Anda di halaman 1dari 9

PROSEDUR KERJA

“OBSERVASI
KOMPARTEMEN
SINDROM”
1.Definisi
•Sindrom kompartemen merupakan suatu kondisi dimana terjadi
peningkatan tekanan interstitial dalam sebuah ruangan
terbatas.Hal ini dapat mengawali terjadinya kekurangan oksigen
akibat penekanan pembuluh darahsehingga mengakibatkan
berkurangnya perfusi jaringan dan kematian jaringan. Ditandai
dengan nyeri yang hebat, parestesi,
paresis, pucat, disertai denyut nadi yang hilang.
2.Prosedur
A.Persiapan Alat
1) Buku dan alat tulis untuk pencatatan
2) Alat untuk pengukuran langsung injeksi : spuitt 20 cc,
three way tap, tabung intra vena,normal saline sterile, manometer
air raksa untuk mengukur tekanan darah
B.Persiapan Pasien
1.) Pasien berbaring
2.) Daerah kompartemen sindrom di posisikan
setinggi jantung pasien
3.) Menghindari elevasi daerah kompartemen
sindrom
C.Persiapan Lingkungan
1.)Menjaga privasi klien dengan menutup
ruangan tindakan observasi
D.Pelaksanaan
1. Pemeriksaan atau observasi Status Lokalis
Berikut adalah langkah pemeriksaan status lokalis:
a. Inspeksi (Look)
• - Bandingkan dengan bagian yang sehat
• - Perhatikan posisi anggota gerak
• - Keadaan umum penderita secara keseluruhan
• - Ekspresi wajah karena nyeri
• - Lidah kering atau basah
• - Adanya tanda-tanda anemia karena pendarahan,
• - Lakukan survei pada seluruh tubuh apakah ada trauma pada organ-organ
lain
• - Apakah terdapat luka pada kulit dan jaringan lunak untuk membedakan
fraktur tertutup atau terbuka
• - Ekstravasasi darah subkutan dalam beberapa jam sampai beberapa hari
• - Perhatikan adanya deformitas berupa angulasi, rotasi dan kependekan
• - Perhatikan kondisi mental penderita
• - Keadaan vaskularisasi
b.Palpasi/Raba (Feel)
• - Temperatur setempat yang meningkat
• - Nyeri tekan; nyeri tekan yang bersifat superfisial biasanya
disebabkan oleh kerusakan jaringan lunak yang dalam akibat fraktur
pada tulang
• - Krepitasi; dapat diketahui dengan perabaan dan harus dilakukan
secara hati-hati - Pemeriksaan vaskuler pada daerah distal trauma
berupa palpasi arteri
• c. Pergerakan (Move) Pergerakan dengan mengajak penderita untuk
menggerakkan secara aktif dan pasif sendi proksimal dan distal dari
daerah yang mengalami trauma.
2. Tehnik Pengukuran Kompartemen
Teknik pengukuran langsung dengan teknik
injeksi:
• Teknik ini adalah kriteria diagnostik standar yang seharusnya
menjadi prioritas utama jika diagnosis masih dipertanyakan.
• Pertama, atur spuit dengan plunger pada posisi 15 °. Tandai saline
sampai mengisi setengah tabung , tutup three way tap tahan normal
saline dalam tabung.
• Kedua, anestesi local pada kulit, tapi tidak sampai menginfiltrasi
otot.
• Masukkan jarum 18 kedalam otot yang diperiksa, hubungkan tabung
dengan manometer air raksa dan buka three way tap.
• Ketiga,dorong plunger dan tekanan akan meningkat secara lambat.
Baca manometer air raksa. Saat tekanan kompartemen tinggi,
tekanan air raksa akan naik.
3.Evaluasi
Catat hasil observasi sesuai dengan hasil pemeriksaan kepada
pasien yang telah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai