Anda di halaman 1dari 25

Referat

Resusitasi Neonatus

Nama : Muqsitu Neina Risaldin


Nim : 2016-84-030
PENDAHULUAN
 Perubahan fisiologis pada bayi ini diakibatkan oleh transisi dari lingkungan
intrauterine menjadi lingkungan ekstrauterine

 Setiap bayi baru lahir, dapat dilakukan APGAR scoring dan scoring yang
lain untuk menilai vitalitas dari bayi

 Diperkirakan 814.000 bayi baru lahir meninggal setiap tahunya di seluruh


dunia, dan salah satu penyebab kematian bayi tersebut adalah
kegagalan respirasi dan kegagalan sirkulasi pada saat bayi baru lahir
 Kegagalan respirasi biasanya disebabkan oleh tidak adekuatnya
pernafasan untuk mendorong cairan untuk keluar dari alveoli.

 Adanya benda asing yang menghalangi jalan nafas.

 Kehilangan darah yang berlebihan atau kontraktilitas jantung yang tidak


baik atau bradikardi
PEMBAHASAN
A. Gangguan Napas Neonatus

Definisi gangguan napas adalah suatu keadaan meningkatnya kerja


pernafasan yang ditandai dengan:
 Takipnea
 Retraksi
 Napas cuping hidung
 Merintih atau grunting
 Sianosis
 Apneu atau henti napas
Gangguan Napas Yang Paling Sering

 transient tachpnea of the newborn (TTN)

 respiratory distress syndrome (RDS) atau penyakit membran hialin (PMH),

 displasia bronkopulmonar.
Klasifikasi gawat nafas
 Tabel. Down Score
Faktor predisposisi
B. Penilaian Neonatus

Penilaian pada bayi baru lahir meliputi penilaian terhadap

 denyut jantung,

 pernafasan,

 tonus otot,

 reflek, dan

 warna kulit.
 Apgar Skor

* Apgar skor 8-10. Apgar skor 8-10 umumnya dapat dicapai pada 90% neonatus.
* Apgar skor 5-7 (asfiksia ringan)
* Apgar skor 3-4 (asfiksia sedang).
* Apgar skor 0-2 (asfiksia berat)
Resusitasi Neonatus
Resusitasi dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:

1. Langkah dasar, mencakup penilaian secara cepat dan stabilisasi awal

2. Ventilasi, mencakup bag-mask atau bag-tube ventilation

3. Kompresi dada

4. Pemberian cairan atau obat-obatan4


Prosedur
Resusitasi
Langkah Awal Resusitasi
1) Menghangatkan
2) Memposisikan Kepala dan Membersihkan Jalan Nafas
3) Mengeringkan dan Memberi Rangsangan
4) Evaluasi Pernafasan, Laju Nadi, dan Warna Kulit

Gambar. Sniffing Position


Ventilasi Tekanan Positif

 VTP dilakukan selama 30 detik sebanyak 20-30 kali, dengan fase eskpirasi
lebih lama daripada fase inspirasi. Setelah 30 detik ventilasi, dilakukan
penilaian frekuensi jantung.
Kompresi dada

 Indikasi dilakukannya kompresi dada yaitu apabila setelah 15-30 detik,


denyut jantung < 60 kali/menit atau antara 60-80 kali/menit dan tidak
meningkat setelah pemberian positive pressure ventilation dengan FiO2
100%.
Kompresi dada dilakukan pada sternum 1/3 bawah. Tedapat 2 tehnik dari
kompresi dada yaitu:

1. Menggunakan 2 ibu jari yang diletakkan pada sternum (sejajar dengan 1


jari dibawah puting susu) dengan jari-jari tangan lainnya melingkari dada
(the two thumb-encircling hands technique).

2. Tehnik dengan dua jari tangan kanan(the two finger technique) yang
diletakkan di dada dengan tangan lainnya menyokong punggung.
Gambar. Kompresi Dada
Obat-Obat Resusitasi

 Epinefrin

 Pemberian epinefrin diindikasikan apabila denyut jantung < 60 kali/menit


setelah ventilasi yang adekuat dan kompresi dada selama 30 detik.
Epinefrin terutama diindikasikan apabila terdapat asistol.
Tabel : obat-obatan yang digunakan selama resusitasi

Keterangan : ET: endotrakea; IM: intramuskular; IV: intravena; SC: subkutan; PRC: Packed Red
Cells; COP: cardiac output
Perawatan pasca resusitasi

 Prinsip umum dari penanganan pasca resusitasi neonatus diantaranya


melanjutkan dukungan kardiorespiratorik, stabilitas suhu, koreksi
hipoglikemia, asidosis metabolik, abnormalitas elektrolit, serta penanganan
hipotensi.
Prinsip stabilisasi neonatus dalam STABLE, terdiri dari:
 S -- Sugar and Safe Care
 T -- Temperature
 A -- Airway
 B -- Blood pressure
 L -- Laboratory
 E -- Emotional support
Penghentian resusitasi
 Penghentian resusitasi dipertimbangkan jika tidak terdeteksi detak jantung
selama 10 menit. Banyak faktor ikut berperan dalam keputusan
melanjutkan resusitasi setelah 10 menit.
Kesimpulan

 Resusitasi adalah usaha dalam memberikan ventilasi yang adekuat,


pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan
oksigen kepada otak, jantung dan alat-alat vital lainnya.

 Resusitasi neonatus dibagi menjadi 4 kategori, yaitu :

 Langkah dasar, mencakup penilaian secara cepat dan stabilisasi awal

 Ventilasi, mencakup bag-mask atau bag-tube ventilation

 Kompresi dada

 Pemberian cairan atau obat-obatan


 Indikasi dilakukannya kompresi dada yaitu apabila setelah 15-30 detik,
denyut jantung < 60 kali/menit atau antara 60-80 kali/menit dan tidak
meningkat setelah pemberian positive pressure ventilation dengan FiO2
100%.
 Obat-obatan diberikan apabila denyut jantung < 60 kali/menit, walaupun
telah mendapatkan ventilasi yang adekuat dengan oksigen 100% dan
telah dilakukan kompresi dada minimal selama 30 detik. Obat-obatan
yang digunakan yaitu epinefrin, volume expander, natrium bikarbonat,
nalokson.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai