Anda di halaman 1dari 49

Proses Pengadaan

Barang/Jasa
(Persiapan Kontrak, Pelaksanaan Kontrak, Pasca-Kontrak)
Kelompok 10
1. Al-Islam Ekaswari 120521428988
2. Dika Pramono 120521428977
3. Setyawan Febrianto 120521428974

Matakuliah:

Aspek Hukum Jasa


Konstruksi
Tahapan
Persiapan
Kontrak

PETA Tahapan
Pelaksanaan

MATERI Kontrak

Tahapan
Pasca Kontrak
Tahap
Persiapan 1
Kontrak
• Pengumuman
• Penetapan HPS
• Pendaftaran dan Pengambilan
dok.
Persiapan • Aanwijzing
• Pengajuan Penawaran
• Jaminan Penawaran
Kontrak • Pembukaan Dok. Penawaran
• Penilaian/evaluasi
• Penetapan pemenang
• Sanggah/Banding
PENGANTAR

Dasar hukum yang dipakai dalam Proses


Pengadaan Barang/Jasa
 Perpres No. 54 Tahun 2010
 Perpres No. 35 Tahun 2011
 Perpres No. 70 Tahun 2012

Rencana kegiatan pengadaan diawali dengan penyusunan


Rencana Umum Pengadaan (RUP) barang/jasa oleh Pengguna Anggaran
a. Pengumuman
Pengguna Anggaran wajib mengumumkan RUP
barang/jasa pada web tiap K/L/D/I, papan pengumuman
resmi, dan portal pengadaan nasional melalui LPSE

Pengumuman dilakukan setelah rencana kerja dan


anggaran K/L/D/I disetujui DPR/DPRD

K/L/D/I harus mengumumkan RUP pada tahun


anggarana berjalan yang kontraknya dilaksanakan tahun
anggaran selanjutnya

LPSE dalam menyelenggarakan sistem pelayanan


pengadaan barang/jasa sesuai UU No. 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
a. Pengumuman
Apabila dari hasil identifikasi tidak ada penyedia dalam
negeri yang mampu mengerjakan maka Pelelangan Umum
diumumkan di website komunitas internasional

Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman


maka ULP dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi atau
pidana sesuai UU dan pesrta yang terlibat dimasukknan
dalam Black List atau sanksi sesuai UU.

LPSE dalam menyelenggarakan sistem pelayanan


pengadaan barang/jasa sesuai UU No. 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
b. Penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
Pejabat pembuat komitmen mempunyai tugas menyusun dan menetapkan
Harga Perkiraan Sendiri, kecuali Konter/Sayembara

Nilai total HPS terbuka dan tidak rahasia tetapi rincian harga
satuan dan penghitungan HPS bersifat rahasia

HPS berfungsi sebagai alat untuk menilai


kewajaran penawaran termasuk rinciannya

HPS berfungsi sebagai dasar untuk menetapkan batas tertinggi


penawaran yang sah untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi atau
jasa lainnya dan jasa konsultasi dengan metode pagu anggaran

Batas tertinggi penawaran sudah termasuk biaya overhead yaitu biaya


keselamatan dan kesehatan kerja, keuntungan, dan beban pajak.
b. Penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

HPS disusun dengan mempertimbangkan keuntungan dan biaya overhead


yang dianggap wajar

HPS jasa konsultasi mempunyai 3 komponen yaitu biaya langsung


personil, biaya langsung, dan Pajak Pertambahan Nilai (ppn)

HPS didasarkan pada data harga setempat yang diperoleh berdasarkan


hasil survei menjelang dilaksanaknnya pengadaan dengan
mempertimbangkan informasi

Penyusunan HPS jasa konsultasi dimulai dari identifikasi besarnya pagu dana
dari DIPA atau PO kegiatan jasa konsultasi. Setelah diketahui jumlah dana,
PPK mempelajari dokumen perencanaan umum pengadaan yang dibuat
oleh PA.
b. Penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
Berdasarkan pengumuman maka penyedia barang/jasa yang berminat dapat mendaftarkan
diri ke ULP. Pada saat registrasi dapat mengambil dokumen pengadaan.
Pada pengadaan secara elektronik proses pendaftaran dan pengambilan dokumen dapat
dilakukan di portal LPSE secara online. Calon penyedia cukup mendaftar dan mengunduh
dokumen pengadaan di portal LPSE.

Sistem pelelangan elektronik mencegah terjadinya kontak fisik secara langsung di antara para
peserta lelang dengan panitia pelelangan. Setiap aktifitas tercatat dalam sistem record sehingga
memudahkan pengecekan dan pengawasan.

Pelelangan secara elektronik menjadi kendala bagi penyedia yang tidak akrab penggunaan
komputer dan internet khusunya yang mengalami compuphobia.

Sistem pelelangan elektronik (e-procurement) tidak selalu seperti harapan semua


pihak khususnya penyedia barang/jas. Kendala yang biasa terjadi adalah ketika
server yang digunakan Vlpse bermasalah sehinggga website tidak bisa terakses
d. Aanwijzing
Pemberian penjelasan (aanwijzing adalah proses yang harus dilakukan dalam pemilihan penyedia
barang/jasa oleh ULP/pejabat pengadaan paling cepat 3 hari setelah pengumuman.

Dalam pemberian penjelasan, ULP memberikan penjelasan kepada peserta mengenai hal-
hal berikut:
1. Metode (Pelelangan Umum/Pemilihan Langsung)
2. Cara penyampaian dokumen penawaran
3. Kelengkapan dokumen penawaran
4. Pembukaan dokumen penawaran
5. Metode evaluasi
6. Hal-hal yang menggugurkan penawaran
7. Jenis kontrak yang digunakan
8. Ketentuan dan cara evaluasi
9. Resiko K3 yang mungkin terjadi
10. Ketentuan dan cara subkontrak sebagian pekerjaan
11. Besaran, masa berlaku, dan penjaminan
d. Aanwijzing
Apabila dipandang perlu, ULP dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan
peninjauan lapangan

Dalam sistem pengadaan secara elektronik, pemberian penjelasan dilakukan secara


online tanpa tatap muka melalui aplikasi SPSE

ULP dilarang menjawab pertanyaan dengan cara mengumpulkan pertanyaan terlebih


dahulu dan menjawab pertanyaan tersebut sekaligus pada akhir jadwal

Untuk menjawab pertanyaan di akhir tahapan penjelasan (10 menit terakhir), ULP dapat menambah
waktu penjelasan. Dengan terjawabnya pertanyaan terakhir di waktu tambahan, penyedia barang/jasa
tidak diperkenankan bertanya lagi.
e. Pengajuan Penawaran
Di proses pelelangan umum, sederhana, dan terbatas, penyedia barang/jasa dapat mengajukan penawaran
tanpa diskriminasi sebagai wujud nyata dari negosiasi teknis dan harga sehingga tidak perlu tahapan
tersendiri.
Sedangkan untuk metode penunjukan langsung, pengadaan langsung, atau pemilihan langsung dapat
dilakukan negosiasi teknis dan harga
Di sistem pengadaan manual pserta menyampaikan langsung dokumen penawaran ke ULP sesuai jadwal
yang ditetapkan. Peserta bisa mengirim melalui pos / jasa pengiriman dan keterlambatan dan kerusakan
menjadi risiko peserta.

Di sistem pengadaan elektronik dokumen penawaran bentuk file diunggah melalui aplikasi SPSE.
Penyampaian penawaran bisa dalam satu file atau dua file

ULP tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir pemasukan penawaran kecuali keadaan
kahar. Jika terpakssa dilakukan maka harus dituangkan dalam adendum dokumen pengadaan dan
disampaikan ke seluruh peserta
f. Jaminan Penawaran
Rob Thomson:
A Bond is a legally enforceable financial guarantee, given by a
third party to a procuring entity to guarantee the obligation of
a supplier of goods/works of service which arise from a
contract.
Perpres No 54 Tahun 2010:
Surat jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah
jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum atau Perusahaan Penjaminan atau Perusahaan
Asuransi yang diserahkan oleh Penyedia Barang atau Jasa
kepada PPK/ULP untuk menjamin terpenuhinya kewajiban
Penyedia Barang/Jasa.
f. Jaminan Penawaran
Tujuannya:
 Membantu penyedia menutupi biaya-biaya tambahan
diperlukan atau muncul dalam menyelesaikan kewajiban
atau pekerjaan akibat dari dilanggarnya ketentuan yang
ada dalam dokumen atau kontrak pengadaan.
 Mencegah adanya tindakan penyedia yang melanggar
prosedur pengadaan yang ditetapkan peraturan
perundang-undangan.
f. Jaminan Penawaran

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa salah satu kewajiban ULP/Pejabat pengadaan adalah melakukan
pemilihan penyedia barang/jasa. Apabila dalam proses pemilihan penyedia barang dan jasa tersebut
ternyata ada salah satu atau lebih dari peserta mundur, maka tentu saja akan menurunkan atau bahkan
mungkin menghilangkan tingkat persaingan/kompetisi dari proses pengadaan tersebut, sehingga akan
terjadi ketidaksesuaian dengan salah satu prinsip pengadaan yaitu “bersaing”.
f. Jaminan Penawaran

Dari kejadian itu maka ULP harus melakukan


pemilihan/lelang ulang untuk pekerjaan tersebut, dan
pastinya adan memerlukan biaya lagi untuk
melaksanakannya. Biaya untuk melakukan pemilihan
ulang inilah diambil dari hasil pencairan jaminan
penawaran peserta.
Setiap peserta lelang berkewajiban untuk menyerahkan
jaminan penawaran. Jaminan penawaran diberikan oleh
penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya pada
saat pemasukan penawaran, yang besarnya antara 1%
(satu perseratus) hingga 3% (tiga perseratus) dari total
HPS.
f. Jaminan Penawaran

Apabila penyedia hanya memasukkan hasil scan jaminan penawaran dan


jaminan aslinya belum diperlihatkan maka ULP harus mengkonfirmasi ke
penerbit jaminannya. Jaminan penawaran di kembalikan kepada
penyedia barang/pekerjaan/konstruksi jasa lainnya setelah PPK
menerima jaminan pelaksanaan untuk penanda-tanganan kontrok.
Jaminan penawaran tidak diperelukan dalam hal pengadaan
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dilaksanakan dengan
penunjukan langsung, pengadaan langsung atau kontes/sayembara.
Peserta menyerahkan jaminan penawaran dalam mata uang penawaran
jaminan penawaran sesuai yang tercantum dalam LDP (Lembar Data
Pengadaan).
Jaminan penawaran pemenang diganti menjadi jaminan pelaksanaan
bagi pemenang lelang. Jaminan penawaran non pememenang
dikembalikan setelah pengumuman lelang.
g. Pembukaan Dokumen
Pada akhir batas waktu penyampaian dokumen penawaran, panitia atau
pejabat pengadaan membuka rapat pembukaan dokumen penawaran.
Namun bila dipaksa dilakukan perubahan waktu penutupan penyampaian
penawaran, maka perubahan tersebut harus dituangkan di dalam
addendum dokumen pemilihan penyedia barang/jasa dan disampaikan
pada seluruh peserta lelang.
Panitia atau pejabat pengadaan meneliti isi kotak atau tempat
pemasukan dokumen penawaran dan menghitung jumlah sampul
penawaran yang masuk (tidak dihitung surat pengunduran diri) dan bila
penawaran yang masuk kurang dari tiga peserta, pelelangan tidak dapat
dilanjutkan dan harus diulang, kemudian mengumumkan kembali dengan
mengundang calon peserta lelang. ULP wajib melakukan klarifikasi
kepada penerbit surat jaminan tentang keabsahan dan subtansi jaminan
penawaran. Ketidakabsahan atau kemungkinan penolakan klaim jaminan
terhadap softcopy surat jaminan yang ditunjuk oleh ULP dapat berakibat
pada gugurnya syarat admininstrasi.
h. Penilaian/evaluasi

Penilaian meliputi penilaian administrasi, teknis dan harga. Penilaiandilakukan secara


bertahap, bagi peserta yang lolos seleksi administrasi berhak untuk mengikuti seleksi teknis,
bagi yang lolos seleksi teknis berhak mengikuti seleksi harga.
Hakikat dari penawaran dan evaluasi secara umum dapat disebut sebagai wujud dari negosiasi
di antara pihak yang membuat kontrak. Hanya saja negosiasi yang berlansung tidak berupa
tawar menawar timbal balik, tapi negosiasi satu kali penawaran dan satu kali penilaian, atau
dua kali pengajuan dan dua kali penilaian.
1). Metode evaluasi sistem nilai

Digunakan untuk pekerjaan kompleks yang memperhitungkan keunggulan teknis sepadan


dengan harganya, mengingat penawaran sangat dipengaruhi oleh kualitas teknis.
2). Metode ev. sistem penilaian biaya slm umur eko

Dilakukan untuk memilihan Penyedia yang memperhitungkan faktor-faktor umur ekonomis,


harga, serta biaya operasi dan pemiliharaan, dalam jangka waktu operasi tertentu.
Pada prinsipnya pelangan untuk penyedia menggunakan metode evaluasi sistem gugur.
Khusus untuk pengadaan langsung yang dilakukan oleh Pejabat Pengadaan menggunakan
metode evaluasi sistem gugur.
i. Penetapan pemenang

Setelah proses evaluasi dilaksanakan maka ULP


membuat kesimpulan dari hasil evaluasi
administrasi, teknis, dan harga yang kemudian
dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan
(BAHP).
Apabila tidak ada penawaran yang memenuhi
syarat, BAHP harus mencantumkan pernyataan
bahwa pelelangan dinyatakan gagal dan harus
segera dilakukan pelelangan ulang. Apabila
peserta lelang yang memenuhi syarat kurang dari
3 (tiga), maka penyedia barang/jasa tersebut tetap
diusulkan sebagai calon pemenang lelang.
i. Penetapan pemenang

Pengumuman pemenang lelaang, pemenang


lelang diumumkan dan diberitahukan oleh panitia
pengadaan kepada peserta dalam jangka waktu
dua hari kerja setelah diterimanya Surat
Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dari
pejabat yang berwenang.
j. Sanggah/Sanggah banding

Peserta yang dapat melakukan sanggahan apabila berkeberatan atas penetapan pemenang
lelang tersebut. Peserta ylelang yang mengajukan penawaran dan bukan pemenang diberikan
kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis dalam jangka waktu 5 hari kerja setelah
pengumuman pemenang lelang.
Khalid Mustafa: Adanya batasan ini karena dalam prakteknya banyak sekali ditemukan peserta
lelang yang mengikuti lelang khusus hanya untuk mengajukan sanggah guna memperlambat
proses pengadaan dan atau melakukan penekanan kepada calon pemenang yang tujuannya
untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Sanggahan disampaikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan pemenang lelang disertai
bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan disampaikan dengan sekurang-kurangnya
kepada pengawasan internal. Apabila penyanggah keberatan dengan jawaban sanggah, dapat
mengajukan sanggah banding ke Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi
dengan tembusan ke PPK, ULP, APIP, dan LKPP. Dengan adanya sanggah banding, maka proses
pengadaan dihentikan. Analisa ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam Bab IV.
Tahap
Pelaksanaan 2
Kontrak
• Penyempurnaan rancangan
kontrak
• Penandatanganan kontrak
• Jaminan pelaksanaan
Pelaksanaan • Pelaksanaan Kontrak
• Pembayaran uang muka

Kontrak • Perubahan kegiatan pekerjaan


• Laporan Hasil Pekerjaan
• Penilaian Progres Kegiatan
• Penghentian dan pemutusan
kontrak
a. Penyempurnaan rancangan kontrak

Rancangan kontrak dibuat oleh PPK sebagai bagian


dari tugas dan tanggung jawabnya menurut Perpres
Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana yang telah
diubah dengan Perpres No 70 Tahun 2012. PPK
menyusun rancangan kontrak pengadaan
barang/jasa dengan berpedoman pada standar
kontrak pengadaan baran/jasa yang diatur dalam
Peraturan Kepala LKPP No 6 Tahun 2012
sebagaimana yang telah diubah dengan Perpres
Nomor 35 Tahun 2011 dan Perpres Nomor 70 Tahun
2012 disebutkan bahwa PPK menyempurnakan
rancangan kontrak pengadaan barang/jasa untuk
ditand-tangani.
b. Penandatanganan Kontrak

Dengan adanya penandatanganan kontrak oleh


kedua belah pihak yang berhak secara hukum untuk
melakukan perikatan, maka kontrak menjadi sah dan
mengikat secara yuridikal bagi pihak-pihak yang
membuat kontrak, PPK merupakan wakil dari pahak
pemerintah dalam kontrak pengadaan barang/jasa
pemerintah sedangkan direksi yang di sebutkan
namanya dalam akta pendirian/anggaran dasar, yang
telah didaftarkan sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan atau Penyedia perorangan.
Sebelumnya, diberikan kesempatan untuk meneliti
dokumen kontrak tersebut agar tidak terdapat
perbedaan persepsi, kemudian keduanya berhak
memiliki dok. Kontrak tersebut dibuat dua rangkap
(asli) dan dapat digandakan sesuai dengan
kebutuhan.
b. Penandatanganan Kontrak

Sebelum penandatanganan, PPK harus yakin bahwa yang mewakili penyedia adalah
benar-benar atau kuasa direktur yang nama penerima kuasa ada dalam akta atau pejabat
yang menurut anggaran dasar perusahaan berhak untuk mengikat perjanjian.
Oleh sebab itu, sebelum pelaksanaan penandatanganan kontrak PPK melaksanakan rapat
persiapan terlebih dahulu agar penandatanganan kontrak bukan hanya sekedar seremonial
belaka melainkan dipahami dengan baik dan nantinya dapat dilaksanakan oleh para pihak.
c. Jaminan Pelaksanaan
Bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada pengguna bahwa penyedia memiliki
kesungguhan untuk melaksanakan kontrak sesuai dengan perjanjian. Disamping itu,
keberadaan jaminan pelaksanaan juga bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan
terjadinya kerugian pihak pemerintah selaku pengguna akibat kelalaian penyedia selama
proses pelaksanaan pengadaan.
Keberadaan jaminan pelaksanaan dalam kontrak pengadaan barang atau jasa pemerintah
adalah untuk menjamin atas kualitas hasil pekerjaan, bukan jaminan atas dana yang
dikucurkan karena pembayaran prestasi dilakukan secara bertahap sesuai dengan progress
kegiatan.
Penyedia tidak mungkin melakukan kecurangan apabila pekerjaannya dapat dikendalikan
oleh PPK dibawah pengawasan Aparat Pengawas Internl Pemerintah (APIP) serta telah
melalui pemeriksaan oleh Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP).
Keberadaan jaminan pada perbankan bertujuan untuk mengamankan dana yang telah
dikucurkan terlebih dahulu kepada pihak debitur, bukan untuk mengamankan hasil
pekerjaan debitur terhadap dana tersebut.
d. Pelaksanaan Kontrak

Pelaksanaan kontrak pengadaan barang/jasa dimulai


dengan penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
olek PPK. Kemudian PPK menerbitkan surat Pemesanan
(SP) selambat-lambatnya 14 hasi kalender sejak tanggal
penandatanganan kontrak. SP harus sudah
disetujui/ditandatangani oleh penyedia sesuai dengan
yang dipersyaratkan dengan dibubuhi materai selambat-
lambatnya 7 hari kalender sejak tanggal penerbitan SP.
Tanggal penandatanganan SP oleh penyedia ditetapkan
sebagai tanggal awal perhitungan waktu penyerahan.
e. Pembayaran Uang Muka

Pembayaran uang muka kerja nilai besarannya paling tinggi sesuai dengan yang
ditetapkan dalam kontrak, terhadap uang muka tersebut berlaku jaminan uang muka
kerja yang besarnya senilai dengan uang muka yang diterima penyedia.
f. Perubahan Kegiatan Pekerjaan

Perubahan kontrak meliputi antara lain :


a) Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak.
b) Mengurangi atau menambah jenis pekerjaan.
c) Mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lokasi pekerjaan.
d) Melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
g. Laporan Hasil Pekerjaan

Pemerikasaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak untuk menetapkan


volume pekerjaan atas kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil
pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil
pekerjaan.
h. Penilaian Progres Kegiatan

Permasalahan sering dijumpai terkait proges pelaksanaan kegiatan adalah tentang tata
cara pengukuran fisik kegiatan tersebut. Sering ditemui dalam tiap pelaporan
kegiatan/pekerjaan, progres fisik selalu mengikuti progres keuangan.
i. Penghentian dan Pemutusan Kontrak
Pemutusan kontrak terjadi apabila :
a) Pekerjaan sudah selesai atau terjadi keadaan kahar.
b) Kebutuhan barang tidak dapat ditunda melebihi
batas berakhirnya kontrak.
c) Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajiban dan tidak memperbaiki kelalaiannya
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan atau
karena penyedia terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses
pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang.
Tahap
Pasca 3
Kontrak
• Penerimaan kontrak
Pasca •

Dendam dan ganti rugi
Keadaan Kahar
• Perpanjangan waktu
Kontrak pelaksanaan pekerjaan
a. Penerimaan Kontrak

Setelah pekerjaan 100%, penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK
untuk penyerahan pekerjaan. PPK melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang
telah deselesaikan oleh penyedia. PPK menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh
hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kontrak dan diterima oleh
panitia/pejabat Penerima Hasil Pekerjaan dan penyedia menyerahkan sertifikat garansi
kepada PPK. Penyelesaian pembayaran hanya dapat dilaksanakan setelah barang
dinyatakan diterima sesuai dengan berita acara serah terima barang dan bilamana
dianggap perlu dilengkapi dengan berita acara hasil uji coba.
b. Denda dan ganti rugi

Denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada penyedia barang/jasa


sedangkan ganti rugi merupakan sanksi finansial yang diberikan kepada PPK, karena
terjadinya cidera janji/wanprestasi yang tercantum dalam kontrak.
c. Keadaan Kahar

Apabila terjadi keadaan kahar, maka penyedia memberitahukan kepada PPK paling
lambat 13 hari kalender sejak terjadinya keadaan kahar, dengan menyertakan
pernyataan keadaan kahar dari pejabat yang berwenang. Keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan akibat keadaan kahar yang dilaporkan dalam waktu 14 hari kalender sejak
terjadinya keadaan kahar, tidak dikenakan sanksi.
d. Perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan

Permasalahan yang umumnya terjadi terkait dalam


tahapan pelaksanaan kontrak pengadaan barang/jasa,
antara lain keterlambatan penyelesaian pekerjaan dan
pembayaran yang tidak sesuai dengan prestasi
pekerjaan. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu
pelaksanaan setelah melakukan penelitian terhadap
usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia. PPK dapat
menugaskan panitia/pejabat peneliti pelaksanaan
kontrak untuk meneliti kelayakan usaha perpanjangan
waktu pelaksanaan. Persetujuan perpanjangan waktu
pelaksanaan dituangkan dalam adendum kontrak.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH
Sesi Pertanyaan 1
1 Lutfi Laila
• Contohnya perbedaan yang signifikan dalam pekerjaan tambah kurang dengan pekerjaan real seperti apa?

2 Dhani Mauludin
• Bagaimana cara membayarkan uang muka? Apakah diambilkan dari biaya kontrak?

3 Alvan
• Tahap persiapan, jika ada kesalahan penanganannya seperti apa? Hal-hal apa yg menggugurkan penawaran tsb?

4 Angga Yustianza
• Keadaan kahar itu seperti apa? Contoh kasus?

5 Febri
• Apa yang diajukan saat sanggah banding?
Sesi Pertanyaan 2
1 Nama
• Pertanyaan

2 Nama
• Pertanyaan

3 Nama
• Pertanyaan

4 Nama
• Pertanyaan

5 Nama
• Pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai