Pertemuan 1
Pertemuan 1
Persamaan Gas
Dosen:
Faderina Komisia, S.Pd, M.Pd
Keadaan Gas
6,02 x1023
2,68 x10 atom / cm
19 3
22.400
Dalam pembahasan keadaan gas, ada tiga besaran yang saling
berhubungan, yaitu:
1. Tekanan (P)
2. Volume (V), dan
3. Temperatur mutlak (T).
Secara matematis,
P V = konstan atau
P1 V1 = P2 V2
Hukum Charles
[Jacques Charles (1747 - 1823)]
Secara matematis,
Hukum Gay Lussac
[Joseph Gay Lussac]
Secara matematis,
Hukum
Boyle - Gay Lussac
[Hukum Gabungan dari Ketiga
Hukum di atas]
Menyatakan:
Hukum
Tekanan, volume, dan temperatur pada gas
yang berbeda mempunyai karakteristik yang Boyle- Gay
berbeda, walaupun jumlah molekulnya Lussac
sama.
Secara matematis,
Untuk itu diperlukan satu konstanta lagi
yang dapat digunakan untuk semua jenis
gas. Konstanta tersebut adalah
konstanta Boltzman (k).
Pada persamaan tersebut, NA k disebut dengan konstanta gas
umum (R). Jadi, persamaan gas tersebut dapat diubah menjadi :
Seorang ilmuwan Inggris, Robert Boyle (1627-1691) mendapatkan
bahwa jika tekanan gas diubah tanpa mengubah suhu, volume yang
ditempatinya juga berubah, sehingga perkalian antara tekanan dan
volume tetap konstan.
P1 V1 = P2 V2 = C
Persamaan Keadaan Gas Ideal
PV nRT
N
n
NA
R
PV N
NA
T PV N k T
R
k k = Tetapan Boltzman 1,3807.10-23 J/K
NA
m w
n Atau n
Mr M
R
PV m T
Mr
Mr = massa molekul
m R
P T
V Mr = massa jenis
m
V
P.Mr P.M
P
R
T Atau
Mr R.T R.T
P.V
n.R
T
Jadi gas dengan massa tertentu menjalani proses yang bagaimana pun,
perbandingan antara hasil kali tekanan dan volume dengan suhu
mutlaknya adalah konstan.
P1.V1 P2 .V2
Hukum Boyle- Gay Lussac
T1 T2
APLIKASI
PERSAMAAN
KEADAAN GAS IDEAL
Persamaan gas ideal menjadi pedoman
dalam perancangan kantong udara
pengaman yang sekarang banyak
digunakan pada mobil-mobil sedan. Dalam
suatu tabrakan, kantong ini mengembang
dan mengurangi akibat fatal (sebagai
bantalan untuk benturan antara pengemudi
dengan batang setir). Untuk
mengembangkan kantong, gas nitrogen
dipaksa masuk ke dalam kantong. Sekali
perancang telah menetukan tekanan dan
volum yang sesuai untuk mengembangkan
kantong udara pada suatu suhu yang
sesuai untuk kondisi-kondisi paling dingin
dalam pengemudian, jumlah mol n nitrogen
dapat dihitung dari persamaan gas ideal.
Ketika menarik nafas, otot-otot mengembangkan dinding
dada dan menarik diafragma ke bawah, membiarkan
paru-paru elastis untuk mengembang. Paru-paru yang
mengembang ( volume udara bertambah) menyebabkan
tekanan di dalam paru-paru kira-kira 10 torr (1 torr = 1
mmHg) di bawah tekanan atmosfer (suatu tekanan yang
dapat menarik air kira-kira 15 cm ke atas melalui sebuah
sedotan). Tekanan dalam paru-paru yang lebih kecil dari
pada tekanan atmosfer menyebabkan udara dari luar
memasuki paru-paru. Ketika otot rileks, jaringan paru-
paru yang tadinya kencang karena di tarik diafragma
juga ikut rileks. Diafragma bergerak ke atas dan paru-
paru mengempis. Paru-paru yang mengempis menaikan
tekanan udara di dalam paru-paru, sehingga udara di
paru-paru keluar. Hanya ketika bernafas normal otot-otot
tidak digunakan. Tetapi ketika melekukan olahraga berat,
misalnya berlari, otot-otot anda ikut berperan untuk
memaksa udara masuk dan keluar secara lebih cepat.
Saat menarik napas paru-paru mengembang, volume
membesar, dan tekanan udara dalam paru-paru berada
di bawah tekanan atmosfer. Saat menghembuskan
napas, paru-paru mengempis, volum mengecil dan
tekanan udara dalam paru-paru meningkat.
SOAL- SOAL