Anda di halaman 1dari 31

KELOMPOK 4

ANGGOTA
Herlina T.C (170221100026)

Mita Rafika (170221100033)

Nisaur Risqiyah (170221100035)

Elsye Wahda R. (170221100100)

Imam Anshori (170221100038)

Rizki Dwi Yudistira (170221100121)


Diana Safira (170221100123)
Ega Feprillia Q (170221100124)
Khoirunnisa L. Ash Shidiq (170221100140)

Siti Romlah (170221100144)


BAB 8
PENGENDALIAN KEUANGAN
Pentingnya Manajemen Keuangan

Mencermati pengeluaran modal

Mengatur arus kas

Menekan biaya

Menghitung pajak
Fungsi Keuangan

Fungsi utama keuangan adalah dalam hal keputusan


investasi, perhitungan biaya, dan deviden untuk suatu
organisasi. Tujuan manajer keuangan adalah membuat
rencana guna memperoleh dan menggunakan dana ,
serta memaksimalkan nilai organisasi, mengambil
keputusan investasi dan perhitungan biaya.
FUNGSI KEUANGAN DALAM ORGANISASI

• Administrasi pembukuan
• Bendahara. Yang atau akuntansi (Kontroler).
bertanggung jawab atas Fungsi utamanya adalah
perolehan dan mencatat dan membuat
mengamanan dana dan laporan mengenai informasi
membuat laporan keuangan perusahaan,
mengenai posisi arus kas mengelola penggajian,
harian dan posisi modal menyusun perhitungan dan
kerja. pelaporan pajak, serta
melakukan audit internal.
Dilema Pengendalian

Terdapat suatu perusahaan yang menghasilkan


produk baja untuk menyediakan produk2 spesial
dengan metode produksi berdasarkan komputer
Dilema dan spesifikasi tertentu dan mereka telah mmebuat
catatan bahwa tidak ada yang akan berbagi pangsa
pengendalian pasar dengan perusahaan mereka .Sehingga harga
perusahaan ini unggul dari para pesaingnya.
Namun mereka tenggelam dalam kesibukan
mengelola pertumbuhan dan keberadaan bisnis
mereka dan kesibukan tersebut membuat mereka
mengabaikan komitmen terhadap ekspansi
Definisi Pengendali Keuangan
Umpan balik mekanikal versus respon perilaku

Fokus utama dalam pengendalian keuangan adalah perilaku dari orang-orang yang
ada dalam organisasi dan bukan pada mesin.

Sasaran perilaku utama pengendalian keuangan dapat dijelaskan dengan


menggunakan definisi pengendalian secara umum. Pada umumnya, pengendalian
didirikan sebagai suatu inisiatif yang dipilih, yang akan mengubah kemungkinan dari
pencapaian hasil yang diharapkan

Definisi Pengendalian telah didasarkan pada konsep “kepercayaan” &


“kemungkinan”. Para manajer membutuhkan suatu keyakinan tentang cara mereka
bekerja dan dampak apa yang mereka harapkan dari suatu inisiatif yang telah dipilih.
Dalam organisasi yang nyata, pemahaman sebab akibat sangat penting karna
penjabaran secara nyata menjadi sulit sebagai akibat dari kompleksitas lingkungan.
Pengendalian Terpadu

• Sistem Pengendlian komprehensif merupakan suatu konfigurasi yang saling


melengkapi, yaitu subsistem formal yang mendukung proses administrative.

Anggaran, Laporan-laporan akuntansi,


Pendekatan
biaya standar, dan pusat
Formal
pertanggungjawaban.

Pendekatan Norma-norma yang tidak tertulis,


Informal pengendalian dengan cara intuisi.
Untuk bisa menjadi pengendalian yang komprehensif suatu system pengendalian seharusnya
mencangkup aktivitas sebagai berikut :
Interaksi
Perencanaan Operasi Umpan Balik Pengendalian

Umpan balik dalam


Proses Perencanaan Pengendalian
organisasi berasal dari
dalam organisasi operasi merupakan
sumber formal dan
ditandai dengan suatu proses
informal yang disusun
istilah perilaku perantara dan
dari komunikasi non
penetapan tujuan. proses perbaikan
verbal. Omunikasi
Aspek aspek terhadap aktivitas
tersebut dihasilkan
terpenting dalam aktivitas operasi
secara rutin dari
proses penetapan selama proses
statistic yang
tujuan adalah dasar implementasi atas
ditabulasikan sebagai
dari organisasi dan rencana rencana
dasar untuk
komunikasi manajemen
evaluasipenyusunan
Faktor-Faktor Kontekstual
1. UKURAN

Ukuran bisa dipandang sebagai suatu peluang dan suatu hambatan.


Ukuran dipandang sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat
perekonomian buka sebagai strategi pengendalian. Ukuran dapat menjadi suatu
hambatan jika pertumbuhan ekonomi menyebabkan terjadi eliminasi terhadap
strategi pengendalian.
2. STABILITAS
LINGKUNGAN

Desain pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda dari desain
pengendalian dalam lingkungan yang selalu berubah. Stabilitas dalam lingkungan
eksogen dapat dinilai dari gerakan secara eksternal menghasilkan produk produk
yang memerlukan satu tanggapan.
3. MOTIF
KEUANGAN

Keberadaan dari motif keuangan tentunya bukanlah penghalang untuk


menggunakan ukuran-ukuran penilaian akuntansi terhadap produktivitas. Pada sisi
lain, jelas bahwa system pengendalian dan didasarkan pada motif dan ukuran-
ukuran profitabilitas sering kali tidak dapat diterjemahkan secara langsung pada
konteks nirlaba.

4. FAKTOR-
FAKTOR PROSES

Suatu factor proses penting dalam pengendalian biaya-biaya yang tidak dapat
dihindari dan biaya-biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variable.
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN
RANCANGAN
Antisipasi terhadap Konsekuensi Logis
Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-komponen
inti dalam mendesain pengendalian. Kondisi ini merupakan hal yang
penting bagi seorang manajer keuangan yang terbiasa untuk membuat
pertimbangan berdasarkan pada apakah hasil itu adalah baik atau buruk.

Relevansi dengan Teori Agensi

Teori agensi menyangkut persoalan “biaya” dimana suatu pendelegasian


dengan asumsi keputusan-keputusan tertentu bersifat tidak jelas atau
dipengaruhi secara bersama-sama agar menjadi tidak nyata.
Pengelolaan Perubahan
Pengelolaan perubahan adalah sesuat yang penting dalam menentukan
rancangan-rancangan pengendalian. Para manajer melaksanakan
pengendalian untuk mencapai tujuan-tujuan yang sering kali dihadapkan
pada satu atau lebih dilemma bisnis.
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN
RANCANGAN

Sistem Pengendalian Diagnostik

Sistem Kepercayaan

Sistem Batasan

System Pengendalian Interaktif

Penyeimbangan Pemberdayaan dan Pengendalian


BAB 9
ASPEK KEPERILAKUAN PADA AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN
Dilema Bisnis
Contoh : PT.Kertas Karton

PT.Kertas Karton memiliki 10 departemen


produksi, dan 5 departemen jasa.

Hal tersebut menyebabkan reputasi baik dari PT.Kertas


arton dalam hal kualitas produk dan layanan pelanggan.
Namun dengan banyaknya departemen yang dimiliki oleh
PT.Kertas Karton menyebabkan dilema bisnis dikarenakan
semua departemen tersebut merupakan pusat biaya, baik
produksi maupun jasa.
Akuntansi Pertanggungjawaban

Merupakan jawaban akuntansi manajemen terhadap


pengetahuan umum bahwa masalah masalah bisnis dapat
dikendalikan seselektif mungkin, dengan mengendalikan
orang orang yang bertanggung jawab menjalankan operasi
tersebut.

Salah satu tujuan akuntansi pertanggungjawaban adalah


memastikan bahwa individu-individu pada seluruh tingkatan
perusahaan telah memberikan kontribusi yang memuaskan
terhadap pencapaian tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Akuntansi Pertanggungjawaban VS
Akuntansi Konvesional

Akuntansi Pertanggungjawaban berbeda dengan Akuntansi


Konvesional dalam hal cara operasi direncanakan dan cara data
akuntansi diklasifikasikan serta diakumulasikan

Dalam akuntansi konvensional, data diklasifikasikan berdasarkan


hakikat atau fungsinya dan tidak digambarkan sebagai individu-
individu yang bertanggungjawab atas terjadinya dan pengendalian
terhadap data tersebut.
Akuntansi pertanggungjawaban meningkatkan relevansi dari informasi
akuntansi dengan menetapkan suatu kerangka kerja untuk perencanaan,
akumulasi data, dan pelaporan yang sesuai dengan struktur
organisasional dan hierarki pertanggungjawaban dari suatu perusahaan.
Jaringan Pertanggungjawaban

Akuntansi pertanggung jawaban didasarkan pada pemikiran bahwa seluruh biaya


dapat dikendalikan dan masalahnya hanya terletak pada penetapan titik
pengendaliannya

Untuk tujuan ini struktur organisasi perusahaan dibagi-bagi dalam suatu jaringan
pusat-pusat pertanggung jawaban secara individual, setiap unit dari jaringan
organisasional ini bertanggung jawab untuk melaksanakan suatu fungsi (output)
dan untuk menggunakan sumber daya (input) seefisien mungkin dala
melaksanakan fungsinya. Tanggung Jawab hanya boleh dibebankan setiap orang
hanya 1 bentuk pertanggungjawaban.
Jenis-Jenis Pusat Pertanggungjawaban
01 Pusat Pendapatan
02 Pusat Biaya
03 Pusat Biaya Teknik atau Pusat Biaya Standar
04 Pusat Biaya Kebijakan
05 Pusat Laba
06 Pusat Investasi
Korelasi dengan Sruktur Organisasi

Dalam sruktur vertikal organisasi dibagi berdasarkan fungsi-fungsi utama. Tanggungjawab secara
Struktur keseluruhan untuk fungsi produksi, penjualan, dan keuangan diberikan kepada wakil direktur yang
Vertikal mendelegasikan tanggungjawab mereka ke struktur dibawahnya sesuai hierarki.

Sruktur Setiap wakil direktur mengendalikan suatu pusat laba atau investasi daripada pusat pendapatan
Horizontal atau pusat biaya fungsional. Mereka bertanggungjawab atas produksi, penjualan, dan pendanaan.

Pemilihan Jenis struktur yang dipilih akan memegaruhi jaringan pusat pertanggungjawaban yang pada
Struktur gilirannya berfungsi sebagai suatu kerangka bagi arus data dan kebutuhan pelaporan.
Menetapkan Pertanggungjawaban

Setelah memilih jenis dari struktur organisasi, tugas berikutnya


dalam membangun suatu sistem yang pertanggungjawaban yang
efektif secara keperilakuan adalah menggambarkan
pertanggungjawaban. Sebagian orang menghargai tanggung jawab
dan tantangan yang ditawarkan, karena dengan adanya tanggung
jawab maka orang akan cenderung merasa penting dan mampu.

Hal yang paling susah dari penjabaran secara jelas sebuah


tanggung jawab adalah derajat penentuan dan pengendalian
atas suatu sumber yang dibutuhkan untuk melaksanakan
sebuah tugas.
Perencanaan, Akumulasi Data, dan Pelaporan
Berdasarkan Pusat Pertanggungjawaban
Anggaran Pertanggungjawaban

Karakter dari anggaran pertanggungjawan adalah manajer pusat


pertanggungjawaban dibebani target kinerja hanya untuk pos-pos
pendapatan dan biaya yang dapat mereka kendalikan.

Akumulasi Data

Untuk memfasi;itasi perbandingan periodik dengan berbagai perencanaan


anggaran, akumulasi pos-pos laba dan beban aktual haruslah mengikuti
pola jaringan pertanggungjawaban.
Pelaporan Pertanggungjawaban

Produk akhir dari hasil sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah


laporan pertanggungjawaban atau laporan kinerja secara periodik.
Lapora ini merupakan media dimana biaya dikendalikan, efisiensi
maanajerial diukur dan tingkat pencapaian ditentukan.
Asumsi Keperilakuan dari Akuntansi
Pertanggungjawaban

Management by Exception (MBE)


MBE sangat efektif untuk mengatur dan mengontrol aktivitas organisasi, dimana
manajer harus berkonsentrasi pada penyimapangan anggaran atau tujuan dasar.
Karakteristik laporan periodik dari akuntansi pertanggungjawaban yang ideal adalah
menggambarkan perhatian manajemen pada penyimpangan dari aturan yang telah
ditentukan dan termasuk menentukan tindakan perbaikan untuk penguatan atau
perbaikan perilaku.
Management by Objective (MBO)
Akuntansi pertanggungjawaban memfasilitasi management by objective. Hal ini merupakan pendekatan
manajemen yang dirancang untuk mengatasi kesalahan tanggapan manusiawi yang sering timbul oleh usaha
untuk mengendalikan operasi berdasarkan dominasi. Sebagai sebuah cara pengendalian manajemen, MBO
memfasilitasi keinginan untuk tidak didominasi dengan memberi manajer dan bawahannya sebuah
kesempatan untuk secara bersama merumuskan pencapaian dan kegiatan bagi pusat tanggung jawab masing-
masing.

Keselarasan antara Jaringan


Pertanggungjawaban dan Struktur Organisasi
Akuntansi pertanggungjawaban berasumsi bahwa kendali organisasi ditingkatkan dengan menciptakan suatu
jaringan dari tanggungjawab memusat yang bersamaan dengan struktur organisasi formal.Top manajemen
mendelegasikan dan memberikan otoritas kepada manajer dibawahnya berdasarkan hirarki organisasi yang
menugaskan otoritas dan tanggungjawab untuk tugas-tugas spesifik. Ketika otoritas ditugaskan kepada
para manajer, mereka mempunyai wewenang untuk bertindak secara resmi dalam lingkup pendelegasian mereka
dan untuk memengaruhi bawahan mereka.
Penerimaan Atas Tanggung Jawab yang
Diberikan
Unsur yang terpenting dalam keberhasilan penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban
adalah bahwa manajer pusat pertanggungjawaban menerima tanggungjawab dan tugas yang
diberikan kepadanya dengan layak dan kesediaan mereka melaksanakannya.

Kemampuan dalam Memengaruhi


Kerjasama
Akuntansi pertanggungjawaban mampu meningkatkan kerjasama organisasi yang memperlihatkan
para manajer bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Akuntansi pertanggungjawaban juga
menunjukan tingkat loyalitas, kemampuan dalam membuat keputusan sendiri di dalam kerangka
tanggungjawab yang didelegasikan kepada para manajer. Sehingga para manajer akan merasa
menjadi bagian penting dalam organisasi dan merasa dihargai yang menyebabkan secara bersama-
sama mempunyai keinginan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Kesesuaian antara Jaringan Pertangungjawaban dan
Struktur Organisasi

Akuntansi pertanggungjawaban mengasumsikan bahwa pengendalian


organisaional ditingkatkan dengan penciptaan jaringan pusat
pertanggungjawaban yang sesuai dengan struktur organisas formal.

Karena pusat pertanggungjawaban merupakan dasar dari keseluruhan sistem


akuntansi pertanggungjawaban, kerangka kerja untuk itu seharusnya didesain
secara hati-hati. Struktur organisasi harus dianalisis terhadap kelemahan dalam
pendelegasian dan penyebaran. Jika tanggungjawab yang tumpang tindih
menyebabkan timbulnya saling ketergantungan yang tidak dapat dihindari,maka
kompromiyang dapat dilaksanakan harus ditemukan.
Kapabilitas untuk Mendorong Kerjasama

Akuntansi Akuntansi pertanggung


pertanggung jawaban meningkatkan
jawaban kesetiaan pada
meningkatkan perusahaan, harga diri
kerja sama dan rasa penting
organisasional

Anda mungkin juga menyukai