANTIBIOTIK
MUNGKIN PENGOBATAN YG TANDA MEMBURUK TETAP MEMBAIK
SAMA
MASIH DIBERIKAN - TAK - NAPAS
BATUK. BIASANYA DAPAT NYA
BERBEDA DGN MINUM. MELA
BERITAHUKA PENGOBATAN PD MBAT
N IBUNYA WKT KUNJUNGAN
- ADA
TTDK.
- PANAS
NYA
UTK PERTAMA.
TURUN
PILIHLAH - ADA
MENERUSKA TANDA - NAFSU
TINDAKAN DAN
N PENGOBATAN
BAHAYA MAKA
N
PEMBERIAN BERDASARKAN MEMB
ANTIBIOTIK TANDA-TANDA YG AIK
TINDAK RUJUK GANTI TERUSKAN

Anda mungkin juga menyukai