Anda di halaman 1dari 24

TUTORIAL SKENARIO 1

BLOK 8 KELOMPOK 7

drg. Didit Aspriyanto, M.Kes


Faktor dari Dalam
• Struktur gigi
• Morfologi gigi
• Derajat Keasaman Saliva
• Makanan
• Waktu

Faktor dari Luar


• Usia
• Jenis Kelamin
• Letak Geografis
• Status Ekonomi
• Pengetahuan
Sirat et al., 2017 • Pemeliharaan Kesehatan Gigi
Ras Usia

Jenis
Kelamin

Waktu

Makanan
(Vitamin, Unsur Kimia) Mikroorganisme
•Kejadian karies gigi
WHO pada anak masih besar
2016 yaitu 60-90% (Katli,
2018).

•Sebanyak 89%
penderita karies adalah
PDGI
anak-anak (Norfai &
Rahman, 2017).
Hidaya et al., 2018
MEKANISME TERJADINYA KARIES

Ca10(PO4)6 (OH)2 + 8H+  10Ca++ + 6HPO4 = +2H2O


Hidroksiapatit ion Hidrogen Calsium Hidrogen phospat Air
MEKANISME TERJADINYA KARIES

Adanya plak beserta bakteri


penyusunnya

Streptococcus akan membentuk asam


di dalam rongga mulut

Menghasilkan pH yang rendah

Penurunan ph tersebut mendorong


lactobacillus untuk memproduksi asam
Melinda dan Priyanto., 2015
MEKANISME TERJADINYA KARIES

Menyebabkan terjadinya proses karies yang


ditandai dengan adanya demineralisasi jaringan
keras gigi dan rusaknya bahan organic.

Mengakibatkan terganggunya keseimbangan


email dan sekelilingnya.

Terjadi invasi bakteri serta kematian pulpa

Bakteri dapat berkembang ke jaringan


periapeks sehingga menimbulkan nyeri

Melinda dan Priyanto., 2015


KLASIFIKASI KARIES
G. V. Black

Tarigan., 2016
KLASIFIKASI KARIES

Mount’s
KLASIFIKASI KARIES
WHO

• Dideteksi lesi enamel


D1

• Kavitas pada enamel


D2

• Kavitas mengenai dentin


D3

• Lesi meluas ke pulpa


D4
KLASIFIKASI KARIES

Keparahan Karies

• Karies Insipien : < ½ ketebalan enamel


1.

• Karies Moderat : > ½ ketebalan enamel


2.

• Karies Lanjutan : DEJ, < ½ jarak pulpa


3.

• Karies Parah : > ½ jarak pulpa


4.

Tarigan., 2016
KLASIFIKASI KARIES
Berdasarkan Radiografi

•-
E0

• Lesi pada ½ luar enamel


E1

• Lesi pada ½ dalam enamel


E2

•Lesi pada 1/3 luar dentin


D1

• Lesi pada 1/3 tengah dentin


D2

• Lesi pada 1/3 dalam dentin


D3

Tarigan., 2016
KLASIFIKASI KARIES

Jumlah Permukaan yang Terlibat

• Simple Cavity → 1 Permukaan


1.

• Compound cavity → 2 permukaan


2.

• Complex cavity → lebih dari 2 permukaan


3.

Bakar A., 2012


PENANGANAN KARIES
Prinsip – Prinsip Preparasi

1. Outline form
Membuang jaringan karies dan fisur yg dalam, membuang email yg tdk
didukung dentin.

2. Resistance form
Membentuk kavitas agar restorasi maupun giginya tidak pecah atau tahan thd
tekanan pengunyahan.

3. Retention form
Membentuk kavitas agar restorasi tdk bergerak dan tdk mudah lepas.

4. Convenience form
Membentuk kavitas yg memudahkan pemasukkan/ insersi bahan restorasi.

Bakar A., 2012


PENANGANAN KARIES

5. Removing the remaining of the carious dentin


Membuang jaringan karies yg masih tersisa.

6. Finishing the enamel wall & margin


Menghaluskan & membentuk sudut pd dinding email.

7. Toilet of the cavity


Membuang semua jaringan karies yg masih tertinggal, memeriksa,
menghaluskan dinding kavitas, serta mengeringkan kavitas dgn kapas.

Bakar A., 2012


PENANGANAN KARIES MEDIA

• Preparasi hanya boleh diperluas ke oklusal bila terdapat karies


di fisur oklusal. Akses menuju karies dibuat melalui permukaan
oklusal atau bukal (lesi kecil). Inlay dipakai bila resin komposit
direk bermasalah, undercut harus dibuang atau ditutup dengan
GIC
• Preparasi dinding harus sedikit divergen, garis sudut bulat,
bevel pada enamel
• Undercut ditutup GIC
• Cetak hasil preparasi
• Pilh warna
• Pasang temporary restoration
PEMERIKSAAN KLINIS KARIES
Anamnesis

 Data diri pasien (nama, umur, jenis kelamin,


pekerjaan)
 Keluhan Utama :
O nset (kapan)
L ocation (setempat, menjalar)
D uration (detik, menit, jam, hari)
C haracteristic (tajam, spontan, berdenyut)
A ggravating (memperburuk)
R elieve (meredahkan atau meringankan)
T reatment (sudah dirawat apa saja)
 Riwayat medis
 Riwayat dental

Tarigan., 2016
PEMERIKSAAN KLINIS KARIES
Intraoral

• Menggunakan instrumen seperti: sonde dan kaca mulut.

• Pada pemeriksaan ini yang dapat dilihat jaringan lunak


(mukosa, bibir, lidah, tonsil, palatum molle& durum,
gingiva ) dan gigi.

Walton RE et al., 2008


PEMERIKSAAN KLINIS KARIES
Intraoral
Pemeriksaan intra oral meliputi :

1. Inspeksi
Memeriksa dengan mengamati obyek (gigi) berupa warna,
ukuran, bentuk, hubungan anatomis, keutuhan permukaan
jaringan, karies, abrasi dan resesi.

2. Perkusi
Memeriksa dengan cara memberi pukulan cepat tetapi tidak
keras dengan menggunakan ujung jari. Cara lain memastikan
ada tidaknya kelainan dengan mengubah arah pukulan yaitu
permukaan vertical oklusal ke permukaan bukal atau lingual
mahkota.
Walton RE et al., 2008
PEMERIKSAAN KLINIS KARIES
Intraoral

3. Sondasi
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara menggerakan sonde
pada area oklusal atau insisal untuk mengecek apakah ada
suatu kavitas atau tidak.
4. Probing
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur kedalaman
jaringan periodontal dengan menggunakan alat berupa
probe .

Walton RE et al., 2008


PEMERIKSAAN KLINIS KARIES
Tes vitalitas

• Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui suatu gigi


dapat dipertahankan atau tidak. Biasanya digunakan untuk
mengetahui saraf sensoris masih bisa merasakan rangsang
atau tidak.

• Tes vitalis terdiri atas 4 pemeriksaan yaitu:


1. Tes termal yang terdiri atas tes dingin dan tes panas
2. Tes kavitas
3. Tes jarum miller
4. Tes elektris

Walton RE et al., 2008


DAFTAR PUSTAKA
1. Sirat NM, Senjaya AA, Wirata IN. Hubungan Pola Jajan Kariogenik dengan Karies
pada Siswa Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas III Denpasar Selatan, Bali
2016. Intisari Sains Medis. 2017; 8(3): 193-196.
2. Hidaya N, Sinta MT. Gambaran Kejadian Karies Gigi pada Anak Sekolah Dasar.
Babul Ilmi_Jurnal Ilmu Science Kesehatan. 2018; 9(1): 69-76.
3. Melinda UU, Priyanto D. Hubungan antara Paparan Asap dengan Kejadian Karies
Gigi (Studi pada Pekerja Pengasapan Ikan di Desa Bandarharjo, Kota Semarang,
Jawa Tengah). Media Medika Muda. 2015; 4(1): 56-57.
4. Tarigan R. Karies Gigi. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2016.
5. Walton RE, Torabinejad, M.Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia. Jakarta: EGC;
2008.
6. Bakar, A. Kedokteran Gigi Klinis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media; 2012.
7. Putri RM, Maemunah N, Rahayu W. Kaitan Karies Gigi dengan Status Gizi Anak
Prasekolah. Jurnal Care. 2017; 5(1): 30.
DAMPAK DARI KARIES YANG DIBIARKAN

• Karies yang tidak diobati dapat menyebabkan


karies semakin parah hingga dapat timbul
kelanjutan dari karies seperti abses, pulpitis
reversible, pulpitis irreversible, dan banyak lagi
• Jika hal itu sudah terjadi maka akan timbul rasa
nyeri yang dapat menyebabkan kesulitan makan,
tidur dan bicara.

Putri et al., 2017

Anda mungkin juga menyukai