Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN MEDIKAL

BEDAH DENGAN
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
( KA D)
Kelompok III
Saidatul Arifah NIM 201803158 Sugiatin NIM 201803161

Guntur Setiyawan NIM 201803148 Widia Liza Sari NIM 201803180

Agung Rahmawan NIM 201803169 Abdul Azis Zaini NIM 201803181

Aris Suprianto NIM 201803159 Bimanda R NIM 201803155

Kasnan NIM 201803175 Ariyanto Fernanda NIM 201803168

Imam Syafii NIM 201803153 Olivia Maulina NIM 201803163

Ninok Fitria NIM 201803177 Choirun Nisa NIM 201803164

Evy Wulansari NIM 201803 172 Isnaini Novianti F NIM 201803138


1. Definisi
Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan
dekompensasi metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama
disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif

2. Etiologi
Ada sekitar 20% pasien KAD yang baru
diketahui menderita DM untuk pertama kali.
80% dapat dikenali adanya faktor pencetus
Faktor pencetus
Manifestasi Klinis

1. Insulin tidak diberikan 1. Hiperglikemi


atau diberikan dengan
dosis yang dikurangi.
2. Glukosuria berat.
2. Keadaan sakit atau 3. Asidosis metabolik.
infeksi. 4. Diuresis osmotik
3. Manifestasi pertama 5. Hipotensi dan syok.
pada penyakit diabetes
yang tidak terdiagnosis 6. Koma atau penurunan
dan tidak diobati. kesadaran.
Pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan
1. Glukosa.
2. Natrium.
3. Kalium. 1. Cairan.
4. Bikarbonat. 2. Insulin.
5. Sel darah lengkap (CBC). 3. Potassium.
6. Gas darah arteri (ABG).
7. Keton.
8. β-hidroksibutirat
PATHWAY KLIK...
9. Urinalisis (UA)
10. Tingkat BUN meningkat
11. Kadar kreatinin
Komplikasi

1. Ginjal diabetik ( Nefropati Diabetik )


2. Kebutaan ( Retinopati Diabetik )
3. Syaraf ( Neuropati Diabetik )
4. Kelainan Jantung.
5. Hipoglikemia.
6. Impotensi.
7. Hipertensi.
8. Komplikasi lainnya
KASUS 3
Ny. S, 53 tahun dibawa keluarganya ke IRD jam
19.25 mnt, karena tidak sadar setelah sholat maghrib,
sebelumnya klien mengeluh pusing dan mual muntah saat
dilakukan pengkajian di IRD didapatkan TD 80/40
mmHg, N 110 x/menit, RR 30 x/menit, S 40 ℃ , GCS 2-3-
4, akral dingin, mata cowong, dan saat dipasang kateter
urine produksinya tidak ada. Hasil CT Scan kepala tidak
menunjukkan kelainan, namun dari laboratorium
didapatkan GDA : 534 mg/dl. Dari anamneses dengan
keluarga pasien memang menderita diabet sejak 5 tahun,
oleh dokter ditetapkan diagnose KAD. Setelah dilakukan
GDA ulang hasilnya adalah 215 mg/dl.
1. Apa yang terjadi pada pasien dan
bagaimana tindakan yang harus
dikerjakan?
Jawab
Pasien Mengalami kegawat daruratan nafas
dan cairan dengan triase merah
Tindakan
1) AIRWAY
2) BREATHING
3) CIRCULATION
4) DISABILITY
5) EXPOSURE
2. Buat analisa data dan munculkan 2
diagnosa
DATA KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH
DS : Diuresis osmotic Gangguan keseimbangan
cairan
sebelumnya pasien merasa
pusing, mual, muntah dan elektrolit

DO :

mata cowong, akral dingin, T


80/40 mmHg, N 110 x/mnt, RR 30
x/mnt,S 40℃, Urine Produksi ( - )

DS: Perubahan perfusi jaringan


Perubahan metabolic serebral
Pasien tidak sadar mulai habis peningkatan badan keton
maghrib,Rpd pasien diabet 5
tahun.

DO:

Kesadaran menurun, GCS 2-3-4, S


40 ℃ , RR 30 x/mnt, GDA 534
mg/dl.
Diagnosa Prioritas

1. Gangguan keseimbangan cairan dan


elektrolit berhubungan dengan Diuresis
osmotic
2. Perubahan perfusi jaringan serebral
berhubungan dengan perubahan
metabolic peningkatan badan keton
3. Tentukan Intervensi ( penatalaksanaan) yang
tepat untuk masing-masing diagnose
Gangguan keseimbangan cairan dan Perubahan perfusi jaringan serebral
elektrolit berhubungan dengan Diuresis berhubungan dengan perubahan
osmotic metabolic peningkatan badan keton

1. Kaji riwayat pengeluaran berlebih 1. Pastikan jalan nafas tidak


( muntah) tersumbat
2. Monitor tanda-tanda vital dan 2. Letakkan kepala dengan posisi
perubahan tekanan darah agak ditinggikan 30 ℃ dan
orthostatic dalam posisi anatomis
3. Kaji nadi perifer, pengisian 3. Monitor tanda-tanda vital
kapiler, turgor kulit, dan 4. Tentukan faktor-faktor yang
membrane mukosa berhubungan dengan
4. Pantau masukan cairan dan keadaan/penye-bab khusus
pengeluaran urine selama penurunan perfusi
5. Berikan cairan paling sedikit sereberal
2500 cc/hari 5. Kolaborasi dengan medis untuk
pemberian medikamentosa
4. Jika kegawatan sudah tertangani
maka tindakan selanjutnya apa ?
1. Setelah kegawat daruratan cairan tertangani, tindakan
pemantauan airway, breathing, circulation, disability,
dan exposure dilakukan, Observasi di IRD dirasa
cukup ( 2 Jam), maka tindakan selanjutnya yakni
transportasi ke ruangan rawat inap untuk mendapatkan
observasi yang lebih intesif.

2. Sasaran pengobatan dan perawatan KAD adalah


memperbaiki volume sirkulasi dan perfusi jaringan,
menurunkan kadar glukosa darah, memperbaiki asam
ketodiserum dan urine keadaan normal dan
mengoreksi gangguan elektrolit.
5. Buatlah analisis data, diagnose keperawatan (
minimal 2) serta intervensi yang tepat untuk
masing-masing diagnosis

DI
KLIK.....

Anda mungkin juga menyukai