Anda di halaman 1dari 19

SISTEM MUSKULOSKELETAL

ASUHAN KEPERAWATAN SPINAL KOLUM


DISORDER
KIFOSIS, LORDOSIS SCOLIOSIS
Disusun Oleh :

Dhemia Nurjanah

Diana Nurlatifah

Hani Windia Rahmi

Nazmi Khoerunnisa

Nenden Mustika

Silvi Presti Utami


 Definisi.
1. Kifosis : Penyakit Scheuermann adalah suatu keadaan yang ditandai dengan
nyeri punggung dan adanya bonggol di punggung (kifosis).Kifosis adalah suatu
kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi akibat trauma,
gangguan perkembangan atau penyakit degeneratif.

2. Lordosis adalah penyakit kelainan pada tulang belakang yang menyebabkan


punggung penderita terlalu melengkung masuk pada daerah pinggang seseorang.
3. Scoliosis : Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang
abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal
(leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang).
 PATOFISIOLOGI
1. Kifosis : Kifosis juga bisa disebabkan ketika vertebra tidak tumbuh
berkembang dengan baik. Satu dugaan penyebabnya adalah suplai darah
ke tulang belakang yang tidak normal mempengaruhi pertumbuhan tulang
belakang.
2. Lordosis : Tidak ditemukan sumber yang jelas mengenai patofisiologi
terjadinya lordosis. Namun hal-hal yang merupakan factor resiko terjadinya
lordosis pada seseorang adalah usia, jenis kelamin, kegemukan, kehamilan,
postur tubuh yang buruk, memakai alas kaki yang tinggi, etnis, pekerjaan,
aktivitas/olahraga, dan Indeks Massa Tubuh seseorang.
3. Scoliosis : Kelainan bentuk tulang punggung yang disebut skoliosis ini berawal
dari adanya syaraf yang lemah atau bahkan lumpuh yang menarik ruas-ruas
tulang belakang. Tarikan ini berfungsi untuk menjaga ruas tulang belakang
berada pada garis yangnormal yang bentuknya seperti penggaris atau lurus.
Tetapi karena suatu hal, diantaranya kebiasaan duduk yang miring, membuat
sebagian syaraf yang bekerja menjadi lemah.
 C. Etiologi
1. Skoliosis
Terdapat 4 penyebab umum dari skoliosis:
a. Kongenital (bawaan)
b. Neuromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot
atau kelumpuhan akibat penyakit berikut :Cerebral palsy, Distrofi otot,
Polio, Osteoporosis juvenile.
c. Idiopatik, sekitar sepertiga penderita skoliosis idiopatik terkait faktor
genetika yang dialami individu tersebut. Skoliosis idiopatik diderita
sebanyak 80 persen dari jumlah penderita skoliosis.
d. Skoliosos degenerative Selain idiopatik, ada juga skoliosis degenratif
dalam jenisnya. Skoliosis degeneratif terjadinya akibat kerusakan pada
bagian tulang belakang yang terjadi secara perlahan-lahan. Skoliosis dari
tipe ini sering terjadi pada orang dewasa.
 Lardosis
Penyebab potensial lain dari lordosis meliputi:
a. Postur tubuh yang buruk Kondisi tubuh dari seseorang yang sejak anak-
anak hingga orang dewasa jika individu tersebut melakukan Aktivitas
aktivitas buruk seperti duduk sembarangan yang dapat merusak tulang
punggung.
b. Kegemukan (obesitas).
c. Osteoporosis (melemahnya tulang dengan usia)Ketika saat tua.
d.. Kyphosis (kelengkungan luar berlebihan pada pertengahan kembali)
e. Ganguan tulang belakang
f. Alas kaki Alas kaki dengan hak tinggi.
g. Spondylolisthesis (suatu kondisi dimana satu vetebra tergelincir ke depan
atau kebelakang relatif terhadap vetebra berikutnya)
h. Discitis (gangguan disk antara tulang-tulang belakang)
 Kiposis
Disebabkan oleh berbagai masalah, termasuk:
a. Osteoporosis.
b. Degenerasi disk Seiring dengan bertambahnya usia, disk ini mengering dan
menyusut, yang seringkali memperburuk kifosis.
c. Penyakit Scheuermann. Juga disebut kifosis Scheuermann, penyakit ini
biasanya dimulai selama lonjakan pertumbuhan yang terjadi sebelum
pubertas.
d. Cacat lahir. Jika tulang belakang bayi tidak berkembang dengan baik di
dalam Rahim
e. Sindrom. Kifosis pada anak-anak juga dapat dikaitkan dengan sindrom
tertentu, seperti sindrom Marfan atau penyakit Prader-Willi.
f. Kanker dan pengobatan kanker tulang.
g. Peningkatan lengkungan pada tulang belakang bagian atas juga dapat
disebabkan oleh posisi tubuh yang sering membungkuk.
 Manifestasi Klinik

 Kiposis
 Gejala: Sakit leher dan punggung adalah gejala yang paling sering terjadi.
 Pada Kifosis yang berat akan terjadi sesak napas karena paru-paru tidak dapat
mengembang sempurna.
 Nyeri punggung seperti diremas-remas/ditarik disertai kekakuan.
 Nyeri dan kaku terasa bila membungkuk ke depan.Kasus berat dapat terjadi gangguan
kardiopulmoner : sesak, fatik, berkurangnya toleransi fisik untuk beraktivitas.
 Lordosis
 Gangguan perkembangan paha, dan gangguan neuromuskuler.
 Nyeri pinggang, nyeri yang menjalar ke tungkai,
 Penonjolan bokong.
 Gejala lain bervariasi sesuai dengangangguan lain yang menyertainya.
 Distrofi muskuler, gangguan perkembanganpaha, dan gangguan neuromuskuler.
Skoliosis

Seringnya mengalami rasa pegal dan sakit pada salah satu sisi
pinggang (selalu sisi yang sama)
Payudara yang tidak simetris (pada wanita)
Cara berjalan yang terlihat limbung
Tinggi Pundak yang tidak simetris
Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping
Bahu dan pinggul kiri & kanan tak sama tingginya
Nyeri punggung
Kelelahan pada tulang belakang sesudah duduk / berdiri lama
Skoliosis yg berat (dgn kelengkungan yg lebih besar dari 60%) bisa
menyebabkan Gangguan pernafan
 . Komplikasi

Kifosis :
a. Masalah citra tubuh.
b. Sakit punggung..
c. Nafsu makan menurun.
Lordosis :
a.Masalah jantung
b.Masalah paru – paru
c. Nyeri punggung
Scoliosis :
a.Kerusakan paru-paru dan jantung
b.pneumonia.
c. Sakit tulang belakang
E. Komplikasi

Kifosis : Kifosis dapat menyebabkan komplikasi berikut:


Masalah citra tubuh. Remaja terutama dapat
mengembangkan citra tubuh yang buruk
karena lengkungan pada punggung atau
akibat memakai penjepit untuk memperbaiki
kondisi tersebut.
 Sakit punggung. Dalam beberapa kasus, penyelarasan tulang belakang
yang tidak tepat dapat menimbulkan rasa sakit, yang bisa menjadi
semakin parah dan bersifat melumpuhkan
 Lordosis :
 Masalah jantung, penderita yang tulangnya dalam keaadaan
melengkung bahkan hingga 70 derajat tentu saja jantung akan
kesulitan untuk memompa darah untuk keseluruh tubuh. Hal ini
akibat dari tertekannya jantung.
 Masalah paru – paru ,begitu juga dengan paru – paru, kelengkunagn tulang juga akan
menyebabkan

 Scoliosis :Walaupun skoliosis tidak mendatangkan rasa sakit, penderita perlu


dirawat seawal mungkin. Tanpa perawatan, tulang belakang menjadi semakin
bengkok dan menimbulkan berbagai komplikasi seperti :
 Kerusakan paru-paru dan jantung; ini boleh berlaku jika tulang
belakang membengkok melebihi 60 derajat. Tulang rusuk akan
menekan paru-paru dan jantung, menyebabkan penderita sukar
bernafas dan cepat capai. Justru, jantung juga akan mengalami
kesukaran memompa darah. Dalam keadaan ini, penderita lebih
mudah mengalami penyakit paru-paru dan pneumonia.
 Sakit tulang belakang; Semua penderita, baik dewasa atau kanak-kanak, berisiko tinggi
mengalami masalah sakit tulang belakang kronik. Jika tidak dirawat, penderita mungkin
akan menghidap masalah sakit sendi. Tulang
F. Pencegahan
 1. Kiposis : Pencegahan meliputi pencegahan primer dan pencegahan sekunder.
Pencegahan primer agar tidak terkena Kifosis dan pencegahan sekunder bertujuan
agar Kifosis ditemukan sedini mungkin. Pencegahan primer dan sekunder meliputi
 a. Duduk dengan posisi yang benar
 b. Hilangkan kebiasaan bertopang dagu
 c. Berolahraga teratur,
 d. Diet yang cukup kalsium dan Vitamin D
 2. Lordosis :
 a. Mengubah posisi duduk yang benar
 b. Kurangi tegang pada punggung
 c. Kosumsi makanan yang mengandung vitamin D
 d. Olahraga teratur
 e. Perbanyak mengkonsumsis kalsium
 Scoliosis : Pencegahan meliputi pencegahan primer dan pencegahan
sekunder. Pencegahan primer agar tidak terkena skoliosis dan
pencegahan sekunder bertujuan agar skoliosis ditemukan sedini
mungkin. Pencegahan primer dan sekunder meliputi :
Duduk dengan posisi yang benar
Hilangkan kebiasaan bertopang dagu
Berolahraga teratur, terutama olahraga yang menggunakan
kedua sisi tubuh secara aktif seperti berenang.
PENGOBATAN

 Kifosis : Pengobatan kifosis tergantung pada penyebab, kondisi, tanda, dan


gejala yang muncul. Salah satu pilihan pengobatan adalah dengan latihan
untuk memperkuat otot punggung.
 Lordosis : Pengobatan masalah lordosis akan dilakukan berdasarkan
penyebabnya. Namun biasanya dokter akan melakukan pengobatan
berdasarkan usia dan riwayat kesehatan
 Scoliosis : Pengobatan yang dilakukan tergantung kepada penyebab, derajat,
dan lokasi kelengkungan serta stadium pertumbuhan tulang. Jika kelengkungan
kurang dari 20 derajat, biasanya tidak perlu pengobatan, tetapi penderita harus
menjalani pemeriksaan secara teratur setiap 6 bulan.
 H. PEMERIKSAAN FISIK
 1. kifosis : Pemeriksaan Fisik
 a. Peningkatan kifosis torakal akan mengakibatkan pergeseran ke depan (forward
Displacement) kepala dan leher terhadap segmen vertebra dibawahnya sehingga
menyebabkan kompensasi berupa peningkatan lordosis lumbal.
 b. Nyeri tekan apabila dilakukan palpasi pada prosessus spinosus
 c. Pemeriksaan neurologis bila ada keluhan kelemahan, gangguan
sensorik/keluhan pola jalan.
 2. lordosis : pemeriksaan fsik
 a. Mengkaji skelet tubuh
 Adanya deformitas dan kesejajaran. Pertumbuhan tulang yang abnormal akibat
tumor tulang.
 b. Mengkaji sistem persendian
 Luas gerak dievaluasi baik aktif maupun pasif, deformitas, stabilitas, adanya benjolan
dan kekakuan sendi.
 c. Mengkaji cara berjalan Adanya gerakan yang teratur yang dianggap tidak
normal
 3. scoliosis : Pemeriksaan Fisik
 a. Tanda hump (punuk) pada punggung.
 b. Asimetri pundak dan tinggi pinggul.
 c. Asimetri pada ukura payudara/ kontur lipatan pinggang.
 d. Pemeriksaan neurologis umumnya normal. Pemeriksaan defisit neurologis
perlu diperiksa bila dicurigai scoliosis degenerative
 e. Pada pemeriksaan fisik penderita biasanya diminta untuk membungkuk
kedepan sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi.
 1. kifosis :
 a. Foto polos torakolumbal AP dan lateral.
 b. MRI dan CT Scan bila dicurigai etiologi spesifik
 c. Setelah pemeriksaan dengan dokter, pasien biasanya perlu melakukan
beberapa pemeriksaan radiologi untuk mengetahui jenis penyakit yang di derita
oleh pasien misalnya :
 1.) Foto Rontge
 2.) MRI ( Magnetic Resonance Imagine)
 3.) EMG (Electro Myo Graphy)
 2. lordosis :
 a. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik
(lengkungan punggung yang abnormal).
 b.rontgen,sinar x,mri ,ct scan , dan pemeriksaan darah
 3. scoliosis :
 a. Skoliometer
 b. Rontgen tulang belakangFoto polos
 c. Derajat Risser adalah sebagai berikut :
 Grade 0 : tidak ada ossifikasi,grade 1 : penulangan mencapai 25%,grade 2 :
penulangan mencapai 26-50%,grade3 : penulangan mencapai 51-75%,grade 4
: penulangan mencapai 76%grade 5 : menunjukkan fusi tulang yang komplit.3.
 d. MRI jika di temukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen

Anda mungkin juga menyukai