Anda di halaman 1dari 15

Microflora of Endodontic Infection

- A Review , 2018
Shruthi H Attavar , Mithra N Hegde

Reza Azmi
Introduction
1963 Seltzernet et al

1964 Engstromer et al

1996 Sjogren

1998 Sundqvist et al

Penting bagi kita memahani tentang


mikroorganisme yang terkait dengan penyakit
pulpa , karena berkaitan dengan keberhasilan
perawatan endodontik
Microbial Factors and its Association
with Endodontic Infection

Di dalam rongga mulut terdapat 700 spesies bakteri, dan ketika


bagian koronal saluran akar sudah terinfeksi, maka akan
berlanjut ke bagian apikal, hingga bakteri dan produknya akan
menstimulasi terjadinya periodontitis.

Jaringan pulpa yang sudah nekrotik, terjadi infeksi primer yang


memiliki polimicroba 4-7 spesies di dalam intracanal,
kebanyakan adalah gram negaritf anaerob. Organisme anaerob
berkontribusi 90% dari total spesies bakteri yang berada di
saluran akar.

Organisme dalam saluran akar akan tampak sebagai sel


planktonic tunggal yang bebas atau mengambang sebagai
biofillm yang melekat pada dinding saluran akar.
Perbedaan Biofilm dan Sel Planktonic

Biofilm Sel Planktonic


- Kumpulan berbagai jenis - Bukan kumpulan mikroorganisme
mikroorganisme - Mikroba yang hidup bebas
- Mikroorganisme tersusun dalam - Tidak ada gradien dari pH, Nutisi
koloni dan dilapisi “Glycocalyc” dam Oxygen tension
atau sesuatu yang berbentuk - Rentan terhadap antimikroba
seperti slime
- Gradien dari pH, Nutrisi dan
Oxygen tension
- Meningkatnya resistensi terhadap
antimikroba
Intraradicular infection
Mikroorganisme yang berkoloni di dalam saluran akar
memainkan peran penting dalam patogenesis lesi periradicular.

Pada tahun 1965, Kakehashiet et al melakukan penelitian


dengan mengekspos pulpa gigi tikus dengan biota rongga mulut,
dan free biota rongga mulut, dimana hasilnya lesi periapikal
hanya berkembang pada gigi tikus yang di berikan paparan
bakteri di rongga mulut.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa mikroorganisme


mampu bertahan di bagian apikal saluran akar bahkan setelah di
lakukan perawatan . hal Ini mungkin terjadi karena pada saat
melakukan preparasi kemomekanis tidak maksimal, hal ini tentu
berkaitan dengan teknik dan instrumen yang di gunakan.
(Linet al. 1991, Siqueira et al. 1997)
Bakteri yang Berperan dalam Infeksi Intraradikular

1. Bacteroidesmelaninogenicus adalah bakteri yang berbentuk seperti batang, anaerob, gram


negatif, berpigmen hitam , Perubahan Taxonomi nya :
a) Saccharolytic species –Prevotella : Prevotella intermedia , Prevotella nigrescens ,
Prevotellata nnerae, Prevotella denticola.
b) Asaccharolytic species – Porphyromonas yang termasuk Porphyromonas
endodontalis dan Porphyromonas gingivalis.
2. Patogen pertama pada jaringan periodontal yang terdeteksi infeksi endodontik adalah
Tannerella forsythia
3. Spesies bakteri Dialister yang terdeteksi pertama adalah Dialister pneumosintes dan Dialister
invisus.
4. Fusobacterium nucleatum, dan Fusobacterium periodonticum
5. Spirochetes dalam genus Treponema. Yang terbanyak adalah Treponema denticola ,
Treponema sacranskii
6. Berbentuk batang, gram positif, anaerob : Pseudoramibactera lactolyticus, Filifactoralocis,
Actinomyces spp ,Propionibacterium propionicum, Olsenella spp.
7. Gram positif, coccus :Streptococcus anginosus, Streptococcussanguinis, Enterococcus
faecalis.
Extraradicular infection
Penyebaran mikroorganisme di dalam tubuh dicegah oleh
adanya perkembangan lesi periapikal yang bertindak sebagai
penghalang (Siqueira 1997) , lesi periapikal terdiri dari leukosit
polimorfonuklear, atau epithelial plug yang mengelilingi foramen
apikal, dan menghalangi perkembangan mikroorganisme.

Jaringan granulasi yang terdapat pada resorpsi tulang terdiri dari


fagosit, antibodi dan molekul komplemen. Sangat sedikit
mikroorganisme yang dapat menembus penghalang ini tetapi
produk bakteri seperti toksin dan faktor virulensi dapat berdifusi
barrier dan menyebabkan lesi periapikal (Nair 1987).

Sangat sedikit patogen yang dapat berkembang pada proses ini,


Namun, produk mikroba dapat berdifusi melalui barrier
pertahanan ini dan mampu memicu terjadinya periradicular
pathosis. (Tronstadet l. 1987, Tronstad et al . 1990, Iwu et al
1990, Wayman et al.1992, Lomçali et Al. 1996, Siqueira &
Venturim 1997) .
Bakteri yang Berperan dalam Infeksi Extraradikular

Patogen yang terlihat pada periapical pathosis adalah :


1. Actinomyces
2. Propionibacterium propionicum
3. Treponema spp
4. Porphyromonas endodontalis
5. Porphyromonas gingivalis
6. Treponema forsythia
7. Prevotella spp
8. Fusobacterium nucleatum.
Faktor Virulensi yang berperan :
1. Lipopolysaccharide (LPS)
2. Endotoksin yang terlihat di dinding sel bakteri
gram negatif.
3. Peptidoglikan
4. Lipo Thecoic Acid
5. Fimbriae
6. Kapsul / Exopolisavharide
7. Protein Extraseluler
8. Rantai pendek lemak
9. Polyamines
10. Superoxides Anion
Kesimpulan
1. Kegagalan perawatan saluran akar terjadi karena akibat perawatan yang tidak
standar atau tidak benar.
2. Dalam infeksi endodontik primer saluran akar memfasilitasi adanya pasokan
nutrisi yang mendukung pertumbuhan bakteri anaerob.
3. Kegagalan endodontik terjadi secara persisten atau infeksi sekunder yang
disebabkan oleh adanya resistensi strain yang bertahan bahkan setelah di
berikan pengobatan antimikroba.

Dengan demikian, pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik dan sifat
bakteri beserta biofilm dan perubahan lingkungannya, diperlukan untuk meningkat
kan keberhasilan perawatan endodontik.
Thank you
Catatan Buat Indra

- LPS adalah ekstrak bakteri yang bebas dari kontaminasi


- Molekul LPS mengandung polisakarida hidrofilik yang terbagi menjadi rantai spesifik O
Polisakarida (antigen O) dan komponen glikolipid hidrofobik disebut yang disebut lipid A
Permukaan luar terdiri dari lipid A dan inti dibuat dari antigen O.
- Endotoksin adalah makromolekul kompleks dari protein dan fosfolipid.
- Sistem Komplimen berikatan dengan rantai panjang polisaccahride (LPS) yang
melindungi bakteri dari sistem pertahanan. Hal ini mengarah pada hadirnya faktor
proinflamasi dan imunosupresif
- Lipo Techoic Acid: membentuk bagian utama dari dinding sel bakteri gram negatif. LTA
adalah polimer anionik dari gliserol fosfat berikatan kovalen dengan glikolipid dalam
selaput sitoplasma. Mereka melepaskan sitokin proinflamasi seperti itu sebagai IL-1 beta,
IL-6, CXCL-8, TNF alpha dengan aktivasi makrofag , semua ini secara tidak langsung
menyebabkan kerusakan jaringan.
Catatan Buat Indra
- Fimbriae: ditemukan merata di permukaan bakteri gram negatif yang dapat bervariasi dari 10-
1000 per sel. Mereka berasal dari membran sitoplasma dan ujungnya memediasi bakteri
pada jaringan inang atau bakteri lain.
- Kapsul / Exopolysaccharide: adalah nama umum untuk semua bentuk polisakarida bakteri
yang ditemukan di luar dinding sel dan merupakan salah satu produk bioaktif yang dihasilkan
oleh mikroorganisme. dan berfungsi sebagai substrat metabolisme selama periode
kelaparan.
- Protein ekstraseluler: Merangsang makrofag, limfosit untuk melepaskan proinflamasi dan
sitokin imunomodulator, termasuk IL 1, IL6, CXCL 8
- Asam lemak rantai pendek: obligat dari mikroorganisme anerobik yang mengalami fermentasi
dan pelepasan asam butirat dan asam propionat yang menyebabkan proses infeksi.
- Poliamina: Adanya nyeri dan pembentukan sinus traktat yang disebabkan oleh adanya
molekul polikationik seperti putrescine, cadaverine, spermidine dan spermine.
- Anion superoksida: ini adalah radikal bebas yang sangat reaktif yang diproduksi oleh sel sel
bakteri dan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan kerusakan eritrosit yang terlibat
Efek Biologis dari LPS
1. Resorpsi tulang- karena aktivasi monosit atau makrofag yang merilis sitokin pro
inflamasi, prostaglandin dan oksigen berasal dari radikal bebas
2. Peningkatan permeabilitas vaskular - karena aktivasi komplimen
3. Produksi bradikinin dan mediator inflamasi untuk aktivasi faktor hageman
4. Terjadi diferensiasi osteoklas dan resorpsi tulang karena interaksi dengan
TLR-4. LPS merangsang peringkat ekspresi L dalam osteoblas dan mensekresi
interlukin 1,6 dan PGE2. Jumlah LPS di saluran akar yang terinfeksi terkait
langsung dengan jumlah bakteri gram-ve terutama pada kasus dengan
periodontitis apikalis simtomatik

Anda mungkin juga menyukai