Anda di halaman 1dari 12

KMB II

ULKUS PEPTIKUM

KELOMPOK 3 :
1. MADE ASTE PURANE
2. MAHMUDIN RAHMA
3. MUHAMMAD HELMY
4. MUHAMMAD AL-HANIF
DEFINISI

 Ulkus peptikum merupakan luka terbuka dengan pinggir


edema disertai indurasi dengan dasar tukak tertutup
debris (Tarigan, 2009).
 Ulkus peptikum merupakan erosi lapisan mukosa
biasanya di lambung atau duodenum (Corwin, 2009).
 Ulkus peptikum adalah keadaan terputusnya kontinuitas
mukosa yang meluas di bawah epitel atau kerusakan
pada jaringan mukosa, sub mukosa hingga lapisan otot
dari suatu daerah saluran cerna yang langsung
berhubungan dengan cairan lambung asam/pepsin
(Sanusi, 2011).
ANATOMI
LANJUTAN

Peptic ULCER Desease (PUD) atau ulkus peptikum adalah


tukak atau luka pada lapisan saluran cerna bagian atas
(ganstric/lambung, dan duodenal,usus 12 jari) yang terjadi akibat
“TERMAKAN” oleh asam lambung dan pepsin.
ETIOLOGI

Diketahui ada dua faktor utama penyebab


ulkus peptikum, yaitu:
Infeksi Helicobacterpylori
Pengguna NSAID
LANJUTAN

• Infeksi Helicobacterpylori
Kasus ulkus peptikum kebanyakan disebabkan oleh
infeksi Helicobacterpylori dan penggunaan NSAID. Jumlah
penderita ulkus duodenum di Amerika Serikat akibat
Helicobacterpylori yang tidak menggunakan NSAID kurang
75%. Dalam salah satu penelitian, pasien yang tidak
menggunakan NSAID, 61% merupakan penderita ulkus
duodenum dan 63% merupakan penderita ulkus lambung
positif terinfeksi Helicobacter pylori. Hasil ini lebih rendah
pada ras kulit putih dibandingkan ras yang tidak berkulit
putih.
LANJUTAN

• Penggunaan NSAID
pada kasus ulkus peptikum sudah
menjadi penyebab umum. Obat ini
mengganggu pembatas permeabilitas
mukosa, membuat mukosa rentan rusak.
Sebanyak 30% orang dewasa yang
menggunakan NSAIDmenderita efek
samping pada saluran gastrointestinal.
PATOFISIOLOGI

Patofisiologi Ulkus peptikum terjadi pada


mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidak
dapat menahan kerja asam lambung pencernaan
(asam hidrochlorida dan pepsin). Erosi yang terjadi
berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan
kerja asam peptin, atau berkenaan dengan
penurunan pertahanan normal dari mukosa.
FAKTOR RESIKO

Konsumsi Rokok
Konsumsi Alkohol
Faktor Psikologi
KESIMPULAN

Ulkus peptikum mengacu pada rusaknya lapisan


mukosa dibagian mana saja di saluran gastrointestinal,
tetapi biasanya di lambung atau duodenum. Gejala yang
sering muncul pada ulkus peptikum yaitu nyeri, muntah,
konstipasi dan perdarahan. Kebanyakan ulkus terjadi jika
sel-sel mukosa usus tidak menghasilkan produksi mukus
yang adekuat sebagai perlindungan terhadap asam
lambung.
DAFTAR PUSTAKA

Baughman, Diane, C & Hackley, JoAnn, C. 2000. Keperawatan Medikal-Bedah: Buku


Saku dari Brunner&Suddarth. Jakarta: ECG
Corwin, Elizabeth, J. 2009. Buku Saku Patofisiologi, Ed. 3. Jakarta: ECG
Doenges, E. Marilyn. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.
Gibson, John: alih bahasa, Bertha Sugiarto. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk
Perawat. Jakarta: ECG. Hlm 185
Grace, Pierce & Borley Neil. 2007. At A Glance : Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta : Erlangga.
Misnadiarly. 2009. Mengenal Penyakit Organ Cerna: Gastritis (Dyspepsia atau maag),
Infeksi Mycobacteria pada Ulser Gastrointestinal. Jakarta: Pustaka Populer
Obor.
Pearce, Evelyn C. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.Hlm
199
Priyanto, Agus & Lestari, Sri. 2008. Endoskopi Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika
Smeltzer, Suzanne C. Alih bahasa Agung Waluyo. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai