Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK LIMA

1.ANANDRA MILGA SAVIRA(18043073


2.HAYATUN NUFUS(18043057
3.INTAN WAHYU ZLHIJMI(18043012)
4.LATIFAH FAUZIAH(18043113)
5.MELIANI FITRIANTI(18043119)
HUKUM PENGANGKUTAN
PENGERTIAN HUKUM PENGANGKUTAN

ANGKUT

Mengangkat

Membawa
Mengirimkan

Memuat
HUKUM PENGANGKUTAN

Perjanjian timbal balik antara pengangkut antara


pengangkut dengan pengirim,dimana pengangkut
mengikat diri untuk menyelenggarakan pengangkutan
barang dan orang dari suatu tempat ke tempat tujuan
tertentu dengan selamat,sedangkan pengirim
mengikatkan diri untuk mebayar angkutan.
UNSUR-UNSUR PENGANGKUTAN

1.Ada sesuatu yang diangkut


2.Tersedianya kendaraan sebagai alat angkutan
3.Ada tempat yang dilalui oleh angkutan
FUNGSI DAN TUJUAN
PENGANGKUTAN

Fungsi Memindahkan

Kegunaan

Kegunaan Tempat Kegunaan Waktu


PENGANGKUTAN DARAT(JALAN RAYA)

UU No 1 Tahun 1992 Tentang UU No 22 Tahun 2009 Tentang


lalu lintas dan angkatan jalan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Angkutan darat adalah perpindahan orang atau barang dari satu


tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di lalau lintas
jalan. Pengangkutan yang dilakukan di ruang lalu lintas jalan
menggunakan kendaraan, dimana kendaraan adalah suatu sarana
angkut di jalan yang terdiri atas kendaraan bermotor dan kendaraan
tidak bermotor
KELOMPOK KENDARAAN BERMOTOR

Menurut UU Nomor 22 Tahun 2009 pasal 47 ayat 21


1. Sepeda motor
2. Mobil Penumpang
3. Mobil bus
4. Mobil Barang
5. Kendaraan Khusus
PENGANGKUTAN DARAT (KERETA API)

Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga


gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan
dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan
ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait
dengan perjalanan kereta api.
hukum pengangkutan dengan kereta api adalah
perjanjian pengangkutan dengan pihak penyedia sarana
kereta api.
JENIS AGKUTAN KERETA API
(1) JENIS ANGKUTA

Angutan Orang Angkutan Barang

Bahan Berbahaya dan beracun Limbah bahan berbahaya


dan beracun
2. BERDASARKAN FUNGSINYA

Kereta Api Umum

Kereta api khusus


3.MACAM MACAM PENGIRIMAN

1. Kiriman Biasa
2. Kiriman Cepat
3. Pengiriman Hingga Ke Rumah Alamat
4. Bawaan Titipan Dari Penumpang
PENGANGKUTAN LAUT

Dasar Hukum Pengaturan Pengangkutan Laut di Indonesia


• Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
• Kitab Undang-Undang Hukum Dagang : pasal 307 s/d
pasal 747
• UU No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan UU lain
yang terkait
• Peraturan Internasional
PENGERTIAN HUKUM LAUT

“Orang atau badan hukum yang mengadakan


perjanjian angkutan untuk mengangkut penumpang
atau barang dengan menggunakan alat
transportasi laut dan dengan menerima suatu
imbalan”
PERJANJIAN PENGANGKUTAN LAUT

• Perjanjian Carter menurut Waktu


• Perjanjian Carter Menurut Perjalanan
• Perjanjian Pengangkutan Potongan
JENIS JENIS ANGKUTAN LAUT

Angkutan Laut Dalam Negri

Pelayaran Pelayaran
Nusantara Rakyat

Pelayaran Lokal
JENIS JENIS ANGKUTAN LAUT

Angkutan Luar Negeri

Pelayaran
Pelayaran
Samudera Dekat
Samudera
JENIS JENIS ANGKUTAN LAUT

Angkutan Laut Khusus


adalah kegiatan angkutan untuk melayani kepentingan usaha sendiri
dalam menunjang usaha pokoknya.

Angkutan Laut Pelayaran Rakyat


adalah usaha rakyat yang bersifat tradisional dan mempunyai
karakteristik tersendiri untuk melaksanakan angkutan di perairan
dengan menggunakan kapal layar, kapal layar bermotor, dan/atau
kapal motor sederhana berbendera Indonesia dengan ukuran tertentu
PENGANGKUTAN UDARA

“Orang atau badan hukum yang mengadakan perjanjian


angkutan untuk mengangkut penumpangatau barang
dengan pesawat terbang dan dengan menerima suatu
imbalan”
DOKUMEN PENGANGKUTAN UDARA

Dokumen pengangkutan dalam pengangkutan udara terdiri


dari : (Pasal 150 UU No. 1/09)
a.tiket penumpang pesawat udara;
b.pas masuk pesawat udara (boarding pass);
c.tanda pengenal bagasi (baggage identification/claim t
ag
d. surat muatan udara (airway bill).
POS

Undang-Undang POS ( UU Nomor 30 Tahun 1956 dicabut


dengan UU Nomor 4 Tahun 1959 ). Pasal 1 (1) Undang-
Undang POS :
Pos adalah pelayanan lalu lintas surat pos, uang, barang
dan pelayanan jasa lainnya yang ditetapkan oleh mentri,
yang diselenggarakan oleh badan yang ditugasi
menyelenggarakan pos dan giro
TANGGUNG JAWAB POS

a) kehilangan surat pos tercatat atau paket pos yang


dikirim dengan harga tanggungan.
b) kehilangan surat pos tercatat atau paket pos tanpa
harga tanggungan.
c) kerusakan isi paketpos tanpa harga tanggungan.

Anda mungkin juga menyukai