Anda di halaman 1dari 25

Kelompok 8

DOKUMENTASI ASUHAN
KEBIDANAN PADA BAYI
DENGAN
TETANUS NEONATORUM
Oleh;
Eka puspitawati (142100355)
Igi Andriani
(142100360)
Leni marlina
(142100364)
Tina supiana
Tetanus neonatorum
Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus
yang disebabkan oleh clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin
(racun) yang menyerang sistem saraf pusat.
• Tetanus neonatorum merupakan penyakit tetanus yang terjadi pada
bayi yang berusia dibawah 28 hari, dengan gejala klinik yang khas
dimana timbul kekakuan seluruh tubuh yang ditandai dengan
kesulitan membuka mulut dan menetek, serta kejang-kejang pada saat
beberapa hari setelah lahir
PENYEBAB.

• Penyebab penyakit ini adalah clostridium tetani Kuman


ini bersifat anaerobik dan mengeluarkan eksotoksin yang
neorotropoik
TANDA DAN GEJALA.

Masa inkubasi penyakit adalah 5-14 hari sehingga .Gejala dan tanda tersebut
biasanya muncul dalam waktu 5-10 hari setelah terinfeksi, tetapi bisa juga
timbul dalam waktu 2 hari atau 50 hari setelah terinfeksi.
Gejala yang paling umum terjadi adalah kekakuan pada rahang sehingga
penderita tidak dapat membuka mulut, dan menelan serta bersamaan dengan
timbulnya pembengkakan, rasa sakit dan kaku di otot leher, dan bahu atau
punggung. Kejang-kejang secara cepat merambat ke otot perut, lengan atas dan
paha.
PENCEGAHAN.

Pemberian toxoid tetanus kepada ibu hamil 3 x berturut-


turut pada trimester ke-3 dikatakan sangat bermanfaat
untuk mencegah tetanus neonatorum. Pemotongan tali
pusat harus menggunakan alat yang steril dan perawatan tali
pusat selanjutnya.
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI
DENGAN TETANUS NEONATORUM

A. DATA SUBJEKTIF
Data Subyektif
Biodata
Nama : By. Ny. “SI”
TTL : 6 – 6 – 2006 jam. 01.00
Anak ke : 2 (dua)
Status Anak : Anak kandung
Nama Ayah : Tn. “DH” Nama ibu: Ny “SI”
Umur : 35 Tahun Umur :32 Tahun
Agama : Islam Agama: Islam
Suku/Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa: Jawa/Indonesia
Pendidikan : S1 Pendidikan : D3
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl Welirang, Madura Alamat : Jl Welirang, Madura
KELUHAN
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa bayinya panas, tidak mau menyusu dan kadang-
kadang mulut bayinya mencucu seperti mulut ikan disertai kejang.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan bayinya panas, kejang dan mulut bayi mencucu seperti
mulut ikan.
3. Riwayat kesehatan lalu.
Ibu mengatakan bayinya lahir sehat dan tidak pernah menderita penyakit
apapun.
5. Riwayat kesehatan keluarga 6. Riwayat prenatal dan perinatal

Ayah dan ibu mengaku tidak • Masa kehamilan : 40 minggu


pernah menderita penyakit • Tgl lahir : 10 Maret 2010 jam
10.00
menular ataupun penyakit
• Penolong : bidan di BPS
keturunan. Melati
• Jenis persalinan : spontan
• Lama persalinan : 13 jam
• Komplikasi : tidak ada
• Keadaan bayi : BB/PB =
3000gram / 49cm
Riwayat alergi ; 8. Imunisasi.

Ibu mengatakan anaknya tidak 1) HepatitisB tgl 10 Maret 2013


mempunyai alergi apapun. 2) BCG tgl 17 Maret 2013
Pola Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi.
Sebelum sakit : bayi minum ASI sebanyak 8-12 x/hari.
Sesudah sakit : bayi tidak mau menyusui sejak kemarin
2. Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 3 x/hari, BAK 6-10 x/hari
Sesudah sakit : BAB 1 x/hari, BAK 3-4 x/hari
3. Personal Hygiene
Sebelum sakit : 2 x/hari mandi, tidak pernah membersihkan tali pusat’.
Sesudah sakit : 2 x/hari mandi.
4. Istirahat
Sebelum sakit : tidur 18-20 jam/hari
Sesudah sakit : tidur 7-9 jam/hari
5. Aktivitas
Sebelum sakit : bayi aktif tampak bugar dan aktif.
Sesudah sakit : bayi lemah, aktivitas terganggu, dan sering merintih
menangis.
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
• Keadaan umum : bayi tampak lemah dan gelisah
• Kesadaran : composmentis
• Tanda-tanda vital : nadi : 124 x/mnt

nafas : 48 x/mnt
suhu : 38,60C
2. Status gizi : BB/PB : 3000gram/49cm
Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
• Rambut : Warna hitam, perabaan halus, pertumbuhan merata, kebersihan cukup,
pontanella mayor 2 jari belum menutup, fontanella minor 2 jari belum menutup, caput
succedaeum tidak ada, cephal haematom tidak ada.
• Ubun-ubun :
• Wajah :Simetris, Bentuk oval, tidak ada kelainan
• Mata : Simetris, konjungtiva mata tidak anemis, sclera mata tidak icterus,
secret tidak ada.
• Telinga : Simetris, tulang rawan daun telinga matur.
b. Hidung : Simetris, lubang hidung +/+, tidak ada cairan yang keluar,
pernafasan cuping hidung.
c. Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada labia palato schizis, gigi belum
tumbuh, palatum ada, bersih.
d. Faring dan laring
e. Leher : Pembesaran kelenjar limpe tidak ada, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, tonus otot cukup.
f. Dada: Simetris, rotraksi intercostae tidak ada.
g. Abdomen.
• Ukuran dan bentuk :Simetris
• Inspeksi : dinding perut tidak tegang, tidak membuncit, hernia umbilikalis tidak
ada, tali pusat diolesi dengan triple D,
• Palpasi : tidak ditemukan adanya pembesaran hepar, tidak ditemukan adanya
pembesaran lien, turgor kulit baik.
• Perkusi : Tidak kembung.
• Auskultasi : peristaltik 15x/menit.
• Pelipatan paha.
• Tidak ada pembesaran kelenjar limphe, tidak ada tanda hernia inguinalis.
• Genetalia
• Labia mayora sudah menutupi labia minora.
• Kaki
Simetris, jari-jari lengkap, tidak ada kelainan: talipes equmovarus tidak ada,
talipes equmovagus tidak ada.
• Punggung ]
Simetris, tidak ada spina bifida, rambut lanugo ada, vernik caseosa ada.
• Anus
Tidak ada atresia ani, bersih.
• Integumen
Warna kulit merah, turgor dan tonus baik, sekitar anus tidak lecet, tidak
kemerahan.
ASSESMENT
1. Diagnosis Kebidanan: Bayi umur 16 hari dengan tetanus neonatorum sedang.
2. Masalah
Mengatasi kejang dan febri
3. Kebutuhan
Pemantauan intake nutrisi dan cairan
4. Diagnosis Potensial.
Potensial terjadi tetanus neonatorum berat hingga sepsis neonatorum.
1. Masalah Potensial.
Tidak ada
2. Kebutuhan Tindakan Segera
Mandiri.
3. Perawatan bayi dengan tetanus neonatorum sedang.
4. Kolaborasi.

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat untuk mengatasi kejang.


5. Merujuk.

Merujuk ke rumah sakit setelah mendapatkaan penanganan awal.


PLANNING
Tgl. 26 Maret 2010 jam 15.00
• Memberitahukan kepada ibu mengenai keadaan bayinya bahwa bayinya
menderita penyakit tetanus neonatorum sedang yaitu penyakit tetanus yang
terjadi pada bayi kurang dari 1 bulan karena kesalahan perawatan tali pusat.
Penyakit tetanus neonatorum ini ditandai dengan demam/panas, mulut
mencucu sering kejang, tidak bisa menyusui, dan tali pusat kotor.
• Ibu mengerti tentang kondisi bayinya.
• Membersihkan saluran pernafasan dan membebaskan jalaan nafas dengan
memasang spatel lidah yang dibungkus kain ke dalam mulut bayi. Serta
memberikan oksigen.
• Memantau intake nutrisi dan cairan. Memasang infuse glucose 10% sebanyak
80ml/kg BB/hari.
Infus dipasang pada tangan kiri secara IV (3tetes/menit)
• Kolaborasi dengan dokter untuk mengatasi kejang dengan memberikan
diazepam 0,5 mg/kg BB secara IM.
• Memberikan antibiotic 1 kali (Penisilin Prokain 50.000 U/kg BB/hari secara
IM)
• Membersihkan tali pusat.
• Memberikan KIE kepada ibu tentang perawatan tali pusat yaitu selalu
membersihkan tali pusat dan membiarkan tali pusat kering tanpa diberi ramu-
ramuan apa pun.
• Memberikan KIE kepada ibu mengenai pemenuhan nutrisi bayinya agar ibu
tetap memberikan ASI minimal 8-12 kali sehari meskipun bayi menolak atau
bayi tidur.
• Mempersiapkan untuk merujuk bayi ke rumah sakit. Serta memberitahukan
kepada ibu bahwa dengan keadan bayinya yang seperti itu bayi harus dirujuk
ke fasilitas yang lebih lanjut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai