Anda di halaman 1dari 105

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

PADA DIKLAT ADMINISTRASI


PERKANTORAN

OLEH
DJUNAIDI
PENGERTIAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

ADMINISTRASI :
ADALAH PROSES KERJASAMA DARI SEKELOMPOK MANUSIA DLM
BIDANG PEMERINTAHAN MAUPUN SWASTA UNTUK MENCAPAI
TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN DENGAN CARA YANG EFISIEN.
(MUHAMAD SYUHADHAK)

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN :
ADALAH SENI MEMILIH PEGAWAI-PEGAWAI BARU DAN
MEMPEKERJAKAN PEGAWAI-PEGAWAI LAMA SEDEMIKIAN RUPA
SEHINGGA DIPEROLEH KUALITAS DAN KUANTITAS HASIL PELAYANAN
YANG OPTIMAL. ( FELIX A. NIGRO)
TUJUAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

 MENGGUNAKAN TENAGA KERJA SECARA EFEKTIF DAN


EFISIEN;

 MENCIPTAKAN DAN MENGEMBANGKAN SUASANA


KERJA UNTUK DAPAT BEKERJA SAMA

 MENGUSAHAKAN PERKEMBANGAN SECARA


MAKSIMAL BAGI MASING-MASING INDIVIDU.
MANAJEMEN KEPEGAWAIAN PNS

Dlm Ps 1 Angka 8 UU N0. 43 Th. 1999 “Manajemen


PNS adalah keseluruhan upaya-upaya untuk
meningkatkan efisiensi, efektifitas dan derajat
profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi dan
kewajiban kepegawaian yang meliputi Perencanaan,
Pengadaan, Pengembangan Kualitas, Penempatan,
Promosi, Penggajian, Kesejahteraan dan
Pemberhentian.
1. UU/ PP.
BID. KEP. 2.FORMASI

SISTEMATIKA 3. PENGANG. PEG


POKOK-POKOK 4. PENEMPT. DIK
PENATAAN LAT
5. PEMBIN. KARIER
BID. KEP PRAJ
6. DIKLAT PENJ &
* NON PENJ
*DLM PENGELO 7.KEWAJIBAN &
LAAN DATA & HAK PNS 8. PENGGAJI
INFORMASI KEP. AN PNS
(DGN PENDEKAT
AN YURIDIS 9.KP. PNS
ADMINISTRATIF), 10. PENILAIN
MINIMAL MENCA
KUP BUTIR TSB. 11.KES & PENGHR 12. PEMB/PEN
**DLM ARTI SEM SIUN
PIT DATA DIRI
PEGAWAI 13. PEMELIHARAAN ADM.KEP **
1. DASAR HUKUM KEPEGAWAIAN
UU N0. 8 TAHUN J0. UU. N0. 43 TAHUN 1999
TTG POKOK-POKOK KEP

PEGAWAI NEGERI
Adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang
telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat
oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam
suatu jabatan negeri, atau disarahi tugas negara lainnya,
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
JENIS PEGAWAI NEGERI

1. PEGAWAI NEGERI SIPIL


2. ANGGOTA T N I
3. ANGGOTA KEPOLISIAN RI

JENIS PEGAWAI NEGERI SIPIL

4. PEGAWAI NEGERI SIPIL PUSAT


5. PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH
KEDUDUKAN PNS
 PNS berkedudukan sebagai unsur aparatur
negara yang bertugas untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional,
jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan
tugas negara, pemerintahan dan pembangunan.
 Netral.
PROSES PENGANGKATAN S/D PEMBERHENTIAN
PNS

FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL

FORMASI PNS ADALAH JUMLAH SUSUNAN


PANGKAT PNS YANG DIPERLUKAN OLEH
SUATU SATUAN ORGANISASI NEGARA
UNTUK MAMPU MELAKSANAKAN TUGAS
POKOK DALAM JANGKA WAKTU TERTENTU.
(PP.N0. 97 TH.2000)
TUJUAN

TUJUAN DITETAPKANNYA FORMASI ADALAH


AGAR SATUAN ORGANISASI NEGARA
MEMPUNYAI JUMLAH DAN MUTU/KUALITAS
PEGAWAI YANG MEMADAI, SESUAI DENGAN
BEBAN KERJA DAN TANGGUNG JAWAB
PADA MASING-MASING SATUAN
ORGANISASI
PENYUSUNAN FORMASI

 Formasi masing-masing satuan organ negara disusun


berdasarkan analisis kebutuhan dan penyediaan peg.
 Pejabat pembina kepegawaian menyusuan formasi masing-
masing satuan org Pem Pusat dan Pemda selambat-
lambatnya akhir bln Januari setiap th. Angg.
 Analisis kebutuhan dilakukan berdasarkan analisis thd:
1. Jenis pekerjaan
2. Sifat pekerjaan
3. Beban kerja & perkiraan kapasitas seorang PNs
4. Prisnsip pelaksanaan pekerjaan
5. Peralatan yang tersedia.
JENIS PEKERJAAN
ADALAH
MACAM-MACAM PEKERJAAN YG HRS
DILAKUKAN OLEH SATUAN ORGANISASI
DLM MELAKSANAKAN TUGAS POKOKNYA.
MISAL :
PEKERJAAN PENGETIKAN, PENELITIAN
PERAWATAN ORANG SAKIT DLL.
SIFAT PEKERJAAN
ADALAH PEKERJAAN YG BERPENGARUH
MENETAPKAN FORMASI, YAITU SIFAT
PEKERJAAN YG DITINJAU DARI SUDUT WAKTU
UNTUK MELAKSANAKAN PEKERJAAN ITU.
MISAL : ADA PEKERJAAN YG HRS DIKERJAKAN
24 JAM TERUS MENERUS.
MIS : 1 Mobil Kebakaran perlu 5 orang dengan
jam kerja 8 jam/Hr. Berarti tiap Mobil
perlu 3 X 5 orang = 15 orang.
ANALISIS BEBAN KERJA DAN PERKIRAAN
KAPASITAS SEORANG PNS DLM JANGKA
WKT TERTENTU
ADALAH FREKWENSI RATA-RATA DARI
MASING-MASING JENIS PEKERJAAN DLM
WAKTU TERTENTU
MISAL : PERKIRAAN BEBAN PEKERJAAN
PENGETIKAN PENGAGENDAAN.
PRINSIP PELAKSANAAN PEKERJAAN
MISALNYA : MEMBERSIHKAN RUANGAN
DAN MERAWAT PEKARANGAN YG
HRS DILAKSANAKAN SENDIRI OLEH
SATUAN ORGANISASI YBS, MAK
HRS MENGANGKAT PEGAWAI UNTUK
MEMBERSIHKAN.
APABILA DIBORONGKAN, TDK PERLU
MENGANGKAT PEGAWAI.
PERALATAN YANG TERSEDIA
SEMAKIN TINGGI MUTU PERALATAN
YANG DITEMUKAN DAN TERSEDIA
DLM JUMLAH YANG MEMADAI,
DPT MENGAKIBATKAN SEMAKIN
SEDIKIT PEGAWAI YANG
DIPERLUKAN
SISTEM PENYUSUNAN FORMASI
 DUA SISTEM UNTUK MENENTUKAN FORMASI
1. SISTEM SAMA
2. SISTEM RUANG LINGKUP
 SISTEM SAMA : Suatu sistem yang menentukan jumlah dan
kualitas pegawai yang sama bagi semua unit Organisasi,
dengan tidak memperhatikan besar kecilnya beban kerja.
 SISTEM RUANG LINGKUP : Suatu sistem yang menentukan
jumlah dan kualitas pegawai berdasarkan jenis, sifat, dan
beban kerja yang dipikulkan pada unit Organisasi tertentu.
 DLM ORG PEM SIPIL : (SISTEM RUANG LINGKUP)
 PROSEDUR PENGUSULAN PENETAPAN ORMASI PNS PUSAT
DIATUR SBB :
 Pejabat Pembina Kepegawaian mengajukan usul penetapan
formasi kpd MENPAN dan Kepala BKN paling lambat akhir
bulan Januari;
 Berdasarkan usul tsb, Kepala BKN memberikan pertimbangan
kpd Menteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur Neg;
 Perimbangan Kepala BKN tersebut disampaikan setelah
melalui pembahasan dalam Tim Kerja Kepegawaian paling
lambat akhir bulan Mei. Tim Kerja Kepegawaian ini ditetapkan
dengan Keputusan Kepala BKN.
USULAN PENGAJUAN FORMASI DILAMPIRI
1) Penyusunan bezetting PNS (jumlah kekuatan PNS yang ada)
dlm tahun anggaran yang lalu menurut golongan, ruang;
2) Pengolahan formasi PNS dlm tahun anggaran yang
bersangkutan menurut golongan ruang;
3) Daftar usul formasi PNS menurut pangkat/ golongan ruang
dlm tahun anggaran ybs;
4) Daftar kebutuhan PNS menurut jabatan pada tahun
anggaran ybs;
5) Susunan jabatan struktural dan fungsional yang diduduki
oleh PNS yang memiliki golongan ruang IV/a ke atas;
6) Daftar usul formasi PNS pada Perwakilan RI di luar Negeri
(home staff) dlm th anggaran ybs, bagi instansi yang
memiliki perwakilan di luar negeri dan
memiliki/memerlukan PNS sebagai home staff;
7) Daftar usul formasi PNS yang bekerja pada Perwakilan RI di
luar Negeri (Local staff) dlm th angg ybs,instansi yang
memiliki perwakilan di luar negeri dan
memiliki/memerlukan pegawai sebagai local staff;
8) Daftar keadaan PNS yang diperbantukan Perwakilan/ Badan
Internasional;
9) Daftar kebutuhan Tenaga Kes dlm th angg ybs;
10) Daftar Tenaga Guru dalam tahun anggaran ybs;
11) Daftar keadaan PNS yang dipekerjakan dan diperbantukan
pd Daerah otonom, Yayasan, Badan Swasta, Badan lain
yang ditentukan Pemerintah;
12) Daftar rencana penarikan kembali tenaga perbantuan dari
Daerah Otonom/Instansi lain/Luar Neg ke pusat dlm th angg
ybs;
13) Daftar jumlah PNS yang berhenti, pensiun, meninggal dunia,
pd th angg sebelumnya,
serta jumlah PNS yang mencapai BUP dalam tahun anggaran
ybs;
14) Peta Jabatan; apabila th angg sebelumnya telah
melampirkan, maka th berikutnya tidak perlu melampirkan
kembali, kecuali terjadi perubahan organisasi.
PENETAPAN FORMASI PNS
1) Formasi PNS Pusat untuk masing-masing satuan organ Pem
pusat, ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di
bidang pendayagu naan aparatur neg berdasarkan
pertimbangan tertulis Ka BKN paling lambat bulan JUNI;
2) Khusus untuk penetapan formasi PNS luar Neg hrs
memperhatikan pula pertimbangan Menlu;
3) Formasi PNS Daerah untuk masing-masing satuan org
Pemda Prop/Kab/Kota setiap th angg ditetapkan oleh
Kepala daerah Prop/Kab/ Kota ybs, setelah mendpt
persetujuan tertulis dari Menteri yg bertanggung jawab di
bidang pendayagunaan aparatur neg, dgn mendapat
pertimbangan tertulis dari Kepala BKN paling lambat Juli.
PERHITUNGAN MENGGUNAKAN PROSES KERJA
RUMUS = Jumlah Waktu Penyelesaian Tugas
Standar Waktu
Contoh Jab Grafik Peta Bumi
1. Jumlh waktu penyelesaian tugas
a. jumlah waktu penyelesaian tugas Jab Perancang Grafik
b. Peta Bumi sebanyak 54.300 menit (905jam)
2. Standar waktu Penyelesaian Tugas
Jumlah waktu standar penyelesaian tugas selama 1 (satu) tahun
sebanyak 75.000 menit (1.250 jam)
3. Jumlah Peg yang dibutuhkan : 54.300/75.000 = 0,72 peg.
Sehingga pegawai yg dibutuhkan sebanyak 1 orang pegawai dgn
catan ditambahkan beban kerja lain.
PERHITUNGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT KERJA
RUMUS = Jumlah Satuan Perangkat Kerja
Standar Pegawai per Satuan Perangkat Kerja
Contoh : Traktor pada BLK Dep. Pertanian dibutuhkan Jabatan
Operator, Teknisi, dan Tukang Oli
1. Standar Peg per satuan Perangkat kerja
a. operator = 3 orang b. Teknisi = 1 orang
c. Tukang Oli = 2 orang.
2. Jumlah Peg yg dibutuhkan :
a. operator = 1 X 3 = 3 orang
b. Teknisi = 1 X 1 = 1 orang
c. Tukang Oli = 1 X 2 = 2 orang
PERHITUNGAN MENGGUNAKAN HASIL KERJA

RUMUS = Volume Hasil Kerja


Standar Hasil Kerja Pegawai

Contoh : Agenda surat adalah hasil kerja jabatan


Agendaris
1. Hasil kerja
1000 agenda surat
2. Standar kemampuan prestasi rata-rata Pegawai :
100 agenda surat/Pegawai/hari
3. Jumlah pegawai yang dibutuhkan :
1000/100 = 10 orang
PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
 Pengadaan PNS adalah untuk mengisi formasi yg lowong.
Lowongan formasi (disebabkan oleh dua hal, yaitu adanya PNS
yang berhenti pensiun dan meninggal dunia atau adanya
perluasan organ);
 Krn pengadaan PNS adalah untuk mengisi for- masi yang
lowong, maka penerimaan PNS hrs berdasarkan kebutuhan.
 Setiap WNRI mempunyai kesempatan yg sama untk melamar
jadi PNS setelah memenuhi syarat yg ditentukan
 Pengadaan PNS hrs didasarkan atas syarat-syarat obyektif yg
telah ditentukan, & tdk boleh didasar- kan atas jenis kelamin,
suku, agm,ras,gol, daerah.
DASAR HUKUM PENGADAAN PNS
1. UU N0. 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK- POKOK
KEPEGAWAIAN;
2. UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NO 8 TH. 1974 TTG
POKOK-POKOK KEP.
3. PP NO 98 TH 2000 TTG. PENGADAAN CPNS JO. PERATURAN
PEMERINTAH NO 11 TH. 2002 TTG PERUBAHAN ATAS PP.
NO. 98 TH 2000.
4. PP. N0. 48 TH 2005 TTG PENGANGKATAN PEG HONORER JO.
43 TH 2007 TTG PERUBAHAN ATAS PP. N0. 48 TH. 2005.
PRINSIP PENGADAAN CPNS
Netral, Obyektif, Akuntabel, Bebas KKN, dan Terbuka, sbb :
 Setiap WNI yang memenuhi syarat dapat mengikuti seleksi,
tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras,
golongan atau daerah.
 Diumummkan secara luas
 Tidak dipungut biaya
 Dilakukan obyektif, terbuka/transparan, serentak diseluruh
Indonesia
 Bebas KKN
 Materi ujian dan kelulusan berdasarkan peringkat dan
standar nasional
 Peserta yg lulus dan diterima diumumkan secara terbuka.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dlm pengadaan CPNS
 PENGUMUMAN
 PERSYARATAN
 Pelamaran
 Penyaringan
 Pengangkatan CPNS
 Hak gaji CPNS
 Pengangkatan sbg PNS
 Pemberhentian CPNS
GOLONGAN RUANG PERTAMA BERDASAR PENDIDIKAN
N0 STTB/Ijasah Gol/Ruang terendah
1 SD I/a
2 SLTP I/c
3 SLTP Kejuruan I/c
4 SLTA/SLTA Kejuruan/D I II/a
5 Diploma II II/b
6 SGPLB II/b
7 Sarmud/D III/Akademi/Bakaloreat II/c
8 Sarjana/Diploma IV III/a
9 S2/Dokter/Apoteker III/b
10 Doktor (S3) III/c
PEMBERHENTIAN CPNS
CPNS diberhentikan dengan hormat, apabila :
o Mengajukan permohonan sendiri;
o Tidak memenuhi syarat kesehatan;
o Tidak lulus diklat Prajabatan;
o Tdk menunjukkan kecakapan dlm melaksanakan tugas;
o Menunjukkan sikap dan budi pekerti yang tidak baik yang dpt
mengganggu lingkungan pekerjaan;
o Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang;
o Menjadi anggota dan/atau pengurus Parpol dan telah mengajukan
permohonan berhenti secara tertulis kepada pejabat pembina
kepegewaian;
o (1) satu bln setelah diterimanya kep pengangkatan menjadi CPNS tdk
melpor dan melaksanakan tugas, kecuali bkn krn kesalahan Ybs.
CPNS diberhentikan tidak dengan hormat, apabila :
1. Pada waktu melamar dng sengaja memberikan
keterangan atau bukti yang tdk benar. Yang dimaksud
keterangan atau bukti tdk benar dlm ketentuan ini adalah
apabila keterangan tsb mengakibatkan kerugian pada
negara atau setelah diketahui kebenarannya seharusnya
tidak memenuhi syarat untuk diangkat sbg CPNS;
2. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan
pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap karena dgn sengaja melakukan sesuatu tindak
pidana kejahatan yang ada hubungannya dgn
jabatan/tugasnya;
3. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat;
4. Menjadi anggota dan/atau pengurus Parpol tanpa
mengajukan permohonan berhenti secara tertulis kpd
pejabt pembina kepegawaian.
PENEMPATAN

1. Seorang CPNS untk dpt diangkat menjadi PNS hrs mengikuti


Diklat Prajabatan & lulus .
2. Penempatan Pegawai Baru Dlm Ps. 17 UU.N0. 43 TH. 1999,
PNS diangkat dlm jabatan dan pangkat tertentu.
Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seorang PNS dlm
satuan organ Negara.
 Jab. dlm birokrasi Pemerintah adalah Jab. Karier.
 Jabatan Karier : jabatan dlm lingkungan birokrasi
pemerintah yg hanya dpt diduduki oleh PNS atau PN yg telah
beralih status sebagai PNS.
PEMBINAAN KARIER PNS

Dlm Ps 12 UU N0. 43 Th 1999 menjelaskan :


(1) menajemen PNS diarahkan untuk menjamin
penyelenggaraan tugas pemerintahan & pemba-
ngunan secara berdayaguna & berhasil guna.
(2) Untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas
pemerintahan & pembangunaan sbgmn dimaksud
ayat (1), diperlukan PNS yg profesional, bertang-
gung jawab, jujur, adil melalui pembinaan yg
dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja
dan sistem karier yg dititikberatkan pada sistem
prestasi kerja.
 Sistem Karier : suatu sistem kep dmn untk pengangkatan pertama
didasarkan atas kecakapan Ybs, sedangkan dlm pengembangan lebih
lanjut, MasKer, pengal, kesetiaan, pengab, & syarat obyektif lainnya
turut menentukan.
 Sistem Karier Terbuka:bhw untk menduduki sesuatu jab yg lowong
dlm sesuatu unit orgn, terbuka bg setiap warga neg, asalkan ia
mempunyai kecakapan dan pengalaman yg diperlukan untuk jab yg
lowong itu.
 Sistem Karier Tertutup: adalah sesuatu jab yg lowong dlm suatu org
hanya dpt didududki oleh peg yg telah ada dlm org itu, tidak diduduki
oleh orang luar.
 Sistem Prestasi Kerja: adalah suatu sistem kep dmn untk
pengangkatan seseorang dlm suatu jab didasarkan atas kecak &
prestasi yg telah dicapai oleh orang yang diangkat itu.
 Sistem pembinaan PNS, adalah sistem karier yang dititik beratkan
pada sistem prestasi kerja.
DIKLAT PENJEJANGAN DAN NON PENJENJANGAN
1. Dalam rangka pembinaan PNS yang didasarkan sistem karier
dan sistem prestasi kerja, Diklat perlu ditangani secara
proporsional dan profesional. Diklat yang dimaksudkan
disini penekanannya lebih dititik beratkan pada sistem
diklat yang tujuannya untuk memperbaiki perilaku dan
sikap, meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan dan
keterampilan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi.
2. Jenis Diklat terdiri dari :
a. Diklat Prajabatan
b. Diklat Dalam Jabatan.
DIKLAT PRAJABATAN TERDIRI ATAS :
A. Diklat Prajabatan Gol I
B. Diklat Prajabatan Gol II
C. Diklat Prajabatan Gol III.
DIKLAT DALAM JABATAN TERDIRI DARI :
D. Diklatpim
E. Diklat Fungsional;
F. Diklat teknis.
DIKLATPIM TERDIRI ATAS 4 JENJANG, :
G. Diklatpim Tk. IV untuk jabatan eselon IV;
H. Diklatpim Tk.III untuk jabatan eslon III
I. Diklatpim Tk. II untuk jabatan eselon II
J. Diklatpim Tk. I untuk jabatan eselon I.
HAK DAN KESEJAHTERAAN PNS

HAK PEGAWAI NEGERI SIPIL


A. SETIAP PNS BERHAK :
1. Memperoleh gaji yg adil dan layak sesuai dengan beban
pekerjaan dan tanggung jawabnya
2. Gaji yang diterima oleh Pegawai Negeri hrs mampu
memacu produktifitas kerja
3. Gaji Pegneg yang adil dan layak sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) ditetapkan dgn Peraturan Pemerintah.
(UU.N0. 43 TH. 1999 Ps. 7 ayat (1-3)
PERATURAN GAJI PEGAWAI NEGERI SIPIL
(PP N0. 8 Th 2009 Ttg Perubahan ke 11 atas
PP N0. 7 Th 1977 tentang Peraturan gaji PNS)
Ps. 1 ayat (1) Mengubah Lamp II PP N0. 7 Th.
1977 Ttg Paraturan Gaji PNS (Lemb Neg RI Th
1977 N0. 11, Tambahan Lemb Neg RI N0. 3098)
sbgmn telah sepuluh kali diubah dengan
Peraturan Pemerintah :
a) N0. 13 Th 1980 ; b) N0.15 Th 1985; c) N0. 51 Th 1992; d)
N0. 15 Th. 1993; e) N0. 6 Th. 1997; f) N0. 26 Th. 2001; g)
N0. 11 Th. 2003; h) N0. 66 Th. 2005; i) N0. 9 Th. 2007; j)
N0.10 Th. 2008.k) N0.8 Th 2009
SISTEM PENGGAJIAN

 GAJI ADALAH BALAS JASA ATAU PENGHARGAAN YANG


DIBERIKAN KEPADA SEORANG PNS ATAS JASA DAN HASIL
KERJANYA;
 SISTEM PENGGAJIAN
1. SISTEM SKALA TUNGGAL ADALAH SISTEM PENGGAJIAAN
YANG MEMBERIKAN GAJI YANG SAMA KEPADA PEGAWAI
YANG BERPANGKAT SAMA DG TDK MEMPERHATIKAN
BERATNYA TANGGUNG JAWAB YANG DIPIKUL DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS ITU.
2. SISTEM SKALA GANDA
Adalah sistem penggajian yg menentukan besarnya
gaji bukan saja didasarkan pd pangkat, tetapi
juga didasarkan pd sifat pekerjaan yg
dilakukan,prestasi kerja yg dicapai, dan beratnya
tanggung jawab yg dipikul dlm melaksanakan
pekerjaan itu.
3. SISTEM SKALA GABUNGAN
Perpaduan antara sistem Skala tuggal dgn sistem
skala ganda, yaitu gaji pokok bagi PNS yg
berpangkat sama ditetapkan sama, disamping itu
diberikan tunjangan bg PNS yg berdasarkan
penilaian melaksanakan beban tugas lebih besar
& memikul tanggung jawab yg lebih berat
dibandingkan dgn yg lain.
 GAJI PEGAWAI NEGERI SIPIL
1. Gaji yg berlaku bagi PNS (diatur dlm PP. 7 Th 1977
yg sudah diubah lebih dari 9 kali perubahan.
Yg terakhir PP. N0. 10 Th 2008).
2. Gaji PNS ditentukan oleh pangkat dan MK ybs
3. Gaji pokok CPNS 80% dari gaji pokok.
4. Kpd PNS yg diangkat dlm suatu pangkat tertentu, di-
berikan gaji pokok berdasarka gol/ruang yang ditetapkan
untuk pangkat itu.
5. Kpd PNS yg diangkat ke pangkat yg lebih tinggi dari
pangkat lama, diberi gaji pokok baru yg segaris dgn
gaji pokok lama.
 KENAIKAN GAJI BERKALA & TUNJANGAN PNS
1) Kpd PNS diberikan KGB apabila memenuhi
syarat-syarat :
a. Telah memenuhi MK gol yg ditentukan
untuk KGB;
b. DP3 rata-rata bernilai minimal cukup.
2) KGB diterbitkan 2 bln seb KGB berlaku.
 TUNJANGAN PNS
(1) Disamping gaji pokok, PNS diberikan :
a. Tunjangan keluarga
b. Tunjangan jabatan
c. Tunjangan pangan.
d. Uang lauk pauk.
(2) Isteri/suami diberi tunjangan sebesar 10 %
dari gaji pokok. Apabila kedua-duanya
PNS, tunjangan hanya diberikan kpd yg
mempunyai gaji pokok yg lebih tinggi.
(3) Anak/AK yg berumur kurang dari 21 thn, blm
pernah kawin, tidak mempunyai penghasilan
sendiri,& nyata menjadi tanggungannya,
diberikan tunjangan anak sebesar 2 % dari gaji
pokok . Ketentuan tsb dpt diperpanjang
s/d 25 th apabila anak tsb masih sekolah dan
maksimal 2 anak.
B. SETIAP PNS BERHAK ATAS CUTI (UU.N0.8 TH. 1974 Ps. 8.)
Ada 6 (enam) jenis Cuti yang diatur dlm
PP 24 Tahun 1976 :
1) Cuti Tahunan;
2) Cuti Besar;
3) Cuti Sakit;
4) Cuti Bersalin;
5) Cuti Karena Alasan Penting
6) Cuti Diluar Tanggungan Negara.
1. CUTI TAHUNAN
1) PNS yg telah bekerja sekurang-kurangnya 1 th, secara terus-
menerus barhak atas cuti tahunan;
2) Cuti tahunan yg tdk diambil dlm tahun ybs, dpt diambil dlm
th berikutnya untuk paling lama 18 hari kerja termasuk cuti
tahunan dlm tahun yg sedang berjalan;
3) Cuti tahunan yg tdk diambil 2 th berturut-turut atau lebih
dpt diambil dlm th berikutnya untk paling lama 24 hr kerja
termasuk CUTNAN dlm th yg sedang berjl.
4) CUTNAN yg tdk diambil secara penuh dlm beberapa tahun,
dpt diambil dlm th berikutnya untk paling lama 18 hr kerja
termasuk CUTNAN dlm th yg sedang berj.
5) Cuti tahunan yg tdk biambil beberapa thn, dpt diambil dlm
thn berikutnya untk paling lama 24 hr kerja, termasuk
CUTNAN yg sedang berjalan;
6) Cuti tahunan yg akan dilaksanakan di tempat yg sulit
perjalannya, jangka wkt CUTNAN tsb dpt ditambah untk
paling lama 14 hr kerja termasuk hari libur.
7) Cuti tahunan yg ditangguhkan oleh pejabat yg berwenang
memberikan cuti dpt diambil oleh PNS Ybs dlm thn
berikutnya selama 24 hr kerja termasuk Cuti tahun yg sdang
berjalan.
2. CUTI BESAR
1) Setiap PNS yg telah bekerja sekurang-kurangnya 6 th
secara terus-menerus berhak atas cuti besar selama
3 bln termasuk cuti tahunan dlm th ybs.
2) Apabila kepentingan dinas mendesak, maka pelak-
sanaan cuti besar dpt ditangguhkan untuk paling
lama 2 th. Dlm hal yg demikian, maka selama wkt
penangguhan itu dihitung penuh untuk perhitungan
hak atas cuti besar berikutnya.
3) Cuti besar dpt dipergunakan untuk menunaikan
kewajiban agama (ibadah haji)
4) PNS yg ambil cuti besar kurang dari 3 bln, sisa cuti
besar yg menjadi haknya habis.
3. CUTI SAKIT
1) Setiap PNS yg sakit berhak atas cuti sakit;
2) PNS sakit selama 1atau 2 hr hrs memberitahukan
kpd atasanya baik secara tertulis/pesan orang lain
3) PNS sakit lebih dr 2 hr s/d 14 hr hrs mengajukan
permintaan ijin cuti sakit secara tertulis kpd pejabat
yg berwenang memberikan cuti dg dilampiri Surket
Dokt.
4) PNS sakit lebih dr 14 hr, hrs mengajukan cuti sakit
secara tertulis kpd pejabat yg berwenang dgn
dilampiri Surat Ket Dokt yg ditunjuk oleh Menkes.
5) Cuti sakit tsb (angka 4) diberikan untuk paling lama 1 tahun
dan dpt ditambah untuk paling lama 6 bulan apabila
dipandang perlu berdasarkan Surat Ket Dokter yg ditunjuk
Menkes.
6) PNS yg sakit selama 1 th 6 bln dan blm sembuh dari sakitnya,
harus diuji kembali kesehatannya oleh Dokter yg ditunjuk
oleh Menkes.
7) Apabila berdasarkan hasil pengujian kes tsb PNS ybs :
a.Blm sembuh ada harapan sembuh, maka ia diber-
hentikan dr jabatannya krn sakit & dpt uang tunggu.
b. Blm sembuh & tdk ada harapan sembuh diberhenti-
kan dgn hormat & mendapat hak-hak kepegawaian
berdasarkan peraturan perundangan yg berlaku.
4. CUTI BERSALIN
1) Untuk persalinan anak pertama, kedua, dan ketiga,
PNS wanita berhak atas cuti bersalin.
2) Persalinan pertama dimaksud adalah persalinan
pertama sejak ybs menjadi PNS.
3) Untuk persalinan keempat dst, diberikan cuti di luar
tanggungan negara untuk persalinan.
4) Lamanya cuti bersalin 1 bln sebelum dan 2 bln
sesudah persalinan.
5) PNS wanita yg akan bersalin untk ke 4 kalinya dst,
apabila menjelang persalinan tsb mempunyai hak
atas cuti besar, dpt digunakan untk cuti persalinan.
5. CUTI KARENA ALASAN PENTING
1) PNS berhak cuti karena alasan penting untuk paling
lama 2 bln.
2) Lamanya cuti karena alasan penting benar-benar
hanya untuk waktu yang diperlukan saja.
3) Kegunaan cuti karena alasan penting diantaranya
untuk melaksanakan pernikahan pertama dan apabila
keluarga ada yang meninggal dunia.
6. CUTI DILUAR TANGGUNGAN NEGARA
1) PNS yg telah bekerja sekurang-kurangnya 5 th secara
terus menerus, krn alasan pribadi yg penting dan
mendesak, misalnya mengikuti suami yg bertugas ke
luar negeri, dpt diberi cuti di luar tanggungan negara
untuk paling lama 3 bln. Dpt diperpanjang untuk paling
lama 1 th.
2) PNS yg mengambil cuti di luar tanggungan negara
dibebaskan dr jabatannya.
3) Selama cuti tsb tdk menerima penghasilan dari negara
dan tdk diperhitungkan masa kerjanya.
C. PERAWATAN, TUNJANGAN CACAD DAN UANG DUKA
1. Pengobatan, Perawatan, dan rehabisasi
PNS yang mengalami kecelakaan krn dinas atau
menderita sakit krn dinas berhak memperoleh
pengoabatan, perawatan, dan atau rhabilitasi atas
biaya negara;
2. Tunjangan Cacad
PNS yg cacad krn dinas, yg mengakibatkan ia tidak dpt
bekerja lagi dalam semua jabatan negeri berdasarkan
surat keterangan (TPK), diberikan tunjangan cacad di
atas pensiun yang berhak diterimanya.
3. Uang Duka
Kepada isteri/suami PNS yang tewas diberi uang duka tewas
sebesar 6 (enam) kali penghasilan bersih sebulan, dengan
ketentuan serendah-rendahnya Rp. 500.000,-
4. Uang Duka Wafat
Kepada isteri/suami PNS yang wafat diberikan uang duka
wafat sebesar 3 (tiga) kali penghasilan sebulan.
KESEJAHTERAAN DAN PENGHARGAAN

KESEJAHTERAN PNS
Untuk meningkatkn kegairahan bekerja,
diselenggarakan usaha kesejahteraan PNS (UU.N0.43 Th.
1999 Ps. 32 ayat (1)
Usaha kesejahtaraan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) meliputi program pensiun dan tabungan hari tua,
asuransi kesehatan, tabungan perumahan dan asuransi
pendidikan bagi putra-putri PNS.
 Untuk membiayai usaha-usaha dlm bid kesejahteraan, maka dari
setiap PNS dipungut sebesar 10 % dari penghasilan setiap bulan,
dg rincian sbb:
1) 4,75 % untuk iuran dana pensiun;
2) 2 % untuk iuran pemeliharaan kesehatan;
3) 3,25 % untuk iuran THT.
 Untuk TAPERUM PNS (Kepres N0. 14 Th. 93) mulai Peb 1993 bb
PNS dipungut untk membayar TAPERUM tiap bln :
1) Gol I Rp. 3.000
2) Gol II Rp. 5.000,-
3) Gol III Rp. 7.000,
4) Gol IV Rp. 10.000,-
 Pnghargaan PNS (Piagam, Bintang, Lencana, Uang, dan Benda Lain.
KEWAJIBAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

1. SETIAP PNS wajib :


 Setia dan taat kpd Pancasila , UUD 1945, Neg, Dan Pemerintah,
 Menjaga persatuan bangsa dlm NKRI.
 Mentaati sgl peraturan perundang-undangan yg berlaku & melaksanakan
tugas kedinasan yg dipercayakan kpd nya dg penuh pengab, kesadaran, &
tanggung jawab.
 Menyimpan rahasia negara dan rahasia jabatan
 Memenuhi ketentuan dlm PP 10/1983 Jo.PP.45/1990 ttg ijin perkawinan
dan perceraiaan
 Kewajiban lainnya sbgmn dimuat dlm PP. N0. 30/1980
(26 butir kewajiban dan 18 larangan).
2. PERATURAN DISIPLIN PNS adalah :

Peraturan yang mengatur


mengenai Kewajiban, larangan
dan sangsi apabila kewajiban
tidak ditaati atau larangan
dilanggar oleh pns
• Kewajiban yang harus ditaati oleh setiap PNS adalah
sebagaimana tertuang dlm Pasal 2 PP N0. 30 Tahun 1980
sebanyak 26 butir, dan larangan yang tidk boleh dilanggar
oleh setiap PNS sebagaimana tertuang dlm Ps. 3 PP N0. 30
Tahun 1980.
• Tulisan adalah pernyataanpikiran atau perasaan secara
tertulis baik dlm bentuk tulisan, maupun dlm bentuk
gambar, karikatur, coretan dll yang serupa dgn itu.
• Perbuatan adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan
termasuk pelanggaran disiplin adalah setiap pebuatan
memperbanyak, mengedarkan, mempertontonkan,
menempelkan, menawarkan, menyimpan, maupun
memiliki tulisan atau rekaman yg berisi anjuran atau
berisikan hasutan untk melanggar ketentuan dlm Ps 2 dan
Ps 3, kecuali untk kepentingan dinas.
• Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau
perbuatan PNS yang melanggar ketetntaun peraturan
disiplin PNS baik yg dilakukan di dalam maupun di luar jam
kedinasan.
3. KEWAJIBAN PNS MENURUT PP. N0. 30/1980 PNS wajib :
1) Setia & taat sepenuhnya kpd Pancasila, UUD 1945 & Pemerintah;
2) Mengutamakan kepentingan neg, di atas kepentingan golongan atau
diri sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yg dpt mendesak
kepentingan neg oleh kepentingan golongan, diri sendiri, atau pihak
pemerintah.
3) Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah dan PNS;
4) Mengangkat dan mentaati sumpah/janji PNS dan sumpah/ jannji
jabatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yg berlaku;
5) Menyimpan rahasia negara atau rahasia jabatan dgn sebaik-
baiknya;
6) Memperhatikan & melaksanakan sgl ketentuan Pemerintah baik yg
langsung menyangkut tugas kedinasannya maupun yg berlaku secara
umum;
7) Melaksanakan tugas kedinasan dgn sebaik-baiknya dan dgn
penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
8) Bekerja dengan jujur, terib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan Negera;
9) Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan,
persatuan, dan kesatuan Korps PNS;
10) Segera melaporkan kpd atasannya, apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan
negara/pemerintah, terutama di bidang keamanan,
kauangan, dan materiil;
11) Mentaati ketentuan jam kerja;
12) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yg baik;
13) Menggunakan dan memelihara barang-barang milik
negara dengan sebaik-baiknya;
14) Memberikan pelayanan dgn sebaik-baiknya kpd
masyarakat menurut bidang tugasnya masing-masing;
15) Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dn bijaksana
terhadap bawahan;
16) Membimbing bawahannya dlm melaksanakan
tugasnya;
17) Menjadi dan memberi contoh serta teladan yang baik
terhadap bawahannya;
18) Mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi
kerjanya;
19) Memberi kesempatan kpd bawahannya untuk mengembangkan
kariernya;
20) Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan tentang
perpajakan;
21) Berpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku
sopan santun terhadap masy, sesama PNS, dan terhadap atasan;
22) Hormat menghormati antar sesama warganegara yang memeluk
agama/kep terhadap Tuhan yang Maha esa, yang berlainan;
23) Menjadi teladan sbg warganegara yg baik dlm masy;
24) Mentaati sgl peraturan perunang-undangan dan peraturan
kedinasan yg berlaku;
25) Mentaati perintah kedinasan dr atasan yg berwenang;
26) Memperhatikan dan menyelesaikan dgn sebaik-baiknya setiap
laporan yg diterima mengenai pelanggaran disiplin.
4. LARANGAN YANG TDK BOLEH DILANGGAR OLEH SETIAP PNS
1) Melakukan hal-hal yg dpt menurunkan kehormatan atau
martabat Neg, Pemerintah, atau PNS;
2) Menyalahgunakan wewenang;
3) Tanpa ijin pemerintah menjadi Pegawai atau bekerja untuk
negara asing;
4) Menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat- surat
berharga milik Negara;
5) Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewa kan,
atau meminjamkan barang-barang, dokumen, atau surat-
surat berharga milik Neg secara tdk sah;
6) Melakukan kegiatan bersama dgn atasan, teman sejawad, bawahan,
atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan
tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang
secara langsung atau tdk langsung merugikan neg;
7) Melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas
dendam terhadap bawahannya atau orang lain di dalam maupun di
luar lingkungan kerjanya;
8) Menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apasaja dari siapun
juga yang diketahui atau patut dapat diduga bahwa pemberian itu
bersangkutan atau mungkin bersangkutan dgn jabatan atau pekerjaan
PNS ybs;
9) Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau
martabat PNS, kecuali untuk kepentingan jabatan;
10) Bertindak seqwenang-wenang thd bawahannya;
11) Melakukan sesuatu tindakan atau sengaj tdk melakukan
suatu tindakan yang dpt berakibat menghalangi atau
mempersulit salah satu pihak yang dilayaninya, shgg
mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayani;
12) Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
13) Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia negara yang
diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan
pribadi, golongan, atau pihak lain;
14) Bertindak selaku perantara bg suatu perusahaan atau
golongan untk mendapat pekerjaan atau pesanan dari
kantor/instansi pemerintah;
15) Memiliki saham/modal dalam perusahaan yang kegiatan usahanya
berada dalam ruang lingkup kekuasaaannya;
16) Memiliki saham suatu perusahaan yang berkaitan usahanya tidak
berada dalam ruang lingkup kekuasaannya yang jumlah dan sifat
pemilikan itu sedemikian rupa shgg melalui pemilikan saham tsb dpt
langsung atau tdk langsung menentukan penyelenggaraan atau
jalannya perusahaan;
17) Melakukan kegiatan usaha dagang baik secara resmi, maupun
sambilan, menjadi direksi, pimpinan atau komisaris perusahaan
swasta bg yg berpangkat Pembina (IV/a) keatas/eselon I;
18) Melakukan pungutan tdk sah dlm bentuk apapun juga dlm
melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan atau
pihak lain.
4. TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN
a. Tingkat hukuman disiplin terdiri :
(1) hukuman disiplin ringan
(2) hukuman disiplin sedang; dan
(3) hukuman disiplin berat
b. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri :
(1) tegoran lisan
(2) tegorn tertulis
(3) pernyataan tidak puas secara tertulis
c. Jenis Hukuman Disiplin Sedang terdiri dari :
(1) Penundaan KGB paling lama 1 th;
(2) Penurunan gaji sebesar 1 kali KGB untuk paling lama 1 th;
(3) Penundaan KP untk paling lama 1 th.
d. Jenis Hukuman Disiplin Berat terdiri dari ;
(1) Penurunan pangkat pd pangkat yg setingkat
lebih rendah untuk paling lama 1 (satu) tahun
(2) Pembebasan dari jabatan
(3) Pemberhentian dgn hormat tdk atas permintaan
sendiri sbg PNs
(4) Pemberhentian tdk dgn hormat sebagai PNS.
PERKAWINAN PNS
PNS yang melangsungkan perkawinan wajib melaporkan perkawinannya
tsb kpd PYB selambat- lambatnya 1 tahun.
 PNS Pria yg akan beristeri lebih dari seorang :
Syarat alternatif adalah apabila Isteri :
1. Tdk dpt menjalankan kewajibannya, krn sakit jasmani/roh.
2. cacat badan/penyakit lain yg tdk dpt disembuhkan.
3. tdk dpt melahirkan keturunan setelah menikah minimal 10 th.
Syarat Kumulatif :
1) ada persetujuan tertulis secara ikhlas dr isteri dan disahkan
oleh atasannya
2) PNS priamempunyai penghasilan yg cukup
3) Ada jaminan tertuli dr PNS Pria bhw ia akan berlaku adil
PERCERAIAN

PNS yang melakukan perceraian wajib memperoleh ijin


secara tertulis atau surat keterangan terlebih dahulu
dari pejabat.
Bagi PNS yang berkedudukan sebagai penggugat,
harus memperoleh ijin dari pejabat, sedangkan bagi PNS
yang berkedudukan sebagai tergugat cukup mendapatr
keterangan pejabat.
PNS DAPAT MELAKUKAN PERCERAIAN APABILA
ADA SALAH SATU/LEBIH ALASAN SBB
 Salah satu pihak berbuat zinah
 Salah satu pihak menjadi pemabok, pemadat/penjudi;
 Salah satu pihak meninggalkan selama 2 tahun berturut-turut
tanpa ijin;
 Salah satu pihak mendapatkan hukuman penjara 5 th/
hukuman yang lebih berat;
 Salah satu pihak melakukan kekejaman/penganiayaan berat
yg membahayakan pihak lain;
 Antara suami/isteri terjadi perselisihan teur menerus dan
tidak ada harapan untuk rukun kembali.
PEMBAGIAN GAJI SETELAH PERCERAIAN

Apabila perceraian atas kehendak PNS Pria,


maka ia wajib menyerahkan sebagian gajinya
untuk anak dan bekas isterinya dengan
ketentuan sbb :
 1/3 gaji untuk PNS Ybs;
 1/3 gaji untuk bekas isteri
 1/3 gaji untuk anak-anaknya.
PNS WANITA TIDAK DIIJINKAN
MENJADI
ISTERI KEDUA, KETIGA, KEEEMPAT

 PEGAWAI NEGERI SIPIL WNITA TIDAK DIIJINKAN MENJADI


ISTERI KEDUA/KETIGA/KEEMPAT

 SEORANG WANITA YANG BERKEDUDUKAN SEBAGAI ISTERI


KEDUA/KETIGA/KEEMPAT DILARANG MENJADI PEGAWAI
NEGERI SIPIL.
HIDUP BERSAMA DI LUAR IKATAN
PERKAWINAN YANG SAH

 PEGAWAI NEGERI SIPIL DILARANG HIDUP BERSAMA DI LUAR


IKATAN PERKAWINAN YANG SAH

 YANG DIMAKSUD HIDUP BERSAMA ADALAH MELAKUKAN


HUBUNGAN SEBAGAI SUAMI ISTERI DENGAN WANITA YANG
BUKAN ISTERINYA ATAU DENGAN PRIA YANG BUKAN
SUAMINYA YANG SEOLAH-OLAH MERUPAKAN SUATU RUMAH
TANGGA.
KENAIKAN PANGKAT PNS

 PENGERTIAN PANGKAT :
Kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang PNS berdasarkan
jabatannya dlm rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sbg dasar
penggajian.
 KENAIKAN PANGKAT :
Penghargaan yang diberikan atas prestasi dan pengabdian PNS terhadap
negara
 JABATAN : Sekelompok posisi yg sama dlm suatu organisasi.
 MASA KENAIKAN PANGKAT :
KP PNS ditetapkan pd tgl 1 April dan 1 Okt setiap thn, kecuali ditentukan
lain dlm PP. N0. 99 Th. 2000 dan PP. 12 Th. 2002.
 MK untuk kenaikan pangkat Pertama PNS dihitung sejak pengangkatan sbg
CPNS/PNS
JENIS-JENIS KENAIKAN PANGKAT
 KP REGHULER
KP Reguler adalah KP yg diberikan kpd PNS yang telah memenuhi
syarat-syarat yg ditentukan tanpa memperhatikan jabatan yg
dipangkunya.
Ketentuan KP Reguler :
a. KP Reguler diberikan kpd PNS termasuk kpd PNS yang ;
1) melaksanakan TB & sebelumnya tdk menduduki Jab
Struk/Jab Fung tertentu ; dan
2) DPK/DPB secara penuh diluar jnstansi induk & tdk
menduduki Jab pimp yg telah ditetapkan persamaan
eselonnya atau jabfung tertentu.
b. SepanjangTdk melampaui pangkat atasan langsungnya
c. KP Reguler dpt diberikan setingkat lebih tinggi apabila :
a) minimal telah 4 th dlm pangkt terakhir.
b) Setiap unsur DP3 minimal baik dlm 2 th terakhir.
KP REGULER BAGI PNS DIBERIKAN S/D
(Jenjang KP berdasarkan Pendidikan)

N0 STTB/Ijasah Gol/Ruang Terendah Gol/Ruang Tertinggi

1 SD I/a II/a

2 SLTP I/c II/c

3 SLTP Kejuruan I/c II/d


4 SLTA/SLTA Kejuruan/D I II/a III/b

5 Diploma II II/b III/b

6 SGPLB II/b III/c

7 Sarmud / DIII / Akademi / Bakaloriat II/c III/c

8 Sarjana/D IV III/a III/d

9 S2/Dokter/Apoteker III/b IV/a

10 Doktor (S3) III/c IV/b


 KENAIKAN PANGKAT PILIHAN
KP Pilihan adalah kepercayaan & penghargaan yg
diberikan kpd PNS atas prestasi kerjanya yang tinggi.
 Ketentuan Kenaikan Pangkat Pilihan :
1. Kenaikan Pilihan diberikan kpd PNS yang :
a) menduduki jabatan struktural atau jabtan fungs.
b) menduduki jab tertentu yg pengangkatannya
ditetapkan dgn Kepres.
c) menujukkan prestasi kerja yg luar biasa baiknya;
d) menemukan penemuan baru yg bermanfaat bg neg
e) diangkat menjadi pejabat negara;
f) memperoleh STTB/Ijasah;
g) melaksanakan TB & Seb nya menduduki jab Struk/
Jab Fungs
h) telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar;
i) DPK/DPB secara penuh di luar isnt induknya &
diangkat dlm jab pimp yg telah ditetapkan
persamaan esel.nya atau JabFung tert
2. Dlm batas jenjang pangkat yg telah ditentukan untuk
jabatan ybs.
3. PNS yg menduduki jabatan struktural, ttp pangkatnya
masih di bawah pangkat terendah untuk jabatan itu,
dpt dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi
apabila :
a) telah 1 th dlm pangkat yg dimilikinya
b) minimal 1 th dlm jab struktural yg didudukinya
c) setiap unsur DP3 minimal baik dlm 2 th terakihr.
d. PNS yg menduduki jab fungs tertentu, dpt dinaikkan
pangkatnya setiap kali setingkat lebih tinggi, apabila :
1) sekurangkurangnya tlah 2 th dlm pangkat terakhir;
2) telah memenuhi angka kredit yg ditentukan;
3) Setapunsur DP3 berinlai baik dlm 2 th terakhir.
e. PNS yg menduduki jabatan tertentu yg pengangkat annya
ditetapkan dg Kepres, KP nya diatur sendiri dg peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
f. PNS yg menunjukkan prestasi kerja yg luar biasa baiknya
selama 1 th terakhir dinaikkan pangkatnya setingkat lebih
tinggi tanpa terikat jenjang pangkt :
1) telah 1 th dlm pangkat terakhir;
2) DP3 dlm 1 th terakhir rata-rata bernilai baik.
g. PNS yang menemukan penemuan baru yg bermanfaat bagi
negara dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi tanpa
terikat jenjang pangkat :
1) telah satu th dlm pangkat terakhir;
2) DP3 dlm 1 th terakhir rata-rata bernilai baik.
h. PNS yg diangkat menjadi pejabat negara dan diberhentikan
dari jabatan organiknya dpt dinaikkan pangkatnya setiap
kali lebih tinggi tanpa terikat pd jenjang pangkat :
1) sekurang-kurangnya telah 4 th dlm pangkt terakhir;
2) setiap unsur DP3 dlm 1 th terakhir bernilai baik.
i. PNS yg diangkat menjadi pejabat negara, ttp tdk di
berhentikan dr Jab Organ nya, KP nya dipertimabangkan
berdasarkan Jab Organiknya.
j. PNS yg memproleh STTB/Ijasah dinaikkan pangkatnya
menjadi :

1) STTB/Ijasah SLTP atau yg setingkat & masih Juru


Tk.I(I/b) ke bawah, menjadi Juru (I/c);
2) STTB/Ijasah SLTA, atau yg setingkat & masih Juru
Tk.I (I/d) ke bawah, menjdi ke Pengtur Muda (II/a);
3) STTB/Ijasah SGPLB atau DII & masih Pengatur
Muda (II/a) ke bawah, menjadi Peng Muda Tk.I (II/b);
4) Ijasah Sarmud, AKDM, DIII, masih Peng Muda Tk.I
(II/b) menjadi Pengatur (II/c);
5. Ijasah sarjana (SI),DIV dan masih Pengatur Tk. I (II/d) ke
bawah, menjdi Penata Muda (III/a);
6. Ijasah Dokter, Apoteker, & S2 atau Ijasah lain yg setara, &
masih Pen Muda (III/a) menjadi Pen Muda Tk.I (III/b);
7. Ijasah S3 dan masih Penata Muda Tk. I (III/b) ke bawah
menjadi Panata (III/c)
KP tsb (1-7) dpt diberikan apabila :
1) diangkat dlm Jab/diberitugas yg memerlukan pengeta
huan/keahlian yg sesuai dgn ijasah yg diperoleh,
2) Sekurang-kurangnya 1 th dlm pangkat terakhir;
3) setiap unusr DP3 minimal baik dlm 1 th terakhir;
4) Lulus Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat.
k. PNS yg melaksanakan TB, dan sebelumnya menduduki
jabatan struktural/fungsional tertentu dpt dinaikkan
pangkatnya setiap kali lebih tinggi apabila :
1) Sekurang-kurangnya telah 4 tahun dlm pangkat
terakhir;
2) Setiap unusr DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik
dlm 2 th terakhir;
3) Diberikan dlm batas jenjang pangkat yg ditentukan
dlm jabatanstruktural/fungsional tertentu yg terakhir
diduki.
l. PNS yg melaksanakan TB setelah lulus diberi pangkat sbb :
1) Ijasah SGPLB, DII, dan masih Pengatur Muda (II/a) ke bawah,
dinaikkan menjadi Pengatur Muda Tk. I (II/b);
2) Ijasah Sarmud, AKDM,DIII dan masih Pengetur Muda Tk.I (II/b)
kebawah, dinaikkan menjadi Pengatur (II/c);
3) Ijasah sarjana (Sl), DIV dan masih Pengatur Tk. I (II/d)ke bawah,
dinaikkan menjadi Penata Muda (III/a);
4) Ijasah Dokter, Apoteker, dan S2, atau ijasah lain yg setara, dan
masih Pen Muda (III/a), dinaikkan menjadi Pen Muda Tk. I (III/b).
5) Ijasah (S3) & masih Pen Mud Tk.I (III/b) kebawah menjadi Penata
(III/c)
KP tsb diberikan apabila :
a) Minimal 1 th dlm pangkat terakir;
b) Setiap unsur DP3 minimal baik dlm 1 th terakhir.
m. PNS yg dipekerjakan atau diperbantukan di luar instansi induknya dan
diangkat dlm jabatan pimpinan dpt diberikan KP setiap kali lebih
tinggi :
1) Sekurang-kurangnya telah 4 th dlm pangkt terakhir;
2) Setiap unsur DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik
dlm 2 th terakhir;
3) KP tsb diberikan sebanyak-banyknya 3 kali.
n. PNS yg menduduki jabatan fungsional tertentu yg dipekerjakan atau
diperbantukan di luar isntansi induknya, dpt diberi KP setiap kali
setingkat lebih tinggi :
1) sekurang-kurangnya telah 2 th dlm pangkat terakhir;
2) telah memenuhi angka kredit;
3) Setiap unsur DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dlm 2 th
terakhir.
 KENAIKAN PANGKAT ANUMERTA
1) Kenaikan Pangkat Anumerta adalah (KP) setingkat lebih tinggi
yang diberikan Pemerintah sebagai penghargaan kepada PNS
yang dinyatakan TEWAS, atas jasa-jasanya terhadap negara dan
bangsa.
2) Kenaikan pangkat berlaku sejak PNS ybs tewas.
3) CPNS yang tewas, diangkat menjadi PNS sejak mulai awal bulan
Ybs tewas, dan berlaku ketentuan seperti PNS yang tewas.

 KENAIKAN PANGKAT PENGABDIAN


1. PNS yg meninggal dunia atau dibehentikan dgn hormat dg hak
pensiun krn mencapai batas usia pensiun, dpt diberikan KP
Pengabdian setingkat lebih tinggi apabila :
(1) memiliki (MK) sbg PNS sekurang-kurangnya 30 TH secara terus
menerus, dan sekurang-kurangnya telah 1 bln dlm pangkat terakhir;
(2) memiliki (MK) sbg PNS sekurang-kurangnya 20 TH secara terus-
menerus dan sekurang-kurangnya telah 1 TH dlm pangkat terakhir
(3) memiliki (MK) sekurang-kurangnya 10 TH secara terus-menerus &
sekurang-kurangnya telah 2 TH dlm pangkat terakhir.
(4) Setiap unsur DP3 minimal baik dlm 2 th terakhir.
(5) Tdk pernah dijatuhi huk Disiplin sedang/berat dlm 1 th terakhir;
2. PNS yg oleh (TPK) dinyatakan cacad krn dinas & tdk dpt
bekerja lagi dlm semua jabatan negeri, diberikan kenaikan
pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi.
3. CPNS (sama sbgmn angka (2) ) di atas, diangkat menjadi
PNS, diberi KP Pengabdian setingk lebih tinggi dan berlaku mulai
tgl 1 bln ybs dinyatakan cacad karena dinas.
 KP PNS ke Penata Muda (III/a) atau Pembina (IV/a) hus lulus Ujian
Dinas.
DP3 (PENILAIAN KINERJA)

 PENGERTIAN DP3 :
- Penilaian individu pelaksanaan pekerjaan di tempat
kerja dan kesanggupan untuk memperoleh
kemajuan secara sistimatis.
- Merupakan penilaian hasil kerja yang dicapai oleh
pegawai, artinya meliputi jumlah dan mutu yang
dihasilkan sesuai tandar yang ditetpkan.
 TUJUAN DP3 : Untuk memperoleh bahan-bahan pertim
bangan yg obyektif dlm pembinaan PNS berdasarkan sistem
karier dan sistem prestasi kerja.
UNSUR YANG DINILAI :
1. Kesetiaan : adalah kesetiaan, ketaatan dan pengabdian
kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, & Pemerintah;
Kesetiaanadalah tekad dan kesanggupan mentaati,
melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dgn
penuh kesadaran dan tanggung jawab.
2. Pengabdian : adalah penyumbangan pikiran dan tenaga
secara ikhlas denganmengutamakan kepentingan umum di
atas kepentingan golongan atau pribadi;
3. Prestasi kerja : adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang
PNS dlm melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya;
Prestasi kerja dapat dipengaruhi oleh : kecakapan,
keterampilan, pengalaman dan kesungguhan PNS Ybs.
4. Tanggung jawab : adalah kesanggupan seorang PNS dalam
menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan
sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani
memikul resiko atas keputusan yang diambil atau tindakan
yang dilakukan.
5. Ketaatan : adalah kesanggupan seorang PNS untuk mentaati
segala peraturan perundang-undangan dan peraturan
kedinasan yang berlaku, mentaati perintah kedinasan yang
diberikan oleh atasan yang berwenang, serta kesanggupan
untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan.
5. Kejujuran : adalah ketulusan hati seorang PNS dlm
melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tdk menya-
lahgunakan wewenang yg diberikan kepadanya.
6. Kerjasama : adalah kemampuan seorang PNS untuk
bekerjasama dgn orang lain dlm menyelesaikan sesuatu tugas
yg ditentukan sehingga mencapai daya guna dan hasil guna
yg sebesar-besarnya.
7. Prakarsa : adalah kemampuan seorang PNS untuk mengambil
keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan suatu
tindakan yg diperlukan dlm melak sanakan Tupok tanpa
menunggu perintah dari atasan.
8. Kepemimpinan : adalah kemampuan seorang PNS untk
meyakinkan orang lain shgg dpt dikerahkan secara maksimal
untk melaksanakan Tupok.(PNS Gol II/a ke atas yg
memamngku suatu jabatan)
 NILAI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nilai pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan
angka sbb :
Amat baik = 91-100
Baik = 76-90
Cukup = 61-75
Sedang = 51-60
Kurang = 50 ke bawah
 Tata Cara Penilaian :
1) Pejabat penilai wajib melakukan penilaian pelaksana
an pekerjaan thp PNS yg secara langsung berada di
bawahnya.
2) Penilaian pelaksanaan pekerjaan tsb (1) di atas dilakukan pd
bln Desember setiap th, dan jangka waktu nya Januari s/d
Desember dlm th ybs.
3) Pejabat penilai baru dpt melakukan penilaian pelaksana an
pekerjaan apabila ia membawahkan PNS ybs sekurang-
kurangnya 6 bln.
4) Bg CPNS, DP3 hanya dibuat dlm th ybs, apabila ia sam- pai
dgn bln Desember telah 6 bln menjadi CPNS.
5) CPNS yg akan diangkat menjadi PNS, penilaian peleksanaan
pekerjaan dilakukan setelah ia sekurang- kurangnya 1 th
menjadi CPNS, terhitung mulai ia seca- ra nyata
melaksanakan tugas.
6) CPNS yang telah dibuat DP3 nya untuk penegerian, tidak usah
dibuat lagi DP3 nya pada bln Desember tahun ybs.
7) Hasil penilaian Pejabat Penilai dituangkan dlm DP3
8) DP3 harus diisi sendiri oleh Pejabat Penilai
 Penggunaan DP3 :
S 1) DP3 digunakan sbg bahan dlm melaksanakan
pembinaan PNS al : KP, penempatan dlm jabatan,
pemindahan, KGB dll.
2) Nilai dlm DP3 digunakan sbg bahan pertimbangan
dlm menetapkan suatu mutasi kepegawaian dlm th
berikutnya, kecuali ada perbuatan tercela dari PNS
ybs yg dpt mengurangi atau meniadakan penilaian.
PEMBERHENTIAN PNS
(PP. N0. 32 TH. 1979)

1. Sementara
2. Atas permintaan sendiri
3. BUP
4. Penyederhanaan Organisasi
5. Indisipliner
6. Uzur
7. GALGAS
8. Hilang
9. Sabab lain
KARENA BERHENTI MENINGGAL DUNIA/HILANG :
1. PNS yg meninggal dunia, dg sendirinya dianggap diberhentikan dg
hormat sbgi PNS
2. PNS yg hilang dianggap MD pd akhir bln ke 12 sejak ia dinyatakan
hilang
3. PNS hilang blm melewati 12 bln diketemukan kembali masih
hidup dan sehat, dipekerjakan kembali sbg PNS
4. PNS yg hilang blm melewati 12 bln diketemukan kembali ttp
CCacat, diperlakukan sbb :
a. diberhentikan dg hormat sbg PNS dg hak pensiun bila ia memiliki
MK minimal 4 th.
b. Apabila hilang & cacatnya krn tugas jababatan, diberhentikan dg
hormat dg hak pensiun tdk terikat MK
5. PNS hilang diketemukan < 12 bln sehat dipekerjakan kembali, bila
tdk dpt dipekerjakan kembali dlm semua jab neg, berdasarkan
surat ket TPK, diberhentikan dg hormat, dan diberi hak sesuai dg
peraturan yg berlaku.
HAK KEPEGAWAIAN

A. HAK PNS YANG DIBERHENTIKAN DGN HORMAT


1. Karena akibat penyederhanaan organisasi :
1) Diberhentikan dgn hormat sbg PNS dgn hak
pensiun, apabila telah mencapai usia sekurang-
kurangnya 50 th, dan memiliki MK pensiun
sekurang- kurangnya 10 th.
2) Diberhentikan dgn hormat dr jabatan negeri dgn
mendapat uang tunggu, apabila blm memenuhi
syarat usia dan MK (angka 1)
2. PNS karena kesehatannya dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dlm semua
jabatan negeri diberhentikan dgn hormat sbg PNS dgn hak pensiun dgn
ketentuan:
1) Tanpa terikat masa kerja pensiun, apabila tdk cakap
jasmani/rohaninya krn ia menjalankan kewajiban
jabatannya.
2) Jika telah memiliki MK pensiun sekurang-kurangnya
4 th, apabila tdk cakap jasmani/rohaninya bukan
disebabkan krn ia menjalankan tugas kewajiban
jabatannya.
3. PNS yg diberhentikan dgn hormat sbg PNS krn mencapai batas usia
pensiun, berhak atas pensiun apabila ia memiliki masa kerja pensiun
sekurang-kurangnya 10 tahun.
PENSIUN PNS

1. DASAR PENSIUN/PENSIUN POKOK


Dasar pensiun yang dipakai untuk menentukan besrnya
pensiun/pensiun pokok ialah gji pokok terakhir sebulan yang
berhak diterima oleh pegawai yg berkepentingan berdarakan
peraturan gaji yg berlaku baginya.
2. HAK ATAS PENSIUN PEGAWAI
3. a. Pegi yg diberhentikan dgn hormat sbg PNS
berhak menerima pensiun pegawai, jika ia pd saat
pemberhentiannya sbg PNS memenuhi syarat sbb:
(1) Telah mencapai usia minimal 50 th, dan mempunyai
MK untuk pensiun minimal 20 th.
(2) Oleh Badan/Pejabat yg ditunjuk oleh Depkes
berdasarkan peraturan ttg pengujian kesehatan PNS
dinyatakan tdk dpt bekerja lagi dlm jabatan apapun
juga, krn keadaan jasmani/rohani yg disebabkan oleh
dan krn menjalankan tugas jabatannya, atau
(3) Mempunyai MK minimal 4 th dan oleh
Badan/Pejabat yg ditunjuk oleh Depkes berdasarkan
peraturan ttg pengujian kesehatan PNS dinyatakan
tdk dpt bekerja lagi dlm jabatan apapun juga krn
keadaan jasmani atau rohani, yg tdk disebabkan oleh
dan krn ia menjalankan kewajiban jabatannya.
b. PNS diberhentikan atau dibebaskan dari pekerjaannya krn
penghapusan jabatan, perubahan dlm susunan pegawai, penertiban
aparatur neg, atau krn alasan-alasan dinas lainnya dan kemudian
tdk dipekerjakan kembali sbg PNS, berhak menerima pensiun
pegawai apabila ia diberhentikan dgn hormat sbg PNS dan pada
saat pemberhentiannya sbg PNS itu telah berusia sekurang-
kurangnya 50 th, dan memiliki MK untuk pensiun sekurang-
kurangnya 10 th.
c. PNS yg telah menjalankan suatu tugas negara tdk dipekerjakan
kembali sbg PNS, berhak menerima pensiun apabila ia
diberhentikan dgn hormat sbg PNS dan pd saat pemberhentiannya
sbg PNS ia telah memiliki usia sekurang-kurangnya 50 th, dan
memiliki MK untuk pensiun sekurang-kurangnya 10 th.
d. Apabila PNS yg dimaksud huruf (b dan c) di atas pada
saat ia diberhentikan sbg PNS telah memiliki MK
untuk pensiun sekurang-kurangnya 10 th akan ttp pd
saat itu blm mencapai usia 50 th, mk pemberian
pensiun kpdnya ditetapkan pd saat ia mencapai usia
50 th.
4. BESARNYA PENSIUN PEGAWAI
Bearnya pensiun Peg sebulan adalah 21/2 % dr dasar
pensiun untuk tiap th MK, dg ketentuan :
(1) pensiun peg sebulan sebanyak-banyaknya
75% sekurang-kurangnya 40% dr dasar
pensiun.
(2) pensiun peg sebulan adalah 75% dari dasar
pensiun bagi yg sesuai dgn (huruf a) diatas.

Anda mungkin juga menyukai