Anda di halaman 1dari 53

FASILITATOR:

dr.Ervi Audina Munthe.


 Stefy Astry Devita M
 Gabrelia Ulita Lumban
 Ummu Halimatus S A
 David Febryanto
 Kadek Pande Yoga
 Jurean Triabdi
 Ida Ayu T
 Lucya Suling
 Billy Pebrinatan
Kata Sulit
Menstruasi
Peristiwa pengeluaran darah, lendir dan sisa-sisa sel secara berkala
yang berasal dari mukosa uterus dan terjadi relatif teratur mulai dari menarche
sampai menopause Lama perdarahan pada menstruasi bervariasi, pada
umumnya 4-6 hari, tapi 2-9 hari masih dianggap fisiologis.
Menstruasi disebabkan oleh berkurangnya estrogen dan progesteron
secara tiba-tiba, terutama progesteron pada akhir siklus ovarium bulanan.
Dengan mekanisme yang ditimbulkan oleh kedua hormon di atas terhadap sel
endometrium, maka lapisan endometrium yang nekrotik dapat dikeluarkan
disertai dengan perdarahan yang normal.
Selama siklus menstruasi, jumlah hormon estrogen dan progesterone
yang dihasilkan oleh ovarium berubah. Bagian pertama siklus menstruasi yang
dihasilkan oleh ovarium adalah sebagian estrogen. Estrogen ini yang akan
menyebabkan tumbuhnya lapisan darah dan jaringan yang tebal diseputar
endometrium. Di pertengahan siklus, ovarium melepas sebuah sel telur yang
dinamakan ovulasi. Bagian kedua siklus menstruasi, yaitu antara pertengahan
sampai datang menstruasi berikutnya, tubuh wanita menghasilkan hormon
progesteron yang menyiapkan uterus untuk kehamilan.
 Kata sulit : Menstruasi
Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat
terlepasnya lapisan endometrium uterus.

 Kata Kunci
Identitas : Perempuan, 24 tahun
RPS :
KU : Menstruasi berkepanjangan
Onset : 2 Bulan terakhir
Jumlah darah : Mengganti pembalut sebanyak 4-5x
sehari.
- Frekuensi : Sempat berhenti 1-2 hari kemudian
menstruasi kembali
- KP : Nyeri perut bagian bawah apalagi saat
menstruasi
- Riwayat Menstruasi:
Menarch umur 12 tahun
Siklus menstruasi tidak teratur
Dalam 1 bulan bisa 2x menstruasi
Identifikasi Masalah
 Perempuan usia 24 tahun dengan keluhan menstruasi
berkepanjangan sejak 2 bulan terakhir. Pasien juga
mengeluhkan nyeri perut bagian bawah disertai siklus
menstruasi tidak teratur (1 bulan, 2x menstruasi).
Analisis Masalah
Perempuan 37
tahun
(Hamil 9 bulan)

G4P3A0

Anamnesis
Kel.Penyerta:
Kel.Utama:
Nyeri perut bagian
Menstruasi
bawah apabila
Berkepanjangan
menstruasi
Diagnosis banding
1. PUA Pem.penunjan
Pem.fisik g
2. Endometriosis

Gangguan obstetri dan


ginekologi:
PUA
Hipotesis
 Perempuan 24 tahun mengalami menstruasi
berkepanjangan selama 1 bulan serta nyeri perut bagian
bawah apabila sedang menstruasi diduga mendapatkan
PUA (Perdarahan Uterus Abnormal)
PERTANYAAN
TERJARING
Interpretasi Data Tambahan
RPD : Siklus menstruasi pasien sejak awal
menstruasi tidak teratur.
Riwayat Operasi : ( - )
Riwayat Pernikahan : Menikah selama 4 tahun.
No Kehamilan, Partus, Abortus Umur Keadaan Anak
1 Laki- 3 tahun hidup
laki/aterm/2900gr/bidan/spt
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak baik
Tanda Vital :
TD : 120/80mmHg
Nadi : 88x/menit
Respirasi: 22x/menit
Suhu : 36,5 derajat Celcius
BB : 69 Kg
Mata : Konjungtiva anemis( - ),Sklera Ikterik( - )
 Pemeriksaan Obstetri :

Mons Pubis : dbn

Labia majus/minus : dbn

 Pemeriksaan Dalam :

Vulva /vagina : dbn

Portio : licin

Masih terdapat darah yang keluar melalui vagina


Perdarahan Uterus
Diagnosis Endometriosis
Abnormal
Definisi Suatu keadaan yang Didefinisikan sebagai adanya
menggambarkan kelenjar endometrium dan lesi
ketidakteraturan dalam siklus seperti stroma di luar Rahim.
menstruasi yang melibatkan
frekuensi, keteraturan, durasi,
dan volume.
Gejala klinis Nyeri, perdarahan, amenorea, Dismenorea, dispareunia, nyeri
inkontinensia, dan tanda panggul kronis, gejala PMS,
gejala anemia, bb turun. dengan atau tanpa perdarahan
abnormal.
Pemeriksaan Fundus uteri membesar, Nyeri tekan uterus, nyeri
fisik Adanya daerah adenomiosis panggul, massa pelvis.
yang melunak.
Pemeriksaan USG, histopatologi, Darah USG, inspeksi laparoskopi,
penunjang lengkap dan urine lengkap. biopsi, Darah lengkap dan urine
lengkap.
Sumber :Davis. E, Sparzak. P.B. Abnormal Uterine Bleeding (Dysfunctional Uterine Bleeding). 2018. NCBI Parasar P, Ozcan P, Terry K.L. Endometriosis: Epidemiology,
Diagnosis and Clinical Management. 2017. Springer Adamson G.D. Endometriosis: Medical and Surgical Managementof Pain and Infertility. 2016. FIGO
Fisiologi Menstruasi
 Haid adalah perdarahan rahim sebulan sekali,disertai
pelepasan lapisan didalamnya.
 Keadaan normal:
a. Panjang siklus 28 ± 2 hari
b. Lama haid 3-7 hari
c. Banyaknya 2-3 kali ganti duk sehari
 Hormon Reproduksi
Hypothalamic – Releasing – Hormone: GnRH
- Pelepasan GnRH  Norephineprin (>> sekresi), dopamin
( << sekresi)
- GnRH  sekresi FSH & LH
Gonadotrophin: LH & FSH
Merupakan hormon glikoprotein, menyerupai TSH & hCG
-LH  ovulasi (memicu korpus luteum  sintesis
progesteron
- FSH  pematangan folikel  sintesis estrogen
Definisi PUA
Pendarahan Uterus Abnormal (PUA) adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan semua kelainan haid
baik dalam hal jumlah maupun lamanya. Manifestasi
klinisnya dapat berupa pendarahan dalam jumlah yang
banyak atau sedikit, dan haid yang memanjang atau
tidak beraturan

Sumber : Munro MG, Critchley HOD, Fraser IS. The FIGO classification of causes of
abnormal uterine bleeding in the reproductive years. Fertility and Sterility.2011.( 95) 7.
Etiologi
 Federation of International Gynecology and Obstetrics
(FIGO) telah mengklasifikasikan etiologi PUA menjadi 9
kategori utama yang disingkat menjadi PALM-COEIN:
 polyp, adenomyosis, leimyoma, malignancy and
hyperplasia, coagulopathy, ovulatory dysfunction,
endometrial, iatrogenic, dan not yet classified.
 Kelompok “PALM” adalah merupakan kelompok
kelainan struktur penyebab PUA yang dapat dinilai
dengan berbagai teknik pencitraan dan atau pemeriksaan
histopatologi.
 Kelompok “COEIN” adalah merupakan kelompok
kelainan non struktur penyebab PUA yang tidak dapat
dinilai dengan teknik pencitraan atau histopatologi.
 Berdasarkan klasifikasi dari FIGO, penyebab PUA
tersering ialah koagulopati dan disfungsi ovulatori.

• Perdarahan uterus abnormal - menoragia pada masa remaja John J. E. Wantania Bagian/SMF Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi - RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
• KONSENSUS TATALAKSANA PENDARAHAN UTERUS ABNORMAL KARENA EFEK SAMPING
KONTRASEPSI Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia (HIFERI) Perkumpulan
Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)
Epidemiologi
 WHO mengidentifikasi remaja sebagai periode pada
pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi
setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, dari usia
10 sampai 19 tahun.
 Pada awal usia remaja, 75% remaja mengalami keluhan
PUA. Perdarahan haid berat (heavy menstrual bleeding;
HMB).

• KONSENSUS TATALAKSANA PENDARAHAN UTERUS ABNORMAL KARENA EFEK


SAMPING KONTRASEPSI. Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia
(HIFERI). Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Patofisiologi PUA

Sumber : Prawirohardjo. S, Ilmu Kandungan, edisi III. Jakarta : Penerbit


PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2014.
KLASIFIKASI

Malcolm G. Munroa,b, Hilary O.D. Critchleyc, Michael S. Broderd,Ian S. Fraser. FIGO


classification system (PALM-COEIN) for causes of abnormal uterine bleeding innongravid women
of reproductive age. International Journal of Gynecology and Obstetrics. 2011
Faktor risiko
 Alat kontrasepsi IUD/hormonal,
 Gangguan Trombosit,
 Hormon,
USIA
Perimenars Masa reproduksi Perimenopouse
(8-16th) (16-35th) (45-65 th)

Ida Bagus Gde Manuaba. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta :
EGC
Isselbacher. dkk. 2012. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Alih Bahasa Asdie Ahmad H Edisi,
13. Jakarta : EGC.
DIAGNOSIS
1. ANAMNESIS 2. PEMERIKSAAN FISIK
 Riwayat menstruasi  Tanda vital
 Riwayat kehamilan  Pemeriksaan status generalis
 Riwayat kontrasepsi dilakukan untuk melihat tanda
 Riwayat pemakaian obat-
penyakit sistemik
obatan  Pemeriksaan Panggul untuk
 Riwayat penyakit dahulu
mendeteksi penyakit pada
traktus genital
 Riwayat operasi
3. PEMERIKSAAN 4. PEMERIKSAAN
GINEKOLOGI PENUNJANG
Untuk kemungkinan adanya  Pemeriksaan Darah lengkap
mioma uteri, polip, hiperplasia  Endometrial sampling
endometrium atau keganasan.  Fungsi tiroid
 Pemeriksaan hormon
 Pemeriksaan USG
transvaginal

Konsensus Tatalaksana Perdarahan Uterus Abnormal karena Efek Samping Kontrasepsi oleh Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas
Indonesia (HIFERI) dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)
The American Collage of Obstetricians and Gynecologist. Management of Acute Abnormal Uterine Bleeding in Nonpregnant Reproductive-Aged
Woman. 2017
• Perdarahan rahim yang dapat terjadi tiap saat
dalam siklus menstruasi
• Pada siklus ovulasi biasanya perdarahan spontan,
teratur, disertai rasa tidak nyaman sedangkan
onovulasi sebaliknya
• Gejala dapat timbul diantaranya seperti mood
ayunan, kekeringan atau kelembutan vagina
serta juga menimbulkan rasa lelah yang berlebih
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Langkah diagnostik perdarahan uterus abnormal menurut strata kesehatan :

Sumber : https://id.scribd.com/doc/226115033/Lapkas-PUA
Pencegahan
 Jika pendarahan uterus abnormal disebabkan oleh perubahan hormon
sangat sulit untuk mencegahnya

 Akan tetapi jika perubahan hormon disebabkan oleh kelebihan berat


badan , maka menurunkan berat badan dan mempertahankan berat
badan ideal adalah hal yang efektif untuk mencegah pendarahan
uterus abnormal

 https://familydoctor.org/condition/abnormal-uterine-bleeding/
Tatalaksana Pendarahan Uterus
Abnormal
 terapi medis
 terapi operatif
terapi medis
 tatalaksana yang dapat di berikan pada terapi medis
antara lain
 terapi nonhormonal
 terapi hormonal
terapi obat obatan pada perdarahan
uterus abnormal (non hormonal)
 asam traneksamat
 AINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid)
 konseling
 doksisiklin
pemilihan obat obatan pada
perdarahan uterus abnormal
(hormonal)
 esterogen
 PKK (Pil Kontrasepsi Kombinasi)
 Progestin
 androgen
 GnRH
terapi operatif
 penanganan operatif didasarkan pada stabilitas pasien,
tingkat perdarahan, kontraindikasi penanganan medis,
kondisi medis yang ada
 penanganan operatif yang dapat dilakukan
 dilatasi dan kuretase
 ablasi endometrial
 embolisasi arteri uterina
 histerektomi

• Wantania, J. J. E. 2016. pendarahan uterus abnormal - menoragia pada masa remaja. jurnal biomedik (JBM)
volume8, nomor 3 : 135-142
• Konsensus Tatalaksana Pendarahan Uterus Abnormal Karena Efek Samping Kontrasepsi HIFERI dan POGI
• Panduan Tatalaksana Pendarahan Uterus Abnormal, HIFERI dan POGI tahun 2011
KOMPLIKASI
 Infertilitas akibat tidak adanya ovulasi
 Anemia berat akibat perdarahan yang berlebihan dan lama
 Pertumbuhan endometrium yang berlebihan akibat
ketidakseimbangan hormonal merupakan faktor penyebab
kanker endometrium
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
Dengan penegakkan diagnosis yang dini memungkinkan
diterapkan penatalaksanaan yang tepat
MENGAPA TIMBUL NYERI
PERUT BAGIAN BAWAH?

Penurunan Pembebasan Kontraksi Kram haid dan


Kadar Prostagalandin nyeri perut
progesteron >> terlalu kuat bagian bawah

Manalu, Sesilia Anita T, Novia Fransiska dan Hadi Irawiraman. Karakteristik


penderita perdarahan uterus abnormal di rsud abdul wahab sjahranie samarinda
2015-2016. Jurnal Kedokteran Mulawarman. 2018
Onset menararch pada pasien dan
risiko pada PUA
 Batasan remaja
 WHO mengidentifikasi remaja sebagai periode pada
pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi
setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, dari usia
10 sampai 19 tahun. Departemen Kesehatan RI tahun
2009 membagi kategori umur remaja menjadi masa
remaja awal yaitu 12-16 tahun dan masa remaja akhir
yaitu 17-25 tahun.
 Siklus haid normal
 Onset pubertas dan menarke (menarche) umumnya terjadi
di usia yang lebih lanjut pada remaja di negara yang
kurang berkembang.
 Dua studi besar telah membuktikan bahwa peningkatan
indeks massa tubuh (IMT) yang lebih besar pada masa
kanak-kanak berhubungan dengan onset pubertas yang
lebih awal.
 Walaupun terdapat variasi di seluruh dunia, usia rata-rata
menarke umumnya relatif stabil yaitu antara 11 dan 14
tahun dengan usia median 12,43 tahun. ( 11-14 tahun )
 Interval siklus rata-rata ialah 32hari pada tahun reproduksi
pertama dan selanjutnya interval siklus mentruasi
umumnya berkisar 21-45 hari.
 Lama menstruasi ialah 7 hari atau kurang dengan
penggunaan tampon atau pembalut umumnya tiga sampai
enam buah perhari.

 Perdarahan uterus abnormal - menoragia pada masa remaja John J. E. Wantania


Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi - RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Risiko pada PUA
 Perdarahan uterus abnormal dapat meningkatkan
terjadinya:
 Resiko Infeksi
 Anemia hingga kematian
Kesimpulan
 Hipotesis diterima dengan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik, didiagnosis PUA dengan klasifikasi
not yet identified dan disarankan untuk melakukan
pemeriksaan penunjang USG dan Histopatologi serta
diberikan tatalaksana asam traneksamat 2x500 mg
selama 4 hari.

Anda mungkin juga menyukai