Anda di halaman 1dari 36

Oleh :

TIM UKS
PUSKESMAS GRINGSING 1
 Makanan jajanan (street food)
sudah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan
masyarakat,
baik di perkotaan maupun
di pedesaan.

 Konsumsi makanan jajanan di


masyarakat terus meningkat 
krn terbatasnya waktu untuk
mengolah makanan sendiri.
Sehat Memenuhi kebutuhan gizi anak
Bersih Bebas dari kotoran
Aman Tidak mengandung bahan yang
berbahaya bagi kesehatan
Fisik, seperti tanah, karet,
plastik, rambut, stapler, dll

Kimia (bahan kimia yang


Bahan Yang seharusnya tidak boleh
ditambahkan dalam
Berbahaya makanan) seperti borax,
pewarna textil, formalin

Biologis, disebabkan oleh


bakteri (akibat kesalahan saat
pemasakan, penyimpanan)
atau binatang
 Benda asing seperti rambut, kuku,
perhiasan, serangga mati, batu atau kerikil,
potongan kayu, pecahan kaca dan lain
sebagainya bisa masuk kedalam makanan
apabila makanan dijual di tempat terbuka
dan tidak disimpan dalam wadah tertutup
 Pewarna
 Pemanis
 Pengawet
 Penyedap rasa
 Pengenyal
 Pengembang
 Emulsifier
1. Pewarna makanan
- buatan : tartazin, sunset yellow
- alami : karamel, klorofil, kurkumin
2. Pemanis buatan, contohnya aspartam
3. Pengawet, contohnya Na-benzoat
4. Penyedap rasa, contohya Mono Sodium
Glutamate (MSG)
5. Pengenyal : galatin, karagenan
DOSIS HARUS SESUAI !
TIDAK BOLEH BERLEBIH !!!
Keunggulan makanan
jajanan adalah :

murah dan mudah


didapat, serta cita
rasanya yang enak dan
cocok dengan selera
kebanyakan
masyarakat.
Namun , keamanan makanan
jajanan tsb dari segi
mikrobiologis maupun kimiawi
masih dipertanyakan ?!

Keamanan makanan jajanan yang


perlu dicermati adalah :
 Penggunaan pewarna
 Pemanis
 Pengawet
 Kandungan mikroba, dan
 Adanya logam berat Cu dan Pb.
Hasil Penelitian menunjukkan :
 Cemaran mikrobiologis bakteri
Salmonella Paratyphi A
(penyebab typhus) terditeksi di
25% - 50% sampel minuman yang
dijual di kaki lima.

 Bakteri ini mungkin berasal dari


air atau es batu yang tidak
dimasak terlebih dahulu
bakteri Salmonella Paratyphi A
Cemaran kimiawi pada makanan
jajanan kaki lima adalah
penggunaan Bahan Tambahan
Pangan (BTP) ilegal/tdk
diijinkan yaitu :
Borax (pengempal yg
mengandung logam
berat Boron)
Formalin (pengawet
untk mayat)
 RhodaminB ( pewarna merah tekstil),
dan methanil yellow
(pewarna kuning tekstil)
 racun bagi tubuh

 Sakarindan Siklamat, Pemanis sintetis


 Bahan-bahan ini dapat terakumulasi
pada tubuh manusia dan bersifat
karsinogenik yg dlm jangka panjang
menyebabkan kanker dan tumor
pada organ tubuh manusia.
PRODUK –PRODUK YG TIDAK AMAN

SAOS TOMAT

Dari Hasil Penelitian Jur. THP FTP Unibraw :


 Saos Tomat dari 5 merk sampel :
 2 sampel pewarna Rhodamin B dan 1 sampel Amaranth
 3 sampel pengawet Na Benzoat > 1000 ppm
CILOK
 Cilokmakanan yg sangat
disukai aanak sekolah

 Cilok positif mengandung boraks


( 6 dari 16 sampel yg diteliti)

 Boraks(=Bleng)  pengenyal
makanan, banyak juga digunakan
untuk krupuk

 Cilok
dimakan bersama dgn saos
tomat yg tdk aman  perlu
diwaspadai
BAKSO, MIE BASAH DAN TAHU KUNING

 5 sampel bakso mengandung boraks


 4 sampel mie basah terditeksi
mengandung formalin
 3 Sampel tahu kuning terditeksi
mengandung formalin
 Kerupuk berbahan dasar tapioka/kanji yang
berwarna merah  dari 3 sampel 2 positif
menggunakan pewarna yang dilarang yaitu
Rhodamin B dan Amarant
 Kerupuk berbahan baku terigu dan beras
(gendar) agar mengembang di tambahkan
garam Bleng = boraks
 Hati-hati dlm memilih krupuk !
Minuman Rasa Buah dan Jelly Drink

 Dari 4 sampel minuman rasa buah, 3 sampel


mengandung NaBenzoat > 600 ppm
 Dari 4 sampel minuman jelly, 2 sampel
mengandung Na Benzoat > 600 ppm,
European Union : Batas Na Benzoat 300 ppm
 Semuanya mengandung pemanis sakarin dan
siklamat
MEMILIH JAJANAN YANG SEHAT
 Pastikan mkn atau jajanan bersih bgm mkn
disiapkan dan disajikan jg bhn baku yg
dipakai hrs bersih
 Hindari mkn yang mengandung atau memakai
zat-zat tambahan, spt zat pemanis,
pengawet, penyedap, dan pewarna buatan, jg
zat berbahaya lainnya.
 Hindari jajanan yg kelewat manis dan
berwarna mencolok.
 Hindari makanan yang tidak segar.
 Pilih makanan yang bergizi dan minum susu
 Kurangi frekuensi jajan anak dalam sehari
atau seminggu
 Supaya tidak ketagihan jajan (Snackaholic)
jangan memberi jajanan sebagai hadiah atau ungkapan
sayang
 Terapkan kebiasaan sarapan pagi sebelum brkt sekolah
 Biasakan membawa bekal makanan dari rumah dengan
menu yg bervariasi
 Dampingi anak saat menonton iklan jajanan di TV sambil
memberi pengertian sisi baik dan buruknya.
 Bimbing anak untuk memilih makanan dengan berpikir.
 Berakibat buruk bagi kesehatan

1. Akibat penggunaan boraks adalah pada


penggunaan yang berulang-ulang akan terjadi
penimbunan pada otak, hati dan jaringan
lemak  kematian

2. Akibat penggunaan formalin adalah


muntah darah, diare, kanker paru, kejang-
kejang, kencing darah sampai kematian.
3. Akibat penggunaan Rhodamin B dalam waktu
lama (kronis) dapat menyebabkan radang kulit
alergi, dan gangguan fungsi hati/kanker hati.

4. Akibat penggunaan Methanil Yellow dalam


waktu lama dapat menyebabkan kanker pada
saluran kemih dan kandung kemih.

5. Akibat penggunaan pemanis buatan dalam


jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan
kanker. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
722/Menkes/Per/IX/88, sebenarnya sakarin
dan siklamat hanya boleh digunakan dalam
pangan yang khusus ditujukan untuk orang
yang menderita diabetes atau sedang
menjalani diet kalori.
 merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang utama di banyak negara
 Terjadinya dapat berupa kontaminasi baik
dari bahan baku, penjamah makanan yang
tidak sehat, atau peralatan yang kurang
bersih, juga waktu dan temperatur
penyimpanan yang tidak tepat.
 Gizi buruk dan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan pada anak-anak adalah dua
konsekuensi serius yang dapat ditimbulkan
oleh berulangnya episode food diseases.

 Diare merupakan gejala umum dari


penyakit bawaan makanan yang mudah
dikenali.

 Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001


menemukan bahwa diantara 100 000 balita
terdapat 75 anak balita yang meninggal
tiap tahunnya akibat gizi buruk dan diare.
 Karena mikroba (bakteri) rendahnya kondisi
hygiene dan sanitasi

 Karena binatang (lalat, tikus, kecoa, dll)

penyimpanan yang kurang bersih


Peran serta guru:
1. Guru berperan dalam mengawasi kantin sekolah
melalui kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
yaitu mengawasi pangan apa yang dijual,
kebersihan kantin, serta memberikan pelatihan
bagi petugas kantin.
2. Guru berperan dalam memberikan pengertian
dan pengetahuan kepada anak–anak mengenai
dampak negatif yang timbul apabila jajan di
sembarang tempat.
 Hasil Penelitian di Amrik thd anak-anak
yang suka jajan lebih dari 4 x dlm
seminggu  tinggi resiko thd penyakit
degeneratif
 Makanan jajanan umumnya tinggi
tepung, gula lemak, garam dan
kolesterol  mengakibat :
 Jangka Pendek : Obesitas (kelebihan BB)
 Jangka Panjang : hipertensi, diabet
melitus, penyakit jantung dan kanker
1. Makanan jajanan memegang peranan yang cukup
penting dalam memberikan asupan energi dan
gizi bagi anak–anak usia sekolah.

2. Jajanan yang tersedia di sekolah harus memenuhi


syarat halal, sehat, aman, dan bersih

3. Diperlukan kerjasama antara semua pihak antara


lain sekolah, produsen, dan orang tua dalam
mengontrol kualitas jajanan anak sekolah
Anak-anak adalah
aset bangsa, jangan
biarkan mereka
tumbuh tidak sehat
hanya karena
jajanan sekolah
yang berbahaya
bagi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai