Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

1. Pendahuluan.
2. Sumber air irigasi,
3. Kuantitas air irigasi,
4. Cara pemberian air irigasi,
5. Analisis kebutuhan air irigasi,
6. Perencanaan pola tanam dan sistim golongan,
7. Perencanaan jaringan irigasi
8. Skema tata nama
9. Perencanaan petak tersier,
10. Perencanaan saluran
Buku acuan :
1. KP 01-06
2. Irigasi dan Bangunan Air, Penerbit Gunadharma
 Irigasi telah dikenal sejak jaman Mesir kuno dengan
memanfaatkan air sungai Nil.
 Nenek moyang kita juga telah mengenal irigasi sejak masa
kerajaan-kerajaan Hindu, dengan membendung sungai secara
bergantian dan mengalirkan ke sawah.
 Cara lain adalah mencari sumber air pegunungan dan dialirkan
dengan bambu yang bersambung.
 Ada juga dengan membawa dengan ember yang terbuat dari
daun pinang atau menimba dari kali yang dilemparkan ke sawah
dengan ember daun pinang juga.
 Jaman Hindia Belanda dengan melaksanakan Tanam Paksa
tahun 1830. Pemerintah Hindia Belanda mengupayakan agar
semua lahan dicetak untuk persawahan dan perkebunan dan
telah mengenal saluran primer, sekunder, ataupun tersier.
Dalam teknik sipil, rekayasa irigasi berada pada usaha
menyediakan dan menyalurkan air irigasi dari daerah
yang berlebih (surplus) ke daerah yang kekurangan
(defisit) melalui pembuatan bangunan, untuk:

1. penyimpan air (misal waduk, bendungan),


2. pengambilan air (misal bendung, free intake, stasiun
pompa, dll),
3. penyalur air (misal saluran irigasi),
4. bangunan pendukung lainnya misal saluran drainase,
bangunan persilangan (misal gorong-gorong, talang,
siphon, siphon talang dll), bangunan pemecah energi
(misal bangunan terjun, got miring, dll).
 Irigasi
adalah upaya untuk penyediaan
dan pengaturan air untuk menunjang
kegiatan pertanian, dari sumber air ke
daerah yang memerlukan dan
mendistribusikan secara teknis dan
sistematis
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 23 tahun 1982
tentang IRIGASI Bab I, pasal 1.
 Ayat i : Irigasi adalah usaha penyediaan dan
pengaturan air untuk menunjang pertanian.
 Ayat j : Jaringan irigasi adalah saluran dan
bangunan yang merupakan satu kesatuan dan
diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari
penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian
dan penggunaannya.
 Ayat k : Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah
yang mendapat air dari suatu jaringan irigasi.
 Ayat l : Petak irigasi adalah petak tanah yang mem-
peroleh air irigasi.
 Ayat m : Petak tersier adalah kumpulan petak irigasi
yang merupakan kesatuan dan mendapatkan air
irigasi melalui saluran tersier yang sama.
 Membasahi tanah, yaitu membantu pembasahan pada daerah kering
atau kekurangan air
 Mengatur pembasahan tanah, yaitu dapat mengatur
pembasahan tanah sesuai kebutuhan
 Menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yg mengandung lumpur
untuk menambah unsur-unsur yg dibutuhkan pada daerah pertanian
 Kolmatase, yaitu meninggikan daerah rawa (rendah) dengan mengalirkan air
yang membawa endapan/lumpur
 Penggelontoran air kota, yaitu membersihkan air di saluran atau
sungai di kota yang tercemar dengan mengalirkan air dengan debit yang besar
 Kegiatan reklamasi, memperbaiki kualitas lahan rawa/gambut dengan
cara mengalirkan air irigasi yang relatif segar /kualitas baik untuk menggantikan air
yang beracun
 Memperbaiki suhu tanah, dengan mengalirkan air ke lahan, maka
suhu tanah yang sangat panas pada musim kemarau dapat diturunkan dan siap untuk
lahan pertanian.
1. Daerah pengaliran : adalah daerah
pengaliran sungai (DAS/DPS) dimana
apabila terjadi peristiwa-peristiwa alam
dan perubahan hidroklimatologi akan
mempengaruhi kondisi pengaliran pada
sungai tersebut.
2. Daerah irigasi atau daerah pengairan :
adalah kesatuan wilayah atau daerah
yang mendapat air irigasi dari satu
jaringan yang sama.
3. Daerah potensial adalah : daerah yang
mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan
4. Daerah fungsional adalah : bagian dari
daerah potensial yang telah memiliki
jaringan irigasi.
5. Jaringan irigasi adalah : saluran dan
bangunan yang merupakan satu kesatuan
untuk pengaturan air irigasi, mulai dari
penyediaan, pengambilan, pembagian,
dan pemberiannya
6. Petak irigasi adalah : petak lahan yang
memperoleh air irigasi dari satu
jaringan yang sama
7. Petak primer : adalah kumpulan dari
petak sekunder yang mendapat air
irigasi dari satu saluran primer yang
sama
8. Petak sekunder adalah : kumpulan dari
petak tersier yang mendapatkan air
dari satu saluran sekunder yang sama
9. Petak tersier adalah : kumpulan dari
petak-petak sawah yang mendapatkan
air irigasi dari satu saluran tersier yang
sama.
10. Saluran irigasi adalah : saluran yang
berfungsi membawa air irigasi menuju
sawah yang dituju
11. Saluran drainase adalah : saluran yang
berfungsi membuang sisa/kelebihan air
di sawah

Anda mungkin juga menyukai