Anda di halaman 1dari 22

Akuntansi

Pertanggungjawaban
Sosial

Mecky Zerra 165020301111002

Rifda Hanifah 165020301111005


Pendahuluan
Definisi Pelaporan Berkelanjutan dan Pelaporan Sosial Lingkungan
Tahap-tahap Pelaporan
Berkelanjutan

01 Pelaporan Berkelanjutan menjadi Tujuan Organisasi

Alasan mengapa perusahaan diharapkan untuk


menghasilkan sebuah laporan yang berkelanjutan

02 Identifikasi pihak-pihak yang yang berkepentingan

Mengidentifikasikan siapa (stakeholders) yang


membutuhkan informasi atas laporan tersebut

03 Mengidentifikasi Isu-isu dalam pelaporan berkelanjutan

Memastikan apa saja informasi yang dibutuhkan oleh


para stakeholders

04 Membuat laporan berkelanjutan sosial dan lingkungan

Informasi laporan mengenai suatu isu/


masalah/informasi yang dibutuhkan para stakeholders
Sejarah Perkembangan Praktik Pelaporan Sosial
dan Lingkungan
Awal Pertengahan Akhir
1990 1990 1990 1930 1948 1960-an

Perusahaan Perusahaan Fenomena Keith Davis


mulai Pelaporan mulai Tanggung memberikan
mengungkap berkelanjutan menggunakan jawab Moral “Pengembangan pandangan
kan secara mulai populer internet untuk Masyarakat mengenai
sukarela dalam bentuk mempublikasik ”Comdev hubungan
pada laporan an kebijakan diperguna antara CSR
masyarakat tahunan sosial dan kan di Inggris kekuatan
dampak perusahaan lingkungan 1948 bisnis
sosial dan “Triple nya
lingkungan Bottom Line”
yang dibuat
Tujuan Proses Pelaporan Sosial dan
Lingkungan
Positif Accounting
Legitimacy Theory Theory

Accountability Reputation Risk


Model Management

Institutional Theory

Stakeholders Perspektif
Theory Social Theory
Tanggung Jawab Bisnis
Pelaporan
Digerakan oleh banyak
1 perusahaan di seluruh 3 pertanggungjawaban
bisnis erat kaitannya
dunia untuk dengan pertanyaan
melaksanakan “What, Who, Where”
mekanisme pelaporan
yang menyediakan
informasi mengenai
kinerja sosial dan
lingkungan suatu entitas

Gray, Owen dan Adam


2 (1996) Tugas untuk
Contoh CSR Perusahaan
menyediakan sebuah
akun (tidak berarti selalu 4 di Indonesia
1. Unilever 2004
akun finansial) atau
2. British Communication
perhitungan dari
(2004)
tindakan-tindakan untuk
3. Peternakan Ikan di
pihak yang
Skotlandia
bertanggungjawab
Dukungan terhadap Pandangan Sempit
Tanggung Jawab Bisnis

Hutton 1996
Memberikan bukti bahwa
dalam sebagian besar
kondisi ekonomi pasar
Pandangan Friedman 1962 bebas di Inggris pada tahun
Milton Friedman menolak 1980an, antara pendapat
pandangan bahwa manajer orang kaya dan penduduk
perusahaan mempunyai negara
kewajiban moral lebih dari
keinginan memaksimalkan
keuntungannya atau self Poin lainnya adalah bahwa
interest ‘keuntungan” memberikan
sebuah pengukuran atas
pendapatan (dividen) masa
depan yang mungkin diperoleh
bagi satu kelompok stakeholders
yaitu pemegang saham
Dukungan terhadap Pandangan Luas
Tanggung Jawab Bisnis

Donaldson 1982
jika sebuah masyarakat dapat memilih untuk menciptakan
sebuah organisasi mereka juga
bisa memilih untuk tidak menciptakan
organisasi atau justru menciptakan entitas
yang berbeda. Sebagai akibatnya, perusahaan memperoleh
ijin untuk beroperasi dari
masyarakat dan akhirnya harus bertanggung
jawab kepada masyarakat juga mengenai
apa dan bagaimana operasinal perusahaan.
Mengembangkan Gagasan Berkelanjutan
Pertemuan Earth Summit
di Rio de Janeiro 1992
The Bundtland Report (1987)
mengidentifikasikan secara
Action plan abad 21 dan
menempatkan keberlanjutan
jelas bahwa masalah ekuitas,
(sustainability) sebagai
dan masalah tertentu yang
pertimbangan utama
berkaitan dengan ekuitas antar
pembangunan nasional dan
generasi adalah pusat dari
global yang sedang
agenda keberlanjutan.
berlansung.

Pertemuan di Johanesburg 2002


pengaruh ekologis aktivitas
manusia (termasuk bisnis) PeluncuranSustainability
telah melampaui kapasitas Reporting Guidelines dan
bumi untuk menyerap dikembangkan oleh berbagai
dampak tersebut organisasi dibawah bantuan
Global Reporting Initiative
(GRI).
Bisnis Berkelanjutan dan Prinsip
‘Triple Bottom Line’

John Elkington Mengembangkan ekonomi, sosial


(1997) dan lingkungan secara bersamaan Dalam akuntansi hubungan
dengan pendekatan triple bottom pendekatan triple bottom line
line berkelanjutan ini adalah bahwa
dalam akuntansi keuangan
tradisional selama hanya
Dillard, Brown dan Marshall (2005) menjelaskan memperhatikan pelaporan kinerja
bahwa dalam praktek pendekatan triple bottom ekonomi, dan menurut pendapat
line berkelanjutan terdapat hambatan bahwa Elkington (1997) perlu dikembangkan
sistem sosial telah menjadi dominan dan peran lebih luas dengan adanya
mengeksploitasi sistem alam, dalam ekonomi pelaporan kinerja sosial dan
khususnya, keuntungan berdasarkan sistem lingkungan yang berkelanjutan.
sosial ini dominan.
Mengidentifikasi “Who” Stakeholder
Mengidentifikasi
Mengidentifikasi bagian stakeholder
stakeholder yang prioritas dalam
relevan sesuai cabang etika teori
dengan cabang stakeholder
manajerial teori
stakeholder

Identifikasi yang
lebih luas dari
para stakeholder
sesuai dengan Identifikasi
cabang etika Stakeholder
teori stakeholder dalam praktek
Mengidentifikasi Kebutuhan Informasi dan
Harapan Stakeholder - Tahap “untuk apa”
Tuntutan stakeholder dan reaksi terhadap
informasi sosial dan lingkungan :
Materialitas isu-isu lingkungan kepada kelompok tertentu
dalam masyarakat yang menggunakan laporan tahunan
untuk mendapatkan informasi;

Informasi lingkungan apa yang dicari dari laporan


tahunan;

Pentingnya informasi lingkungan dalam proses


pengambilan keputusan dibandingkan dengan informasi
tanggung jawab sosial lainnya dan informasi tentang
kinerja dan posisi keuangan organisasi.
Mengidentifikasi kebutuhan
informasi dan harapan
stakeholder dalam praktik
Mengidentifikasi Ke
butuhan Informasi &
Harapan
Stakeholder - Tahap Mengidentifikasi
kebutuhan informasi
“untuk apa” melalui dialog dengan
para stakeholder
Negosiasi konsensus di antara
persaingan kebutuhan dan
harapan stakeholder
Prosedur teoritis yang ideal yang disarankan oleh
Unerman dan Bennet berdasarkan beberapa teori dari
filsuf Jerman Jurgen Habermas (1992) bahwa :
a) Membutuhkan semua orang yang berpotensi
terkena dampak dari tindakan organisasi untuk
terlibat dalam dialog terbuka dan jujur satu sama
lain tentang dampak-dampak dan penerimaan
moral dari dampak tersebut.
b) Mereka juga mengharuskan seseorang hanya
berpendapat jika menurut pertimbangan moral
dapat diterima oleh orang lain dan persyaratan
akhir yang penting adalah bahwa semua
stakeholder siap untuk mendengarkan argumen
orang lain dan siap mengubah pandangan
mereka.
Perspektif Teoritis Pada Beberapa Prosedur Pelaporan Sosial dan Lingkungan
- Tahap “Bagaimana”
Keterbatasan akuntansi keuangan tradisional

Gagasan tentang 'materialitas' Biaya didefinisikan sedemikian


yang cenderung menghalangi rupa untuk mengecualikan
informasi pelaporan sosial dan 1 3 pengakuan setiap dampak pada
lingkungan sumber daya yang tidak
dikendalikan oleh entitas
(seperti lingkungan)

Terdapat isu “pengukuran”. Mengharuskan organisasi untuk


Untuk item yang akan direkam 2 4 diperlakukan sebagai entitas
yang terpisah dari pemiliknya,
untuk tujuan akuntansi
keuangan itu harus diukur organisasi-organisasi lain, dan
dengan akurasi yang memadai. stakeholder lainnya
Pelaporan Triple
Perspektif yang diambil adalah bahwa untuk Bottom Line
suatu organisasi (atau masyarakat) menjadi
berkelanjutan (perspektif jangka panjang), harus
aman secara finansial (yang dibuktikan dengan
langkah-langkah seperti profitabilitas); harus
meminimalkan (atau idealnya menghilangkan)
dampak negatif lingkungan; dan harus bertindak
sesuai dengan harapan masyarakat

Ekonomi

Sosial

Lingkungan Berkelanjutan
Inisiatif pelaporan global - kerangka kerja
konseptual untuk pelaporan sosial dan lingkungan?

Global Reporting Initiative’s Sustainable Reporting Guidelines (GRI)


Jenis dan jumlah bahan yang digunakan serta informasi tentang limbah
Penggunaan energi
Penggunaan air
Isu keanekaragaman hayati
Emisi dan limbah
Pemasok, terkait isu lingkungan
Dampak lingkungan yang signifikan dari barang dan jasa
Kepatuhan hukum
Dampak lingkungan yang signifikan dari transportasi
Total belanja lingkungan
Komponen Isi Laporan
Visi dan strategi

Profil

Sistem manajemen dan struktur perusahaan

Daftar isi GRI

Indikator kinerja
Karakteristik kualitatif dalam GRI

Transparansi
Inklusivitas
Relevan
Kelengkapan
Konteksnya berkelanjutan
Akurat
Netralitas
Keandalan
Kejelasan
Ketepatan waktu
Dapat diverifikasi
Audit Sosial (Jaminan)
01 Materialitas Responsiveness
Apakah laporan berkelanjutan
03 Apakah organisasi telah merespon
menyediakan perhitungan yang secara koheren dan konsisten
mencakup semua bidang dari untuk perhatian dan kepentingan
kinerja? 02 03 stakeholder?

01

80% 60% 50% 40%

Kelengkapan
02 Apakah informasi lengkap dan cukup
akurat untuk menilai dan memahami
kinerja organisasi dalam semua
bidang?
Thank You
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai