Anda di halaman 1dari 17

KONSEP MOBILISASI

OLEH :
NI GUSTI AYU DEWI NAROSWARI
PENGERTIAN
MOBILISASI adalah kemampuan seseorang untuk
bergerak secara bebas mudah dan teratur yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehat.Mobilisasi diperlukan untuk meningkatkan
kesehatan,memperlambat proses penyakit khususnya
penyakit degeneratif dan untuk
aktualisasi(Mubarak,2008).
TUJUAN dari MOBILISASI
 Memenuhi kebutuhan dasar manusia
 Mencegah terjadinya trauma
 Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari-
hari
 Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh.
Rentan Gerak dalam Mobilisasi

PASIF AKTIF

FUNGSIONAL
STRUKTUR SYSTEM MUSCULOSCELETAL YANG
MEMPENGARUHI MOBILISASI
 Otot yang penting dalam membentuk postur/kesejajaran
tubuh
 Pengaturan postur dan gerakan otot

Kelompok otot :
 Otot sinergistik bekerja bersama untuk menyempurnakan
gerakan yang sama,
 Otot antagonistik bekerja sama untuk menggerakkan
sendi,
 Otot antigravitas sangan berpengaruh pada stabilisasi
sendi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILISASI

PROSES
GAYA HIDUP PENYAKIT & KEBUDAYAAN
INJURI

TINGKAT ENERGI USIA &STATUS


PERKEMBANGAN
MEKANISME TUBUH DALAM FISIOLOGI PERGERAKAN
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar,namun ada
pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak
refleks.
Mekanisme gerak refleks merupakan suatu gerakan yang
terjadi secara tiba-tiba diluar kesadaran kita.
Struktur terjadinya gerak refleks

SERABUT SARAF
ORGAN SENSORIK SUMSUM TULANG
SENSORIK
BELAKANG

SEL SARAF
ORGAN MOTORIK
MOTORIK
KONSEP DASAR DAN IMOBILISASI PADA KLIEN
Imobilisasi merupakan gangguan imobilitas fisik(NANDA)
Sebagai suatu keadaan ketika individu mengami atau
beresiko mengalami keterbatasan gerak fisik(Kim et
al,1995)

Menurut Mubarak(2008) Secara umum ada beberapa macam


keadaan imobilitas antara lain:
• Imobilitas fisik
• Imobilitas intelektual
• Imobilitas emosional
• Imobilitas sosial
Resiko imobilisasi pada klien :
1. Pengaruh Fisiologis
2. Pengaruh Psikososial

 Pengaruh Fisiologis
Apabila ada perubahan mobilisasi maka setiap sistem
tubuh beresiko mengalami gangguan.Tingkat keparahan
tergantung pada umur klien,dan kondisi kesehatan secara
keseluruhan,serta tingkat imobilisasi yang dialami.
Beberapa perubahan yang diakibatkan antara lain:
• Perubahan metabolik
• Perubahan sistem respiratory
• Perubahan sistem kardiovasculer
 Pengaruh Psikososial
Imobilisasi menyebabkan respons
emosional,intelektual,sensori dan sosiokultural.
Perubahan emosional paling umum adalah
depresi,perubahan prilaku,perubahan siklus tidur bangun
dan gangguan koping.
ASUHAN KEPERAWATAN MOBILISASI
 Pengkajian mobilisasi
• Kaji rentang gerak klien
• Kaji gaya jalan klien
• Kaji kondisi klien preaktifitas meliputi : status
CV,ganguan
fisik(penyakit,pembedahan,Hb,Ht,keseimbangan
cairan dan elektrolit),TTV,dll
 Diagnosa yang mungkin muncul
• Intoleransi aktifitas b.d kesejajaran tubuh yang
buruk,penurunan imobilisasi
• Resiko cidera b.d ketidaktepatan mekanika
tubuh,ketidaktepatan posisi
• Hambatan mobilitas fisik b.d pergerakan rentang
gerak,tirah baring
• Gangguan integritas kulit b.d keterbatasan
mobilisasi,tekanan permukaan kulit
Perencanaan dan Intervensi Untuk Mobilitas
• Membantu pasien berjalan
• Berikan latihan fleksi dan ekstensi tulang
punggung,ekstensi lutut fleksi dan ekstensi
pergelangan kaki,pengencangan otot perut,pantat dan
paha
• Identifikasi latihan dan aktifitas yang tepat untuk
klkien
• Lakukan program latihan yang terencana bersama
klien
• Kaji sistem muskuloskeletal
Inspeksi : eritema,atrofi otot,kontraktur sendi
Palpasi peningkatan diameter betis/paha,kontraktur
sendi
• Kaji sistem integumen
Inspeksi adanya kerusakan integritas kulit dan
higienisnya
• Kaji sistem eliminasi
Inspeksi saluran urine : warna,jumlah,dan penurunan
frekuensi BAK
Inspeksi frekuensi dan kontraksi feses
Palpasi : distensi kandung kemih
Evaluasi klien dengan gangguan mobilitas
• Posisi tegap sewaktu berjalan
• Dapat berjalan tanpa bantuan dari tempat ke ruang
perawat 3 kali sehari
• Tidak mengalami kontraktur
• Tidak terjadi atrofi otot
• Tidak ada rasa nyeri ataupun kaku pada persendian
• Melakukan latihan rentang gerakan tanpa bantuan 2
kali sehari.

Anda mungkin juga menyukai