Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2 :

1. Djawahir (170221100248)
2. Hamidah (17022110013)
3. Iskarimawati N.R. (170221100137)
4. Salwa Hasanah (170221100138)
LAPORAN
AUDIT
Laporan Audit :
• Alat formal auditor untuk
mengkomunikasikan suatu
kesimpulan yang diperoleh
mengenai laporan keuangan
auditan kepada pihak yang
berkepentingan. Dalam
pembuatan dan mengeluarkan
laporan audit, Auditor harus
mengacu pada Standar Auditing
terumata pada standar pelaporan.
• Pendapat auditor tersebut
disajikan dalam suatu laporan
tertulis yang umumnya berupa
laporan audit baku.
Isi laporan audit baku terikat pada format yang telah
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yang
terdiri dari dari tiga paragraf :
Unsur Pokok Laporan Audit Bentuk
Baku :
1. Judul Laporan yang berbunyi “Laporan Auditor
Independen”,
2. Pihak kepada siapa Laporan Audit tersebut ditujukan,
3. Paragraf Pengantar (Introductory Paragraph),
4. Paragraf Lingkup Audit (Scope Paragraph),
5. Paragraf Pendapat (Opinion Paragraph),
6. Nama KAP, tanda tangan Akuntan Publik, nama Akuntan
Publik, Nomor Registrasi Akuntan Publik, tanggal
Pelaporan, dan
7. Tanggal.
Laporan Audit 01 Semua Laporan sudah dimasukkan
bentuk Baku dalam Laporan Keuangan,
diberikan 02 Semua standar umum dan standar
apabila pekerjaan lapangan telah dilaksanakan,
dan bukti yang cukup telah didapat,
dipenuhi 03 Laporan keuangan disajikan secara wajar
kondisi berikut: sesuai prinsip akuntansi yang berterima
umum, termasuk pengungkapan yang
memadai,
04 Tidak ada kondisi lain yang
mengharuskan Auditor untuk
menambahkan paragraf penjelas.
JENIS PENDAPAT AUDITOR :

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian


Pendapat ini dapat diberikan Auditor apabila Audit telah
dilaksanakan/diselesaikan sesuai dengan standar
Auditing, penyajian laporan keuangan sesuai dengan
prinsip Akuntansi yang berterima umum dan tidak
terdapat kondisi atau keadaan tertentu yang
memerlukan bahasa penjelasan.
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa
penjelasan yang ditambahkan dalam Laporan Audit
bentuk Baku,
Pendapat ini diberikan apabila Audit telah dilaksanakan/diselesaikan
sesuai dengan standar Auditing, penyajian laporan keuangan sesuai
dengan prinsip Akuntansi yang berterima umum, tetapi terdapat
keadaan/kondisi tertentu yang memerlukan penjelasan.

3. Pendapat Wajar dengan Pengecualian,

Sesuai dengan SA 508 par. 20


Auditor harus menjelaskan alasan pengecualian dalam satu paragraf
terpisah sebelum paragraf pendapat.
4. Pendapat Tidak Wajar,
Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak
menyatakan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan
arus kas sesuai dengan prinsip Akuntansi yang berterima umum.

5. Pernyataan tidak memberikan Pendapat,


Pernyataan ini tidak dapat diberikan apabila Auditor yakin
bahwa terdapat penyimpangan material dari prinsip Akuntansi
berterima umum.

6. Pendapat tidak Penuh (Piecemeal Opinion).


Pendapat ini sebenarnya bukan merupakan suatu jenis
pendapat tersendiri. pendapat tidak penuh adalah pendapat
atas unsur tertentu dalam laporan keuangan. pendapat ini tidak
boleh dinyatakan jika auditor menyatakan tidak memberikan
pendapat atau ia menyatakan pendapat tidak wajar atas laporan
keuangan secara keseluruhan.
Perlunya Audit Atas Laporan
Keuangan
Audit laporan keuangan merupakan
jenis audit yang paling sering dilakukan
auditor independen. Hal ini disebabkan
audit laporan keuangan dapat
meningkatkan kepercayaan para
pemakai laporan keuangan yang
dihasilkan perusahaan. Laporan yang
berguna bagi pembuat keputusan
adalah laporan keuangan yang
berkualitas
Manfaat ekonomis audit

1. 2.
meningkatkan meningkatkan
kredibilitas efisiensi dan
perusahaan kejujuran

3. 4.
meningkatkan
efisiensi mendorong
operasional efisiensi pasar
perusahaan modal.
Preventive
control

Reporting Detective
control control
Expectation Gap

Ada perbedaan antara apa yang diharapkan masyarakatdan pemakai laporan


keuangandengan apa yang sesungguhnya menjadi tanggung jawab auditor.
Perbedaan ini sering disebut Expectation gap. Banyaknya kritik dan keluhan
masyarakat terhadap profesi akuntan publik menyebabkan proffesi terus
melakukan pembenahandan penyempurnaan seperti pembenahan standar
auditing.

Menurut Australian Educational Research, Expectation Gap adalah Gap antara


aktual kinerja yang dilakukan auditor dengan standar ekspektasian kinerja
yang diharapkan oleh masyarkat atau publik.
Kekeliruan, ketidakberesan, dan
pelanggaran hukum

Ketidak beresan adalah salah


saji atau hilangnya jumlah
atau pengungkapan dalam
Kekeliruan merupakan salah laporan keuangan yang di
saji atau hilangnya jumlah sengaja. Yang sering disebut
atau pengungkapan dalam dengan kecurangan
laporan keuangan yang tidak manjemen, dan
disengaja penyalahgunaan aktiva,
memanipulasi data dll.
Auditor didalam melaksanakan audit laporan
keuangan berdasarkan atas standar auditing
yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia harus
direncanakan dan dilaksanakan dengan sikap
yang profesional.

SA seksi 317 menetapkan tanggung jawab


auditor atas pelanggaran hukum dan peraturan
yang bersifat tidak langsung seperti perusakan
lingkungan dan perlakuan buruk terhadap
pegawai, hanya jika auditor mendapat informasi
mengenai hal itu.
Thank you

ALLPPT.com _ Free PPT

Anda mungkin juga menyukai