Anda di halaman 1dari 24

CSR DI KOTA BALIKPAPAN

SELAWANTI (141.16.017)
ZAITUNNISA (141.16.020)
FANYATUL INAYAH (141.16.042)
PEMBAHASAN :

SEJARAH CSR

PERATURAN DAN REGULASI CSR


CSR merupakan komitmen pelaku dunia usaha untuk memiliki peran dan fungsi terhadap
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar bisnisnya. Dengan kata lain CSR
merupakan upaya sungguh-sungguh entitas bisnis untuk meminimumkan dampak negatif
dan memaksimumkan dampak positif operasi perusahaan terhadap seluruh pemangku
kepentingan dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan

Berdasarkan konsep Triple Bottom Line (John Elkington, 1997) atau tiga faktor utama
operasi dalam kaitannya dengan lingkungan dan manusia (People, Profit, and Planet),
program tanggung jawab sosial penting untuk diterapkan oleh perusahaan karena
keuntungan perusahaan tergantung pada masyarakat dan lingkungan.

Program CSR sudah mulai bermunculan di Indonesia seiring telah disahkannya Undang–
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang–Undang Nomor 25
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
Dalam melaksanakan program CSR ada beberapa prinsip dasar tanggung jawab
sosial yang harus ada dalam CSR (Jalal, 2011), yaitu:

Penghormatan
kepada
Akuntabilitas Transparensi Perilaku Etis
Kepentingan
Stakeholder

Penghormatan
kepada Norma Kepatuhan
Penegakan HAM
Perilaku kepada Hukum
Internasional
❖Balikpapan adalah kota jasa dan industri. Sayangnya, tanggung jawab sosial perusahaan
corporate social responsibility (CSR) terhadap lingkungan masih belum optimal dimanfaatkan.
Kegiatan masih parsial sehingga tidak menyentuh langsung pada kebutuhan masyarakat.

❖Pemkot Balikpapan sejatinya telah membentuk Forum CSR sejak 2011. Walikota Balikpapan
Rizal Effendi bertindak langsung sebagai ketua umum.

❖ Tujuan Forum CSR ini membuat pemetaan potensi CSR di Balikpapan, kemudian
menyelaraskan dengan usulan kegiatan dalam musyawarah rencana pembangunan
(musrenbang).

❖Adapun kegiatan CSR di Kota Balikpapan salah satunya yaitu PT Pelayaran Nasional
Indonesia (Persero). Pelni membagikan life jacket di Kota Balikpapan dengan menyerahkan
masing-masing 200 jacket kepada perwakilan pelaku pelayaran rakyat di Balikpapan
SEJARAH CSR DI KOTA BALIKPAPAN

Ketentuan CSR Menurut UU


Forum
Formal Yang No. 40 Tentang
CSR Komunikasi CSR Lingkup CSR
Mengatur CSR / Perseroan
Balikpapan
PKBL Terbatas

Fokus Dan Tugas Dan Model Kinerja Tujuan Mekanisme


Sasaran CSR Di Fungsi Forum Forum CSR Kota Pelaporan Pelaporan
Kota Balikpapan Komunikasi CSR Balikpapan Kegiatan CSR Kegiatan CSR

Program
Kendala Yang
Unggulan Forum CSR AWARD
Dihadapi
Komunikasi CSR
CSR
◦ Secara harfiah CSR (Corporate Social Responsibility) diartikan sebagai tanggung jawab sosial
perusahaan. Pada dasarnya CSR merupakan bentuk kontribusi perusahaan untuk
keberlangsungan kehidupan masyarakat di sekitarnya, baik secara sosial, ekonomi dan
lingkungan masyarakat.

◦ CSR adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan
perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar
dimana perusahaan itu berada.

◦ Contoh bentuk tanggung jawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa
untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan
untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak,
khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
Ketentuan Formal Yang Mengatur CSR / PKBL
1. UU No 40 tahun 2007, pasal 7 tentang perseroan terbatas
2. UU No 25 tahun 2007 pasal 15 (b) tentang penanaman modal
3. Peraturan mentri BUMN No. 04 tahun 2007 tentang program kemitraan dan bina lingkungan
(3 s/d 5% net profit BUMN kembali ke masyarakat)

CSR Menurut UU No. 40 Tentang Perseroan Terbatas


Pada pasal 1 ayat 3 “Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah
komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat,
maupun masyarakat pada umumnya”.
Forum Komunikasi CSR Balikpapan
VISI
Untuk memaduselaraskan program CSR dari kalangan swasta dalam rangka optimalisasi program
pembangunan di Kota Balikpapan

MISI
1. Mensosialisasikan, membangun kesadaran dan mewujudkan konsep tanggungjawab sosial perusahaan
dalam realitas pembangunan di masyarakat sejalan dengan program pembangunan yang direncanakan
oleh pemerintah kota Balikpapan
2. Melakukan mediasi antara pelaku usaha dengan pemerintah kota Balikpapan dalam mewujudkan
sinergi harmoni pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat yang sebesar-besarnya
3. Diseminasi informasi pembangunan, baik yang dilakukan pemerintah kota Balikpapan maupun yang
dapat di lakukan oleh pelaku usaha agar efektif dan efesien.
Implementasi CSR saat ini:
1. Masih banyak yang tumpang tindih dengan program pembangunan di kota Balikpapan
2. Tidak termonitor dengan baik sehingga dapat menjadi informasi yang baik tentang seberapa besar
sebenarnya kontribusi dunia usaha melalui CSR tersebut di kota Balikpapan
3. Kurang koordinasi sehingga manfaatnya belum terlihat kepermukaan secara signifikan dalam konteks
pembangunan kota Balikpapan

1. Pendidikan, kesehatan, seni dan budaya, olahraga dan keagamaan


2. Pemberdayaan ekonomi (UMKM) dan ketenagakerjaan
Lingkup 3. Prasarana atau sarana kota dan lingkungan hidup

CSR 4. Tanggap darurat, mitigasi bencana dan rekonstruksi


5. Penguatan kapasitas SDM
6. Diseminasi informasi pembangunan kepada pelaku usaha dan masyarakat luas
Tugas Dan Fungsi Forum Komunikasi CSR Balikpapan

1. Merumuskan kebijakan program dan kegiatan CSR serta petunjuk pelaksanaanya


2. Menyelenggarakan forum pertemuan
3. Mendorong penajaman penggunaan sumber dana dari program dan kegiatan CSR
4. Mengkoordinasikan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pembangunan dengan sumber dana
dari program dan kegiatan CSR perusahaan
5. Memantau, mengendalikan, memonitor, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan program
pembangunan dengan sumber dana perencanaan dari program dan kegiatan CSR perusahaan
6. Mensinergikan program perencanaan, pengendalian dan pemanfaatan program dan kegiatan CSR
perusahaan dengan usulan hasil penjaringan dari kecamatan dan kelurahan
7. Membina pelaksanaan program dan kegiatan CSR di kota Balikpapan
8. Melakukan program peningkatan sumber daya manusia (SDM)
9. Melaporkan pelaksanaan kebijakan, strategi, program dan kegiatan CSR kepada walikota Balikpapan
1. Mapping atau pemetaan kegiatan – kegiatan CSR perusahaan
2. Mengatasi tumpang tindih atau duplikasi kegiatan
3. mengetahui bahwa perusahaan tersebut telah berperan aktif dalam pembangunan Kota.
◦ Balikpapan CSR award adalah salah satu cara atau bentuk pemerintah
kota Balikpapan memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan
yang telah melaksanakan program CSR secara tepat dan berkelanjutan

◦ salah satu bentuk upaya pemerintah untuk mendorong perusahaan lebih


berperan aktif dalam ikatan kemitraannya di bidang pengelolaan CSR

Diharapkan kedua belah pihak mendapatkan manfaat dari tanggungjawab


sosial yang dilakukan.
pihak perusahaan akan mendapatkan nilai tambah bagi kinerja dan brand
image perusahaan dan
pemerintah daerah mendapatkan manfaat berupa adanya partisipasi pihak
perusahaan dalam mendukung program-program pemerintah dalam hal
melindungi lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kendala Yang Dihadapi

1. Keterbatasan informasi pembangunan yang perlu dukungan CSR/PKBL dari anggota forum
2. Masih adanya keraguan dari kalangan dunia usaha untuk bergabung dalam forum (kekhawatiran
dana CSR sebagai kewajiban yang ditetapkan besarannya)
3. Proses perencanaan program CSR/PKBL dengan perencanaan pembangunan pemerintah kota
Balikpapan belum sinkron (dunia usaha perlu dilibatkan dalam lebih intensif dalam proses
musrenbang)
PERATURAN DAN REGULASI CSR
⮚ Wacana pengaturan Corporate Social Responsibility (CSR) tidak hanya hangat dibicarakan di tingkat
Internasional maupun nasional termasuk di daerah-daerah yang memiliki kekayaan Sumber Daya Alam
(SDA). Hal ini didasari oleh pesatnya perkembangan perusahaan di daerah yang kemudian menimbulkan
ketimpangan antara kesejahteraan pimpinan dan pekerja suatu perusahaan dengan kesejahteraan masyarakat
sekitarnya.

⮚ Hadirnya suatu perusahaan, terutama yang berskala besar, di suatu kawasan atau masyarakat biasanya
disertai dengan pengenalan nilai dan teknologi yang dapat mempengaruhi lingkungan dan sistem sosial
budaya yang ada. Bila nilai pengaruh negatif ini tidak diantisipasi dan tidak dikelola dan diminimalkan
dengan baik akan menimbulkan konflik antara perusahaan dan masyarakat.
⮚kemajuan perusahaan ternyata menyumbangkan ketidakadilan dan kesenjangan sosial. Dengan
kata lain, pertumbuhan ekonomi tidak selalu sejalan dengan pemerataan atau distribusi
kesejahteraan.

Kota Balikpapan mencetak rekor sendiri dalam sejarah di provinsi Kalimantan Timur.
Kota ini, sebagai salah satu kota yang tidak mengijinkan pertambangan baturabara di
wilayahnya. Peraturan tersebut tertera pada Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 12
Tahun 2013 tentang Penetapan Kota Balikpapan sebagai Kawasan Bebas Tambang
Batubara.
⮚ Program CSR jika dimaksimalkan maka sangat potensi untuk mengurangi angka kemiskinan dan
pengangguran, sebab dana CSR dari perusahaan, baik swata maupun BUMD cukuplah besar.
Sehingga jika dana tersebut dikelolah dengan baik, akan sangat efektif untuk mengatasi
kemiskinan dan pengangguran di Kaltim.

⮚Berdasarkan hal tersebut maka Pemerintah Daerah melihat hal ini sebagai indikasi yang tidak baik
dalam perekonomian bangsa, sehingga untuk mengatur keberadaan dan pedoman suatu perusahaan
dalam menjalankan roda perusahaannya serta mencegah terjadinya pertumbuhan ekonomi yang
menyimpang, maka perlu regulasi yang jelas yang dapat menjamin suatu kepastian hukum
khususnya mempertegas tentang kewajiban CSR oleh perusahaan. Pemerintah Daerah
menganggap bahwa hal-hal tersebut perlu diatur atau dituangkan kedalam Peraturan Daerah
tentang CSR.
KESIMPULAN
Balikpapan adalah kota yang memiliki SDA tambang minyak sehingga perusahaan perlu mematuhi
peraturan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) pasal 27 ayat 1 yang
berisi “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan SDA wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Perusahaan yang beroperasi di Kota Balikpapan
harus menyalurkan dana Corporate Social Responbility (CSR) menyusul terbatasnya Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) kota. Penyaluran dana CSR itu dituangkan dalam Rancangan Peraturan Daerah
(Raperda) tentang CSR yang telah disepakati tujuh fraksi DPRD Balikpapan.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menjelaskan penyaluran dana CSR merupakan salah satu bentuk
kepedulian ataupun kewajiban perusahaan dalam mendukung program pembangunan kota Balikpapan yang
tengah berjalan. Memang di aturan undang-undang tak ada sanksi. Melihat APBD Kota Balikpapan yang
juga sangat terbatas dan tidak bisa menjangkau semua program pemerintah, maka menjadi tanggung jawab
kewajiban perusahaan ikut terlibat dalam pembangunan.
ANY QUESTION ???

Anda mungkin juga menyukai