Anda di halaman 1dari 2

Reaksi Obat Merugikan (ROM) adalah

Setiap respon terhadap suatu obat yang berbahaya & tidak dimaksudkan, terjadi pada dosis biasa yang digunakan pada
manusia untuk profilaksis, diagnosis atau terapi penyakit atau untuk memodifikasi fungsi fisiologik. Tidak termasuk kegagalan
terapi, overdosis, penyalahgunaan obat, ketidakpatuhan dan kesalahan obat.

World Health Organization


Setiap respons terhadap suatu obat yang berbahaya & tidak dimaksudkan, terjadi pada dosis yang digunakan pada manusia
untuk profilaksis, diagnosis, terapi, tidak termasuk gagal mencapai kegunaan yang dimaksudkan.

Kriteria untuk mengidentifikasi reaksi obat yang tidak dikehendaki (apabila sudah terjadi efek samping) ini adalah :
1. Waktu. Kapan kejadian tersebut muncul? Apakah terjadi sesaat setelah minum obat ataukah berselang dalam waktu yang
lama? Apakah reaksi tersebut terkait dengan pemakaian obat?
2. Dosis. Apakah dosis yang diberikan kepada pasien dengan kondisi tertentu terlalu besar?
3. Sifat permasalahan. Apakah ciri – ciri reaksi obat yang tidak diinginkan tersebut sama dengan sifat farmakologis obatnya?
Adakah kemungkinan interaksi obat?
4. Pengalaman. Apakah reaksi yang muncul tersebut mirip dengan reaksi yang pernah dilaporkan dalam pustaka atau
literatur?
5. Penghentian keterulangan. Apa yang terjadi apabila pemakaian obat dihentikan? Bagaimana jika di suatu hari
kelak obat yang menimbulkan reaksi yang tidak dikehendaki tersebut digunakan kembali, apakah reaksinya muncul
kembali?

Manfaat ebm; 1. membantu menurunkan murtalitas 2. memperbaiki derajat kesehatan 3. mengevaluasi dan
merencanakan terapi 4.memilih pola hidup dan perawatan kesehatan terbaik
DEFINISI EBM
EBM menggunakan segala pertimbangan bukti ilmiah (evidence) yang sahih yang diketahui hingga kini untuk menentukan
pengobatan pada penderita yang sedang kita hadapi. Ini merupakan penjabaran bukti ilmiah lebih lanjut setelah Obat
dipasarkan dan seiring dengan pengobatan rasional. (Iwan Darmansjah, Pusat l_Jji Klinik Obat FKIJI, 2002) .
Menurut Sackett et al. (1996) Evidence—based medicine (EBM) adalah suatu pendekatan medik yang didasarkan pada bukti-
bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita. Dengan demikian, dalam praktek, EBM memadukan
antara kemampuan dan pengalaman klinik dengan bukti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya.
TUJUAN
Tujuan utama dari EBM adalah membantu proses pengambilan keputusan klinik,baik untuk kepentingan pencegahan,
diagnosis, terapetik, maupun rehabilitatif yang didasarkan pada bukti bukti ilmiah terkini yang terpercava dan dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan demikian maka salah satu syarat utama untuk memfasilitasi pengambilan kegJtusan klinik
yang evidence-based, adalah dengan menyediakan buktVbukti ilmiah yang relevan dengan masalah klinik yang dihadapi Serta
diutamakan yang berupa hasil meta-analisis, review sistematik, dan randomised controlled trial (RCT).
LANGKAH-LANGKAH
I. Pasien Mulailah dari pasien, bisa berupa
• Masalah klinis apa yang dimiliki pasien kita
• Pertanyaan yang dikemukakan oleh pasien kita sehubungan dengan perawatan
penyakitnya
2. Pertanyaan Masalah dari pasien seperti tersebut no I kemudian dibuat pertanyaan
3. Mulailah melakukan pencarian sumber journal melalui internet untuk menjawab pertanyan tersebut
4. Evaluasi apakah jurnal yang kita peroleh cukup valid , penting dan bisa diaplikasikan
5. Pasien Aplikasikan temuan berdasarkan bukti ilmiah tersebut ke pasien dengan mempertimbangkan kepentinga atau
kebutuhan pasien dan kemampuan klinis dokter
6. Evaluasi Evaluasi hasil perawatan pasien tersebut

Anda mungkin juga menyukai