Sken 10 22

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

Depresi sedang dengan gangguan somatik

Skenario 10

 Seorang mahasiswi FK berusia 22 tahun, dating ke poliklinik di kampusnya


dengan keluhan pusing, murung, tidak ada semangat.
Anamnesis

 seorang mahasiswa berusia 22 tahun


 pusing,
 murung
 tidak semangat
 tidak nafsu untuk makan.
 timbul setelah pasien bertengkar dan putus dari pacarnya
 semakin memburuk setelah pasien mendapat teguran dari PA karena
prestasinya menurun, insomsia, tidak konsen pada pelajaran, dan tidak
bergairah untuk belajar.
Depresi Sedang dengan Gangguan Gangguna penyesuaian dengan afek Mixed anxietas dengan depresi
Somatik depresi

Gangguan mental dimana ada gangguan respon emosional yang terjadi akibat Gejala anxietas dan depresi tidak cukup
perasaan dengan keluhan fisik stress berat.
gejalanya terjadi mulai dari 3 bulan dari
stressor
Utama: perasaan depresi, kehilangan depresi, putus harapan, dan mudah Tremor, nyeri punggung & kepala, tegang
minat dan kegembiraan, dan mudah lelah menangis otot, napas pendek, mudah lelah dan
kaget, wajah merah, takikardi, tangan
Lainnya: berkurangnya konsentrasi dan Dominan pada remaja dingin, diare, mulut kerin, takut, sulit
perhatian, kurang percaya diri, merasa konsentrasi, was-was, insomnia, mual.
bersalah dan tidak berguna, pandangan
masa depan yang suram dan pesimis,
gagasan atau perbuatan untuk
membahayakan diri, tidur terganggu, dan
penurunan nafsu makan

Stressor: masalah sekolah, penolakan Karena stressor psikososial : hubungan


orangtua, perceraian, penyalahgunaan perkawinan, hubungan keluarga,
zat, masalah perkawinan, perubahan hubungan dengan sesame, pekerjaan,
lingkungan, dan masalah keuangan keuangan, penyakit, dan trauma
Diagnosis Kerja

 Depresi sedang dengan gangguan somatik.


Gangguan mental dimana ada gangguan perasaan dengan keluhan fisik

pasien mengalami perasaan depresif, kehilangan minat,konsentrasi berkurang,


tidur terganggu, nafsu makan berkurang, selain itu pasien juga mengalami
pusing, murung, dan tidak bersemangat sehingga pasien memiliki kesulitan dalam
beraktivitas dan belajar
Epidemiologi

 Dominan pada perempuan dibandingkan laki-laki.


 Rata-rata penderita depresi berusia sekitar 40 tahun,
 Kebanyakan pasien depresi yang berusia kurang dari 20 tahun memiliki
hubungan dengan penggunaan alkohol dan penyalahgunaan zat terlarang.
Etiologi

 Faktor genetic : faktor penting dalam perkembangan gangguan mood tetapi


jalur penurunan sangan komplek.
Umumnya generasi pertama lebih sering mengalami depresi berat.
 Faktor psikososial,
dimana munculnya stress sebelum episode pertama dapat menyebabkan
perubahan biologis yang dapat bertahan lama.
Sebabkan berbagai neurotransmitter dan penurunan kontak sinaps.
 Faktor biologi, dilaporkan adanya kelainan metabolic amino biogenik seperti
asam 5-hydroxyindoloacetic (5-HIAA), asam Homovanilic (HVA), dan 3
methoxy-4-hydroxyphenyl-glycol (MHPG) di dalam darah, urin dan
cairanserebrospinal (CSF) pasien dengan gangguan mood.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis

Gejala utama Gejala lainnya


 berkurangnya konsentrasi dan perhatian,
 perasaan depresi,
 kurang percaya diri,
 kehilangan minat dan
kegembiraan,  merasa bersalah dan tidak berguna

 mudah lelah  pandangan masa depan yang suram


 Pesimis
 gagasan atau perbuatan untuk
membahayakan diri, t
 idur terganggu
 penurunan nafsu makan
Episode Depresi Ringan
 Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala
utama depresi
 Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya
 Tidak boleh ada gejala berat diantarannya
 Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang
kurangnya sekitar 2 minggu
 Hanya sedikit kesulitan dlm pekerjaan & kegiatan
sosial yg biasa dilakukan
Episode Depresi Sedang
 Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3
gejala utama
 Ditambah sekurang-kurangnya 3(dan
sebaiknya 4) dari gejala lainnya
 Lamanya seluruh episode berlangsung min
sekitar 2 minggu
 Menghadapi kesulitan nyata u/ meneruskan
kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah
tangga
Episode Depresif Berat
 Semua 3 gejala utama harus ada
 Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya & beberapa
diantaranya harus berintensitas berat
 jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat maka masih
dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu
kurang dari 2 minggu.
 Sangat tidak munkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan
sosial, pekerjan/urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang
sangat terbatas.
Penatalaksanaan

Farmakoterapi
 Antidepresan

 Golongan Trisiklik : Amitriptilin, Imipramin, Klomipramin,


Trimipramin

 Golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) : Sertraline,


Fluoxetin, Fluvoxamine, Paroxetine, Nefazodone, Tradozone
 Terapi supportif

Ventilasi : pasien diminta untuk mengungkapkan isi hati dan keinginannya


supaya pasien merasa lega.

Konseling : memberikan penjelasan dan pengertian ,juga memotivasi pasien.

Sosioterapi : memberikan penjelasan kepada pihak keluarga dan orang


terdekat pasien mengenai gangguan pasien > memberikan dukungan sosisal
dalam lingkungan yang kondusif dan membantu proses penyembuhan.
Kesimpulan

 Depresi merupakan gangguan mental yang membuat seseorang menjadi


murung, tidak semangat, tidak nafsu makan, konsentrasi menurun, dan tidur
yang terganggu. Hal ini disebabkan karena faktor psikososial, faktor genetik,
dan faktor biologis. Untuk penatalaksanaan depresi dapat dilakukan
farmakoterapi dan terapi supportif.

Anda mungkin juga menyukai