Anda di halaman 1dari 9

“Kelompok 2 (grounded Theory)”

ADRI DEWI
ANTONIUS PATI SAADA
KARTINI LAUNDU
NURWAHIDA
RENY MARLINA
RONAL REINOL A.S
“Judul’’
Mengelolah malu: Sebuah teory grounded yang mengungkapkan
bagaimana stigma yang terjadi pada keluarga yang hidup dengan
Demensia
“TUJUAN”
Tujuan dari penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif untuk
mengeksplorasikan bagaimana memanifestasikan stigma dalam keluarga dari
pandangan pengasuh keluarga yang menderita demensia
“Desain Penelitian”

“Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif


dengan pendekatan grounded theory”
“Populasi”
Pengasuh dari keluarga demensia  “kriteria inkulusi”

“Pengasuh keluarga yang sudah dewasa dan merawat orang dewasa yang lebih
tua ( ≥ 60 tahun) dan tinggal bersama penderita demensia”
“SAMPEL PENELITIAN”

“Sampel Terdiri dari 13 peserta ( Perempuan 10 orang & 3 orang)


dengan usia 35-89 thn
“HASIL” 1. Membungkam
Untuk melindungi terhadap rasa malu terkait dengan demensia,
beberapa responden berpikir bahwa lebih baik untuk mengabaikan
Analisis data gejala, bukan untuk berbicara tentang hal itu, dan tidak menarik
wawancara perhatian orang
menunjuk
konstruksi malu 2. Menyembunyikan
sebagai tema
sentral yang Beberapa responden melaporkan bahwa anggota keluarga mereka
dialami oleh dengan demensia menyembunyikan diri dari orang lain untuk
pengasuh keluarga menghindari orang lain mengetahui tentang demensia mereka.
penderita
demensia. 3. Menghindari
Pengucilan, bentuk penolakan sosial, membuat orang lain
menghindari kontak atau hubungan dengan keluarga yang hidup
dengan demensia. Para responden dalam penelitian ini melaporkan
dijauhi karena demensia membuat orang lain tidak nyaman dan
menyakitkan untuk dilihat.
“Kesimpulan”
Malu merupakan mekanisme yang mendasari dimana stigma disahkan dan
diabadikan, mengakibatkan isolasi dan keterlambatan dalam mengakses layanan
diagnostik dan pendukung. Upaya untuk mengurangi stigma harus ditunjukkan
untuk menghilangkan persepsi yang salah bahwa demensia adalah penyakit
memalukan.

Anda mungkin juga menyukai