Disusun Oleh :
TITIN SM PAKPAHAN 213210072
ELISABETH SINTAULI SITORUS 213210036
Pembimbing:
dr. ERFITRINA, M.Ked (Opth), Sp.M
Di titik buta tidak ada sel batang dan kerucut dan maka dari itu
penglihatan tidak memungkinkan.
radang.
Retinopati akibat diabetes melitus lama
NPDR PDR
Pelepasan retina secara traksi (-) Pelepasan retina secara traksi (+)
Patofisiologi
Kelainan dasar dari Retinopati diabetik terletak pada kapiler retina tersebut. Dinding
kapiler retina terdiri dari tiga lapisan, dari luar ke dalam yaitu sel perisit, membrana
basalis dan sel endotel.
Pada penderita DM terjadi gangguan metabolisme karbohidrat akibat kurangnya
insulin di dalam tubuh penderita. Peningkatan kadar gula darah penderita akan
menimbulkan pengaruh terhadap struktur dinding pembuluh darah kapiler di retina
sehingga fungsinya terganggu.
Kadar gula darah yang tinggi dalam waktu yang lama akan mengakibatkan
terjadi perubahan glukosa menjadi sorbitol. Peningkatan kadar sorbitol akan
mengganggu perisit intramular, dimana sel perisit berfungsi mempertahankan
struktur kapiler, mengatur kontraktilitas, membantu mempertahankan fungsi barrier
dan transportasi kapiler, serta mengendalikan proliferasi endotel.Sehingga
peningkatan sorbitol ini akan mempengaruhi otoregulasi dari kapiler retina.
Akibatnya dinding kapiler retina akan melemah dan mengakibatkan terjadi penonjolan
pada suatu tempat atau yang dikenal dengan mikroaneurisma, sebagai gejala pertama
dari retinopati diabetik. Apabila mikroaneurisma berlanjut maka kerusakan pembuluh
darah kapiler ini bisa bertambah berat dan mikroaneurisma ini bisa pecah.
Terjadi perdarahan dan menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler yang
mengakibatkan merembesnya cairan dari dalam pembuluh darah keluar kapiler dan
menumpuk di makula (edema makula) dan secara klinis terlihat sebagai penebalan
retina serta gambaran eksudat.
Pada saat inilah visus penderita akan terganggu yang kemudian dapat menyebabkan
terjadi sumbatan pembuluh darah kapiler retina dan mengakibatkan hipoksia jaringan
retina. Infark dari jaringan neuroretina akan memberikan gambaran “cotton wool
spots “,
Jaringan retina yang iskemia akan makin bertambah luas, dan ini akan mengakibatkan
timbulnya faktor vasoproferatif yang akan merangsang pembentukan pembuluh darah
baru (neovaskuler). Pembentukan neovaskuler ini terjadi pada jaringan vena
menembus membran limitan interna dan pada jaringan kapiler diantara permukaan
retina dan membrana hialoid. neovaskuler yang paling banyak ditemukan berada di
daerah sekitar papil nervus optikus.
Pembuluh darah yang baru terbentuk ini betumbuh di depan retina dan ruang
subhialoid. Pembuluh darah baru ini merupakan Jaringan yang rapuh dan oleh karena
goyangan badan kaca (corpus vitreum), maka mudah terjadi robekan pembuluh ini
dan akan terjadi perdarahan di permukaan retina atau ke dalam badan kaca, yang
tentu saja akan sangat mengganggu penglihatan penderita.
Pemeriksaan penunjang
terapi optimum.
TERIMA KASIH