Feby Ferdina
125130101111067
Pembimbing : Penguji :
1. Dr. Sasangka Prasetyawan, MS 1. drh. Dian Vidiastuti, M.Si
2. drh. Dyah Ayu OAP., Mbiotech 2. drh. Wawid Purwatiningsih, M.Vet
Pembuatan keadaan Inflammatory Bowel Disease (IBD) pada hewan model tikus dilakukan dengan
cara pemberian indometasin sebanyak 15 mg/kg BB secara per oral sebanyak 1 kali pada hari ke-1
(Aulanni’am et al., 2012).
Volume Air Alkali yang digunakan adalah 1 ml/ekor dan 2 ml/ekor secara per oral serta diberikan 2
kali sehari selama 7 hari.
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah dengan melihat penurunan aktivitas enzim
protease dengan metode spektrofotometri serta perbaikan gambaran histopatologi hepar secara
mikroskopis dengan menggunakan pewarnaan HE.
M A N FA AT
PENELITIAN
Menghambat COX-1
K
Menghambat sintesis prostglandin E
Aktivasi makrofag
R
A
Air Alkali sebagai
Produksi ROS
antioksidan N
Aktivasi Nf-KB G
K
Sitokin Pro-Inflamasi
A
Inflamasi Usus (IBD)
K
Vena Porta
O
Hepar N
Aktivitas Neutrofil
S
E
Aktivitas Enzim Protease
P
Kerusakan Sel Hepar Histopatologi Hepar
Hipotesis Penelitian
Waktu
Januari 2016 - April 2016
Tempat
1. Laboratorium Biosains Universitas
Brawijaya Malang
2. Laboratorium Biokimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Brawijaya Malang
p (n-1) ≥ 15
4 (n-1) ≥ 15
4n-4 ≥ 15
4n ≥ 19
n ≥ 4,75
n ≥5
Keterangan :
p = jumlah kelompok perlakuan
n = jumlah ulangan yang diperlukan
Variabel Penelitian
Analisis Data
Analisa Data
Data
Kualitatif Data
Kuantitatif
Aktivitas protease hepar tikus (Rattus novergicus) yang dipapar indometasin dan
pasca diterapi dengan air alkali
Kelompok Rata-Rata Peningkatan Penurunan
Aktivitas Protease Aktivitas Protease Aktivitas Protease
(µmol/ml.menit) Terhadap Kontrol Terhadap Kontrol
Negatif (%) Positif (%)
= 250 %
= 19,64 %
= 59,35 %
Gambaran Histopatologi Hepar
A B
B
3
ii
4 Keterangan:
1
VS
VS [A] Tikus kontrol
VC
VS
VS 5 negatif
[B] Tikus kontrol positif
i
[C] Tikus terapi 1
2 ml/ekor
[D] Tikus terapi 2
ml/ekor
C D VS = Vena Sentralis
1 = sel hepatosit normal,
2 = sinusoid normal
1
3 = dilatasi sinusoid
4 = karioreksis
4 VS
VS VS 5 = piknotik
huruf i (insert) =
3
2 menunjukkan sel
hepatosit yang diperbesar
i
KESIMPULAN
K A S I H
Perhitungan Dosis
polipropilen
Diagram Kerja Pengukuran Aktivitas Protease
Diagram Kerja Pengukuran Aktivitas
Protease
Mikroskop
Aktivitas Protease dengan
spektrofotometri
Gambar 2.3 Electrochemical preparation of reduced water, mineral nanoparticles and mineral hydrides
(Shirahata et al., 2012).
Keterangan: A. Secara elektrokimia air direduksi di sekitar katoda adalah air yang kaya dengan molekul hidrogen
sedangkan air dioksidasi di sekitar anoda mengandung gas oksigen, gas klorida, dan asam hipoklorit jika dalam air
mengandung ion Cl. B. Terjadi reaksi pada permukaan platinum elektroda. Proton yang lepas dari air direduksi
menjadi atom H teradsorbsi (Had) pada permukaan pelat platinum. Had diubah menjadi atom H2. Had diserap ke
dalam logam Pt untuk menghasilkan H terarbsorbsi (H ab). Ion mineral dalam original water direduksi menjadi
atom logam dan kemudian terorganisir membentuk mineral nanopartikel. Mineral nanopartikel dilindungi oleh
pelindung organik yang stabil dan tersebar di dalam air untuk waktu yang lama. Mineral nanopartikel adsorb atau
atom H terarbsorbsi dengan adanya H2- atau H-donor.
Air Alkali
Anatomi Hepar Tikus
Histologi Hepar Tikus
Hewan Uji
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Pedoman Uji
Toksisitas Nonklinik Secara In Vivo
HASIL STATISTIK
Uji Kenormalan menggunakan SPSS
Uji Homogenitas
HASIL STATISTIK
UJI ANOVA
HASIL STATISTIK
Uji BNJ/ Tukey’s Procedure HSD
HASIL STATISTIK
Gambar sonde lambung
Sitokin
Sitokin
Heksagonal
Proses Fagositosis
Perbedaan Nekrosis dan Apoptosis