Anda di halaman 1dari 17

HOSPITALISASI PADA ANAK

AWALIAH
Hospitalisasi
• Masuknya individu ke rumah sakit sebagai
seorang pasien karena berbagai alasan:
pemeriksaan diagnostik, prosedur tindakan,
perawatan medis, pembedahan,
Costello, 2008 kegawatdaruratan, pemberian pengobatan &
stabilisasi
Na keadaan darurat atau

• Hospitalisasi baik terencana atau karena


keadaan gawat darurat atau trauma
Ball & mengakibatkan stres pada anak dan keluarga
bindler, 2012
Pemahaman Anak tentang Sehat & Penyakit

Bayi (0-1 tahun) Toddler (1-3) & Usia Pra


Sekolah (3-6 tahun)
 Sekitar usia 6 bulan
mulai bisa merasakan  Mulai mengerti penyakit tapi
perpisahan dengan tidak tahu penyebabnya
ayah & ibu  Mulai mengerti tentang
 Tidak mengetahui kuman tapi tidak tahu cara
pengaruh penyakit penyebarannya
 Merasa gelisah bila  Konsep tentang tubuh
didekati orang yang terbatas pada nama dan
baru dikenal lokasi anggota tubuh
 Memandang penyakit
sebagai hukuman dan
sesuatu yang bersifat ajaib
Pemahaman Anak tentang Sehat & Penyakit
(lanjutan)

Usia Sekolah Remaja (12-18 tahun)


(6-12 tahun)  Kesadaran tentang fisiologis,
 Mengerti tentang kuman psikologis dan perilaku yang
menyebabkan penyakit dan
dan penyebarannya cidera
 Lebih realistis terhadap  Mengerti tentang beberapa
alasan penyakit & penyebab penyakit dan pengaruh
mengerti pengaruh penyakit terhadap organ tubuh
penyakit terhadap organ  Mengerti bahwa gejala penyakit
berhubungan dengan fungsi
tubuh organ tubuh tertentu
 Konsep tentang bagian-  Memperhatikan penampilan &
bagian tubuh dan persepsi penyakit/cidera
fungsinya sudah matur mempengaruhi citra tubuh
Respon Anak Saat Hospitalisasi Dipengaruhi
Oleh:

1. Usia perkembangan anak


2. Pengalaman yang lalu tentang sakit,
perpisahan, dan hospitalisasi
3. Keterampilan koping
4. Diagnosis penyakit
5. Sistem pendukung
Stressor Hospitalisasi pada anak
Bayi  Dukung kehadiran orang tua
 Ikuti rutinitas rumah anak
 Cemas karena perpisahan sebisa mungkin
 Cemas pada orang baru  Gunakan anestesi topikal &
dikenal sedasi yang dianjurkan pada
 Nyeri, prosedur invasif prosedur tindakan
 Immobilisasi  Tingkatkan lingkungan yang
 Overload sensori, kurang sunyi & kurangi stimulus yang
tidur berlebihan

Manajemen
Stressor Respon keperawatan

 Siklus tidur-terjaga
terganggu
 Rutinitas makan terganggu
 Menunjukkan iritabilitas
yang berlebihan
Stressor Hospitalisasi pada anak (lanjutan)
 Dukung kehadiran orang tua
Toddler  Perbolehkan orang tua
mendampingi anak saat
 Cemas karena perpisahan pemeriksaan/prosedur tindakan
 Kehilangan kontrol diri  Berikan pilihan jika mungkin
 Nyeri, prosedur invasif  Gunakan anestesi topikal & sedasi
 Immobilisasi yang dianjurkan pada prosedur
 Cidera tubuh/mutilasi tindakan
 Takut kegelapan  Jelaskan tindakan
 Nyalakan lampu saat malam

Manajemen
Stressor Respon keperawatan

 Menangis jika orang tua


menjauh dari tempat tidur
 Takut jika disuruh tidur
terlentang
 Khawatir jika orang tua tidak
datang untuk menyelamatkan
 Menghubungkan nyeri dengan
hukuman
Stressor Hospitalisasi pada anak (lanjutan)
Usia Pra sekolah  Dukung kehadiran orang tua
 Berikan pilihan jika mungkin
 Cemas karena perpisahan  Gunakan anestesi topikal &
dan takut ditinggalkan sedasi yang dianjurkan pada
 Kehilangan kontrol diri prosedur tindakan
 Cidera tubuh/mutilasi  Jelaskan semua prosedur
 Nyeri, prosedur invasif  Nyalakan lampu pada malam
 Takut pada kegelapan & hari
monster  Berikan lampu senter

Manajemen
Stressor Respon keperawatan

 Menunjukkan kesulitan memisahkan


realita & fantasi
 Takut hantu & monster
 Takut kerusakan bagian tubuh &
kulit
 Takut pemasangan selang permanen
 Menarik diri, penolakan, agresi,
regresi
Stressor Hospitalisasi pada anak (lanjutan)
 Dukung partisipasi orang tua
Usia Sekolah  Biarkan pilihan anak jika mungkin
 Kehilangan kontrol  Jelaskan semua prosedur &
 Kehilangan privasi & tawarkan kepastian
kontrol fungsi tubuh  Gunakan anestesi topikal & sedasi
 Cidera tubuh yang dianjurkan pada prosedur
 Berpisah dengan keluarga tindakan
& teman  Dukung interaksi melalui internet,
 Nyeri, prosedur invasif telepon & metode komunikasi lain
 Takut kematian dengan teman sebaya

Manajemen
Stressor Respon keperawatan

 Sensitifitas pada
lingkungan meningkat
 Menunjukkan ingatan
detil kejadian pada diri
& pasien lain
Stressor Hospitalisasi pada anak (lanjutan)
Remaja
 Libatkan dalam rperencanaan
 Kehilangan kontrol keperawatan
 Takut perubahan citra tubuh,  Diskusikan kecemasan &
cacat, ketidakmampuan, & ketakutan
kematian  Jelaskan prosedur
 Perpisahan dengan teman  Tanyakan keinginan remaja
sebaya untuk melibatkan orang tua
 Kehilangan privasi &  Dukung interaksi teman sebaya
identitas

Manajemen
Stressor Respon keperawatan

 Menunjukkan
penyangkalan, regresi,
menarik diri, penolakan,
mempersalahkan,
Respon Orang Tua Terhadap Hospitalisasi Anak
1. Perasaan cemas dan takut
 Cemas dengan prosedur yang menyakitkan anak
 Takut akan kehilangan anak
 Perasaan berduka
 Informasi buruk tentang diagnosis medis
 Pengalaman sebelumnya
Respon orang tua:
 Menangis karena tidak tega melihat prosedur invasif pada
anak
 Cemas meningkat: menunggu informasi tentang diagnosis
penyakit
 Perilaku yang muncul:
 Sering bertanya
 Bertanya pertanyaan yang sama
 Gelisah
 Ekspresi wajah tegang
 Marah
Respon Orang Tua Terhadap Hospitalisasi Anak
(lanjutan)

2. Perasaan sedih
 Pada kondisi anak dengan penyakit terminal
 Saat menghadapi anak menjelang ajal
 Orang tua dituntut untuk berada di samping anak & memberi
bimbingan spiritual pada anak, disisi lain orang tua
menghadapi ketidakberdayaan karena merasa terpukul &
sedih yang mendalam
 Perilaku orang tua: isolasi diri, tidak mau didekati, tidak
kooperatif dengan petugas kesehatan
Respon Orang Tua Terhadap Hospitalisasi Anak
(lanjutan)

3. Perasaan frustasi
 Muncul saat anak dirawat cukup lama & merasa tidak ada
perubahan
 Tidak adekuatnya dukungan psikologis
 Putus asa
 Perilaku: tidak kooperatif, menolak tindakan pulang
paksa
Respon Saudara KandungTerhadap Hospitalisasi
Anak

 Marah karena merasa orang tua tidak memperhatikannya lagi


 Cemburu karena merasa orang tua lebih mementingkan
saudaranya yang sakit
 Benci pada saudara yang dirawat & situasi yang tidak
menyenangkan
 Rasa bersalah, anak berpikir saudaranya sakit akibat
kesalahannya
 Rasa takut & cemas karena ketidaktahuan tentang kondisi
saudaranya
 Rasa sepi karena situasi di rumah tidak seperti biasanya ketika
anggota keluarga lengkap ada di rumah
Prinsip Asuhan Keperawatan pada Hospitalisasi
Anak

1. Mencegah/memperkecil perpisahan
2. Meminimalkan kehilangan kontrol
3. Meminimalkan cidera
4. Pengkajian & manajemen nyeri
5. Bermain untuk mengurangi nyeri
6. Memperbesar keuntungan hospitalisasi
7. Dukungan anggota keluarga
Mempersiapkan Anak Untuk Mendapatkan
Perawatan di Rumah Sakit

1. Siapkan ruang rawat sesuai dengan tahap perkembangan


2. Lakukan orientasi rumah sakit sebelum dirawat:
1. Kenalkan pada perawat & tenaga kesehatan lain
2. Orientasikan anak & keluarga pada ruang rawat & fasilitas
3. Kenalkan pada anak & pasien lain
4. Berikan identitas pada anak
5. Jelaskan peraturan rumah sakit
6. Laksanakan pengkajian keperawatan
7. Lakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lain sesuai
program
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai