Disusun Oleh :
FERRINA UFIANI
FK UPN
Pembimbing :
Dr. Boediono Soehendro SpB-KBD
KEPANITRAAN KLINIK ILMU BEDAH
RSPAD GATOT SOEBROTO
PERIODE 23 MEI – 6 AGUSTUS 2016
PENDAHULUAN
•Perutnya sempat kembung dan tidak dapat buang air besar selama 5
hari
•Pada hari ke 6 pasien bisa buang air besar dan merasakan perutnya
tidak kembung lagi.
•Pasien juga merasakan adanya benjolan pada perut bagian bawah
tepatnya dibawah kanan dan apabila ditekan pasien merasakan sakit.
Pada bulan Januari sampai dengan Juni 2016 :
•Pasien mengatakan bahwa pasien setiap buang air besar merasakan nyeri
dengan konsistensi feses cair dan berwarna coklat disertai dengan darah.
Hematologi Rutin
Hemoglobin : 6.8 g/dL
Hematokrit : 22 %
Eritosit : 3.0 /uL
Leukosit : 17590 /uL
Trombosit : 435.000 /uL
MCV : 72 fl
MCH : 23 pg
MCHC : 31 g/dL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
KIMIA KLINIK
Natrium : 136 mmol/L
Kalium : 4.4 mmol/L
Klorida : 103 mmol/L
Pemeriksaan CT-Scan
RESUME
Pasien datang ke Poli bedah RSPAD Keluhan Utama : BAB berdarah
sejak 2 hari SMRS
Keluhan tambahan : mual, muntah, nyeri perut, nyeri saat BAB, lemas,
mudah lelah dan BB turun 10 Kg.
Pemeriksaan fisik tampak sakit sedang & kesadaran kompos mentis
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal
Status generalis konjungtiva anemis
Pemeriksaan status lokalis Regio Abdomen & RectalToucher :
Pada pemeriksaan status lokalis regio abdomen didapatkan adanya adanya
benjolan pada region lumbal dextra, bising usus (+) normal, nyeri tekan
(+) pada daerah benjolan, teraba massa keras dan tidak bisa digerakan, pada
perkusi didapatkan suara timpani di seluruh lapang abdomen.
Pemeriksaan Laboratorium penurunan hemoglobin, hematokrit,
eritrosit, peningkatan leukosit dan penurunan MCV, MCH dan MCHC.
Pemeriksaan CT-Scan kesan terdapat massa di daerah colon
ascendens
DIAGNOSIS
Intestinum Crassum :
Caecum, Kolon Ascendens, Kolon
Transversum , Kolon Descendens,
Kolon Sigmoid, Rektum, Canalis
Analis
Vaskularisasi Arteri
Vaskularisasi kolon merupakan cabang dari pembuluh
darah a. mesenterika superior dan inferior.
Cabang dari a. mesenterika superior memperdarahi :
caecum, kolom ascendens, kolon transversum sisi kanan
a. iliokolika
a. kolika dekstra
a. kolika media
Cabang dari a. mesenterika inferior memperdarahi : kolon
trasversum sisi kiri, kolon descendens, kolon sigmoid,
setengah bagian rektum.
a. kolika sinistra
a. sigmoid
a. Hemoroidalis superior
Vaskularisasi Vena
Pembuluh balik, vena berjalan paralel dengan arteri yaitu
v. mesenterika superior (dari kolon ascendens dan kolon
transversum) dan v. mesenterika inferior (dari kolon
descendens, kolon sigmoid dan rektum) keduanya
mengalirkan darahnya ke v. porta kecuali v. mesenterika
inferior melalui v. lienalis lalu menuju v. cava inferior.
HISTOLOGI
1. Tunika Mukosa
2. Tunika Submukosa
3. Tunika Muskularis
4. Tunika Serosa
FISIOLOGI
KANKER KOLON
Kanker kolon adalah keganasan pada
kolon yang dapat mengenai struktur kolon
mulai dari caceum sampai rektum dan anus.
Dapat terjadi di Intralumen atau
Ekstralumen.
Lokasi tersering:
- kolon ascendens (25%)
- kolon transversum (10%)
- kolon descendens (15%)
- kolon sigmoid (20%)
- rektum (30%).
Pertumbuhan jaringan/tumor biasanya dimulai sebagai Polip non-
kanker pada lapisan dalam kolon yang beberapa dapat berubah menjadi
kanker.
Polip Non-Neoplastik
(Hiperplastik)
2 Jenis Polip
Polip Adenomatous
(Adenoma)
Jenis Kanker :
• Di Kolon Proksimal
Berd. Lokasi • Di Kolon Distal
• Adenokarsinoma
• Tumor karsinoid
Berd. Asal Jaringan • Tumor Stroma Gastrointestinal
• Limfoma
• Sarkoma
FAKTOR RESIKO
Berhubungan dengan gaya hidup :
Diet
Kegemukan
merokok
Faktor resiko lain :
Usia
Riwayat Polip Adenomatosa (Adenoma)
Riwayat penyakit Radang Usus
Familial Adenomatous Polyposis (FAP)
Riwayat keluarga yang terkena kanker kolorektal/polip adenomatosa
Hereditary Non-Polyposis Colon Cancer (HNPCC)
ETIOLOGI
Beum diketahui secara pasti
Beberapa faktor resiko meningkatkan terjadinya kanker kolon
Terdapat adanya perubahan tertentu dalam DNA sel-sel normal menjadi kanker. Dua
jalur :
Jalur APC/β-katenin (Hilangnya gen penekan tumor APC, Mutasi K-RAS, Delesi 18q21,
Hilangnya TP53)
Melalui lesi genetik di DNA mismatch repair genes
GEJALA KLINIS
Gejala Umum :
Perubahan pola BAB, bisa diare atau konstipasi
Perasaan BAB yang tidak puas
BAB disertai darah segar atau hitam
Nyeri pada perut
Perut kembung
Mual, muntah dan lemas atau malaise
Penurunan berat badan
GEJALA KARSINOMA KARSINOMA REKTUM
KOLON KANAN KOLON KIRI
Perubahan • Lebih lambat • Sangat menonjol • Sangat menonjol
Pola BAB • Diare / Konstipasi • Kontipasi Obstruksi • Diare / Konstipasi
• Feses >> cair Total
• feses >> padat
Nyeri Perut Berasal dari daerah • Berasal dari daerah Timbul tenesmi
epigastrium dibawah umbilikus dan (keinginan defekasi
timbul lebih sering. disertai rasa sakit)
• Nyeri sering dengan kolik kadang-kadang
terutama di abdomen kiri
bawah
Pencegahan Primer
Untuk mencegah timbulnya kanker dengan menghilangkan dan/atau
melindugi tubuh dari kontak dengan karsinogen
Pencegahan Sekunder
dapat dilakukan dengan Skrinning :
Pemeriksaan rectal touche untuk semua usia lebih dari 40 tahun
Sigmoideskopi tiap 3-5 tahun untuk tiap orang usia lebih dari 50 tahun
Pecegahan Tersier
Dilakukan setelah kanker selesai diobati seperti, pengaturan pola
makan dan cara hidup sehat
PROGNOSIS
Tergantung ada atau tidaknya metastasis & tingkat keganasan
sel tumor.
Angka harapan hidup 5 tahun penderita karsinoma kolon :
Stadium I : 70 – 95 %
Stadium II : 54 – 65 %
Stadium III : 39 – 60 %
Stadium IV : 0 – 16 %
Daftar Pustaka
Abdullah, Murdani. 2006. Tumor Kolorektal dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi
IV jilid I. FKUI : Jakarta hal: 373-378
Colon Cancer Colon Adenocarsinoma. 2011. Collage of American Pathologists.
http://emedicine.medscape.com/article/277496-treatment
http://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/003096-pdf.pdf
http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/treatment/colon/Patient/page2
Junquiera LC dan Carneiro J. 2005. Basic Histology tect & atlas 11th Edition. Brazil.
Kumar, Abbas, Fausto & Mitchell. 2007. Basic Pathology 8th Edition. Elsevier.
Publishers Ltd, Nature Publishing Group. http://www.els.net
Sabiston, David C. 1994. Buku Ajar Bedah Bagian 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta. Hal: 14-18, 36-42.
Sherwood L. 2010. Human Physiology From Cells to Systems 7th Edition. USA :
Brooks.
Sjamsuhidajat, R, De Jong, Wim. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
TERIMA KASIH