Anda di halaman 1dari 36

PENGERTIAN

• Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan atau implantasi, bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu
(Prawirohardjo, 2013).
• Perubahan lain yang penting untuk diketahui, yaitu menurunnya sistem kekebalan
tubuh yang dapat meningkatkan resiko janin terhadap berbagai penyakit infeksi.
Infeksi bisa ditularkan ibu kepada janinnya melalui penularan vertikal atau
vertical transmission. Infeksi yang ditularkan melalui penularan vertikal yaitu
infeksi congenital. Infeksi ini dapat bergerak melalui plasenta untuk menginfeksi
janin. contohnya infeksi TORCH yaitu toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan
herpes simpleks (Abidin, 2014).
• Infeksi TORCH adalah akronim dari beberapa penyakit yaitu toksoplasmosis,
rubella, sytomegalovirus, dan herpes simpleks yang sering menimbulkan
infeksi kongenital dalam bentuk hampir sama yaitu mikrosefali, ketulian dan
kebutaan, kehamilan dapat terjadi abortus, persalinan prematur, dan
pertumbuhan janin terlambat (Yadav,2014).
TANDA DAN GEJALA
• Toksoplasmosis
Gejala klinik yang muncul pada ibu hamil sebagian asimtomatik, limpadenopati disertai
malaise,nyeri kepala, nyeri tenggorokan, nyeri otot, dan kelelahan disertai demam.
Sedangkan pada bayi baru lahir tampak hidrosefalus, retardasi mental, chorioretinitis,
hepatitis, pneumonia, miositis, dan limpadenopati (fadlun, 2014).
• Others (sifilis)
Manifestasi dini bisa berupa hemoragiknasal discharge (“sniffles”), hepatosplenomegaly,
jaundice, keputihan ("sniffles"), hepatosplenomegali, penyakit kuning,increased liver enzymes,
lymphadenopathy, hemolytic peningkatan enzim hati, limfadenopati, hemolitik.Journal of
Scientific and Innovative Researchanemia, thrombocytopenia, osteochondritis and periostitis,
anemia, trombositopenia, osteochondritis dan periostitis,mucocutanous rash, central nervous
system abnormalities, ruam mukokutan, kelainan sistem saraf pusat,failure to thrive,
chorioretinitis, nephritis and nephrotic gagal tumbuh, chorioretinitis, nefritis dan
nefrotiksyndrome, parrot‟s pseudoparalysis. sindrom, pseudoparalisis nuri.
• Rubella
Gejala klinis infeksi virus rubella berupa pembengkakan pada kelenjar getah benih,
demam diatas 380C, mata terasa nyeri, muncul bintik-bintik diseluruh tubuh, kulit kering,
sakit pada persendian, sakit kepala, dan hilang nafsu makan (Rukiyah, 2010).
• Cytomegalovirus
Pada umumnya infeksi CMV tidak menimbulkan gejala, bila menimbulkan gejala, gejalanya
tidak spesifik seperti flu dan sakit tenggorokan (Esty, 2010).
• Herpes
Gejalanya berupa luka yang terasa nyeri atau benjolan berisi cairan disekitar bulu
kemaluan,vagina,vulva atau anus. Bisa juga terasa nyeri saat Buang Air Kecil (BAK). Serta
gejala virus umumnya seperti demam, rasa tidak enak badan serta sangat lelah. Luka
herpes genital bisa muncul di sekitar vagina, vulva, liang vagina atau anus, begitu terinfeksi
virus ini, virus akan menetap ditubuh dan bisa aktif berkali-kali. Gejala awalnya bisa
berupa rasa geli/gatal pada daerah yang terkena (Nugraheny, 2010).
ETIOLOGI
• Infeksi Toxoplasmia : toksoplasmatis biasanya bersifat jinak anthropozoonosis , disebabkan oleh
Toxoplasma gondii ( T. gondii ), protozoa intraseluler wajib. T. gondii ditularkan melalui kotoran
kucing, makan daging mentah, air yang terkontaminasi tanah, dan susu kambing yang tidak
dipasteurisasi. Parasit bersilangan plasenta dan menginfeksi bayi
• Infeksi rubella : CMV adalah anggota virus herpes keluarga, infeksi bawaan paling umum di United
Negara. Ditularkan ke bayi selama kehamilan, konsumsi ASI yang terinfeksi, langsung kontak
dengan urin dan air liur. Mudah menyebar dalam sehari pusat perawatan dan keluarga yang
memiliki banyak anak kecil Karena untuk mengaktifkan kembali endogen virus, dapat menyebabkan
parah penyakit pada penerima transplantasi pasien.
• Infeksi sifilis : ini disebabkan oleh gram negatif spirochete Treponema pallidum ( T. pallidum) Memiliki
100% peringkat transmisi vertikal Penularan melalui kontak langsung dengan spirochete yang
mengandung lesi, seksual, atau secara transplasenta.
• Varicella disebabkan Ini adalah anggota virus herpes keluarga virus ini ditularkan melalui
kontak fisik, kontak udara dengan tetesan sekresi pernapasan. Orang yang baru terinfeksi
adalah menular dari 1 hingga 2 hari sebelum timbulnya ruam. Itu masa inkubasi rata-rata
untuk varisela adalah 14 hingga 16 hari (kisaran 10-21 hari). Setelah infeksi primer
sembuh, virus memasuki fase laten dan tetap tidak aktif di Internetganglia sensorik toraks.
Reaktivasi dapat terjadi di sepanjang dermatom sensorik menyebabkan herpes zoster, atau
"herpes zoster".
• Infeksi virus herpes simpleks adalah anggota herpesviridae keluarga yang mengandung
DNA untai ganda. Itu ditemukan dalam dua membentuk HSV 1 dan 2. HSV1 menyebabkan
gingivostomatitis, faringitis, dan tidak sering pada infeksi genital tetapi HSV2 terutama
terlibat dalam herpes genital virus ini dapat ditularkan melalui kontak badan dan seksual,
infeksi dapat tertular pada bayi saat proses persalinan karena ada gesekan dengan alat
kelamin, tipe tipe herpes : herpes simpleks tipe I pada umumnya menyebabkan lesi atau
luka pada sekitar wajah, bibir, mukosa, mulut, dan leher. Herpes simpleks II umumnya
menyebabkan lesi pada genital dan sekitarnya ( bokong, daerah anal dan paha ).
DAMPAK
• Dampak dari infeksi TORCH pada ibu hamil berbeda-beda, misalnya Toksoplasma bukan
disebabkan oleh virus tetapi oleh parasite toxoplasma gondi yang dapat mengakibatkan
pertumbuhan janin terhambat, kelainan mata, cacat otak, abortus, atau bahkan mati saat
dilahirkan. Rubella, penyakit ini sering di sebut dengan virus jerman apabila terjadi pada
trimester pertama kehamilan dapat menyebabkan kelainan bawaan dan menyebabkan
katarak, tuli dan kelainan jantung pada bayi baru lahir. Sedangkan pada ibu yang
mengidap cytomegalovirus saat hamil bisa mengakibatkan kelainan kongenital atau infeksi
yang bersifat kronis. Kemudian untuk herpes juga bisa mengakibatkan keguguran, persalinan
prematur dan bayi lahir dalam keadaan cacat (Manuaba, 2010).
PATOSISIOLOGI
• Toxoplasma
Toxoplasma gondii adalah parasit protozoa yang merupakan salah satu penyebab kelainan kongenital yang
cukup dominan dibandingkan penyebab lainnya yang tergolong dalam TORCH. Hospes primernya adalah
kucing. Kucing ini telah mempunyai imunitas, tetapi pada saat reinfeksi mereka dapat menyebarkan kembali
sejumlah kecil ookista. Ookista ini dapat menginfeksi manusia dengan cara memakan daging, buah-buahan,
atau sayuran yang terkontaminasi atau karena kontak dengan faeces kucing. Dalam sel–sel jaringan tubuh
manusia, akan terjadi proliferasi trophozoit sehingga sel–sel tersebut akan membesar. Trophozoit akan
berkembang dan terbentuk satu kista dalam sel, yang di dalamnya terdapat merozoit. Kista biasanya
didapatkan di jaringan otak, retina, hati, dan lain-lain yang dapat menyebabkan kelainan pada organ-organ
tersebut, seperti microcephali, cerebral kalsifikasi, chorioretinitis, dll.
• Rubella
Kematian pada post natal rubella biasanya disebabkan oleh enchepalitis. Pada infeksi awal, virus akan masuk
melalui traktus respiratorius yang kemudian akan menyebar ke kelenjar limfe sekitar dan mengalami
multiplikasi serta mengawali terjadinya viremia dalam waktu 7 hari. Janin dapat terinfeksi selama terjadinya
viremia maternal. Saat ini, telah diketahui bahwa infeksi plasenta terjadi pada 80% kasus dan risiko kerusakan
jantung, mata, atau telinga janin sangat tinggi pada trisemester pertama. Jika infeksi maternal terjadi sebelum
usia kehamilan 12 minggu, 60% bayi akan terinfeksi.
• Cytomegalovirus (CMV) Penyakit yang disebabkan oleh Cytomegalovirus dapat terjadi secara kongenital saat
bayi atau infeksi pada usia anak. Kadang-kadang, CMV juga dapat menyebabkan infeksi primer pada dewasa,
tetapi sebagian besar infeksi pada usia dewasa disebabkan reaktivasi virus yang telah didapat sebelumnya.
Infeksi kongenital biasanya disebabkan oleh reaktivasi CMV selama kehamilan. Di negara berkembang, jarang
terjadi infeksi primer selama kehamilan, karena sebagian besar orang telah terinfeksi dengan virus ini sebelumnya.
Bila infeksi primer terjadi pada ibu, maka bayi akan dapat lahir dengan kerusakan otak, ikterus dengan
pembesaran hepar dan lien, trombositopenia, serta dapat menyebabkan retardasi mental. Bayi juga dapat
terinfeksi selama proses kelahiran karena terdapatnya CMV yang banyak dalam serviks
• Herpes Simpleks (HSV) merupakan virus DNA yang dapat diklasifikasikan ke dalam HSV 1 dan 2. HSV 1 biasanya
menyebabkan lesi di wajah, bibir, dan mata, sedangkan HSV 2 dapat menyebabkan lesi genital. Virus
ditransmisikan dengan cara berhubungan seksual atau kontak fisik lainnya. Melalui inokulasi pada kulit dan
membran mukosa, HSV akan mengadakan replikasi pada sel epitel, dengan waktu inkubasi 4 sampai 6 hari.
Replikasi akan berlangsung terus sehingga sel akan menjadi lisis serta terjadi inflamasi lokal. Selanjutnya, akan
terjadi viremia di mana virus akan menyebar ke saraf sensoris perifer. Di sini virus akan mengadakan replikasi
yang diikuti penyebarannya ke daerah mukosa dan kulit yang lain
CARA PENULARAN
Penularan TORCH pada manusia dapat melalui 2 (dua) cara. Pertama, secara aktif (didapat) dan yang kedua, secara pasif
(bawaan). Penularan secara aktif disebabkan antara lain sebagai berikut :

1. Makan daging setengah matang yang berasal dari hewan yang terinfeksi (mengandung sista), misalnya daging sapi,
kambing, domba, kerbau, babi, ayam, kelinci dan lainnya..

2. Makan makanan yang tercemar oosista dari feses (kotoran) kucing yang menderita TORCH.

3. Transfusi darah (trofozoid), transplantasi organ atau cangkok jaringan (trozoid, sista), kecelakaan di laboratorium yang
menyebabkan TORCH masuk ke dalam tubuh atau tanpa sengaja masuk melalui luka

4. Hubungan seksual antara pria dan wanita juga bisa menyebabkan menularnya TORCH.

5. Ibu hamil yang kebetulan terkena salah satu penyakit TORCH ketika mengandung maka ada kemungkinan juga anak yang
dikandungnya terkena penyakit TORCH melalui plasenta

6. Air Susu Ibu (ASI) juga bisa sebagai penyebab menularnya penyakit TORCH. Hal ini bisa terjadi seandainya sang ibu yang
menyusui kebetulan terjangkit salah satu penyakit TORCH.

7. Keringat yang menempel pada baju atau pun yang masih menempel di kulit juga bisa menjadi penyebab menularnya penyakit
TORCH.

8. Air liur juga bisa sebagai penyebab menularnya penyakit TORCH. Cara penularannya juga hampir sama dengan penularan
pada hubungan seksual. Berdasarkan kenyataan di atas, penyakit TORCH ini sifatnya menular.
CARA MENGHINDARI
Ada beberapa hal sebagai solusi awal yang bisa dilakukan antara lain sebagai berikut :
1. Bila mengkonsumsi daging seperti daging ayam, sapi, kambing, kelinci, babi dan
lainnya terlebih dahulu dimasak dengan matang hingga suhu mencapai 66 derajat
Celcius, agar oosista - oosista yang mungkin terbawa di dalam daging tersebut bisa
mati.
2. Kucing peliharaan di rumah hendaknya diberi daging matang untuk mencegah infeksi
yang masuk ke dalam tubuh kucing.
3. Hindari kontak dengan hewan - hewan mamalia liar, seperti rodensia liar (tikus,
bajing, musang dan lain - lain) serta reptilia kecil seperti cecak, kadal, dan
bengkarung.
4. Penanganan kotoran kucing sebaiknya dilakukan melalui sarung tangan yang
disposable (dibuang setelah dipakai).
5. Bagi wanita yang sedang hamil, terutama yang dinyatakan secara serologis sudah
negatif, jangan memelihara atau menangani kucing kecuali dengan sarung tangan
PEMERIKSAAN DIAGNOSA
• Toksoplasmosis : Tes diagnostik untuk penyebabnya organisme pada janin, yang ibunya memiliki
bukti infeksi, dapat dilakukan lebih tepat sejak dalam 18 minggu kehamilan menggunakan rantai
amplifikasi reaksi (PCR) dari gen B1 dari T. gondii. diagnostik khusus seperti pemindaian
diferensialcalorimetric (DSC), immunosorbent terkait enzim IgM uji (ELISA), uji aglutinasi
imunosorben IgM (ISAGA) dan anti P30 IgM juga dilakukan untuk mendeteksi organisme
penyebab.
• Rubella : Diagnosis infeksi dapat dilakukan menggunakan virus, diisolasi dari sekresi nasofaring
dan mendeteksi keberadaan IgM spesifik menggunakan HAI, tes Nt. Itu Level IgM dapat
diperkirakan pada minggu ke 23 kehamilan. Beberapa teknik seperti probe RNA dan PCR juga
digunakan untuk mendeteksi virus dalam cairan ketuban atau vili korionik.
• virus Varicella-zoster : Reaksi berantai Polymerase dapat digunakan untuk mendeteksi DNA virus
dalam sampel jaringan. Dalam darah tali pusat bayi yang terinfeksi, VZV spesifik IgM dan IgG
antibodi dapat dengan mudah dideteksi
• virus herpes simpleks : pemeriksaan dapat dilakukan dengan mengambil sampel urin, saliva,
sekresi nasofaring. Itu orang dianggap terinfeksi, jika hasil dari serum IgM, HSV PCR dari kultur
lesi CSF atau HSV menjadi positif. PCR CSF dapat menjadi negatif di 5 hari pertama infeksi.
PENATALAKSANAAN
• Adanya infeksi-infeksi ini dapat dideteksi dari pemeriksaan darah. Biasanya ada 2 petanda
yang diperiksa untuk tiap infeksi yaitu Imunoglobulin G (IgG) dan Imunoglobulin M (IgM).
Normalnya keduanya negatif. Jika IgG positif dan IgMnya negatif,artinya infeksi terjadi dimasa
lampau dan tubuh sudah membentuk antibodi. Pada keadaan ini tidak perlu diobati. Namun, jika
IgG negatif dan Ig M positif, artinya infeksi baru terjadi dan harus diobati. Selama pengobatan
tidak dianjurkan untuk hamil karena ada kemungkinan infeksi ditularkan ke janin. Kehamilan
ditunda sampai 1 bulan setelah pengobatan selesai (umumnya pengobatan memerlukan waktu 1
bulan). Jika IgG positif dan IgM juga positif,maka perlu pemeriksaan lanjutan yaitu IgG Aviditas.
Jika hasilnya tinggi,maka tidak perlu pengobatan, namun jika hasilnya rendah maka perlu
pengobatan seperti di atas dan tunda kehamilanPada infeksi Toksoplasma,jika dalam
pengobatan terjadi kehamilan, teruskan kehamilan dan lanjutkan terapi sampai melahirkan.Untuk
Rubella dan CMV, jika terjadi kehamilan saat terapi, pertimbangkan untuk menghentikan
kehamilan dengan konsultasi kondisi kehamilan bersama dokter kandungan anda. Pengobatan
TORCH secara medis diyakini bisa dengan menggunakan obat-obatan seperti isoprinocin,
repomicine, valtrex, spiromicine, spiradan, acyclovir, azithromisin, klindamisin, alancicovir, dan
lainnya

Anda mungkin juga menyukai