Anda di halaman 1dari 26

CM-03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek

(Financing Management Project)

OLEH:
DR. IR. ARQAM LAYA, M.T

PELATIHAN AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA)


(CONSTRUCTION MANAGEMENT)
Bab I : Pendahuluan
Rencana Keuangan Proyek

• Suatu rencana keuangan yang menyeluruh dapat


dikembangkan untuk mengidentifikasi semua
persyaratan keuangan dari suatu proyek
konstruksi dan pembiayaannya.
• Semua pihak harus memahami oleh siapa, dan
kapan, semua equity yang diperlukan, hutang,
dan asuransi, jumlah dan jenis yang sesuai untuk
disediakan sepanjang periode konstruksi
Bab I : Pendahuluan
Badan Hukum

• Para pihak dan penasehat keuangan harus


memutuskan atas terbentuknya landasan hukum
dari patungan yang akan memaksimalkan
manfaat yang diantisipasi:
• perseroan, korporasi, kepercayaan usaha
patungan atau suatu kombinasi dari padanya.
Bab I : Pendahuluan
Otoritas Pembelanjaan

• Otoritas untuk pembelanjaan oleh MANAGER


PROYEK ditentukan oleh kebijakan komitmen
perusahaan/patungan dan ditunjukkan
terutama/lebih disukai di struktur organisasi
normal yang memiliki tingkatan kepastian di
dalam suatu proyek
Bab I : Pendahuluan
Mengidentifikasi Kebutuhan
Keuangan Proyek
Dengan memperhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Sumber pendanaan,
b. Persyaratan kontrak,
c. Kondisi ekonomi.
d. Perkiraan biaya konstruksi,
e. Durasi proyek,
f. Manfaat pajak,
g. Faktor risiko.
BAB II : PERENCANAAN KEUANGAN PROYEK
Identifikasi Kebutuhan Keuangan Proyek

1. Sumber Pendanaan

• Sistem pendanaan proyek, 2. Persyaratan Kontrak


mungkin memiliki sistem
kombinasi yaitu : • Mengidentifikasi status
• Meminjam dari lembaga keuangan pelanggan
keuangan • Syarat-syarat
• Melakukan laba ditahan pembayaran sesuai
• Cadangan keuangan (iquity) kontrak dari pelanggan
• Uang hangus digunakan sebagai
• Pembayaran dimuka dari masukan dalam
pelanggan memastikan kebutuhan
keuangan dari suatu
proyek
BAB II : PERENCANAAN KEUANGAN PROYEK
Identifikasi Kebutuhan Keuangan Proyek

3. Kondisi Ekonomi 4. Perkiraan Biaya Konstruksi

• Meliputi faktor politis, • Institusi pemberi pinjaman


peraturan per undang- akan menguji perkirakan
undangan, sosial dan konomi biaya proyek secara hati-hati
yang mempengaruhi biaya sebelum meminjamkan atau
keuangan baik meningkat mengambil bagian di proyek.
atau berkurangnya biaya
proyek.

5. Durasi Proyek 6. Manfaat Pajak

• Semua peminat akan • Banyak proyek jangka


dipengaruhi oleh durasi panjang memberikan
proyek dalam menentukan manfaat pajak yang harus
lamanya investasi mereka diperhitungkan ketika masuk
pada rencana keuangan.
BAB II : PERENCANAAN KEUANGAN PROYEK
Identifikasi Kebutuhan Keuangan Proyek

8. Penasehat Keuangan

• Konractor yang dilibatkan


dalam suatu proyek
7. Faktor Risiko secara penuh disarankan
untuk menggunakan
Penasehat keuangan
• Risiko Penyelesaian yang berpengalaman dan
proyek memiliki pengetahuan
• Biaya melebihi rencana pasar modal swasta.
• Risiko politik dan
perundang undangan
• Risiko teknologi.
Bab II : Perencanaan Keuangan Proyek Cash flow (Arus Kas) Proyek
Bab II : Perencanaan Keuangan Proyek Cash flow (Arus Kas) Proyek
Merupakan daftar yang mencakup prakiraan
penerimaan dan pengeluaran dana yang terjadi
pada suatu unit usaha selama jangka waktu
Cash flow yang ditentukan.
TAHAPAN PENYUSUNAN ARUS KAS terdiri dari Tahapan Operasional yang
hampir sepenuhnya disumbangkan oleh tim teknis proyek dan Tahapan
financial yang disusun oleh tim administrasi dan keuangan proyek

1. 2. Data pekerjaan 3. Data pekerjaan 4. Data


(dikerjakan oleh yang dikerjakan pengadaan
Penyediaan mandor/pekerja oleh sub bahan utama
data kontrak harian) kontraktor dan bahan

8. 6. Data SDM 5. Data pekerjaan


7. Penerimaan,
dan sarana penggunakan alat
Menentukan Pengeluaran,
penunjang sendiri ataupun
Kas Awal Selisih sewa
(overhead)
Bab II : Perencanaan Keuangan Proyek Cash flow (Arus Kas) Proyek

Tahapan Usaha untuk menutup defisit operasional baik lewat


: pinjaman bank (jika proyek mandiri) ataupun lewat droping
Finansial oleh kantor di atasnya secara terencana dengan baik.

• Nilai rupiah atas usaha dipengaruhi oleh


Contoh: penerimaan
asumsi kebutuhan dana pada awal periode diperkirakan cair pada
berikut (kas awal periode berikut) pertengahan bulan,
• Dana tersebut siap digunakan untuk
sedangkan estimasi
membiayai pengeluaran pada bulan pengeluaran
berikut sebelum ada dana penerimaan. bulan tersebut Rp. 1 juta,

1. Estimasi kebutuhan dana maka kebutuhan dana pada


pada awal periode awal periode tersebut adalah
50% nya, yaitu Rp. 500 ribu.
Bab II : Perencanaan Keuangan Proyek Cash flow (Arus Kas) Proyek

Tahapan Usaha untuk menutup defisit operasional baik lewat


: pinjaman bank (jika proyek mandiri) ataupun lewat droping
Finansial oleh kantor di atasnya secara terencana dengan baik.
Persentase tersebut
• Baik meminjam ke bank ataupun ke diasumsikan lebih besar untuk
kantor pusat estimasi kebutuhan dana kondisi peminjaman
pada awal periode/cabang/divisi selalu
dan
diikuti oleh resiko beban atau kewajiban
yang dinyatakan dalam persentase (%) lebih kecil untuk kondisi
dari suatu nilai kumulatif. penempatan,

2. Estimasi Beban Bunga dan selisih antara 1 s/d 3%


walaupun nanti realisasinya
Hasil Penempatan berbeda.
Bab II : Perencanaan Keuangan Proyek Cash flow (Arus Kas) Proyek
Pedoman Dasar Penyusunan Arus Kas
Tetapkan beberapa item besar yang menentukan baik
1. Pilih yang
nama dan nilainyasedangkan sisanya cukup digabungkan
signifikan
dan dibagi prorata

2. Penggunaan angka Kesalahan yang mugkin terjadi hanya perbedaan


digit maksimal mendekati seribu sampai sejuta.

Jika dijumpai penggunaan mata uang yang


berbeda sebaiknya perencanaan cash flow juga
3. Mata uang sesuai dengan masing-masing mata uang
Kolom periode sebaiknya semakin dekat
semakin detil, bila perlu mingguan dan
4. Periode semakin jauh bila perlu disajikan dalam
triwulan atau semester.
Realisasi tidak akan berubah terlalu banyak
5. Fokus kedepan karena dana yang telah dikeluarkan tidak
akan kembali lagi secara kas dan cukup
disajikan secara kumulatif.
Bab II : Perencanaan Keuangan Proyek Cash flow (Arus Kas) Proyek
CONTOH CASH FLOW UMUM

Dalam jutaan Rupiah


Bab II : Perencanaan Keuangan Proyek Cash flow (Arus Kas) Proyek
CONTOH CASH FLOW UMUM
Bab III : Proses Pengendalian Keuangan Proyek
Mengendalikan keuangan proyek
diperlukan konsistensinya dari Sama halnya
perencanaan keuangan proyek yang mengendalikan Arus Kas
telah mendapatkan persetujuan dari yang tertuang pada
otoritas yang lebih tinggi. sajian Arus Kas (Cash
Flow).

Terjadinya perbedaan antara arus


masuk dan keluar pada rencana Dilakukan monitoring dan
arus kas awal baik yang ditandai tindakan koreksi terhadap
dari perbedaan besaranya maupun variasi hasil keuangan yang
waktu mampu ditelusur dari dilihat dari laporan
laporan keuangan yang telah di keuangan secara berkala
audit baik Internal maupun dengan standar
eksternal. manajemen keuangan.
Bab III : Proses Pengendalian Keuangan Proyek
HASIL IDENTIFIKASI KONDISI EKONOMI, ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI, DURASI
PROYEK, FAKTOR RISIKO PROYEK, DAN TAX BENEFITS

1. Sistem Akuntansi Proyek

 harus mengikuti struktur uraian pekerjaan (WBS)


pada proyek ukuran kecil dan sedang dapat
diuraikan dengan menggunakan program excel
didalam mengembangkan S Curve
Pengendalian keuangan dilakukan dengan
monitoring realisasi pengeluaran dan pendapatan
terhadap anggaran dan perkiraan arus kas, adanya
penyesuaian cara kerja atau masalah yang terjadi
dimana cara ini menunjukkan adanya deviasi.
Bab III : Proses Pengendalian Keuangan Proyek
HASIL IDENTIFIKASI KONDISI EKONOMI, ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI, DURASI
PROYEK, FAKTOR RISIKO PROYEK, DAN TAX BENEFITS

2. Internal Audit dan Eksternal Audit

 memastikan menggunakan cara akuntansi yang


benar dan praktek keuangan terpelihara.
Audit sangat membantu Manajer Proyek yang
tidak dapat menyelesaikan masalah atau
mungkin tidak terlihat.
Eksternal audit sering menjadi persyaratan
undang undang dari pemerintah lokal
Bab III : Proses Pengendalian Keuangan Proyek
HASIL IDENTIFIKASI KONDISI EKONOMI, ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI, DURASI
PROYEK, FAKTOR RISIKO PROYEK, DAN TAX BENEFITS

3. Analisis Arus Kas

 Memperbaharui semua realisasi keuangan dan


data biaya secara teratur memberi suatu sistem
informasi keuangan terbaru
Pemanfaatan informasi jadwal yang telah
diperbaharui dapat dibuat analisis perkiraan dan
kecenderungan arus kas sehingga dapat dibuat
untuk menentukan penyesuaian apa yang
mungkin diperlukan pada rencana keuangan.
Bab III : Proses Pengendalian Keuangan Proyek
HASIL IDENTIFIKASI KONDISI EKONOMI, ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI, DURASI
PROYEK, FAKTOR RISIKO PROYEK, DAN TAX BENEFITS

4. Laporan Keuangan
Laporan berkala keuangan adalah suatu
keperluan bagi manajemen dan untuk pemilik
dana siapapun yang mungkin dilibatkan.
Ketika proyek terdiri atas beberapa bentuk
konsursium atau perkongsian, pertemuan
berkala (bulanan atau triwulanan) adalah umum
selama pemimpin proyek menyampaiakn status
proyek dan perkiraan masa depan mencakup
status keuangannya.
Bab III : Proses Pengendalian Keuangan Proyek
MONITOR PENGARUH YANG TERIDENTIFIKASI KURANG BAIK DAN KOREKSI
TREND NEGATIF

• Tindakan Koreksi berdasar pada :


kesehatan keuangan dilihat dari rasio rentabilitas atau
profitabilitas,
status keuangan (status pada waktu periode
pelaporan),
suatu analisis dari status keuangan dengan relevan
menetapkan ukuran-ukuran.

• Anggaran boleh ditinjau kembali dan disesuaikan


menurut status arus dari proyek, diperlukan persetujuan
dari para pihak.
Bab III : Proses Pengendalian Keuangan Proyek
MONITOR PENGARUH YANG TERIDENTIFIKASI KURANG BAIK DAN KOREKSI
TREND NEGATIF

• Betapapun besarnya liquiditas atau solvabilitas suatu


perusahaan /proyek,
kalau perusahaan /proyek tidak mampu menggunakan
modalnya secara effektif dan efisien,
atau tidak mampu memperoleh laba yang besar,
maka perusahaan/proyek pada akhirnya akan mengalami
kesulitan keuangan dalam mengembalikan utang utangnya.

• Indikasi kurang baik atau trend negative artinya memiliki rasio


yang rendah karena pengeluaran lebih besar dibanding dengan
volume penjualan.
Bab IV : Mencatat Dan Administrasi Keuangan Proyek
LAPORAN ARUS KAS
• Laporan arus kas Laporan arus kas lebih
menunjukkan pengaruh banyak berbicara mengenai
kegiatan operasional, kas dan surat surat berharga
investasi, dan finansial yang mudah diperjual
perusahaan terhadap belikan ketimbang total
arus kas selama satu modal kerja.
periode akuntansi.
Penyusutan merupakan unsur
penting dalam laporan ini
Laporan ini menyajikan
karena penyusutan
hubungan antara arus kas
diperoleh dari pengurangan
dari kegiatan operasional,
sebagaian pendapatan untuk
investasi, dan finansial.
tujuan mengurangi pajak
Bab IV : Mencatat Dan Administrasi Keuangan Proyek
LAPORAN REALISASI KEUANGAN SECARA BERKALA

1. Menelusuri
Kemampuan Sistem
Keuangan : 2. Pembelajaran :
mengevaluasi Catatan dan laporan keuangan
kesehatan keuangan mengindikasikan bagian
perusahaan/proyek. bermasalah yang ditemukan
sebelumnya dan diambil
tindakan koreksi.
Bab IV : Mencatat Dan Administrasi Keuangan Proyek
LAPORAN REALISASI KEUANGAN SECARA BERKALA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai