Anda di halaman 1dari 78

KEGIATAN KONSULTAN SUPERVISI

PEMBANGUNAN BENDUNGAN LOGUNG


KABUPATEN KUDUS
2015

KSO PT. Virama Karya (Persero)


PT. Caturbina Guna Persada,
PT. Global Parasindo Jaya

02 NOPEMBER 2015

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA
S N V T P E M B A N G U N A N B E N D U N G A N
1
LOKASI PEKERJAAN

U
Lokasi Rencana
Bendungan
Logung

2
BANGUNAN
INTAKE
OUTLET

DAERAH
GENANGAN

PELIMPAH

Uraian Luas (Ha)


Area Konstruksi 21,67
Area Genangan 144,06
Area green Belt 43,71
3
4
Abutment Kiri

Abutment Kanan

H = 61,00 m

Dasar sungai El. +43,50 m


Dasar galian El. +33,00 m

5
DISKRIPSI PEKERJAAN
DATA PEKERJAAN

Nama Pekerjaan : Supervisi Pembangunan Bendungan Logung Kab. Kudus

Lokasi Pekerjaan : Bendungan Logung Kab. Kudus, Provinsi Jawa Tengah.

Waktu Pelaksanaan : 1.460 hari kalender


Mulai : 19 Desember 2014
Selesai : 18 Desember 2018

DATA KONTRAK

Nilai Kontrak : Rp. 19.212.820,00,- termasuk PPN

Nomor Kontrak Kerja : KU.03.01/Ao.6.7/Ao.5.2/01B/2014

Tanggal Kontrak : 18 Desember 2014

Nomor SPMK : 01.b/SPMK/Ao.6.7/XII/2014

Tanggal SPMK : 19 Desember 2014

Sumber Dana/ TA : APBN / 2014


6
Jenis Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan Proyek Pembangunan
Bendungan Logung antara lain terdiri dari:
1. Pekerjaan persiapan
2. Bangunan pengelak ( Conduit )
3. Cofferdam
4. Tubuh bendungan
5. Bangunan pelimpah
6. Bangunan pengambilan dan pengeluaran
7. Pekerjaan Hidromekanikal
8. Pekerjaan Kelistrikan
9. Bangunan fasilitas pelengkap
DATA TEKNIS RENCANA BENDUNGAN LOGUNG
1.Lokasi
 Dukuh Slalang Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo dan Dukuh Sintru Desa
Kandangmas Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

2.Sungai
 Sungai Logung dan Sungai Gajah

3. Hidrologi
 Luas Daerah Pengaliran Sungai : 43,81 km2
 Curah Hujan Rerata Tahunan : 2.205 mm
Tampungan Waduk
 Elevasi Muka Air Banjir PMF (MAB) : EI. 92,78 m
 Elevasi Muka Air Normal (MAN) : EI. 88,50 m
 Tampungan Normal : 20.150.000 m3
 Luas Genangan : 144,06 ha
 Elevasi Muka Air Rendah (MAR) : EI. 74,00 m
 Tampungan Mati : 6.430.000 m3
 Tampungan Efekif : 13.720 m3
4.Coffer Dam
 Tipe : Urugan Tanah Random dengan Inti Miring
 Elevasi puncak : EI. 58,00 m

5.Bendungan Utama
 Tipe : Urugan Tanah Random dengan inti tegak
 Elevasi puncak : El. 94.00 m
 Panjang bendungan: 350,00 m
 Tinggi bendungan : 61,00 m (dari dasar galian pondasi)
 Kemiringan hulu : 1 : 3,0
 Berm : Lebar 3,0 m; El. 76.00 m
 Kemiringan hilir : 1 : 2,5
 Berm : Lebar 3,00 m; El. 74.00 m
5.Pelimpah Samping
 Tipe : Side Spillway dengan Ogee tanpa pintu
 Elevasi puncak : El. 88.50 m
 Banjir Rencana : 878,711 m3/det (Q PMF)
 Lebar : 32,50 m

6.Saluran Pengatur
 Lebar : 10,00 – 12,00 m
 Panjang : 50 m
 Slope : 0,05

7.Saluran Transisi
 Lebar : 12,00 m
 Panjang : 90 m
 Slope : 0,0005
8.Saluran Peluncur
 Lebar : 12,00 m
 Panjang : 148,50 m
 Slope : 0,333

9.Peredam Energi
 Tipe : Kolam Olak USBR type II
 Lebar : 12,00 m
 Panjang : 55,00 m
 Tinggi : 15,00 m

10.Saluran Pengelak
 Tipe : Box Culvert / Konduit
 Banjir rencana : 189,265 m3/dt (Q25 th)
 Dimensi : 2 x 3,50 m x 3,50 m
 Panjang : 370 m
11.Bangunan Pengeluaran (Outlet)
 Bangunan rumah pintu irigasi : di atas tanah
 Dimensi : 17,50 m x 12,00 m
 Elevasi Dasar : El. 40,83 m
 Tipe katup outlet:katup kupu-kupu (Butterfly
Valve) diameter 1,20 m
 Tipe katup untuk kontrol: katup pancar
rongga(Hollow jet Valve) 1 x 1,20 m (diameter)
 Diameter pipa irigasi : 1,20 m
 Debit maksimum air irigasi : 2,528 m3/detik
 Debit rata-rata irigasi : 1,54 m3/detik
 Debit pengosongan waduk : 10,53 m3/detik
12.Fasilitas Hidromekanikal

 Saringan / Trashrack
 Tipe saringan : Kisi-kisi baja, tegak Removable
 Jumlah : 1 (satu) set
 Jumlah /set : 8 (delapan) buah/panel
 Dimensi panel : 2 x 0,75 m (T) x 3,00 m (L)
 Elevasi dasar : El. 74,00 m
 Elevasi atas : El. 75,50 m
 Jarak jeruji (c to c) : 75 mm
 Korosi Izin : 0,2 cm

 Pintu penutup konduit (Closure Gate )


 Tipe : Pintu sorong/tegak
 Jumlah pintu : 2 set
 Dimensi pintu : 3,50 m lebar x 3,50 m
 Elevasi dasar : El. 44,65 m
 Operasi : manual
13.Katup Utama Pengambilan,(Bulkhead Gate)
 Tipe : Katup kupu-kupu (Butterfly Valve)
 Jumlah pintu : 1 ( satu ) set
 Dimensi/Diameter : 1,20 m
 Debit rencana irigasi : 2,528 m3/detik
 Elevasi sumbu : El. 43,78 m
 Operasi : listrik dan manual

14.Katup Kontrol ( Guard gate )


 Tipe pintu : Katup kupu-kupu
(Butterfly Valve)
 Jumlah pintu ( Valve ) : 1 ( satu) set
 Diameter : 1,20 m
 Elevasi sumbu : El. 42,21 m
 Operasi : listrik dan manual
15.Katup pengatur (Control Valve)
 Tipe : Katup pancar rongga (Hollow jet valve)
 Jumlah pintu : 1 set
 Diameter valve : 1,20 m
 Elevasi sumbu : El. 42,21 m
 Operasi : listrik dan manual

16.Pengeluaran (Outlet) air baku
 Tipe katup (valve) : Katup kupu-kupu (Butterfly Valve)
 Jumlah katup : 1 ( satu ) set
 Dimensi/Diameter : 0,20 m
 Debit rencana : 200 liter/detik
 Elevasi sumbu : El. 45,31 m
 Operasi : listrik dan manual
17.Jalan Hantar
 Panjang jalan hantar & relokasi : 1.492 m
 Lebar : 4,00 m
 Tipe perkerasan : perkerasan lentur
 Jembatan : 1 @ 13,00 m dan 1@13,50 m
 Lebar : @ 6,0 m
 Gorong-gorong (Box Culvert) : 2 buah @ 3,00 m x 3,00 m

18.Kegunaan Waduk
 Penyediaan air irigasi : 2.163 Ha, intensitas tanam 300 %, padi-padi-polowijo
 Penyediaan air baku :200 liter/detik

Pengendali Banjir
 Mengurangi debit banjir 100 tahun (Q100) sebesar 109,954 m3/detik (41,78 %)
 Mengurangi debit banjir 1000 tahun (Q1000) sebesar 188,612 m3/detik (33,16 %)
 Mengurangi debit banjir PMF (QPMF) sebesar 254,572 m3/detik (29,71 %)

Pembangkit Listrik
 Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 0,50 MW
Tuf Muria

Koordinat?

Formasi Patiayam

Aluvium

Diambil dari Peta Geologi Regional Lembar Kudus skala 1 : 100.000 yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian
dan Pengembangan Geologi Bandung, tahun 1992
Satuan morfologi:
1. Dataran  endapan sungai
2. Bergelombang  undak sungai
dan batupasir (bahan timbun)
3. Perbukitan  batupasir dan
konglomerat
Bentuk morfologi dikontrol oleh :
1. Struktur retakan (tektonik)
2. Litologi
Singkapan A. Terrace deposit, B. River deposit type-a, C. Batuan Lapilli Tuff

River deposit type-c tidak selaras


menumpang Lapilli Tuff (lokasi genangan)

Bidang kontak antara batupasir tuf dengan


arah dan kemiringan N2100E/ 150 (lokasi hilir
bendungan

Kontak antara batupasir tufan dan Bidang kontak antara konglomerat dengan
lapilli tuff sisipan batulanau tufaan (lokasi S. konglomerat (lokasi genangan ± 700 m dari arah dan kemiringan N2080E/ 100 (lokasi
Logung as bendungan) As bendungan tumpuan kiri bendungan
Struktur geologi yang dominan adalah
struktur perlapisan dengan arah Timur Laut
– Barat-Daya, miring ke arah Barat Laut
antara 100 – 150 (relatif kearah hulu),
dibeberapa tempat dipotong oleh kekar
berarah Barat – Timur miring ke arah Utara
antara 400 – 500 (hulu), sedangkan sesar
dan perlipatan tidak dijumpai.
Kekar dengan arah N320°E/ 56°.
(lokasi dasar sungai, 50 m hilir as
bendungan.`

Singkapan batupasir tufan lapuk sedang yang terpotong oleh kekar


berpasangan, dengan jarak kekar antara 0.40-1.00 m (lokasi tumpuan
kanan tapak bendungan)

Singkapan tuf lapili yang terpotong oleh kekar berpasangan dengan jarak
kekar antara 1-3 m (lokasi 250 m sebelah hulu as bendungan)
Kekar terbuka dengan bukaan kekar antara 1-3 cm,
(lokasi tebing sungai, 400 m hulu as bendungan)

Kekar terbuka dengan bukaan kekar antara 1-5 cm, (lokasi dasar Kekar terbuka dengan bukaan kekar antara
sungai, 100 m hilir as bendungan) 1-5 cm, (lokasi dasar sungai, 300 m hulu as
bendungan)
Legenda :

Keterangan

Keterangan :
Keterangan
Tumpuan Kiri Tumpuan Kanan
48.00 30.00 72.00 144.00 30.00 24.00

11.00

C
L Bendungan

124.40
DENAH GROUTING
Lokasi borrow area inti
berada di hulu bendungan (diambil
dari endapan permukaan dan
pelapukan Formasi Patiayam yang
berupa perselingan batupasir tufan
dan konglomerat tufan.
Total perkiraan cadangan :
994.540,00 m3
Lokasi quarry pasir diambil dari
crushed stone material quarry batu (lava
andesit)
Lokasi material random merupakan
hasil galian batuan dasar pondasi
bendungan, spilway, pengelak serta quarry
pada daerah genangan.
Material random adalah material yang
berasal dari batuan asal yang terdiri dari
perselingan batupasir tufan dan
konglomerat tufan dengan sisipan
batulempung, batugamping, breksi.
Galian pondasi kolam olak pelimpah
yang berupa konglomerat tufan

Galian pondasi sandaran kanan


bendungan yang berupa konglomerat
tufan
Lokasi quarry batu (untuk rip rap) dan filter
berlokasi didaerah Colo yang berjarak 8-15 km
dari lokasi bendungan kearah utara.

Batuan beku andesit (lava) produk dari


gunungapi Muria.
Lokasi quarry merupakan perkebunan milik
masyarakat

Lokasi quarry batu (untuk beton) berlokasi


didaerah Mayong Jepara 20-30 km dari lokasi
proyek.
20-30 km
8-15 km
PERKIRAAN
MATERIAL KEBUTUHAN LOKASI KETERANGAN
No. CADANGAN
TIMBUNAN
(m)3 (m)3

818.540,00—Genangan
1 Lempung 214.642,25 994.540,00 Daerah genangan kiri
176.000,00—Pondasi

Hasil crushing batuan


2 Filter Halus 86.682,33 250.000,00 Sekitar Colo
andesit

Hasil crushing batuan


3 Filter Kasar 44.512,48 150.000,00 Sekitar Colo
andesit

Galian pondasi dan Batuan asal (Formasi


4 Random 1.005.240,00 3.026.000
daerah genangan Patiayam)

Batuan beku andesit


5 Batu 49.750,00 355.000 ,00 Sekitar Colo
Cukup (3 x)
random
lempung

lempung pasir dan batu

Stockpile 3
Stockpile 2
Stockpile 1
sat wet dry C Φ
No Jenis Material
(gr/cm³) (gr/cm³) (gr/cm³) (Kg/cm2) (o)

1 Inti kedap air


1.755 1.662 1.254 4.51 17.30
2 Filter Halus

1.987 1.736 1.513 0.00 30.00

3 Filter Kasar
2.167 2.140 1.634 0.00 35.00

4 Random Tanah
1.886 1.690 1.413 0.42 37.00

5 Rip-rap
2.278 2.210 1.960 0.00 40.00

Catatan:
Besaran nilai parameter ditetapkan dengan peluang sebesar 80 %
dari nilai parameter hasil laboratorium.
1. KETERSEDIAAN
DATA

1.1. Data Debit


 Pos pencatat muka air sungai otomatis
(Automatic Water Level Recorded/AWLR) di
lokasi rencana bendungan Logung terletak pada
koordinat : 060 53’ 19’’ LS dan 1100 55’ 19’’ BT
dengan tahun pencatatan mulai Th. 1990 – 1991,
1993 – 1998, 2002 – 2003, 2012 – 2013.
1.2. Data Hujan
Di sekitar lokasi rencana bendungan Logung terdapat 3 stasiun hujan:

Stasiun Hujan Gembong


tahun pencatatan Th.
1970 – 2009 (40 tahun)

Stasiun Hujan
Rahtawu tahun
pencatatan Th. 1970
– 2009 (40 tahun)

Stasiun Hujan Tanjung Rejo


tahun pencatatan Th. 1970 –
2009 (40 tahun)

Gambar 2.1. Lokasi Stasiun Hujan di DAS Logung dan Polygon Thiesen
1.3. Data Klimatologi
 Data Klimatologi diambil dari Stasiun Pengamatan
Klimatologi Colo Kabupaten Kudus mulai tahun
1988 sampai tahun 2009
2. ANALISA
HUJAN
1. Data Screening: Uji Outlier, Uji ketiadaan trend, Uji
stasioner/kestabilan data, Uji persistensi/acak tidak tergantung.
Data
2. Uji lolos saringan
Konsistensi: dan konsisten
Data konsisten
 CURAH HUJAN RENCANA
NO KALA ULANG HUJAN RANCANGAN (mm)
(Tahun) METODE METODE METODE METODE
GUMBEL LOG PEARSON III LOG NORMAL NORMAL
1 2 102.475 98.682 103.120 108.825
2 5 143.118 131.949 134.678 143.203
3 10 170.028 157.735 154.893 161.210
4 20 195.840 181.635 173.670 175.943
5 25 204.028 194.910 177.484 178.740
6 50 229.251 226.171 197.843 192.723
7 100 254.288 260.650 216.258 204.182
9 500 312.145 335.087 257.568 226.691
10 1000 337.019 405.524 275.347 235.286

Hasil perhitungan uji Smirnov Kolmogorof dan Chi Square menunjukkan


distribusi yang sesuai adalah distribusi log Pearson type III karena tingkat
kesalahannya kecil antara empiris terhadap teoritis.
Probable Maximum
 Perhitungan Precipitation-PMP
PMP dengan peta isohiet hasil studi
Puslitbang Air
Tabel. Perhitungan PMP dengan Peta Isohiet DPS Logung
2
Section An (km ) dn (mm) dn+1 (mm) drerata (mm) d*A
1 0.88 700 750 725 635.63
2 14.82 750 800 775 11,482.66
3 14.27 800 850 825 11,775.89
4 13.84 850 900 875 12,112.74
43.81 36,006.92

Hujan Rerata DPS 821.89 mm


2
Luas DPS 43.81 km
Faktor Reduksi Luas 0.972

Hujan PMP DPS Logung = 799.20 mm


 Faktor Reduksi Luas DAS 43,81 Km2 = 0,972 sehingga
hujan PMP isohit tereduksi dari 821,89 mm/hari
menjadi 799,2 mm/hari. Faktor reduksi durasi 6 jam =
0,74 sehingga hujan PMP tereduksi dari 799,2
mm/hari menjadi 593,6 mm/hari. Distribusi hujan
tersebut menghasilkan puncak debit banjir PMF
878,71 m3/dtk dan elevasi muka air banjir tetinggi
92.853 m
3. ANALISA
BANJIR
Dalam studi ini digunakan metode Gama 1 karena HSS Gama 1 dikembangkan dari
pengamatan pada ± 30 banjir sungai-sungai di pulau Jawa sehingga lengkung hidrograf
Logung mendekati lengkung hidrograf Gama 1.
REKAPITULASI HIDROGRAF BANJIR RANCANGAN GAMA I

Periode Ulang
Waktu Qt 2 5 10 25 50 100 1000 PMF
No
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
(jam) (m³/dt) (m³/dt)

1 0 0.00 0.356 0.356 0.356 0.356 0.356 0.356 0.356 0.356


2 1 2.00 4.076 5.715 7.000 8.866 10.445 12.194 25.964 39.925
3 2 2.04 18.086 25.900 32.023 40.917 48.442 56.778 122.410 188.952
4 3 1.63 73.358 105.534 130.744 167.368 198.351 232.672 502.915 776.899
5 4 1.31 82.930 119.324 147.839 189.265 224.310 263.131 568.805 878.711
6 5 1.05 72.826 104.768 129.794 166.151 196.909 230.979 499.252 771.240
7 6 0.84 62.932 90.513 112.122 143.516 170.074 199.494 431.141 665.995
8 7 0.67 51.286 73.734 91.322 116.872 138.488 162.432 350.968 542.113
9 8 0.54 41.157 59.139 73.229 93.698 111.014 130.196 281.233 434.360
10 9 0.43 33.041 47.448 58.735 75.132 89.005 104.371 225.368 348.039
11 10 0.35 26.540 38.081 47.124 60.260 71.373 83.683 180.614 278.887
12 11 0.28 21.333 30.578 37.822 48.345 57.248 67.110 144.761 223.488
13 12 0.22 17.160 24.567 30.370 38.800 45.932 53.833 116.040 179.108
14 13 0.18 13.818 19.751 24.400 31.154 36.868 43.197 93.031 143.555
15 14 0.14 11.141 15.894 19.618 25.028 29.606 34.676 74.598 115.074
16 15 0.11 8.996 12.803 15.787 20.121 23.788 27.850 59.832 92.257
17 16 0.09 7.277 10.328 12.718 16.190 19.127 22.381 48.002 73.978
18 17 0.07 5.901 8.344 10.259 13.041 15.394 18.001 38.526 59.335
19 18 0.06 4.798 6.755 8.289 10.518 12.403 14.491 30.934 47.604
20 19 0.05 3.914 5.483 6.711 8.497 10.007 11.680 24.852 38.207
21 20 0.04 3.207 4.463 5.447 6.877 8.087 9.427 19.980 30.679
22 21 0.03 2.640 3.646 4.435 5.580 6.550 7.623 16.077 24.648
23 22 0.02 2.185 2.992 3.623 4.541 5.318 6.178 12.950 19.816
24 23 0.02 1.822 2.467 2.974 3.709 4.331 5.020 10.445 15.946
25 24 0.02 1.530 2.048 2.453 3.042 3.540 4.092 8.438 12.845
Q maksimum (m3/dt) 82.93 119.32 147.84 189.26 224.31 263.13 568.80 878.71
4.PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN DEBIT BANJIR RANCANGAN
100,000
C = 100

10,000 Wonogiri Jatiluhur


Kedungombo Saguling C = 30
Debit Puncak Banjir (m³/detik)

Gondang Wadas Lintang Mrica Karangkates


Wlingi
Sempor
Wonorejo Sengguruh
1,000 Logung Selorejo
Lahor

100 Tlogo Ngebel

10

1
1 10 100 1,000 10,000 100,000

Catchment Area (km²)

Dari hasil perhitungan didapatkan untuk debit PMF Bendungan Logung masih berada
di antara debit-debit yang sama dari bendungan-bendungan yang ada di Jawa dengan
nilai C antara 30 – 100 yaitu angka dalam kisaran wajar
4. ANALISA DEBIT ANDALAN
DEBIT ANDALAN 80 % WADUK LOGUNG

4,5
4,0
3,5
DEBIT (m3/dt)

3,0
2,5
2,0
1,5
1,0
0,5
0,0

Nov
Nov
Jan
Jan

Juli
Juli
Juni
Juni
Mar
Mar
Apr
Apr
Peb
Peb

Mei
Mei

Okt
Okt
Sept
Sept
Agst
Agst

Des
Des
BULAN

Gambar. Debit Andalan Waduk Logung (analisa dari model NRECA data
hujan 40 tahun /1970-2009)
5. EROSI DAN SEDIMENTASI
Penelitian dan pengukuran langsung kandungan sedimen di Kali Logung (DTA
Bendungan Logung) belum ada. Untuk keperluan perencanaan bendungan Logung,
laju sedimentasi di DAS Logung diprediksi dengan menggunakan metode USLE
oleh Weischmeier
ESTIMASI danSEDIMENTASI
NILAI EROSI DAN Smith (suspended load) (TAHUN 2010)
PADA DPS LOGUNG

Luas DPS (Km2) = 43,81 km2


Curah Hujan Butanan ('R) = 183,73 mm
Koef. Kekasaran Manning (n) = 0,025
Faktor Indeks Pengolahan Tanah (Cp) = 0,3
Indeks Erodibititas tanah (K1) = 0,3
Indeks Erodibititas tanah (K2) = 0,33
Energi Kinetik Curah Hujan (E) = 3904,55
Intensitas Hujan makslmum setama 30 menit (I30) = 0,699
Indeks Erosivitas Hujan (EI30) = 27,30

Elevasi Slope Slope Panjang Luas Erosi Erosi Sedimentasi


Rerata Lereng (Km2) (Ha) LS Potenslal Aktual SDR Potensial
(m) (%) (%) (m) (ton/th/ha) (ton/th) (ton/th)

> 1300 > 15 78,60 175,00 0,12 12,00 163,58 6.059,39 1.817,82 0,76 1.380,10
1100 - 1300 > 15 33,33 75,00 0,70 69,57 14,00 3.006,30 901,89 0,67 606,99
900 - 1100 > 15 36,40 137,50 1,79 179,26 30,17 16.688,73 5.006,62 0,64 3.208,36
700 - 900 > 15 45,80 125,00 1,86 185,53 41,99 24.037,63 7.211,29 0,64 4.629,99
500 - 700 > 15 37,20 216,75 3,22 321,95 49,50 49.177,93 14.753,38 0,62 9.19,18
300 - 500 > 15 21,90 200,00 7,23 723,03 17,59 39.236,96 11.7,71,09 0,59 6.994,40
200 - 300 > 15 23,20 172,50 7,85 785,23 16,79 40.684,09 12.205,23 0,59 7.241,49
> 15 24,41 350,00 4,40 440,09 37,28 50.625,29 15.187,59 0,61 9.248,37
> 15 23,74 216,75 2,47 246,65 21,97 16.724,47 5.017,34 0,62 3.135,83
100 -200 > 15 22,63 225,00 12,50 1249,61 20,95 80.789,46 24.236,84 0,58 14.110,28
< 100 > 15 19,45 195,83 1,68 168,07 14,00 7.260,34 2.178,10 0,63 1.379,80

Total lahan tererosi = 43,81 Total potensial sedimentasi (ton/thn) = 61.134,82


Luas sungai = 0,44 Total potensiat sedimentasi (m3/thn) = 100.872,45
Luas DPS = 43,81 Total potensial sedimentasi (mm/thn) = 2,30
Untuk analisa sedimen bed load menggunakan pendekatan
Borland and Maddock yang memberikan data hubungan
antara konsentrasi suspended, jenis material dan persentase
muatan sedimen dasar terhadap muatan sedimen melayang
maka diperoleh muatan dasar (bed load) = 0,35 dari muatan
sedimen layang = 0,35 x 2,30 = 0,805 mm/tahun. Sehingga
total sedimen = suspended load + bed load = 3,105
mm/tahun
PERBANDINGAN LAJU SEDIMEN DENGAN BENDUNGAN TERDEKAT

Dari Laporan yang dibuat oleh Konsultan Nippon Koei Co. ,


Ltd. and Associate pada Future Water Resources
Development And Management Plan Study Under Lower
Solo River Improvement Project, Phase -2 (JBIC loan No.
IP-522) tahun 2009 melaporkan bahwa laju sedimen di
Bendungan Pacal Bojonegoro adalah 3 mm/tahun.
6. KEBUTUHAN AIR
Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi Logung
Awal Tanam : Awal November
KEBUTUHAN AIR IRIGASI
15 16 15 15 15 16 15 16 14 14 15 16 15 15 15 16 15 15 15 16 15 16 15 15

Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II

Skema Pola PLW LP LP PD-1 PD-1 PD-1 PD-1 PD-1 PD-1 LP LP PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PLW PLW PLW PLW PLW
Tata Tanam LP LP PD-1 PD-1 PD-1 PD-1 PD-1 PD-1 LP LP PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PLW PLW PLW PLW PLW PLW

Eto mm/hr (Penman) 4.54 4.54 4.08 4.08 3.34 3.34 3.36 3.36 3.42 3.42 3.64 3.64 3.39 3.39 3.33 3.33 3.04 3.04 3.28 3.28 3.74 3.74 4.48 4.48
P mm/hr (Ditentukan) 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0
Re Padi mm/hr Koef.Re x R 80% 0.00 0.19 0.00 5.51 7.75 6.16 24.92 6.72 1.73 10.13 13.11 3.31 0.51 2.61 1.26 0.28 0.00 0.14 0.00 0.00 0.42 0.00 0.00 0.00
Re Palawija mm/hr (dihitung) 0.15 0.23 0.85 1.19 3.47 4.06 3.81 4.40 2.95 3.90 2.53 0.84 0.71 0.54 0.45 0.18 0.14 0.18 0.14 0.17 0.17 0.14 0.24
WLR mm/hr (dihitung) 1.65 1.65 1.65 1.65 1.65 1.65 1.65 1.65
Koef Tanam 1 (Tabel) LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00
Koef Tanam 2 (Tabel) LP LP 1.1 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00 LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00
Ke Rata2 Padi (dihitung) LP LP LP 1.10 1.08 1.05 1.00 0.48 LP LP LP 1.10 1.10 1.05 1.05 0.95 0.00
Ke Rata2 Palawija (Tabel) 0.23 0.25 0.63 0.88 1.00 0.91 0.64
Pengolahan Lahan 6.12 9.50 11.11 15.41 8.05 6.40
ETc Padi mm/hr ETo x Ke 3.06 9.50 7.39 3.68 3.61 3.53 3.42 1.62 7.70 8.05 5.07 3.73 3.67 3.50 3.19 2.88 0.00
ETc Palawija mm/hr ETo x Ke 1.02 0.82 2.05 3.27 3.74 4.08 2.84
NFR Padi mm/hr Etc + P + WLR - Re 3.06 3.99 0.64 0.00 0.00 0.00 4.34 0.00 0.00 4.74 5.55 2.12 5.06 5.87 5.84 5.39 1.00
NFR Palawija mm/hr Etc - Re 0.87 0.64 1.91 3.10 3.57 3.94 2.60
DR Padi l/dt/ha NFR / (Ef x 8.64) 0.59 0.77 0.12 0.00 0.00 0.00 0.84 0.00 0.00 0.91 1.17 0.45 1.06 1.24 1.23 1.14 0.21
DR Palawija l/dt/ha NFR / (Ef x 8.64) 0.18 0.00 0.13 0.40 0.65 0.75 0.83 0.55
Efisiensi 0.55 0.55 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55

Keb. Air di Intake l/dt/ha DR Padi + DR Plw 0.58 0.58 0.891 0.891 0.086 0.092 0.005 0.005 0.246 0.246 0.311 0.332 0.82 0.82 1.088 1.158 0.87 0.87 0.44 0.469 0.806 0.86 0.624 0.624
mm/hari 5.0 5.0 7.7 7.7 0.7 0.8 0.0 0.0 2.1 2.1 2.7 2.9 7.1 7.1 9.4 10.0 7.5 7.5 3.8 4.1 7.0 7.4 5.4 5.4
mm/15hari 75.17 80.18 115.47 115.47 11.15 12.72 0.65 0.69 29.76 29.76 40.31 45.90 106.27 106.27 141.00 160.08 112.75 112.75 57.02 64.83 104.46 118.89 80.87 80.87
7.KEBUTUHAN AIR BAKU
Untuk penduduk kecamatan Dawe dan kecamatan Kota Kudus yang meliputi desa-
desa dengan jumlah 241.872 jiwa (prediksi tahun 2050) di daerah layanan,
kebutuhan air baku per tahunnya adalah 200 liter/detik.
Pertumbuhan penduduk Kecamatan Kota = 0.22%
Pertumbuhan penduduk Kecamatan Dawe = 0.92%

No. Tahun Kecamatan Kecamatan Populasi Total Konsumsi Air Rata-rata Harian Total Cadangan
Kota Kudus Dawe Rata-rata/hari Yang Dikonsumsi Kebutuhan (l/det)
(l/org/hari) m3/hari m3/det (l/det)
(Jiwa)
1 1997 94125 84123 178,249 70 12,477.40 0.144 144.41 -
2 1998 99140 84810 183,950 70 12,876.52 0.149 149.03 -
3 1999 93895 85668 179,563 70 12,569.43 0.145 145.48 -
4 2000 94492 86613 181,104 70 12,677.30 0.147 146.73 -
5 2001 91864 89102 180,966 70 12,667.60 0.147 146.62 -
6 2002 91700 89686 181,386 70 12,697.02 0.147 146.96 -
7 2005 92,675 92,426 185,101 70 12,957.09 0.150 149.97 -
8 2010 93,699 96,757 190,456 70 13,331.90 0.154 154.30 -
9 2015 94,734 101,290 196,024 70 13,721.71 0.159 158.82 -
10 2020 95,781 106,036 201,817 70 14,127.19 0.164 163.51 -
11 2025 96,839 111,005 207,843 70 14,549.04 0.168 168.39 -
12 2030 97,909 116,206 214,114 70 14,988.01 0.173 173.47 -
13 2035 98,991 121,650 220,641 70 15,444.86 0.179 178.76 -
14 2040 100,084 127,350 227,434 70 15,920.41 0.184 184.26 -
15 2045 101,190 133,317 234,507 70 16,415.50 0.190 189.99 -
16 2050 102,308 139,564 241,872 70 16,931.01 0.196 195.96 -
8. ANALISA TAMPUNGAN
Analisa tampungan dimaksudkan untuk menetapkan kapasitas bendungan
berdasarkan hasil simulasi pengoperasian waduk untuk berbagai kebutuhan
sebagaimana yang direncanakan, seperti air irigasi dan air baku penduduk dan lain-
lain.
Debit masuk (inflow) yang digunakan adalah debit andalan Q80. sedangkan debit
yang dikeluarkan oleh waduk (outflow) meliputi :
• Kebutuhan air irigasi, dengan Pola Tata Tanam Padi – Padi – Palawija
• Kebutuhan air untuk Air Baku sebesar 0.2 m3/dt
• Maintenance Flow diambil sebesar 0.1 m3/dt
• Kehilangan air akibat Evaporasi
Data Daerah Manfaat Potensial
N0. NAMA DAERAH MANFAAT SUNGAI/KECAMATAN KETERANGAN
I IRIGASI
1 DI. Logung Eksisting Logung/Dawe 1.200,00 Ha
2 DI. Logung Pengembangan Logung/Dawe 983,55 Ha
Jumlah 2.183,55 Ha
II AIR BAKU
1 Kecamatan Dawe dan Kota Kudus Dawe dan Kota Kudus 241.872 jiwa
1.Penelusuran Banjir (Flood Routing) lewat Pengelak

200 B = 3.500m
Qinflow= 189.265 m3/det H = 3.500m
180 Qoutflow= 181.607 m3/det D= 3.500m
Inflow
160 L = 350.000m
Outflow EL.inlet = 44.500m
140
EL.outlet = 41.000m
Slope = 0.010
debit(m 3 /det)

120
n = 0.014(beton)
100

80

60

H
40 h
h
20

0
0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0
waktu (jam) B B

Q Inflow 189.265m3/det Tinggi jagaan min (Suyono S, 1977): 2.000m

Q outflow 181.607m3/det El.Cofferdam minimal: 51.000m


El maks 48.573m
H maks 4.073m
2. PENELUSURAN BANJIR PELIMPAH

Tabel. Rekapitulasi Penelusuran Banjir Lewat Pelimpah

Elevasi puncak Spillway = El 88.50 m


Lebar Pelimpah = 32.4 m

Debit Kala Ulang Inflow Outflow H maks El maks Reduksi Banjir El. Bendungan
(m3/dt) (m3/dt) (m) (m) (m)
Q 2th 82.93 37.69 0.74 89.24 54.6% 94.00
Q 5th 119.32 57.63 1.00 89.50 51.7% 94.00
Q 25 th 189.26 102.57 1.43 89.93 45.8% 94.00
Q 50 th 224.31 126.59 1.63 90.13 43.6% 94.00
Q 100 th 263.13 153.18 1.84 90.34 41.8% 94.00
Q 1000 th 568.80 380.19 3.22 91.72 33.2% 94.00
Q PMF 878.71 624.14 4.35 92.85 29.0% 94.00
3.DIMENSI SPILLWAY
1. Penampang lintang hulu
Hd X1
X2 X
X1 = 0,282 Hd = 1.148m
X2 = 0,175 Hd = 0.712m
R1
Y R1 = 0,5 Hd = 2.035m
R2 R2 = 0,2 Hd = 0.814m
X1,85=2.Hd0,85.Y
R1=0,5.Hd
R2=0,2.Hd
sumbu mercu
Koordinat pada garis lengkung
Rumus-rumus yang digunakan untuk perhitungan dengan metode C.E.D. U.S Army
X Y=0,152 X1.85 Elevasi
0.000 0.00 88.50
0.485 0.04 88.46
2. Penampang lintang hilir 253
0.969 0.14 88.36
252 1.454 0.30 88.20
Rumus Harold X1,850 = 2Hd0,850 Y 251 1.939 0.52 87.98
Rencana kemiringan hilir 1 : 0.7 2.424 0.78 87.72
Garis singgung antara lengkung dan 250 2.908 1.09 87.41
kemiringan 249 3.393 1.45 87.05
m= 1.429 3.878 1.86 86.64
248
1,85 4.363 2.31 86.19
X = 6.594Y
247 4.847 2.81 85.69
5.332 3.35 85.15
246
5.817 3.94 84.56
245 6.302 4.57 83.93
0 2 4 6 8 6.786 5.24 83.26
Drop
Intake

Bangunan
Fasilitas

Pelimpah
Samping

Bangunan Operasional
62
KETERANGAN :
1. Inti Kedap Air
2 Filter Halus ( Pasir )
3 Filter Kasar (transisi)
4. Random
5. Rip-Rap

63
64
Perbaikan Pondasi Permukaan Setelah Galian Slush grouting pada rekahan terbuka zone
dan Perapian inti pada pondasi rock

65
66
67
Stabilitas weir bangunan
pelimpah didesain berdasar
11,81 7,30 9,00 bentuk dan beratnya tanpa
mengandalkan angkur.

68
69
Bangunan Operasional
Drop
Intake

Pipa Baja 1.20m

Closure Gate

Drop
Intake
Bangunan Operasional
Closure Gate

Pipa Baja 1.20m

70
Trashrack

Saringan / Trashrack
•Tipe saringan : Kisi-kisi baja, tegak
Removable
•Jumlah : 1 (satu) set
•Jumlah /set : 8(delapan) buah/panel
•Dimensi panel : 2 x 0,75 m (T) x 3,00 m (L)
•Elevasi dasar : El. 74,00 m
•Elevasi atas : El. 75,50 m
•Jarak jeruji (c to c) : 75 mm
•Korosi Izin : 0,2 cm
71
Saringan / Trashrack
•Tipe saringan : Kisi-kisi baja, tegak
Removable
•Jumlah : 1 (satu) set
•Jumlah /set : 8(delapan) buah/panel
•Dimensi panel : 2 x 0,75 m (T) x 3,00 m (L)
•Elevasi dasar : El. 74,00 m
•Elevasi atas : El. 75,50 m
•Jarak jeruji (c to c) : 75 mm
•Korosi Izin : 0,2 cm
72
Rumah
Genset

73
OUTLET
Bangunan Pengeluaran (Outlet)
•Bangunan rumah pintu irigasi : di atas tanah
•Dimensi : 17,50 m x 12,00 m
•Elevasi Dasar : El. 40,83 m
•Tipe katup outlet : katup kupu-kupu (Butterfly
Valve) diameter 1,20 m
•Tipe katup untuk kontrol : katup pancar rongga
(Hollow jet Valve)

•Diameter pipa irigasi : 1,20 m


•Debit maksimum air irigasi : 2,528 m3/detik
•Debit rata-rata irigasi : 1,54 m3/detik
•Debit pengosongan waduk : 10,53 m3/detik

74
OUTLET PLTM

Bangunan Pengeluaran (Outlet) Pembangkit Listrik

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 0,50 MW

75
URAIAN DIMENSI

1) Konduit Pengelak
 Closure Gate 3,50 m x 3,50 m

2) Intake
 Saringan Sampah
- Depan/Atas 1,5 m L x 3,0 m T ( 4 set )

 Tailrace
- Pintu Draft Tube 1,7 m L x 1,5 m T ( 1 set )

 Outlet
- Pipa Pesat Ø 1,20 m ; L = 180,0 m

 Bangunan Out Let


- Katup Pengaman saluran irigasi ke sungai Butterfly Valve Ø 1,20 m, (2)
- Katup Kontrol saluran irigasi ke sungai Hollowjet Valve Ø 1,2 m, (2)
- Katup Pengaman ke Outlet PLTM Butterfly Valve Ø 0.80 m, (1)
- Katup Pengaman air baku ke Butterfly Valve Ø 0.40 m, (1 )
REKAPITULASI BIAYA FINANSIAL PROYEK
BENDUNGAN LOGUNG KABUPATEN KUDUS
JUMLAH HARGA
NO JENIS PEKERJAAN
Rp

I PEKERJAAN PERSIAPAN 9,786,680,196.00

II PEKERJAAN COFFERDAM 27,203,193,472.58

III PEKERJAAN SALURAN PENGELAK 50,813,991,383.21

IV. PEKERJAAN BENDUNGAN UTAMA 236,415,281,781.85

V PEKERJAAN PELIMPAH/SPILLWAY 208,453,903,308.76

VI PEKERJAAN M & E 15,175,695,594.75

VII PEKERJAAN INSTRUMENTASI DAN METEOROLOGI 7,394,791,718.00

VIII PEKERJAAN BANGUNAN FASILITAS 4,538,689,961.45

IX PEKERJAAN PEMBANGKIT LISTRIK 12,603,700,465.68

X PEK. LANSEKAP DAN PEMBERSIHAN GENANGAN 10,322,856,776.43

JUMLAH BIAYA 582,708,784,658.72


PPN 10 % 58,270,878,465.87
TOTAL 640,979,663,124.59
DIBULATKAN 640,979,663,000.00

77
TERIMA KASIH

78

Anda mungkin juga menyukai