Anda di halaman 1dari 31

PRA PRODUKSI

PRODUKSI
PASCA PRODUKSI
FILM
• PRA PRODUKSI
• PRODUKSI
• PASCA PRODUKSI
• PRA PRODUKSI mencakup seluruh
persiapan dan aktivitas sebelum ke
studio atau lapangan pada hari
pertama produksi
• Tahap 1 : aktivitas menstransformasi
dari ide menjadi naskah.
• Tahap 2 : rincian kebutuhan produksi,
misal : lokasi, crews, kamera, dsb.
PERENCANAAN PRA PRODUKSI :
DARI IDE KE NASKAH
• Menghasilkan Ide program
• Mengevaluasi Ide
• Proposal Program
• Persiapan Anggaran
• Menulis Naskah
PERENCANAAN PRA PRODUKSI :
KOORDINASI
• Orang dan Komunikasi
• Permintaan Fasilitas
• Skedul Praproduksi
• Perijinan dan Copyright aman
• Publisitas dan Promosi
Script writer, Creator dan Pembuat cerita.
• Creator adalah seseorang atau sekelompok orang
yang menciptakan suatu cerita atau karya.

• Pembuat cerita adalah seseorang yang membuat alur


cerita dan unsur-unsur cerita.

• Pembuat naskah (Scriptwriter) adalah Seseorang


atau sekelompok orang yang bertugas untuk menulis
dan mencatat naskah dalam sebuah film baik itu film
biasa atau animasi..
Proses Pembuatan Cerita
a. Ide
Adalah Sesuatu yang ingin kita ciptakan setelah melihat atau
memperhatikan lingkungan.

b. Proses pengembangan ide


Proses pengembangan ide adalah suatu langkah untuk
memproses ide yang telah kita dapatkan untuk menjadi
sebuah cerita baik untuk komik, novel, film, sinetron atau
animasi.

c. Tema.
Tema adalah suatu pesan yang akan kita sampaikan kepada
audiens ketika mereka nanti menonton atau membaca karya
kita.
STRUKTUR CERITA
DRAMATIS

•TEMA : Apa yang ingin disampaikan


dalam cerita
•PLOT : Bagaimana cerita mengalir ke
depan dan berkembang.
•KARAKTER : Bagaimana seseorang
berbeda dari yang lainnya dan
bagaimana masing-masing
bereakti terhadap situasi yang
terjadi
•LINGKUNGAN : Tempat adegan terjadi
Karakter
a. Tokoh Protagonis / Tokoh Utama.
Adalah tokoh yang biasanya menjadi “pahlawan” dalam cerita
dan ditempatkan sebagai tokoh utama, Kepribadiannya
cenderung baik hati, suka menolong pokoknya “All Around
Good guy.”
b. Tokoh Antagonis.
Adalah tokoh yang biasanya menjadi “penjahat” atau lawan
dari tokoh Protagonis, kepribadiannya adalah lawan dari
kepribadian tokoh Protagonis.
c. Tokoh Grey (Abu-abu).
Adalah tokoh yang tidak jelas apakah Protagonis atau
Antagonis biasanya kepribadiannya cenderung kejam dalam
bertindak tetapi berdasarkan alasan yang benar.
LINGKUNGAN

Setelah membuat karakter maka kita juga harus menentukan


tempat, tahun sebagai latar belakang cerita kita, disini kita
menentukan secara mendetil tempat (Pulau, daerah, lokal
atau regional), tempat tinggal, kantor, sekolah (interior dan
exterior) dan lingkungannya agar memudahkan background
artist.
DRAMATURGI KLASIK

•PERKENALAN : yang mengatur konteks


dalam adegan yang terjadi
•TITIK BANGKIT : munculnya
krisis yang pertama
•PENINGKATAN KETEGANGAN : konflik
dan kesulitan meningkat
•KLIMAKS : terjadinya krisis terbesar
atau titik belok
•PEMECAHAN : Pahlawan masuk dalam
kesulitan dan menang atau
kalah
DRAMATURGI KLASIK
Klimaks
(krisis terbesar)

Penurunan
ketegangan
Peningkatan
ketegangan
Baik
Konsekuensi (Pahlawan
Krisis terbesar Selamat)

Peningkatan Pemecahan
konflik
Jelek
(Pahlawan
Perkenalan
(suasana)
Titik bangkit Mati)
(krisis yang pertama)
JENIS KONFLIK DRAMATIS

AREA UMUM KONFLIK


•Budaya sama vs budaya berbeda
•Ideologi sama vs ideologi berbeda
•Ideal vs rasional
•Perasaan vs pikiran
•Berpikir bijaksana vs realitas
•Sosial vs individual
•Kebaikan vs kejahatan
•Kaya vs miskin
JENIS KONFLIK DRAMATIS

AREA KHUSUS KONFLIK


•Agama •Kewenangan
•Alam •Kekuasaan
•Anggota keluarga •Lingkungan
•Birokrasi •Moral
•Diri sendiri •Pemerintah
•Gaya hidup •Prinsip
•Kawan •Sahabat
•Keadaan •Sistem sosial
•Kebenaran •Tekanan pasangan
•Kepercayaan •Teman sekelas
•Kesamaan •Tetangga
•Kekuasaan
STRUKTUR CERITA
NONDRAMATIS

•LAPORAN BERITA :
•DOKUMENTER :
dari produk komersial
•VIDEO INSTRUKSIONAL KOMPLEKS :
beberapa prosedur medis
Adalah isi keseluruhan cerita, jadi berawal darimana dan
berakhir sampai mana, konflik dalam cerita, percintaan, misi
yang ingin disampaikan dsb.
Contoh Sinopsis:
Sinopsis JATAYU #8
Akhirnya siang itu di gudang rusak, JATAYU (JAROT)
bertempur melawan NAGA HITAM (BHARATA) untuk
membebaskan orang tuanya.
Sinopsis ABDAN #1
Ketika neneknya mengatakan bahwa orang tuanya telah pergi
maka Abdan dengan tidak percaya segera berlari mencari
orang tuanya ke seluruh ruangan.
Sinopsis Harry Potter and The Sorcerer’s Stone

Harry Potter belajar pada ulang tahunnya yang ke-11 bahwa


ia adalah anak yatim piatu dari dua penyihir ternama
dan memiliki kekuatan magis dalam dirinya. Di Sekolah
Hogwarts dari Witcheraft and Wizardry, Harry memulai
pada petualangan hidupnya. Ia belajar olah raga
terbang-tinggi Quidditch dan bermain sebuah permainan
catur hidup yang mendebarkan dengan caranya
menghadapai Penyihir Jahat lihai yang akan
menghancurkan dirinya.
Adalah alur cerita dalam setiap adegan para tokohnya dalam
secara kasar dan belum ada dialog.

Contoh Outline :

S 1 C 1 (JATAYU)
Int. Gudang Rusak – siang
NAGA HITAM mendesak JATAYU dengan pukulan bertubi-
tubi ke kepala JATAYU.

S 1 C 1 (ABDAN)
Int. Rumah Abdan – siang
ABDAN sambil menangis berlari menuju pintu untuk
mencari orang tuanya.
Adalah sebuah cerita yang dapat dibuat ke dalam media audio visual. Setelah
outline sudah disetujui baru bisa kita buat scriptnya.

Contoh :
Script JATAYU
S1C1
Int. Gudang Rusak – siang
ON NAGA HITAM dan JATAYU, NAGA HITAM memukul Wajah JATAYU
dengan pukulan kiri menyamping dan kemudian memukul wajah JATAYU
dengan hook kanan dan membuat JATAYU kesakitan.
Waktu : 1/2 dtk.
Script ABDAN
S1C1
Int. Rumah Abdan – siang
ON ABDAN menangis dan berbalik dari neneknya dan berlari ke pintu
depan.
Waktu : 1 dtk.
Naskah terdiri dari : Title Page, Scene Heading, Action, Dialogue,
Parenthetical dan Transition

•Title Page (Judul)


Sebuah judul akan dijadikan pedoman pertama bagi seorang
produser apakah seorang screenwriting merupakan
screenwritting profesional atau hanya amatiran.

Judul sebuah naskah ditulis kira-kira pada 25 baris dalam 1


halaman, biasanya disertakan garis bawah atau quotation marks.
Kemudian 2 baris berikutnya dengan font yang sama ditulis
“Written By”. Dan pada ujung kanan bawah tertulis nama kontak
person dan informasi hak cipta (copyright).
Naskah terdiri dari : Title Page, Scene Heading, Action, Dialogue,
Parenthetical dan Transition
•Title Page (Judul)
Sebuah judul akan dijadikan pedoman pertama bagi seorang
produser apakah seorang screenwriting merupakan
screenwritting profesional atau hanya amatiran.

Judul sebuah naskah ditulis kira-kira pada 25 baris dalam 1


halaman, biasanya disertakan garis bawah atau quotation marks.
Kemudian 2 baris berikutnya dengan font yang sama ditulis
“Written By”. Dan pada ujung kanan bawah tertulis nama kontak
person dan informasi hak cipta (copyright).
Scene Heading merupakan petunjuk dimulainya sebuah cerita naskah. Kata-
kata yang digunakan mulai dengan “EXT.” --- jika sebuah cerita berada di luar
ruangan (exterior) atau outdoor, atau “INT.” --- jika sebuah cerita berada di
dalam ruangan (interior) atau indoor.
Kemudian nama sebuah tempat harus dengan huruf besar (capital), misalnya:
“DESA BANJARSARI” Setelah itu diikuti dengan waktu yang ditandai dengan
spasi, atau hyphen (garis penghubung), atau spasi lainnya, contohnya: “
DAY” atau “ PAGI” dan sebagainya.
Sebagai contoh misalnya:
EXT.DESA BANJARSARI – PAGI HARI
Scene Heading ditulis dengan margin 1,5 inches (37 mm) dari kiri dan 1 inch
(25 mm) dari kanan. Kadangkala scene heading diberikan angka, namun
dalam format awal ini tidak terdapat. Format dengan angka biasanya dibuat
kemudian ketika dibutuhkan untuk pengambilan gambar shooting pada film
live.
•Dua baris dibawah scene heading dengan margin yang
sama, maka dimulailah sebuah action.
•Action menggambarkan apa-apa yang akan terlihat di
dalam adegan film dan selalu keadaan sekarang
(present tense).
•Saat mengenalkan karakter, harus ditulis dengan huruf
kapital (huruf besar), misalnya: (“…Di pagi yang cerah
ABDAN bersama ayahnya bermain catur….”)
•Di dalam screenwriting dialog merefernsikan kepada segala
sesuatu yang dibicarakan oleh karakter/tokoh.
•Tanda (“Cue”) dialog ditandai oleh Nama dari si pembicara.
•Margin masuk 4,2 inches (107 mm) dari kiri halaman. Nama
pembicara/tokoh harus huruf besar/kapital. Standar pembicaaran
adalah 35 karakter setiap baris dimulai dari 3,1 inches (79 mm).

Contoh:
ABDAN
Hore…Aku menang…Aku menang…!!!
•Parenthetical berfungsi untuk memberikan keterangan segala
sesuatu yang dilakukan oleh tokoh atau karakter. Parenthetical
diletakkan 1 baris dibawah Nama tokoh diawali dengan tanda
kurung buka dan diakhiri dengan tanda kurung tutup. Margin
parenthetical 3,7 inches (94 mm) dari kiri, 1 inches (25 mm) dari
kanan
Contoh:
AYAH
(melambaikan tangannya ke Abdan)

Ayo, Dan! Sekarang kambingnya udah


kuat lagi!
•Transisi adalah sebuah deskripsi pendek untuk menggambarkan
bagaimana sebuah film berpindah dari scene satu ke scene yang
lain. Letak transisi ini berada di rata kanan dari lembar screenplay
dan dikuti dengan colon (tanda titik dua). Beberapa contoh
transition(transisi) pada screenplay antara lain:
•CUT TO: mengindikasikan transisi langsung (cut) menuju scene baru
• DISSOLVE TO: mengindikasikan dissolve, yaitu perpindahan
secara fade in/out menuju scene baru. Dissolve biasanya identik
dengan perpindahan waktu.
• INTERCUT WITH/INTERCUT BETWEEN: mengindikasikan cut
to cut antara 2 scene saling berbalik. Biasanya identik dengan
percakapan telepon, atau aksi yang berlawanan pada tempat
yang berbeda namun pada waktu yang sama.
“PETUALANGAN ABDAN”
Written By M.SUYANTO

Cp: M. Suyanto
STMIK AMIKOM Yogyakart
Jl. Ring Road Utara,
Condong-Catur, Sleman,
Yogyakarta, Indonesia
Copyright© by M.Suyanto
All Right Reserved
EXT. KAKI GUNUNG WILIS – PAGI HARI

Sesosok orang tua setengah baya, pandangannya menerawang jauh ke


puncak Gunung Wilis. Di tangan kanannya memegang sebuah simbol
kerajaan Majapahit dari pemerintahan Raja Brawijaya. Dialah MOHAMMAD
BIN UMAR, seorang prajurit pilihan yang dianugerahi sebuah tanah di kaki
gunung wilis.

MOHAMMAD BIN UMAR


(melihat simbol kerajaan Majapahit dan berbicara dalam hati)
Puji Syukur Ya Allah, yang telah memberiku berkah berupa tanah yang
demikian suburnya.
JENIS-JENIS FILM
•FILM DOKUMENTER
(Berpijak pada realita)
•National Geography, Animal Planet, dsb.
•FILM CERITA PENDEK
•Durasi < 60 menit : eksperimen
mahasiswa
•FILM CERITA PANJANG
•Durasi 90 – 180 menit
•FILM JENIS LAIN
•TV Programme, Reality Show, Video Klip, News,
Iklan TV, Company Profile,dll
FORMAT

•FILM: 8 mm, 16 mm, 35 mm (lebar pita seluloid,


semakin lebar semakin baik)

•VIDEO: VHS, U Matic, Betacam SP, Betacam


digital, MiniDV, DVCAM, HDV,dsb.
Format Acara.
a. Format 30 menit.
Biasanya yang dipakai dalam acara atau
program kita adalah 22 menit (Plus Intro dan
Ending selama 2 menit) sisa 8 menit dipakai
untuk iklan.

b. Format 60 menit.
Waktu yang dipakai untuk program kita adalah
48 menit sisa 12 menit untuk iklan.

Anda mungkin juga menyukai