• Peny. Alzheimer 50 – 60 %
• Demensia vaskular 10 – 30 %
• Depresi 5 – 15 %
• Alkoholik 1 – 10 %
• Ggn metabolik 1 – 10 %
• Intoksikasi 1 – 10 %
Hidrosefalus 1–5%
Anoksia otak 1–2%
Infeksi SSP 1–2%
Tumor otak 1–2%
Trauma otak 1–2%
Hematoma subdural 1–2%
Lain-lain 10 – 20 %
Alzheimer’s disease is
becoming even more common
Environment
Plaques
Central amyloid core
? GSK-3
3
Regional distribution of pathology
Distribution of pathology in AD is not random, but starts in
transentorhinal cortex and ends in neocortex
Dementia with Lewy bodies as for AD, but with additional subcortical
pathology
Language Perceptuospatial
Memory function
3. Defisit neurotransmitter :
>> berkurangnya neuron kholinergik &
menurun aktivitas cholin acetyl
transverase & acetylcholin esterase.
Penurunan fgs kognitif pd
peny.Alzheimer berhub.dgn defesiensi
neuron kholinergik (Hipotesis).
Neurotransmitter lain yg berkurang
(defisit) yaitu non adrenergik presinaptik,
serotonin, somatostatin, corticotropin
releasing factor, glutamat, dll.
4. Hipotesis penuaan :
- Dalam perdebatan
5. Faktor lingkungan :
- Terutama intoksikasi aluminium
namun penelitian terakhir membuktikan
aluminium tdk begitu berperan.
6. Reaksi inflamasi
Pd fase akut reaksi inflamasi, terjadi
pelepasan bbrp mediator. Mediator ini
berperan dlm merubah beta amiloid
peptida yg larut menjadi tdk larut yg
bersifat toksik thd neuron.
7. Infeksi :
Belum jelas sbg faktor risiko. Diduga
inf.virus. Hal ini berhub.dgn peny.infeksi
seperti pd Creutzfeldt-Jacob disease,
peny.yg mana memp.bbrp kesamaan
manifestasi klinis & perjalanan peny.serta
dijumpai amyloid plaque.
IV. GAMBARAN KLINIS
Gej.klinis : progresif mengenai fungsi
intelek. Bbrp pend.mengalami periode
statis (Gbr.1). Rata-rata harapan hidup
pend.peny. Alzheimer = 20 th.
Ggn kognitif timbul pd awal penyakit,
terutama ggn memori.
Diagnosis Dini Ringan-Sedang Berat
T
E
S Gejala-gejala
M Diagnosis
I
N Hilang ketidaktergantungan fungsi
I
Problem tingkah laku
M
E Nursing Home
N Death
T
A
Tahun
L
Ggn berbahasa :
– Kemiskinan kosa kata
– Tdk dpt menyebutkan nama benda/orang yg
dihadapi (anomia konfrontasi).
Lebih sulit menyebut nama dlm satu kategori
(anomia kategori).
– Sirkumlokusi lebih banyak menjabarkan
fungsi benda karena tdk dpt menyebutkan
nama benda tsb.
– Parafasia
– Ekolali, palilalia
– Disartria
– Mutism
Ggn visuospasial : disorientasi orang,
ruang, dan waktu, ggn mengkopi, ggn
menyusun balok (fgs.konstruksi),
kesukaran berpakaian.
Ggn emosi : labil, apatis / agresif, paranoid
Ggn abstraksi, matematik (ggn kognisi)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Total 30
…………
Activities of Daily Living (ADL)
d. Unlike AD :
- Timbulnya mendadak
- Ada gejala neurologik fokal
- Kejang dan gangguan sejak dini
2. Menurut ICD 10 :
a. Pe fgs memori yg mengg. Aktivitas sehari2.
b. Pe kemampuan intelektual yg mengg.
aktivitas sehari-hari.
c. Tdk ada ggn kesadaran
d. Kemunduran kontrol emosi, perilaku sosial ã
motivasi.
e. Pe dibidang memori dan kemampuan
intelektual minimal 6 bln
VII. DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Skor
- Riwayat hipertensi …….…………………………. 1
- Riwayat strok …………………………………….. 2
- Ada bukti aterosklerotik …………………………. 1
- Keluhan Neurologi fokal ………………………… 1
- Tanda Neurologi fokal ………………………….. 2
Tabel.2. Skor demensia oleh Loeb & Gondolfo
Skor
- Mulanya mendadak ……………………… 2
- Ada riwayat strok ………………………… 1
- Gejala fokal ………………………………. 2
- Keluhan fokal …………………………….. 2
- CT : terdpt daerah hipodens
• Tunggal ……………………………….. 2
• Multipel ……………………………….. 3
VIII. PENGOBATAN
Sampai saat ini blm ada obat khusus u/
PD, pengobatan bersifat simtomatik
Gej.PA sangat kompleks penanganan
bervariasi.
Ada 3 pendekatan terapi :
1. Pendekatan psikososial :
- Care giver mengoptimalkan kemampuan
yg masih ada
- Mengurangi perilaku yg sulit
- Menjaga keselamatannya
- Memperbaiki kualitas hidup
- Mengurangi stres thd care giver
- Memberi kepuasan kpd care giver
2. Terapi perilaku psikoterapi +
psikofarmaka :
– Depresi antidepresan (SSRI, trazodon)
– Antiansietas (short acting benzodi-azepin mis.
Lorazepam)
– Batasi penggunaan neuroleptik
Terapi Farmakologik:
1. Cholinesterase Inhibitor
Donepezil
Galantamine
Rivastigmine
2. NMDA receptor antagonist
(Memantine)
3. Ginkgobiloba
DEMENSIA VASKULAR
Demensia vaskular disebabkan o/ lesi otak
iskemik dan hemoragik, termasuk lesi
iskemik-hipoksik serebral akibat “ cardiac
arrest”
26,3 %pend. Strok iskemik yg bertahan
hidup > 60 th, menderita demensia. Dari
jumlah ini 62 & bisa akibat langsung dari
strok.
Klasifikasi demensia vaskular, yaitu :
a. Demensia multi innfark
b. Strategic single-infarct demensia
c. Penyakit pemb. darah kecil dgn
demensia seperti: strok lakunar
multipel, penyakit Biswanger.
d. Hipoperfusi karena iskemia otak
global sebagai efek sekunder “
cardiac arrest” atau hipotensi yang
sangat berat.
e. Demensia hemoragika pd hematoma
subdural kronik, sequellae dr PSA &
hematoma serebral (PIS).
Kriteria diagnostik demensia vaskular:
Deteriorasi memori dan kemampuan
intelektual yang menybabkan ggn.
Fungsi kehidupan sehari – hari.
a. Hilangnya memori + defisit paling
kurang 2 dari hal berikut:
– orientasi - perhatian
– bicara - kemampuan spasial
– abstraksi - neuropraksi
– pertimbangan - kontrol motorik
b. Disertai peny. Serebrovaskular
riwayat + g. klinik)
c. waktu perlangsungan<3bln
d. skor Iskemik Hachinski: > 7
ä skor Loeb & Gondolfo: 5 – 10
Campuran demensia Alzheimer +
demensia vaskular skor iskemik
Hachinski : 4 - 7
e. Deteriorasi fungsi intelektual bertahap-
tahap (step-wise), dan defisit yang
ditemukan bersifat sebagian-sebagian
(patchy), serta tidak gradual lambat,
tetapi mendadak – mendadak.
Related to aterothrombotic/
cardial embolic or
hemodynamic event.
Subcortical vascular dementia
(lacunar state and Binswangers disease)
ASOSIASI HETEROMODAL
ANALISIS LEKSIKAL
KOGNISI
FORMULASI BAHASA ANALISIS-SINTAKSIS
ARTIKULASI