Anda di halaman 1dari 24

Farmakodinamika

Suryawati, S. Si., MSc, Apt.


Pengantar: Mekanisme kerja Obat
• Secara Fisis : pencahar osmotis (magnesium dan
natriumsulfat  menarik air di usus  volume
usus bertambah  merangsang usus utk
mengeluarkan isi usus
• Secara Kimiawi : antasida menetralkan kelebihan
asam lambung
• Secara kompetisi (saingan) : pendudukan reseptor
 menghambat pengikatan ligand endogen, mis:
antihistamin yg menduduki reseptor histamin
Pengantar: Mekanisme kerja Obat

Melalui proses metabolisme : antibiotika yang menghambat


pembentukan dinding sel, protein dan DNA bakteri
Pengantar: Farmakokinetika Obat

FK : Nasib obat di dalam tubuh setelah pemberian secara oral, IV,


IM, dll. Obat akan mengalami 4 fase: absorpsi, distribusi,
metabolisme dan ekresi
http://lh4.ggpht.com
Pengantar
Setelah pemberian obat melalui berbagai rute (oral, intravena,
intramuskular, dll) tubuh akan menunjukkan efek terapi atau
efek lain (yang tak diinginkan).

Efek ini merupakan hasil interaksi antara obat dengan reseptor


yang terdapat pada sel target.

D + R  DR ----> Efek
Reseptor adalah komponen makromolekul sel yang umumnya
merupakan protein
Pengantar: Struktur sel
-Sel merupakan target obat
-Reseptor tempat obat berikatan untuk mempengaruhi aktivitas sel
umumnya terdapat pada membran sel, sebagian di sitoplasma dan
sedikit di nukleus.
Reseptor Obat
Reseptor menggunakan metode transduksi sinyal yang
menunjukkan komunikasi antara komponen dalam sel. Terdapat
4 tipe reseptor, yaitu :
1. Intraselular Reseptor
- Reseptor terdapat di sitoplasma atau nuklueus dan
memiliki tempat pengikatan spesifik untuk :
- Molekul sinyal, mis: hormon (mis: kortikosteroid,
mineralokortikoid, seks steroid, hormon tiroid) dan
vitamin D
- Respon dari interaksi  bervariasi, mis: mempengaruhi
transkripsi gen
- Obat yang bekerja pada reseptor ini misalnya : tamoxifen
Tamoxifen

Tamoxifen menduduki reseptor estrogen  transkripsi DNA


terhenti  pertumbuhan sel kanker terhambat (sitostatik)

www.drpasswater.com/. ../image005.jpg

http://blackboard.ncl.ac.uk
2. Kanal Ion Reseptor/Ligand-Gated Channel (Saluran
yang diatur Ligand)

- Reseptor terdapat secara


melintang pada membran
plasma, umumnya terdiri dari 3
subunit:α, β dan γ

- Binding site : ekstrasel

- Molekul sinyal : ligan yang


mengatur pembukaan
saluran/kanal, contoh :
asetilkolin dan GABA

- Respon : sangat cepat


(milidetik)
Kanal Ion Reseptor/Ligand-Gated Channel (Saluran Pengikatan molekul
sinyal pada reseptor 
perubahan konformasi
reseptor

Saluran Ion terbuka 


Ion-ion masuk ke dalam
sel
yang diatur Ligand)

Perubahan konsentrasi
ion  mencetus respon
selular
Contoh Obat : Benzodiazepin

Digunakan untuk
mengatasi kejang
(antispasme)
BZP memacu kerja GABA
(suatu neurotransmiter
terdapat di otak yang
membuka kanal ion Cl )

http://pharmacologycorner.com
Reseptor Tirosin
KInase
-Molekul sinyal yang
bekerja dengan sistem ini:
insulin, faktor
pertumbuhan
epidermal,dll
- Komplek reseptor
terdapat secara melintang
pd membran plasma
- Komplek reseptor terdiri
dari :
-Binding site (ekstrasel)
- Tirosin kinase domain
Reseptor Tirosin Kinase

Ligand mengikat 2 binding sites


 pembentukan dimer

Phosphorilasi tirosin dari


protein (intrasel)

Respon sel
Reseptor Tirosin Kinase
Contoh molekul yang bekerja pada resptor tirosin kinase :
-Lapatinib  anti kanker payudara
-Trastuzumab  antikanker payudara
Protein G Receptors
Struktur :
-Rantai polipeptida yang
melintasi membran
sebanyak 7 kali
-Bagian yang terdapat di
sitoplasma berikatan
dengan protein G
-Protein G melanjutkan
transmisi sinyal
Protein G Receptors
Molekul sinyal
mengikat reseptor

Perubahan konformasi
reseptor  mengikat protein
G

GTP menggantikan GDP


protein G aktif

Protein G aktif
mengikat protein lain

Respon seluler
Contoh : Epinefrin

Salah satu kerja


epinefrin adalah
memacu pemecahan
glikogen di hati
menjadi glukosa
Effectiveness, toxicity, lethality
• ED50 (effective dose) – konsentrasi/ dosis yang yang
memberikan efek terapi pada 50% hewan coba

• TD50 (toxic dose) - konsentrasi/ dosis yang yang


memberikan efek toksik pada 50% hewan coba

• LD50 (lethal dose) - konsentrasi/ dosis yang yang


memberikan efek mematikan pada 50% hewan coba

2004-2005
Indeks Terapi
Indeks Terapi = ukuran
keamanan penggunaan
obat

Perbandingan antara dosis


toksik dengan dosis efektif
pada 50% individu

= TD50/ED50
Obat Ideal
TD1/ED99≥ 1
Drug A
100 sleep
death

Percent 50
Responding

0
ED50 LD50

dose
2004-2005
Drug B
100 sleep
death

Percent 50
Responding

0
ED50 LD50
dose
2004-2005
Agonis dan Antagonis
Agonis mengaktifkan reseptor
sedangkan antagonis
menginaktifkan

Antagonisme fisiologik: terjadi


pada organ yang sama tetapi
pada sistem reseptor yang
berlainan, mis: bronkokontriksi
pd reseptor histamin
diantagonis pd adrenoseptor β
- Antagonisme kompetitif :
mengikat secara reversibel,
dpt digeser dengan
penambahan dosis

- Antagonisme nonkompetitif
: mengikat secara
ireversibel

Anda mungkin juga menyukai