Oleh:
dr. Hj. REIHANA, M.Kes.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
3
Data Dasar Yankes Rujukan
• ∑ Rumah Sakit : 58
Kepemilikan
o RS Pemerintah : 16
o RS Swasta : 42
Klasifikasi
o RS Umum : 44
o RS Khusus : 14
• ∑ Labkesda Prov : 1
4
RASIO TEMPAT TIDUR
JUMLAH KEKURANGAN
KABUPATEN/KOTA PENDUDUK RASIO
TT IDEAL TT
Lampung Barat 290.388 91 290 1: 3.191 199
Tanggamus 567.172 192 567 1: 2.954 375
Lampung Selatan 961.897 212 962 1: 4.537 750
Lampung Timur 998.720 159 999 1: 6.281 840
Lampung Tengah 1.227.185 516 1.227 1: 2.378 711
Lampung Utara 602.727 382 603 1: 1.578 221
Way Kanan 428.097 222 428 1: 1.928 206
Tulang Bawang 423.710 190 424 1: 2.230 234
Pesawaran 421.497 112 421 1: 3.763 309
Pringsewu 383.101 477 383 1: 803
Mesuji 194.282 - 194 194
Tulang Bawang Barat 262.316 - 262 262
Bandar Lampung 960.695 2.317 961 1: 415
Metro 155.992 719 156 1: 217
Pesisir Barat 148.412 - 148 148
PROVINSI 8.026.191 5.589 8.026 1: 1.436 2.437 5
Trend Rasio Dokter per 100.000 Penduduk
Provinsi Lampung Tahun 2010 s.d 2014
16 15
14,57
13,46
14 13,17
12,84 13,57
12 12
12 11
10
10
8
Rasio 6
0
2010 2011 2012 2013 2014
Target Rasio 10 11 12 12 15
Capaian Rasio 12,84 13,17 13,46 14,57 13,57
Ta hun
6
Rasio Dokter per 100.000 penduduk per Kabupaten/Kota
Se- Provinsi Lampung Tahun 2014
Mesuji 11,4
Pesawaran 7,27
Tanggamus 6,6
0 20 40 60 80
7
Trend Rasio Bidan per 100.000 Penduduk
Provinsi Lampung Tahun 2010 s.d 2014
80
70 70
70 70
60,34
60
48,89 65,06
65,05
60,62
50
39 40
Rasio 40
30
20
10
0
2010 2011 2012 2013 2014
Ta rge t Ra s i o 39 40 70 70 70
Ca pa i a n 48,89 60,34 65,06 65,05 60,62
Ra s i o
Ta hun
8
Rasio Bidan per 100.000 penduduk per Kabupaten/Kota
Se- Provinsi Lampung Tahun 2014
Metro 101,74
Tuba Barat 71
Rasi o Bi dan
Bandar Lampung 50,35
Pesawaran 38,86
Mesuji 36,28
Tanggamus 31,49
Pri ngsewu 27
0 20 40 60 80 100 120
9
Trend Rasio Perawat per 100.000 Penduduk Provinsi Lampung
Tahun 2010 s.d 2014
90 79,15
77,79
80 70,71 72
70 64,04
72 72
60 66,05
61
50 59
Rasio
40
30
20
10
0
2010 2011 2012 2013 2014
Ta rget Ra s i o 59 61 72 72 72
Ca pa i a n Ra s i o 64,04 70,71 66,05 77,79 79,15
Tahun
10
Rasio Perawat per 100.000 penduduk per Kabupaten/Kota
Se- Provinsi Lampung Tahun 2014
Metro 346,46
Pringsewu 163,67
Rasio Perawat
Bandar Lampung 134,27
Mesuji 55,49
Pesawaran 38,36
Tanggamus 37,46
11
12
CAKUPAN PERSALINAN NAKES
DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014
TARGET 90
PROPINSI 89.05
Metro 97.83
Bandar Lampung 90.04
Pesisir barat 83.72
Tulang B Barat 91.75
Mesuji 85.54
Pringsewu 87.45
Pesawaran 92.51
Tulang Bawang 84.67
Way Kanan 81.55
Lampung Utara 87.64
Lampung Tengah 90.26
Lampung Timur 88.36
Lampung Selatan 91.39
Tanggamus 89.31
Lampung Barat 88.77
70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 95.00 100.00
13
KASUS KEMATIAN IBU
PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014
PROPINSI 130
Metro 2
Bandar Lampung 7
Pesisir barat 6
Tulang B Barat 5
Mesuji 4
Pringsewu 6
Pesawaran 7
Tulang Bawang 4
Way Kanan 4
Lampung Utara 14
Lampung Tengah 19
Lampung Timur 13
Lampung Selatan 17
Tanggamus 20
Lampung Barat 2
0 20 40 60 80 100 120 140
14
KASUS KEMATIAN BAYI
PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014
PROPINSI 127
Metro 3
Bandar Lampung 33
Pesisir barat 6
Tulang B Barat 1
Mesuji 6
Pringsewu 12
Pesawaran 7
Tulang Bawang 3
Way Kanan 1
Lampung Utara 4
Lampung Tengah 18
Lampung Timur 6
Lampung Selatan 15
Tanggamus 11
Lampung Barat 1
0 20 40 60 80 100 120 140
15
16
17
KLB-DBD DI 9 KAB/KOTA
1. BANDAR LAMPUNG
2. LAMPUNG UTARA
3. LAMPUNG TENGAH
4. LAMPUNG SELATAN
5. METRO
6. LAMPUNG TIMUR
7. PESWARAN
8. WAY KANAN
9. MESUJI
18
LANGKAH-LANGKAH PENANGGULANGAN KLB DBD
3. PENYULUHAN/PROMOSI KESEHATAN
19
PROVINSI:
• Monitoring dan Evaluasi
• Pengadaan bahan dan alat pencegahan dan penanggulangan sebagai buffer
stock
• Pencatatan dan pelaporan
KABUPATEN/KOTA DAN JAJARANNYA:
• Mengeluarkan Kebijakan Pengendalian DBD
• Mengusulkan dana untuk pengadaan bahan dan alat serta operasional
penanggulangan kasus di lapangan
• Kegiatan PJB secara rutin dan advokasi tentang program DBD ke pengambil
kebijakan
• Menggerakkan masyarakat untuk melakukan PSN secara luas (setiap minggu)
• Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi serta Bimbingan Teknis
• Membuat Pencatatan dan pelaporan
20
KAB/KOTA DIHARAPKAN MENINGKATKAN CASE NOTIFIKASI RATE
SEMUA KASUS TB MINIMAL 5 % PER TAHUN
21
TAHUN 2015 SELURUH
KAB/KOTA DIHARAPKAN DAPAT
MELAKSANAKAN KEGIATAN
TESTING HIV
SEMUA KAB/KOTA
MENYEDIAKAN LKB (Layanan
Komprehensif
Berkesinambungan) / KTS
(Konseling Testing Sukarela)
22
PERMASALAHAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN
PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014
66.67
70
60
50
40
40
30
30
20 14.3
10
0
2013 2014
25
Peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
di Provinsi Lampung (10 K/K)
Peraturan KTR
Provinsi Lampung Peraturan Gubernur No. 02 Tahun 2014
27
DISTRIBUSI FREKUENSI, JUMLAH KASUS & KEMATIAN KLB
DI PROVINSI LAMPUNG 2013 - 2014
No Jenis Penyakit Frekwensi Kasus Kematian
1. DBD 12 x 6x 29 9 8 5
2. Keracunan 4x 5x 88 84 0 0
Makanan
3. Gizi Buruk 2x 0 2 0 0 0
4. Hepatitis A 2x 1x 33 34 0 0
5. Diare 2x 3x 75 2 1 2
6. Malaria 3x 3x 4 117 0 3
7. Chikungunya 3x 6x 119 92 0 0
8. KIPI 0 3x 0 3 0 0
9. Mers-Cov 0 5x 0 5 0 0
10. TN 5x 5x 5 5 4 5
28
29
FARMASI DAN ALKES
• Sesuai peraturan Menteri Kesehatan RI no.
880/menkes/Per/V/2011 tentang Registrasi izin
praktik, dan izin kerja tenaga kefarmasian, maka
IFRS harus ada apoteker yg memiliki SIPA untuk
RS tersebut untuk mencegah terjadinya
kondisi darurat obat.
• Pada tahun 2015 Badan POM bersama Kemenkes
akan melakukan penilaian kualitas obat dan
sarana penyimpanan obat di Instalansi Farmasi
Dinas Kesehatan Kab/Kota.
30
Dinas Kesehatan Kab/Kota:
a. Mengirim RKD paling lambat Februari 2015
sesuai format baru RKO tahun 2016
mencantumkan sisa STOCK dan pemakaian
rata-rata obat.
b. Menindaklanjuti saran hasil temuan Badan
POM terhadap sarana distribusi obat pada
Instalasi Farmasi Dinkes Kab/Kota & Swasta.
31
c. Meningkatkan pembinaan terhadap praktik
Penyehat Tradisional, obat tradisional, sarana
produksi dan distribusi.
d. Pendampingan dalam rangka meningkatkan
kemampuan bagi pelaku utama jamu gendong
dan usaha jamu racikan.
32
• Meningkatkan pemanfaatan TOGA
• Pembinaan apotik
• Identifikasi kembali thd izin Industri Pangan
Rumah Tangga (IPRT) dan penggunaan Bahan
Makanan tambahan yg berbahaya
• Pembinaan makanan jajanan anak sekolah
• Mengawasi dan memantau sarana distributor
makanan minuman
33
34
PROGRAM TUGAS BELAJAR (BEASISWA)
SDMK DALAM NEGERI TAHUN 2015
(Surat Edaran Ka. BPPSDMK Nomor DM.01.03/V.3/001369/2015
tanggal 2 Februari 2015)
Pelatihan
Sertifikat Nasional
Selama ini baru Jabatan Fungsional yang
bersertifikat Nasional yang ditandatangani oleh
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung atas
nama Menteri Kesehatan RI dan akan berlanjut
pada pelatihan teknis berikutnya. 39
Permasalahan
• Data kebutuhan menduduki jabatan fungsional belum ada.
• Sudah mengikuti pelatihan jabatan fungsional namun tidak
diijinkan untuk menduduki jabatan tersebut.
• Tidak ada sinergitas antara BKD Kab/Kota dengan Dinkes
Kab/Kota.
• Kurang optimalnya pendidikan linier sehingga fungsional
dalam organisasi menjadi timpang. Contoh: seorang Bidan
melanjutkan pendidikan ke jenjang Sarjana Kesehatan
Masyarakat setelah itu menjadi jabfung lainnya seperti
Promkes, Epidemiolog dan Adminkes sehingga fungsional
Bidan ditinggalkan, akhirnya organisasi menjadi timpang.
40
SOLUSI
• Dinkes Kab/Kota mendata kebutuhan perangkat
organisasi
• Dinkes Kab/Kota sering mengadakan pertemuan
secara rutin dengan BKD/Bandiklatda setempat
tentang kegiatan program dan keinginan BKD/
Bandiklatda berjalan sebagaimana mestinya
• Dinkes Provinsi Lampung menelaah pendidikan
linier sehingga karir pegawai tidak terhambat
41
Pelaksanaan JKN
• Pemetaan Sarana Prasarana dan SDM
• Mekanisme rujukan berjenjang Yankesdas
Rujukan
• Verifikator yg bertugas 24 jam di level RS lanjutan
• Dana pendamping bagi keluarga pasien yg dirujuk
• Rumah singgah bagi pasien & keluarga yg dirujuk
• Format pertanggungjawaban yg seragam
42
43
• RAKERKESNAS regional barat (termasuk Lampung)
akan dilaksanakan pada tanggal 2-5 Maret 2015 di
Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
• PELAYANAN PUBLIK:
- Data kurang terintegrasi
- Standar pelayanan belum diterapkan
- Perlu Sosialisasi UU No. 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik serta Hasil Evaluasi SIEVA
kepada Kab/Kota
• MEMINIMALISIR MUTASI Tenaga Kesehatan
Strategis khususnya Dokter dan Bidan PTT, jika
harus mutasi agar memperhatikan kriteria daerah
dan secara administrasi harus diselesaikan. 44
BUDE JAMU
(Bugar dengan Jamu)
• Melestarikan budaya minum jamu dalam
memelihara kesehatan dan kebugaran.
• Agar jamu disuguhkan pada acara rapat-rapat
di kantor disuguhkan di hotel-hotel, membuka
pojok jamu di tempat-tempat umum.
• Jamu yang diklaim dapat mengobati penyakit
harus melalui uji klinis yang benar.
45
46