Anda di halaman 1dari 39

PENDAHULUAN.

Dalam rangka perwujudan dan pelakasanaan Undang-Undang Republik


Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit serta Peraturan
Menteri Kesehatan R I nomor1684/MENKES/PER/XII/2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit maka rumah sakit perlu membentuk keberadaan
suatu Satuan Pengawasan Internal. Tujuan pokok dari suatu pemeriksaan
internal adalah membantu agar para anggota organisasi dapat melaksanakan
tanggung jawabnya secara efektif. Lebih luas lagi bahwa komponen sistem
dapat berfungsi efektif sehingga sistem berjalan sebagaimana yang
diharapkan. Supaya tidak terjadi kesenjangan dalam hal komunikasi audit
maka pemeriksa internal lebih banyak menempatkan diri untuk membantu
para anggota organisasi dalam menilai kinerja dan mengatasi persoalan atau
hambatan yang terjadi sehingga dapat berfungsi secara efektif dan kinerja
menjadi optimal. Hasil penelitian hubungan persepsi pegawai tentang audit
internal dengan efektifitas audit internal di rumah sakit dan menunjukkan
hubungan yang signifikan.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dan perluasan
jangkauan pelayanan pada masyarakat, status rumah sakit pemerintrah
dialihkan menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Namun begitu konsekuensinya,
perilaku dan manajemen rumah sakit termasuk para petugas harus berubah
dari birokratis menjadi manajemen perusahaan. Agar rumah sakit Perjan
mampu memberi pelayanan bermutu dan mampu bersaing secara sehat
dengan rumah sakit swasta, semua petugas di rumah sakit harus mengubah
sikap dan perilaku menjadi petugas yang trampil dan profesional. SPI yang
bertugas memeriksa keuangan dan operasional rumah sakit, memberi saran
perbaikan dan bertanggung jawab ke direksi. Dengan adanya SPI rumah sakit
mampu meningkatkan mutu pelayanan dan mengembangkan manajemen agar
lebih efisien dan efektip, terutama dalam pengelolaan dana. Sedangkan
pelayanan yang baik dan bermutu dapat dilihat dari, waktu tunggu pasien lebih
singkat, petugas medis lebih ramah dan lebih perhatian. Kegiatan pengawasan
fungsional dan percepatan good governence di rumah sakit diperlukan
mengingat dalam pandangan internasional Indonesia menduduki tempat
pertama dalam korupsi.
Visi dan Misi

Visi SPI :
“Mitra Strategis Manajemen mencapai Rumah Sakit yang
Handal dan Akuntabel”

Misi :
1. Meningkatkan kompetensi SDM Auditor (Anggota SPI)
ber-Standar Profesi Audit Internal (SPAI).
2. Meningkatkan Tim Work kemampuan komunikasi SPI,
menjadi tenaga konsultan dan advicer manajemen yang
professional dan handal.
3. Melakukan reviu, audit terhadap laporan keuangan dan
sumber daya lainnya secara berkala dan
berkesinambungan.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi atas tindak lanjut
Laporan Hasil Audit (LHA).
LAPORAN HASIL
AUDIT RUMAH
SAKIT
TEKNIK AUDIT, PROGRAM AUDIT &
KERTAS KERJA AUDIT

SIKLUS AUDIT & PKPT

RUMAH SAKIT.
SERVICE MANAJEMEN
AUDIT RAWAT JALAN RISIKO &
RAWAT INAP GCG

PROFESIONAL INTERNAL AUDIT

STANDAR IA DAN KODE ETIK

TERMINOLOGI INTERNAL AUDIT


I. TERMINOLOGI INTERNAL AUDIT.

SATUAN PENGAWASAN INTERN /SPI


Dewan
pengawas

SPI/Internal External Audit


DIREKTUR
audit Akuntan Publik
RUMAH SAKIT
Bepeka

Top
Akuntan
Manajemen
Middle

Lower
BPK
AUDIT
EXTERNAL

PEMERINTAH PUSAT
KEMENTERIAN, PEMERINTAH PEMERINTAH
LEMBAGA NEGARA DAERAH DAERAH BUMN/D
& BLU PROVINSI KABUPATEN & BLU/D
KOTAMADYA

AUDIT INTERNAL
BPKP
INSPEKTORAT INSPEKTORAT INSPEKTORAT SPI
JENDRAL PROVINSI KAB/KOTA
AUDIT EXTERNAL AUDIT INTERNAL

1. STANDAR PROFESIONAL
1. STANDAR PROFESIONAL 1) STANDAR UMUM, INDEPENDEN,OBYEKTIF,
1) STANDAR UMUM, AHLI ,AUDIT CARE.
INDEPENDEN,OBYEKTIF, AHLI, 2) STANDAR PELAKSANAAN, DIRENCANAKAN,
AUDIT CARE. SUPERVISI,EVALUASI SPM DAN MENDAPAT
2) STANDAR PELAKSANAAN, BUKTI CUKUP
DIRENCANAKAN, 3) STANDAR PELAPORAN , TEMUAN,
SUPERVISI,EVALUASI SPM DAN SEBAB,AKIBAT, TANGGAPAN AUDITE DAN
MENDAPAT BUKTI CUKUP REKOMENDASI.
3) STANDAR PELAPORAN, SESUAI DG 4) STANDAR TINDAK LANJUT, MONITORING
SAK,KONSISTEN,FULL DISCLOSRE TINDAK LANJUT DARI TEMUAN DAN
DAN PENDAPAT. REKOMENDASI.
2. OBYEK AUDIT , LAPORAN KEUANGAN 2.OBYEK AUDIT ; KEUANGAN
DAN MEMBERIKAN OPINI AUDIT. OPERASIONAL,KINERJA TIDAK MEMBERIKAN
3. AUDITOR SEJOGYANYA MEMPUNYAI OPINI AUDIT.
SERTIFIKASI CA (CHATERED 3. AUDITOR SEJOGYANYA MEMPUNYAI
ACCOUNTANT) DAN CPA (CERTIFIED SERTIFIKASI CA DAN CPMA (CERTIFIED
PUBLIC ACCOUNTANT). PROFESSIONAL ACCOUNTANT DAN CIA
(SERTIFIED INTERNAL AUDIT)
II. STANDAR INTERNAL AUDIT

STANDAR UMUM

AUDIT KINERJA AUDIT INVESTIGATIF

STANDAR STANDAR
STANDAR STANDAR
PELAKSANA PELAKSANA
PELAPORAN PELAPORAN
AN AN

STANDAR STANDAR
TINDAKLANJUT TINDAKLANJUT
iiI. Kode Etik
1. Menjunjung
kerahasiaan
1. Objektif. 2. Tidak boleh
2. Menjaga citra Objectivity Confidentislity memperguna
tidak boleh kan informasi
terima apapun. untuk
kepentingan
pribadi & gol
Rules of
Conduct

Integrity Competency

1. Mempergunakan pengetahuan,
1. Melaksanakan tugas dg keahlian dan pengalaman dalam
jujur, tanggung jawab tugasnya
,teliti 2. Meningkatkan kemahirannya.
2. Taat hukum 3. Pelaksanaan tugas sesuai dg
standar yg ada.
IV. PROFESIONAL INTERNAL AUDITOR

Orientasi Pergaulan /OP -Tinggi


Orientasi Konseptual/OK-Tinggi
Ka SPI Orientasi Manajerial/OM-Tinggi
& Top Orientasi Technikal/OT-Rendah
Deputi
Orientasi Pergaulan /OP -Menengah
Ka bag, Orientasi Konseptual/OK-Menengah
auditor Middle Orientasi Manajerial/OM-Menengah
utama Orientasi Technikal/OT-Menengah

Orientasi Pergaulan /OP -Rendah


Ka Seksi
Lower Orientasi Konseptual/OK-Rendah
Senior
Orientasi Manajerial/OM-Rendah
Auditor
Orientasi Technikal/OT-Tinggi
PENDIDIKAN

KUALITAS KOMPETENSI
PELATIHAN &
INTERNAL AUDITOR
SERTIFIKASI

PENGALAMAN
V. SERVICE AUDIT.

peran auditor intern pada awalnya adalahsebagai watchdog. Peran auditor intern
sebagai watchdog telah berlangsung sejak sekitar tahun 1940-an, namun sejalan
dengan perkembangan keadaan, peran auditor intern bergeser ke peran sebagai
konsultan sekitar tahun 1970-an. Perkembangan terakhir peran auditor intern
sebagai katalis baru berkembang sekitar tahun 1990-an. Perbedaan pokok lainnya
peran auditor intern sebagaimana diuraikan di atas, dapat dirangkum sebagai
berikut.
Jenis Audit
1) Berdasarkan tujuan dan sifatnya :
a) Audit ketaatan,audit yang dilakukan untuk menyakinkan bahwa
auditee telah taat kebijakan,ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
b) Audit keuangan,audit yang dilakukan untuk menyakinkan apakah
laporan keuangan korporasi atau unit kerja telah disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi yang berlaku umum dan dilaksanakan
secara konsisten biasanya dilakukan auditor eksternal dan akan
diberikan pendapat akuntan (UnQualified, Qualified, Adverse dan
disclaimer)
c) Audit operasional,audit yang dilakukan untuk menyakinkan
apakah operasi korporasi atau unit kerja telah dilaksanakan
secara efisien,efektif dan ekonomis.
d) Audit khusus atau audit investigasi, audit yang dilakukan untuk
menyakinkan apakah telah terjadi
penyimpangan,manipulasi,korupsi dalam operasi korporasi atau
unit kerja.
e) Audit Forensik, audit yang dilakukan untuk menyakinkan apakah
telah terjadi penyimpangan hukum dalam operasi korporasi atau
unit kerja untuk bahan proses hukum di Pengadilan.
INTERNAL
AUDITOR

ANALISIS &
PENAKSIRAN TUJUAN
RISIKO

1. Mengurangi risiko
1. Risiko kegiatan yg
akuntansi &
mempengaruhi
Pelaporan.
pencapaian tujuan.
2. Cara manajemen 2. Mengurangi risiko
menangani risiko. pencapaian tujuan.
3. Wilayah/area berisiko 3. Mengurangi risiko
yg tidak diketahui produksi,pemasaran,
manajemen. SDM, keuangan dsb.
4. Efisiensi dan kinerja.
5. Pemberdayaan SDM.
PROSES AUDIT BERBASIS RISIKO
INTERNAL
AUDIT

PELAKSANAAN PELAPORAN&
PERENCANAAN 1. Perencanaan dan MONITORING TINDAK
supervisi. Buat LANJUT
1. Perencanaan jangka program audit.
panjang dijabarkan 2. Evaluasi sistem 1. Draft LHA.
dalam PKPT. pengendalian 2. Pembahasan dan
2. OA yang berisiko manajemen, pendapat OA
tinggi sistem (Obyek Audit).
diprioritaskan. pengendalian 3. LHA.(Laporan Hasil
3. Menilai keandalan risiko. Audit)
daftar risiko. 3. Menetapkan 4. Penyempurnaan
4. Mengelompokan luasnya pengendalian risiko
risiko dlm rencana pemeriksaan. dan SPM.
audit. 4. Mencari bukti 5. Monitoring tindak
5. Menetapkan audit dengan lanjut.
rencana audit. teknik audit.
5. Membuat KKP .
Laporan hasil audit investigatif dibuat secara tertulis.

1. Fakta harus diungkapkan.


2. Memuat bukti-bukti yang mendukung atau yang melemahkan.
3. Laporan harus du=idukung Kertas Kerja Audit yang memuat
referensi semua wawancara, kontak atau aktivitas audit
investigatif lainnya.
4. Harus mencerminkan hasil yg diperoleh dari audit investigatif
yaitu berupa denda,penghematan, pemulihan hak dam
rekomendasi.
5. Laporan harus ringkas,jelas, langsung tegas tepat
mengkomunikasikan temuan audit investigatif yang relevan.
6. Tidak boleh mengandungk opini pandangan pribadi.
7. Kelemahan sistem atau permasalahan manajemen yang terungkap
dalam audit investigatif harus dilaporkan kepada pejabat yang
berwenang sesegera mungkin.
Langkah2 Perencanaan
1. Menentukan sifat utama pelanggaran hukum.
2. Menentukan fokus perencanaan dan sasaran audit.
3. Mengindikasikan kemungkinan pelanggaran hukum.
4. Mengintensifkan dan menentukan prioritas tahapan audit
investigasi.
5. Menentukan sumberdaya diperlukan untuk memenuhi
persyaratan audit investigasi.
6. Melakukan koordinasi dengan instansi yg berwenang
termasuk penyidik bila diperlukan.
VII.SIKLUS AUDIT INTERNAL ( INTERNAL AUDIT
CYCLE )
PKPT Resiko Resiko Resiko
Perencanaan Audit Bawaan Pengenda Deteksi
lian
Program

kertas kerja Pemeriksaan


Audit
- Evaluasi Sistem
Prosedur pengendalian Resiko
Audit manajemen Audit

Disimpan dalam
- Kesesuaian SAK
Teknik - Aktivitas
operasional Dalam
Audit Bukti Audit/
perusahaan
Dokumen Audit Luar
perusahaan
Analisa
auditor
Substantive
Audit/test

Tanggapan Temuan:Kondisi,
Laporan
Auditee Audit Kriteria,Sebab,Aki
bat, tanggapan
auditee dan
Direktur rekomendasi
Utama
Auditee.
viii. TEKNIK AUDIT

Teknik audit adalah cara yang ditempuh oleh auditor untuk


mendapatkan bukti audit yang diperlukan:
1) Analisis : Rasio,Trend,Pasar,Industri , Perbandingan instansi lain
2) Observasi
3) Permintaan informasi, tertulis dan wawancara
4) Evaluasi.
5) Trace
6) Investigasi.
7) Scanning
8) Verifikasi .
9) Konfirmasi
10) Cek .
11) Bandingkan
12) Uji / test.
13) Opname
14) Footing / cross footing .
15) Inspeksi
16) Vouching
LAPORAN

A. Setiap semesteran dan INTERNAL AUDITOR


tahunan: 1. Pengamanan
1. Neraca. Harta Kekayaan .
2. Laporan Operasional 2. Menciptakan
3. Laporan arus kas, akurasi sistem
AUDIT operasional,investasi dan informasi
EKSTERNAL aktivitas pendanaan atau keuangan.
pembiayaan. 3. Menciptakan
4. Catatan atas laporan efisiensi dan
keuangan. produktivitas.
5. Laporan kinerja . 4. Mendorong
B. Setiap triwulan : laporan dipatuhi
operasional dan laporan arus kas kebijakan
(paling lambat 15 hari setelah manajemen dlm
periode pelaporan) penerapan
C. Laporan keuangan disusun praktek bisnis yg
berdasarkan SAK. sehat.
Obyek audit berbasis Risiko
Prof.suratman@yahoo.com .0816870159
Risiko tinggi 5 Rumah Sakit.
1. Keuangan. Risiko 5 Perguruan Tinggi.
2. Farmasi pengadaan obat. 1. Pengamanan dan pemeliharaan Gedung.
3. Pengadaan alkes 2. Keuangan, uang kuliah.
4. Pengamanan & Pemeliharaan Risiko 4.
Gedung. 1. Pengadaan barang , bahan untuk
praktek.(fast moving)
Risiko tinggi 4 2. Biaya Perjalanan Dinas.
1. Gizi pengadaan barang kebutuhan 3. Dana Kegiatan Mahasiswa.
pasien, makan dan minum. 4. Pertanggungjawaban uang muka.
2. Pengamanan dan pemeliharaan mesin, alat2 5. Pengamanan & pemeliharaan alat2
kesehatan dan alat praktek. praktek,lab.
3. Bahan habis pakai laboratorium & Radiologi. 6. Bahan habis pakai laboratorium.
4. ATK
Risiko 3.
Risiko 3. 1. SDM, Kinerja, disiplin.
1. SDM, pengadaan Tenaga Kontrak, 2. Penelitian
clining service, sopir, satpam, 3. Studi lanjut yg menyimpang dari
front office. ketentuan.
4. Bbm, sewa kendaraan.
Risiko 2. Risiko 2.
1. Kebijakan managerial. 1. Pengabdian masyarakat

Risiko 1. Risiko 1.
Yg tidak termasuk diatas. Yg tidak termasuk diatas.
PROGRAM KERJA PEMERIKSAAN TAHUNAN (PKPT)
SPI RUMAH SAKIT 2016

No. Kegiatan bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

I. Audit Keuangan.
1. Kas v v v v v v v v v v v
2. Bank v v v v v v v v v v v
3. Deposito v v v v
4. Uang Muka Kerja v v v v v v
5. Persediaan Obat v v v v
6. Aktiva Tetap v v

II. Audit Operasional.


1. Pengadaan Barang
dan Jasa. v v
2. Layanan Rawat Jalan. v v v v
3. Layanan Inap. v v

Jakarta, 19 Pebruari 2016

Kepala SPI
IX. PROGRAM AUDIT RUMAH SAKIT (ABR).

Program Audit KAS.


A. Tujuan audit kas .
1. Untuk menyakinkan bahwa penerimaan kas telah
dicatatbukukan dengan benar (existence) dan (completeness)
2. Untuk menyakinkan bahwa pengeluaran kas yang dicatat
adalah akurat (accuracy)
3. Untuk menyakinkan bahwa jumlah uang kas sama dengan
laporan kas.
B. Prosedur Audit Kas.
1. Minta laporan penerimaan kas dan pengeluaran kas.
2. Lakukan kas opname penghitungan fisik kas buat KKA
ditanda tangani auditor dan kasir.
3. Trasir penerimaan kas dan pengeluaran kas ke bukti dasar
voucher.
4. Analisis perubahan penerimaan dan pengeluaran kas
bandingkan dengan periode yang lalu.
5. Buat Kertas Kerja Audit (KKA), temuan dibahas dan minta
tanggapan Obyek Audit (OA).
6. Buat Laporan Hasil Audit (LHA).
PROGRAM AUDIT BANK.
A. Tujuan audit.
1. Menyakinkan bahwa saldo rek dibank milik korporasi.
2. Menyakinkan bahwa saldo bank dapat dipercaya.

B. Prosedur audit.
1. Minta laporan akuntansi bank (buku tambahan) yaitu buku bank yamg
mencatat penerimaan dan pengeluaran bank dg alat Cek atau giro bilyet
atau ATM atau KU ambil setor tunai langsung kebank atau lainnya.
2. Lakukan rekonsiliasi antara buku bank dan bank statement dari bank.
Beda yg umum terjadi 1. dari bank adanya hasil bunga saldo rek 2. dari
bank adanya biaya administrasi. 3. dari buku bank(korporasi) cek dalam
perjalanan sudah dikeluarkan tapi belum dikliring dan sudah disetor ke
bank tapi belum dikliring.
3. Buat jurnal ajusment penyesuaian yg akan dilakukan oleh OA.
4. Minta buku cek dan Giro Bilyet lakukan pemeriksaan dan analisis telusuri
ke bukti dasar voucher.
5. Buat KKA dan Kalau temuan penyimpangan bahs dg OA minta
tanggapan.
6. Buat LHA.
PROGAM AUDIT DEPOSITO.

A. Tujuan Audit.
1. Menyakinkan bahwa Deposito milik korporasi sudah tercatat di korporasi.
2. Menyakinkan bahwa dana deposito tercatat di Bank.

B. Prosedur Audit.
1. Minta buku tambahan deposito di keuangan.
2. Minta sertifikat deposito, lakukan pengecekan dan cocokan dengan buku
tambahan.
3. Lakukan konfirmasi dengan BO ( Bank Officer) dikantor Bank.
4. Buat KKA, kalau ada temuan bahas dg OA minta tanggapan tertulis.
5. Buat LHA.
PROGRAM AUDIT PENGADAAN BARANG DAN JASA.

A. Tujuan Audit :
1. Menyakinkan bahwa Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) dilakukan
sesuai dengan RAB.
2. Menyakinkan bahwa PBJ dilakukan sesuai dengan sop,peraturan yang
berlaku.
3. Menyakinkan bahwa PBJ dicatat bukukan sesuai dengan SAK.
4. Menyakinkan bahwa PBJ yang diterima sesuai dengan spesifikasi yang
dipesan/diorder.
5. Menyakinkan bahwa Barang telah disimpan ditempat yg aman.

B. Prosedur Audit.
1. Minta RAB cocokan ,trasir kepada bukti Pengadaan Barang dan Jasa
(PBJ). Kalau ada beda penyimpangan dibuat catatan dalam Kertas Kerja
Audit (KKA)
2. Minta SOP, Peraturan Pengadaan Barang dan Jasa ( PBJ) dipelajari
dianalisis dan cocokan dengan bukti-2 pengandaan Barang dan Jasa.
Trasir telusuri kepemilikan saham perusahaan peserta tender. Buat
KKA. Kalau ada beda, buat catatan sebab dan akibatnya.
3. Minta SAK barang dan jasa, minta pembukuan yg sudah dilakukan .
Lakukan pencocokan dan analisis. Buat KKA.
4. Minta BAST Barang dan Jasa telusuri bandingkan cocokan dengan SPK .
Konfirmasi ke kontraktor,subkont supplier .Buat KKA.
5. Minta BAST cek tempat penyimpanan barang analisis keamanan nya .
Buat KKA.
PORGRAM AUDIT PERSEDIAAN .

A.Tujuan Audit Persediaan :


1. Untuk menyakinkan bahwa persediaan yang dicatat dalam kartu/etiket (tag) benar-
benar ada (existence).
2. Untuk menyakinkan bahwa persediaan yang dicatat etiket (tagged) dan etiket (tag)
tidak ada yang hilang (completeness)

B. PROSEDUR AUDIT PERSEDIAAN .


1. Minta laporan persediaan dan menanyakan apakah ada persediaan dilokasi lain.
2. Amati dan analisa pergerakan dan perubahan persediaan terutama yang bernilai
besar.
3. Memeriksa persediaan apakah sudah dibubuhi etiket (tagged)
4. Pisahkan persediaan yang fast moving dan yang slow moving yang bernilai tinggi
dan lakukan penghitungan fisik dengan cermat
5. Membandingkan penghitungan fisik dengan laporan persediaan.
6. Buat KKA. Temuan bahas dengan OA dan minta tanggapan tertulis.
7. Buat Laporan Hasil Audit (LHA)
PROGRAM AUDIT RAWAT JALAN.

A.Tujuan Audit :
1. Untuk menyakinkan bahwa jumlah pasien rawat jalan tercatat dan valid.
2. Untuk menyakinkan bahwa layanan untuk pasien rawat jalan berjalan baik tidak ada
komplain.
3. Untuk menyakinkan bahwa penerimaan kas dari pasien rawat jalan dicatatbukukan.

B.Prosedur Audit Layanan Rawat Jalan.


1. Minta laporan rawat jalan yg memuat nama pasien, jumlah dan dokter yg melayani.
2. Minta laporan penerimaan kas untuk pasien rawat jalan kalau ada.
3. Menelusuri faktur penerimaan kas pasien rawat jalan dan membandingkan dengan
jumlah kas yang diterima dan setoran ke rekening bank. Dan lakukan rekonsialiasi
4. Menggunakan audit sofware untuk melakukan footing dan cross footing penerimaan
kas dan menelusuri totalnya ke buku besar ( general ledger ).
5. Minta buku komplain pasien amati dan analisis atas komplain pasien untuk
peningkatan layanan.
6. Buat Kertas Kerja Audit. Diskusikan temuan dan minta tanggapan OA (Obyek Audit)
atau auditee.
7. Buat LHA.
PROGRAM AUDIT PASIEN RAWAT NGINAP.
A.Tujuan Audit.
1. Menyakinkan bahwa pasien rawat nginap benar ada.
2. Menyakinkan bahwa pasien rawat nginap dicatat bukukan
ttg biaya biaya yg terjadi.

B. Prosedur Audit.
1. Minta laporan yg memuat jumlah pasien ,dokter, perawat
tenaga medis, gizi farmasi dan lainnya.
2. Minta laporan rincian biaya per pasien.
3. Minta laporan pembayaran keuangan.
4. Telususri ke bukti dasar vocher pengeluaran biaya dan
penerimaan uangnya.
5. Bandingkan antara biaya dan penerimaan analisas
kewajaran.
6. Buat KKA, kalau temuan bahas dg OA minta tanggapan
tertulis.
7. Buat LHA.
X. KERTAS KERJA AUDIT & LAPORAN HASIL AUDIT

DRAFT LAPORAN
LAPORAN HASIL AUDIT
HASIL
AUDIT Disampaikan
KERTAS kepada
KERJA Dibahas Direktur cc.
AUDIT dengan Auditee.
audit.
SPI RS ADJI KKA 01
PEMERIKSAAN KAS
SEHAT
Cash Opname.

NO. UANG JUMLAH TOTAL


I. UANG KERTAS
1. 100.000 100 10.000.000
2. 50.000 100 5.000.000
3. 20.000 100 2.000.000
4. 10.000 100 1.000.000
5. 5.000 200 1.000.000

II. UANG LOGAM


1. 1.000 10 10.000
2. 500 20 10.000

JUMLAH 19.020.000

Bandung,30-04-2016
KASIR AUDITOR
SPI RS ADJI KKA 02
PEMERIKSAAN KAS
SEHAT

1. Berdasarkan hasil cash opname saldo per 30 April 2016 sebesar


Rp 19.020.000 sedang menurut catatan pembukuan kas saldo
Rp 19.000.000. terdapat selisih lebih Rp 20.000. telah
dilakukan jurnal koreksi dg voucher memorial warna putih
sebagai Kas debet dan pendapatan lain lain credit sebesar Rp
20.000.
2. Berdasarkan review penerimaan kas dan pengeluaran kas telah
dilakukan sesuai SOP dan telah didukung bukti yang cukup.
3. Pengawasan melekat mulai dari kasir dan kepala bidang
keuangan telah berjalan cukup baik.

Bandung,30 April 2016

Kepala keuangan. Auditor


SPI RS ADJI KKA 03
PEMERIKSAAN BANK
SEHAT
1. Rekonsiliasi Bank
1) menurut statemen bank (RK) saldo per 30/04/16
Rp 100.245.000
2) menurut catatan pembukuan bank Rp 80.200.000
Selisih Rp 20.045.000
Disebabkan
a) Bank telah mencatat biaya adm rp 100.000 dan bunga rp
145.000 sedang perusahaan belum mencatat.
b) Perusahaan mencatat pengeluaran cek Rp 20 juta tapi belum
dikliring atau belum diambil.
Telah dilakukan jurnal koreksi atas biaya adm bank dan
pendapatan bunga bank.

2. Berdasarkan review yg ada penerimaan bank dan pengeluaran


bank telah dilakukan sesuai sop yg ada dan didukung bukti yg
cukup.
3.Pengawasan melekat berjenjang telah berjalan dg baik.

Bandung 04/05/16
Staf akuntansi Auditor
SPI RS ADJI KKA 04
PEMERIKSAAN DEPOSITO
SEHAT

1. Kami minta copi sertifikat deposito dan mecocokan degan yg asli


dan footing cross footing dengan catatan pembukuan besaran
saldo deposito di Bank Mandiri Rp 2 Milyar dan Bank Jabar Banten
Rp 3 Milyar.
2. Kami telah datang ke Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Dago dan
kantor cabang BJB Jl Kebon Jati Bandung untuk mengecek
kebenaran deposito dan sudah masuk sistem perbankan on
balancesheet.
3. Sistem pencatatan dan pengamanan sertifikat deposito telah
dilakukan dengan baik dan aman sesuai dengan sop yang ada.

Bandung 04/05/16
Auditor.
LAPORAN HASIL AUDIT (bentuk surat)
Nomor : 008/SPI/V/16
Hal : Laporan Hasil Audit Kas Bank &Deposito.
Lampiran : KKA dan lainnya Kepada Yth
Direktur Rumah Sakit
Di Tempat.
Dengan Hormat,
Pada kesempatan ini kami sampaikan laporan hasil audit kas,Bank dan Deposito sebagai berikut:
1. Pemeriksaan kami lakukan berdasarkan PKPT tahun 2016 dan SPT nomor : 30/Dir/IV/16.
2. Pemeriksaan kami lakukan sesuai dengan standar profesional audit intern yang mengharuskan kami
melakukan perencanaan,supervisi, mengevaluasi sistem pengendalian intern & standar operasional
prosedur, dengan teknik audit untuk mendapatkan bukti audit untuk mendukung
temuan,kondisi,kriteria, sebab,akibat, tanggapan obyek audit dan rekomendasi.
3. Hasil pemeriksaan kas telah ditemukan selisih lebih sebesar Rp 20 ribu dari total Rp 19 juta. Selisih telah
dilakukan jurnal memorial sebagai pendapatan lain lain. Dimana pihak kasir dan keuangan telah setuju
dengan ikut menandatangani kertas kerja audit (KKA)
4. Hasil pemeriksaan bank terdapat beda bank sudah mencatat untuk biaya administrasi dan bunga
sedang perusahaan belum mencatat . Kami bersama dengan pihak adm keuangan telah melakukan
tindak lanjut dengan membuat jurnal atas beda itu. Sedang perusahaan sudah mencatat pengeluaran cek
sebesar Rp 20 juta dan belum dicairkan kebank tidak perlu lagi dilakukan penjurnalan. Saldo bank per
tanggal 30 April 2016 sebesar Rp 100.245.000.
5. Hasil pemerikasaan deposito sebesar Rp 5 M di Bank Mandiri cab Dago Rp 2 M dan di BJB Cabang Kebon
Jati Rp 3 M. Kami sudah di cek kantor bank diatas dan diyakini masuk sistem pembukuan bank.
6. Pencatatan atas kas ,Bank dan deposito telah sesuai dengan Standar Akuntansi & Standar Opersional
Prosedur yang ada , Sistem Pengendalian Intern dan pengawasan melekat telah berjalan cukup baik.

Sekian mohon diperhatian dan petunjuk lebih lanjut.


Bandung tgl 07 Mei 2016
Hormat kami
Kepala SPI
Tembusan;
1. Obyek audit Kepala Keuangan.
2. Arsip.
LAPORAN AUDIT BENTUK BAB.

Daftar isi
Ringkasan/excecutive summary.
Bab I. Pendahuluan.
Bab II. Metode pemeriksaan.
BabIII. Hasil Pemeriksaan.
Bab IV. Temuan , Tanggapan Obyek Audit
dan rekomendasi.
Bab. Kesimpulan.
Pengertian SPI : penilaian yg sistematis & objektif dari
auditor internal thd operasi & control yg ber-beda2 dlm
organisasi untuk menentukan apakah:
1. Informasi keuangan & operasi perush akurat dan
dapat diandalkan
2. Risiko telah diidentifikasi dan diminimalisir
3. Peraturan external & kebijakan internal telah diikuti
4. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi
5. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan
ekonomis
6. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif

1.

Anda mungkin juga menyukai