Anda di halaman 1dari 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

(PROJECT BASED LEARNING)


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL KELAS X
DI SMK NEGERI 12 GARUT
 Menurut pengertian secara psikologis,
belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
(Slameto, 2010). Belajar adalah suatu usaha
sadar yang dilakukan oleh individu dalam
perubahan tingkah laku baik melalui latihan
dan pengalaman yang menyangkut aspek-
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
untuk memperoleh tujuan tertentu (Abdillah,
2002).
 Menurut konsep komunikasi, pembelajaran
adalah proses komunikasi fungsional antara
peserta didik dengan guru dan peserta didik
dengan peserta didik lainnya, dalam rangka
perubahan sikap dan pola pikir yang akan
menjadi kebiasaan bagi peserta didik yang
bersangkutan (Yaniawati, 2010).
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi
mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik,
2005:57).
 Menurut Hermawan (2006) model adalah kerangka
konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan suatu kegiatan. Menurut Meyer (1985:2) model
adalah suatu objek atau konsep yang digunakan untuk
merepresentasikan sesuatu hal.
 Menurut Soekanto, dkk (dalam Nurulwati, 2000:10) model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para guru untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang
dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana
pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas
atau yang lain (Joyce & Weil, 1980:1).
 Pembelajaran berbasis proyek (project based
learning) adalah model pembelajaran yang
menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media.
Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar
(Daryanto, 2014).
 Pembelajaran berbasis proyek merupakan
metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Pembelajaran berbasis proyek dirancang untuk
digunakan pada permasalahan komplek yang
diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi
dan memahaminya.
 Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka
kerja.
 Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan
kepada peserta didik.
 Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi
atas permasalahan atau tantangan yang diajukan.
 Peserta didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk
mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan
permasalaha.
 Proses evaluasi dijalankan secara kontinu.
 Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas
aktivitas yang sudah dijalankan.
 Produk akhir aktivitas belajar akan di evaluasi secara
kualitatif.
 Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan
dan perubahan.
 Hambatan Pembelajaran berbasis proyek :
 Pembelajaran berbasis proyek memerlukan banyak waktu
yang harus disediakan untuk menyelesaikan permasalahan
yang komplek.
 Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan
karena menambah biaya untuk memasuki sistem baru.
 Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas tradisional,
dimana instruktur memegang peran utama di kelas. Ini
merupakan suatu transisi yang sulit terutama bagi
instruktur yang kurang atau tidak menguasai teknologi.
 Banyaknya peralatan yang harus disediakan sehingga
kebutuhan listrik bertambah. Untuk itu disarankan
menggunakan team teaching dalam proses pembelajaran
dan akan lebih menarik lagi jika suasana ruang belajar
tidak monoton, beberapa contoh perubahan layout ruang
kelas, seperti : tradisional class, discussion group, lab
tables, circle.
 Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong
kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting dan mereka perlu
untuk dihargai.
 Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
 Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan masalah
yang kompleks.
 Meningkatkan kolaborasi.
 Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi.
 Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber belajar.
 Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik
dalam mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu dan sumber lain
seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
 Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara
kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
 Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan
menunjukkan pengetahuan yang dimiliki kemudian diimplementasikan dengan
dunia nyata.
 Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan sehingga peserta didik
maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
 Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan
masalah.
 Membutuhkan biaya yang cukup banyak.
 Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas
tradisional dimana instruktur memegang peran utama
di kelas.
 Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
 Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam
percobaan dan pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan.
 Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif
dalam kerja kelompok.
 Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing
kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak
bisa memahami topik secara keseluruhan.
 Penentuan pertanyaan mendasar.
 Mendesain perencanaan proyek.
 Menyusun jadwal.
 Memonitor peserta didik dan kemajuan
proyek.
 Menguji hasil.
 Mengevaluasi pengalaman.
 Menurut Sudjana (2010:22) hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajar. Menurut
Wahidmurni, dkk (2010:18) menjelaskan bahwa
seseorang dapat dikatakan telah berhasil belajar
jika mampu menunjukkan adanya perubahan
dalam dirinya. Menurut Jihad (2010:5) hasil
belajar adalah perubahan tingkah laku siswa
secara nyata setelah dilakukan proses belajar
mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran.
Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa
hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
siswa setelah dilaksanakan proses pembelajaran
yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotor siswa menjadi lebih baik.
 Menurut Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (2013) mata pelajaran simulasi
digital adalah mata pelajaran yang membekali
Anda agar dapat mengomunikasikan gagasan atau
konsep melalui media digital. Dalam proses
pembelajaran, Anda dapat mengomunikasikan
gagasan atau konsep yang dikemukakan orang
lain dan mewujudkannya melalui presentasi
digital, dengan tujuan untuk menguasai teknik
mengomunikasikan gagasan atau konsep
(Kemendikbud, 2013). Menurut Direktorat
Pembinaan SMK (2017) mata pelajaran simulasi
digital adalah alat untuk mengkomunikasikan
gagasan atau konsep melalui presentasi digital.
 Salahsatu perangkat lunak yang merupakan
keluarga dari perangkat lunak
perkantoran adalah Microsoft Excel.
Perangkat lunak ini merupakan perangkat
lunak untuk mengolah data berupa angka,
sehingga dikenal dengan nama
perangkat lunak pengolah angka.
 Menyimpan data baik data teks maupun
numerik (angka).
 Mengolah data numerik menggunakan
operator-operator aritmatika
ataupun statistik.
 Menyajikan informasi dalam bentuk tabel.
 Menyajikan informasi dalam bentuk grafik.
 Perangkat lunak pengolah angka yang akan
digunakan dalam kegiatan belajar ini adalah
Microsoft Excel 2010.
 Pada bagian ini akan dibahas penggunaan perangkat
lunak pengolah angka
untuk menyajikan data dalam bentuk tabel.
 Pengaturan Margins, Alignment, dan Border
 Margins adalah jarak isi dokumen dengan batas kertas
bagian atas, bawah, kiri, dan kanan. Pengaturan
Margin diperlukan agar isi dari dokumen, benar-benar
berada pada posisi yang tepat, misalkan di tengah –
tengah kertas, tidak terlalu ke kiri, ke kanan, ke atas
atau ke bawah. Untuk mengatur Margin, dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
 Klik tab Page Layout Pilih Margins Pilih Custom
Margins.
 Pada ikon Margins, tentukan ukuran Margins kiri
(Left), kanan (Right), atas
(Top), dan bawah (Bottom) seperti gambar berikut.
Selanjutnya klik tombol
OK.
 Perangkat lunak pengolah angka seperti Ms.
Excel menyediakan fasilitas untuk melakukan
penghitungan dasar/aritmatika seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian. Untuk membuat formula perhitungan
sederhana lakukan langkah-langkah berikut :
 Letakkan kursor pada cell tempat menentukan
formula.
 Tuliskan tanda sama dengan “=”.
 Pilih cell yang akan dihitung.
 Tuliskan formulanya, misal: = F36 + G36, tekan
tombol Enter.
 Format data yang dimaksudkan disini adalah
memformat data berupa angka General
menjadi format lain seperti format uang
(Currency), tanggal (Shortdate/Longdate),
persentase (Percentage), dan lain-lain. Untuk
mengubah format data pada Ms. Excel
lakukan langkah-langkah seperti di bawah ini
:
1) Letakkan kursor pada cell yang akan
diubah format datanya.
 2) Pilih tab HomeNumber, pilih tombol
(Accounting/Percentage/Comma Style).
 3) Jika tidak ada yang sesuai Anda dapat
memilih tombol dropdown General More
Number Formats.
 4) Akan muncul kotak dialog Format Cells.
 5) Pilih tombol Number pilih salah satu
format data pada Category.
 Dalam rangka untuk mengomunikasikan suatu ide
atau gagasan, penyajian
informasi dalam bentuk gambar akan dapat
memperjelas informasi yang
disampaikan jika dibandingkan dengan hanya
teks.
 Proses pembuatan grafik dapat dibagi menjadi 4
tahap, yaitu menentukan
hal yang ingin disampaikan, mengatur data,
menyiapkan grafik dan format grafik.
Berikut ini adalah diagram alir tahap-tahap
dalam pembuatan grafik.
Langkah pertama dan yang paling penting adalah
Anda harus mengetahui
dengan jelas alasan dan tujuan membuat grafik,
setelah itu Anda dapat memilih
jenis grafik yang sesuai.
 Melakukan perbandingan.
 Menunjukkan distribusi.
 Menjelaskan bagian dari keseluruhan.
 Menunjukkan tren dari waktu ke waktu.
 Mengetahui penyimpangan.
 Memahami hubungan di antara satu dengan
lainnya.
 Grafik batang
 Grafik batang lebih tepat digunakan untuk menyampaikan
informasi
perbandingan dalam bentuk angka mutlak.
 Grafik garis.
 Grafik garis lebih cocok untuk menggambarkan informasi
kecenderungan atau tren perkembangan yang
berkesinambungan dalam jangka waktu yang relatif
pendek.
 Grafik lingkaran.
 Grafik lingkaran lebih tepat digunakan untuk
menggambarkan informasi dalam bentuk
proporsi/persentase. Berbeda dengan dua grafik
sebelumnya, grafik jenis lingkaran hanya menerima satu
buah data series sehingga jika Anda memiliki dua series
maka series data yang akan dibaca adalah data series
pertama.
Berdasarkan data dan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan
tentang penerapan model pembelajaran berbasis proyek terhadap
peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran simulasi digital
dengan materi pemformatan perangkat lunak pengolah angka dapat
disimpulkan bahwa :
 Pembelajaran berbasis proyek dilakukan dengan cara memberikan
permasalahan kepada siswa sesuai dengan materi pembelajaran
yang disampaikan kemudian mencari atau menyelesaikan solusi
terhadap permasalahan yang diberikan sehingga akhirnya siswa
menulis laporan untuk diberikan kepada guru.
 Berdasarkan hasil penelitian yang didapat pada kelas eksperimen
untuk nilai rata-rata posttest lebih besar yaitu 81 dengan taraf
peningkatan sebanyak 6% sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol
yaitu 68,24 dengan taraf peningkatan hanya 3%. Artinya siswa
merespon baik dalam hal pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran berbasis proyek. Hasil belajar siswa lebih besar pada
kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis
proyek dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan
metode ceramah disertai powerpoint.
 Dalam mengimplementasikan model pembelajaran
berbasis proyek diperlukan motivasi belajar peserta
didik, kemampuan pemecahan masalah, dan
keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber
belajar.
 Siswa dituntut lebih aktif dalam pembelajaran dan
berhasil memecahkan masalah-masalah yang
kompleks.
 Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk penerapan
model pembelajaran berbasis proyek tetapi dilihat
dari segi efektivitas dan efisiensi dengan bahasan
yang berbeda.
 Diperlukan penelitian pengembangan tentang validasi
produk terlebih dahulu sebelum diterapkan model
pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai