Anda di halaman 1dari 23

EARLY WARNING SYSTEM

(EWS)

RSU ALIYAH KENDARI


2019
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Staf yang tidak bekerja di daerah pelayanan kritis/ intensif mungkin tidak mempunyai
pengetahuan dan pelatihan yang cukup untuk melakukan asesmen serta mengetahui pasien yang
akan masuk dalam kondisi kritis. Padahal, banyak pasien di luar daerah pelayanan kritis mengalami
keadaan kritis selama dirawat inap. Sering kali pasien memperlihatkan tanda bahaya dini (contoh,
tanda-tanda vital yang memburuk dan perubahan kecil status neurologisnya) sebelum mengalami
penurunan kondisi klinis yang meluas sehingga mengalami kejadian yang tidak diharapkan.
Ada kriteria fisiologis yang dapat membantu staf untuk mengenali sedini-dininya pasien yang
kondisinya memburuk. Sebagian besar pasien yang mengalami gagal jantung atau gagal paru
sebelumnya memperlihatkan tanda-tanda fisiologis di luar kisaran normal yang merupakan indikasi
keadaan pasien memburuk. Hal ini dapat diketahui dengan early warning system (EWS).
Penerapan early warning system (EWS) membuat staf mampu mengidentifikasi keadaan
pasien memburuk sedini-dininya dan bila perlu mencari bantuan staf yang kompeten. Dengan
demikian, hasil asuhan akan lebih baik.
2. Pengertian
Early Warning Scoring System adalah sebuah sistem skoring fisiologis yang umumnya
digunakan di unit medikal bedah sebelum pasien mengalami kondisi kegawatan. Skoring EWSS
disertai dengan algoritme tindakan berdasarkan hasil skoring dari pengkajian pasien. (Duncan &
McMullan, 2012).
Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini yang dapat diartikan sebagai
rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai dari deteksi awal, dan pengambilan
keputusan selanjutnya. Deteksi dini merupakan gambaran dan isyarat terjadinya gangguan fungsi
tubuh yang buruk atau ketidakstabilitas fisik pasien sehingga dapat menjadi kode dan atau
mempersiapkan kejadian buruk dan meminimalkan dampaknya, penilaian untuk mengukur
peringatan dini ini menggunakan Early Warning Score.
Early Warning Score (EWS) adalah sebuah pendekatan sistematis yang menggunakan skoring
untuk mengidentifikasi perubahan kondisi seseorang sekaligus menentukan langkah selanjutnya
yang harus dikerjakan. Penilaian ini dilakukan pada orang dewasa (berusia lebih dari 16 tahun),
tidak untuk anak-anak dan ibu hamil. Sistem ini dikembangkan oleh Royal College of Physicians,
the Royal College of Nursing, the National Outreach Forum and NHS Training for Innovatio, London
tahun 2012. atau mempersiapkan kejadian buruk dan meminimalkan dampaknya, penilaian untuk
mengukur peringatan dini ini menggunakan Early Warning Score.
Sistem skoring EWS menggunakan pengkajian yang menggunakan 7 (tujuh)
parameter fisiologis yaitu:
1) Frekuensi pernapasan/respiratory rate
2) saturasi oksigen,
3) kebutuhan alat bantu O2
4) tekanan darah sistolik,
5) frekuensi nadi,
6) suhu tubuh, dan
7) tingkat kesadaran
untuk mendeteksi terjadinya perburukan/ kegawatan kondisi pasien yang tujuannya
adalah mencegah hilangya nyawa seseorang dan mengurangi dampak yang lebih
parah dari sebelumnya.
Pediatric Early Warning System (PEWS) adalah penggunaan skor peringatan dini dan
penerapan perubahan kompleks yang diperlukan untuk pengenalan dini terhadap
pasien anak di rumah sakit.
Sistem skoring PEWS menggunakan pengkajian yang menggunakan 10 (sepuluh)
parameter fisiologis, yaitu:
1) respirasi,
2) saturasi oksigen,
3) kebutuhan alat bantu O2
4) tekanan darah sistolik,
5) frekuensi nadi,
6) suhu tubuh, dan
7) tingkat kesadaran
8) warna kulit
9) nyeri
10) urine
RUANG LINGKUP
A. Sasaran
1. Direktur bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mekanisme/protokol yang dijelaskan dalam panduan ini dan dokumen
yang terkait tersedia untuk implementasi, monitoring dan revisi kebijakan ini secara keseluruhan serta dapat diakses dan
dimengerti oleh semua staf terkait.
2. Direktur dalam ruang lingkup panduan ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua Kepala Unit/Instalasi,
a. Menyebarkan panduan ini di wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka.
b. Mengimplementasikan panduan ini di dalam wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka.
c. Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumber daya yang tepat untuk terpenuhinya panduan ini.
d. Memastikan bahwa semua staf dibawah pengawasan mereka mengetahui panduan ini dan mengikuti pelatihan untuk
kebijakan ini.
3. Semua Kepala Unit/Instalasi juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa audit internal dilaksanakan.
4. Kepala Unit/Instalasi yang terlibat dalam ruang lingkup ini bertanggung jawab untuk implementasi panduan ini di bagian yang
mereka kelola dan harus memastikan bahwa:
a. Semua staf lama dan baru mempunyai akses dan tahu mengenai panduan ini serta kebijakan, SPO dan formulir lain yang
terkait.
b. Adanya SPO tertulis yang mendukung dan patuh pada panduan ini dan dipantau untuk kepatuhannya.
5. Semua staf yang terlibat dalam ruang lingkup panduan ini bertanggung jawab untuk mengimplementasikan panduan ini dan
harus memastikan bahwa:
a. Mereka mengerti dan mematuhi panduan ini.
b. Akan menggunakan panduan ini dalam hubungannya dengan semua kebijakan dan SPO lainnya.
c. Ketidak patuhan pada panduan ini dapat mengakibatkan tindakan indisiplin.
d. Setiap anggota staf dapat mengisi laporan kejadian bila ditemukan ketidak patuhan.
B. SYARAT EWS
EWS sistem menggunakan pendekatan sederhana berdasarkan dua persyaratan utama yaitu:
1. Metode yang sistematis untuk mengukur parameter fisiologis sederhana pada semua pasien
untuk memungkinkan identifikasi awal pasien yang mengalami penyakit akut atau kondisi
perburukan.
2. Definisi yang jelas tentang ketepatan urgensi dan skala respon klinis yang diperlukan, disesuaikan
dengan beratnya penyakit.

C. Komponen EWS
1. Deteksi dini
2. Ketepatan waktu respon
3. Kompetensi

D. Manfaat EWS
1. Standarisasi teknik deteksi perburukan kondisi pasien
2. Standarisasi tingkat perburukan kondisi pasien
3. Membantu pengambilan keputusan klinis dengan cepat dan tepat
E. Instrumen EWS
1. MEWS (Modified Early Warning System)
2. NEWS (National Early Warning Score)
3. PEWS (Pediatric Early Warning Signs)
4. MEOS (Modified Early Obstetric Score)
F. Kapan EWS dilakukan?
EWS dilakukan terhadap semua pasien pada asesmen awal dengan kondisi penyakit akut dan pemantauan secara
berkala pada semua pasien yang mempunyai risiko tinggi berkembang menjadi sakit kritis selama berada di rumah
sakit. Pasien-pasien tersebut adalah:
1. Pasien yang keadaan umumnya dinilai tidak nyaman (uneasy feeling),
2. Pasien yang datang ke instalasi gawat darurat,
3. Pasien dengan keadaan hemodinamik tidak stabil,
4. Pasien yang baru dipindahkan dari ruang rawat intensif ke bangsal rawat inap.
5. Pasien yang akan dipindahkan dari ruang rawat ke ruang rawat lainnya,
6. Pasien paska operasi dalam 24 jam pertama sesuai dengan ketentuan penatalaksanaan pasien paska operasi.
7. Pasien dengan penyakit kronis,
8. Pasien yang perkembangan penyakitnya tidak menunjukkan perbaikan.
9. Pemantauan rutin pada semua pasien, minimal 1 kali dalam satu shift dinas perawat.
10. Pada pasien di Unit Hemodialisa dan rawat jalan lainnya yang akan dirawat inap untuk menentukan ruang
perawatan.
11. Pasien yang akan dipindahkan dari RS Harapan Jayakarta ke rumah sakit lainnya
KEBIJAKAN

RSU Aliyah menerapkan pelaksanaan early warning system (EWS).


EWS dapat dipakai sebagai kriteria untuk meningkatkan frekuensi monitoring,
penanganan maupun dalam hal meminta pertolongan ahli EWS
RS mengembangkan dan menerapkan proses yang sistematis agar staf dapat
mengenali dan berespons terhadap perburukan kondisi.
Beberapa staf klinis diikutsertakan pelatihan
Perawat harus memeriksa TTV dengan benar, sesuai waktunya dan dicatat di dalam
formulir yang tersedia.
RS mengembangkan dan menerapkan metoda pendokumentasian kriteria tanda awal
perburukan kondisi pasien dan kapan harus mencari bantuan lanjut
Berdasarkan kriteria yg telah dibuat oleh RS, perawat harus melakukan tindakan tertentu
sesuai kondisi pasien.
RS harus menginformasikan kepada pasien dan keluarga bagaimana mereka mencari
bantuan pada saat terjadi perburukan kondisi pasien.
TATALAKSANA

Seluruh Staf klinis RSU Aliyah dilatih menggunakan early warning system (EWS).
Sehingga dengan kemampuannya untuk melaksanakan early warning system
(EWS), maka membuat staf mampu mengidentifikasi keadaan pasien memburuk
sedini-dininya dan bila perlu mencari bantuan staf yang kompeten. Dengan
demikian, hasil asuhan akan lebih baik.
Early Warning System (EWS) dijalankan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Cek kesadaran dan tanda tanda vital pasien
2. Setiap parameter kemudian di berikan skor sesuai EWS
3. Jumlahkan semua skor kemudian tentukan kategori EWS
4. Lakukan tatalaksana pasien sesuai Algoritme EWS
Ada beberapa metode EWS yang digunakan, yaitu:
A. National Early Warning System
• NEWS digunakan pada pasien dewasa (berusia 16 tahun atau lebih)
• NEWS dapat digunakan untuk untuk mengasesmen penyakit akut, mendeteksi
penurunan klinis, dan menginisiasi respon klinis yang tepat waktu dan sesuai.
• NEWS tidak digunakan pada:
a. Pasien berusia kurang dari 16 tahun
b. Pasien hamil
c. Pasien dengan PPOK
• NEWS juga dapat diimplementasikan untuk asesmen prehospital pada kondisi
akut oleh first responder seperti pelayanan ambulans, pelayanan kesehatan
primer, Puskesmas untuk mengoptimalkan komunikasi kondisi pasien sebelum
diterima rumah sakit tujuan.
NATIONAL EARLY WARNING SCORE (NEWS)
1. SELURUH HASIL PEMERIKSAAN KESADARAN DAN TANDA TANDA VITAL PASIEN DIBERIKAN
SKOR EWS SESUAI DENGAN NEWS. BERIKUT TABLE SKOR NEWS YANG DIMAKSUD.
2. SETELAH ITU JUMLAHKAN SEMUA SKOR KEMUDIAN TENTUKAN KATEGORI EWS.
BERIKUT ADALAH KATEGORI EWS.
Parameter 3 2 1 0 1 2 3 Nilai

Pernapasan ≤8 9-11 12-20 21-24 ≥ 25

Saturasi O2 ≤ 91 92-93 94-95 96

Penggunaan alat
Ya Tidak
bantu O2

Suhu ≤ 35 35.1-36.0 36.1-38.0 38.1-39.0 ≥ 39.1

Tekanan darah
≤ 90 91-100 101-110 111-219 ≥ 220
sistolik

Denyut jantung ≤ 40 41-50 51-90 91-110 111-130 ≥ 131

Tingkat
A V, P, atau U
kesadaran

Total

Keterangan:
1 – 4 : rendah
5 – 6 : sedang
˃7 : tinggi
B. Pediatric Early Warning System (PEWS)
• PEWS digunakan pada pasien anak/pediatrik (berusia saat lahir-16 tahun)
• PEWS dapat digunakan untuk untuk mengasesmen penyakit akut, mendeteksi
penurunan klinis, dan menginisiasi respon klinis yang tepat waktu dan sesuai.
• PEWS tidak digunakan pada:
a. Pasien dewasa lebih dari 16 tahun
b. Pasien anak dengan TOF (Tetralogi of Fallot), sindrom VACTERL
• PEWS juga dapat diimplementasikan untuk asesmen prehospital pada kondisi
akut oleh first responder seperti pelayanan ambulans, pelayanan kesehatan
primer, Puskesmas untuk mengoptimalkan komunikasi kondisi pasien sebelum
diterima rumah sakit tujuan.
• Tatalaksana:
1. Seluruh hasil pemeriksaan pasien sesuai dengan parameter PEWS
diberikan skor EWS. Berikut table skor PEWS yang dimaksud.

Kelompok Umur Tekanan Darah Sistolik (mmHg)

0 – 30 hari ≤ 60

1 bulan – < 1 tahun ≤ 70

≥ 1 tahun – < 10 tahun ≤ 70 + 2x (usia di tahun itu)

≥ 10 tahun < 90
Parameter 3 2 1 0 1 2 3 Nilai

Pernapasan Pernapasan Pernapa Perna Pernap n Pernapn


san
Umur: Umur: Umur: Umur: Umur: Umur:
Umur
˂ 28 hari ˂ 20 40-60 40-60 40-60 ˃ 60
30-39
˂ 1 tahun ≤ 20 30-40 41-50 51-60 ≥ 60
20-29
1-5 tahun ˂ 20 20-30 31-50 51-60 ˃ 60
1-5 tahu
5-11 tahun ˂ 20 20-30 31-50 51-60 ˃ 60
5-11 tahun
12-16 tahun ˂ 10 10-20 21-30 31-40 ˃ 40
12-16
tahun
Saturasi O2 ≤ 85 86-89 90-93 ˃ 94
Pucat /
Warna kulit pink
berbintik
Suhu
Tekanan
≤ 80 80-89 90-119 120-129 130-139 ˃ 140
darah sistolik
Nadi Nadi Nadi Nadi Nadi Nadi
Umur: Umur: adi Nadi Umur: Umur: Umur: Umur:
˂ 28 hari ˂ 80 U81-90 U91-99 100-180 181-190 100-180 ˃ 200
˂ 1 tahun ˂ 90 90-99 100-109 110-160 161-170 171-190 ≥ 190
1-5 tahun ≤ 70 70-79 80-89 90-140 141-160 161-170 ˃ 170
5-11 tahun ˂ 60 60-69 70-79 80-120 121-140 141-160 ˃ 160
12-16 tahun ˂ 60 55-100 101-120 121-140 ˃ 140
Tingkat
A V P / U
kesadaran
Total

Keterangan :
0-2 : skor normal (putih), penilaian setiap 4 jam.
3 : skor rendah (hijau), penilaian setiap 1-2 jam
4 : skor menengah (kuning), penilaian setiap 1 jam
≥ 5 : skor tinggi (merah), penilaian setiap 30 menit.
2. SETELAH ITU JUMLAHKAN SEMUA SKOR KEMUDIAN TENTUKAN
KATEGORI EWS. BERIKUT ADALAH KATEGORI EWS.

Lakukan tatalaksana pasien sesuai Algoritme EWS


A. Modified Early Obstertic Warning Score (MEOWS)
• MEOWS digunakan pada pasien ibu hamil dengan usia kandungan 20
minggu sampai 6 minggu setelah melahirkan.
• MEOWS dapat digunakan untuk untuk mengasesmen pengakit akut,
mendeteksi penurunan klinis, dan menginisiasi respon klinis yang tepat
waktu dan sesuai.
• MEOWS tidak digunakan selama proses pembukaan sampai selesai
melahirkan.
• Tatalaksana:
1. Seluruh hasil pemeriksaan pasien sesuai dengan parameter MEOWS
diberikan skor EWS. Berikut table skor MEOWS yang dimaksud.
Parameter 3 2 1 0 1 2 3 Nilai

Pernapasan ˂12 12-20 21-25 ˃ 25

Saturasi O2 ≤ 92 92-95 ˃ 95
Penggunaan
Ya Tidak
alat bantu O2
36.1- 37.5-
Suhu ˂ 36 ˃ 37.7
37.2 37.7
Tekanan 141- 151-
˂ 90 90-140 ˃ 160
darah sistolik 150 160
Denyut 101- 111-
˂ 50 50-60 61-100 ˃ 120
jantung 110 120
Nyeri Normal Abnormal
Pengeluaran/
Normal Abnormal
Lochia
Protein urin + ≥ ++
Tingkat V,P,atau
A
kesadaran U
Total

KETERANGAN :
1-4 : RENDAH
5-6 : SEDANG
>7 : TINGGI
1. Setelah itu jumlahkan semua skor kemudian tentukan kategori EWS.
Berikut adalah kategori MEOWS.

Lakukan tatalaksana pasien sesuai Algoritme EWS


LAKUKAN TATALAKSANA PASIEN SESUAI ALGORITME EWS

Skor Monitoring frekuensi Petugas Tindakan


1-4 4 jam Perawat/ Bidan jaga, Dokter 1. Meningkatkan frekuensi monitoring jika ada perubahan kondisi
jaga pasien
2. Jika perlu menghubungi dokter jaga
Jika pasien mengalami pre eklampsia (sakit kepala, pandangan kabur,
nyeri perut) tingkatkan pengawasan.
5-6 1 jam Bidan/ Perawat jaga, Dokter 1. Lapor bidan/ perawat jaga
Sp.OG 2. Bidan/ perawat segera monitoring ulang pasien
3. Menghubung dokter spesialis kandungan dan segera konsultasikan
4. Meningkatkan frekuensi monitoring
Jika pasien mengalami pre eklampsia (sakit kepala, pandangan kabur,
nyeri perut) tingkatkan pengawasan
7+ berlanjutan Panggilan darurat 1. Menghubungi dokter Sp.OG
2. Menghubungi Tim emergency
3. Melanjutkan TTV secara berkelanjutan
4. Mempertimbangan pemindahan ke ruang ICU

Tersedia pencatatan hasil early warning system (EWS).

Anda mungkin juga menyukai