Disusun Oleh :
Kelompok 3:
Suci Nurmawaddah
Karenina Diandra S
Siti Nurhalisa
Sindi Safira
Nurul Annisa Sam
Shafira Nurul R.M
Ni Kadek Widya L
Moh.Ardiansyah H.M
Rif’at Salim
Jesaya Djedija I.S
Edward Eridani Riansa
Harryanto Agung P
Apa itu Anemia Aplastik?
Anemia aplastik adalah kurangnya sel darah
merah yang disebabkan oleh kegagalan
sumsum tulang dalam memproduksi sel-sel
hematopoetik dan limfopoetik.
Pasien dengan penyakit anemia aplastik
sering kali menimbulkan gejala seperti pucat
dan pendarahan (pansitopenia).
Insidens Anemia Aplastik
- Angka kejadian di Asia termasuk Cina,
Jepang, Thailand dan India lebih tinggi
dibandingkan dengan Eropa dan Amerika
Serikat.
- Anemia aplastik terjadi pada semua umur,
dengan awitan klinis pertama terjadi pada
usia 1,5 sampai 22 tahun, dengan rerata 6-
8 tahun
Etiologi
Sebagian besar kasus bersifat Bersifat idiopatik, namun
dapat bersifat kongenital
Radiasi
Benzen
Komoterapi
Hipersensitivitas
Pemberian kloramfenikol dosis lebih
Infeksi virus hepatiti (jarang)
Virus Ebstein-Barr
Sitomegalovirus
Parvovirus
Kehamilan (jarang) sembuh sendiri setelah persalinan atau
aborsi
Patofisiologi
- kerusakan pada lingkungan mikro
- gangguan produksi atau fungsi dan faktor-
faktor pertumbuhan hematopoetik
- kerusakan sumsum tulang melalui
mekanisme imunologis
Penegakan Diagnosis
Pansitopenia yang ditandai oleh anemia,
leukopenia dan trombositopenia pada
darah tepi
Pada pemeriksaan aspirasi sum-sum
tulang:
- gambaran sel yang sangat kurang
- banyak jaringan ikat dan jaringan lemak
- aplasi sistem eritropoetik, granulopoetik
dan trombopoetik
Penatalaksanaan
Tatalaksana Definitif berupa transplatasi sumsum tulang
(TST)
Terapi Suportif
- Transfusi RPC hingga kadar Hb 7-8 g/dL, akibat anemia
- Terapi imunosupresi: anti-thymocyte globulin (ATGam) 20
mg/KgBB/hari selama 4 hari ditambah dengan siklosporin A
(CsA) 12-15 mg/KgBB selama 6 bulan
- Fligrastim 5 ug/KgBB/hari, atau Sargramostim 250
ug/KgBB/Hari. Untuk meningkatkan neutrofil
- Antibiotik spektrum luas parenteral : Seftazidim atau
kombinasi aminoglikosida.
- Steroid anabolik (oxymethylone, danazol) untuk
merangsang produksi eritropoietin dan sel-sel induk
sumsum tulang.
Komplikasi
Infeksi berat (dapat berakibat fatal)
perdarahan
Gagal jantung
Anemia berat
Prognosis
Tergantung pada derajat penyakitnya.
Pada tahun pertama setelah didiagnosis,
pasien dengan anemia aplastik berat
memiliki survival rate sekitar 20%. Pada
umumnya pasien meninggal karena infeksi,
perdarahan, atau komplikasi transfusi
darah